Aya menyamar menjadi gadis jelek untuk menjadi pelayan tuan muda Chris, pewaris kerajaan bisnis Aldeguera.
Mereka akhirnya saling jatuh cinta tanpa sadar, bagaimana jika Chris tahu mengenai kebenaran tentang Aya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SM BAB 27 - Merinding
Aya benar-benar menyuapi Chris makan, gadis itu tampak malu-malu karena sambil menerima suapan, Chris terus memandangi wajahnya.
Padahal Aya memakai bubuk hitam, bagaimana jadinya kalau dia sudah menghapus bubuk hitam itu sepenuhnya?
"Tuan muda bisa bercerita sambil makan," ucap Aya supaya suasana tidak canggung.
"Makan tidak boleh sambil bicara," balas Chris yang menikmati makanan dari suapan tangan pelayan pribadinya.
Dan Aya terus menyuapi sampai suapan terakhir.
"Akhirnya," batin Aya lega ketika melihat piring di tangannya sudah kosong.
Chris minum sejenak sebelum bercerita, rasanya begitu kenyang, dia sampai mengantuk.
"Jadi..." Chris tiba-tiba membaringkan diri dengan kepala berada di paha Aya.
"Tuan Muda..." Aya jadi tidak bisa bergerak.
"Diamlah dan dengarkan ceritaku," pinta Chris yang tidak mau merubah posisinya.
"Aku tadi siang bertemu dengan Jane dan..." Chris jadi teringat wajah Emily yang menatap kosong lukisan. "Dia sedikit mirip denganmu!"
"Maksudnya?" Aya bertanya karena merasa perkataan Chris yang ambigu.
"Aku mempunyai firasat buruk, rasanya aku ingin kau tetap bersembunyi karena aku tidak siap dengan rahasia yang akan kita ungkap," ucap Chris.
Aya jadi merasa terharu, ternyata tuan mudanya begitu peduli padanya sampai takut terjadi apa-apa dengan dirinya.
Aneh! Padahal Aya bukan siapa-siapa.
Padahal Chris belum selesai bercerita tapi pemuda itu justru tertidur di paha Aya.
"Tuan Muda..." Aya mencoba membangunkan Chris dengan menggoyangkan bahunya tapi pemuda itu tidak bangun.
Terpaksa malam itu, Aya membiarkan Chris tidur di pahanya sampai dia merasa kesemutan dan ikut tertidur.
Keesokan paginya, ketika Aya terbangun, dia sudah mendapati dirinya tidur di atas ranjang dengan wajah sudah bersih tanpa bubuk hitam.
"Apa tuan muda yang melakukannya?" gumam Aya sambil melihat sekeliling untuk mencari pemuda itu.
Dia merasa de javu saat pertama kali memperkenalkan diri dengan Chris, pada saat itu dia juga berpindah ke sofa.
Dan semenjak itu pula, Chris jadi bersikap baik padanya. Jadi, sejak awal Chris sudah tahu dengan bubuk hitam yang dipakainya.
Saat bermain truth or dare pemuda itu juga sengaja bertanya intens mengenai dirinya, waktu Chris menariknya ke kolam renang itu juga sengaja.
Aya mulai menganalisa keadaan dan dia jadi berpikiran kalau memang benar mereka saling mengenal sebelumnya.
"Akh!" Aya memegang kepalanya karena sakit dan muncul ingatan lagi.
Jangan menangis, ayo kita cari jalan keluar!
Seorang anak laki-laki yang menolongnya saat Aya menangis dan tersesat.
"Apa itu tuan muda?" tanya Aya.
Tak lama yang dipikirkan Aya muncul, Chris baru saja berolah raga pagi dan masuk ke kamarnya karena ingin bersiap-siap ke kampus.
Chris diam sejenak karena melihat wajah Aya tanpa bubuk yang baru bangun dari tidur. Dia berdehem lalu mengalihkan pandangannya.
"Aku mau mandi, kalau tidak mau melihatku tanpa baju lebih baik kembali ke kamarmu," ucap Chris seraya masuk ke dalam kamar mandi. Dia pikir setelah memberi peringatan itu Aya akan pergi karena malu.
Namun nyatanya, ketika Chris selesai mandi dan hanya memakai handuk yang melilit pinggangnya, Aya masih ada di kamarnya.
"Aya, kau masih di sini?" tanya Chris keheranan.
Bukannya menjauh, Aya justru mendekati sang tuan muda.
"Aya..." Chris jadi gugup karena tatapan Aya jadi aneh apalagi gadis itu tidak berbicara sepatah katapun.
"Kau tidak kemasukan arwah, 'kan?" tanya Chris jadi merinding.