Nia terpaksa menikah dengan Abizar untuk balas Budi. Karena suatu alasan Nia harus merahasiakan pernikahannya termasuk keluarganya. Orang tua Nia ingin menjodohkan Nia dengan Marcelino. Anak dari teman papanya.
Bagaimana kelanjutan pernikahan Abizar dan Nia ? Siapakah yang akan di pilih oleh Nia ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rasa Yang Menyesakkan
Malam ini setelah makan malam di restoran, Abizar tidak langsung pulang ke apartemen. Dia mengendarai mobilnya menuju sebuah mall. Ada sesuatu yang ingin di belinya. Setelah sampai di mall, Abizar langsung menuju ke toko yang menjual boneka. Ya, Abizar akan membeli sebuah boneka untuk diberikan kepada Nia.
Beberapa hari setelah ditinggal oleh Nia, pikiran Abizar di penuhi dengan bayangan wanita itu. Dia tidak mengerti dengan perasaannya. Yang pastinya ia ingin sekali bertemu dengan Nia.
Setelah melihat-lihat pandangan Abizar jatuh pada sebuah boneka karakter kucing berwarna biru. Boneka yang tidak asing baginya. Karena setiap hari Abizar melihat boneka seperti itu di kamarnya. Boneka milik Nia.
"Ini saja, pak ?" tanya kasir yang di jawab dengan anggukan oleh Abizar.
Setelah keluar dari toko, Abizar tersenyum melihat paper bag di tangannya. Rencananya ia akan menemui Nia besok saat istirahat siang. Namun seketika senyuman di wajah Abizar sirna ketika melihat sepasang laki-laki dan perempuan berjalan bersama keluar dari sebuah restoran.
Diam-diam Abizar mengikuti kedua orang itu hingga tiba di parkiran. Abizar melihat keduanya masuk ke dalam mobil yang sama. Abizar mencampakkan begitu saja boneka yang dibelinya tadi di kursi penumpang mobilnya. Kemudian dia menjalankan mobilnya mengikuti mobil orang yang diikutinya tadi.
Selama lebih kurang tiga puluh menit Abizar mengikutinya sehingga mobil tersebut berhenti disebuah rumah mewah. Abizar ikut berhenti sambil memperhatikan kearah rumah itu. Berbagai macam pertanyaan yang ada dalam kepala Abizar saat ini. Apakah ini rumah Nia ? siapa laki-laki yang bersama dengan Nia tadi ? Ada hubungan apa antara mereka ?
Tak berapa lama kemudian terlihat laki-laki yang bersama Nia tadi masuk kedalam mobil sendiri dan pergi meninggalkan rumah itu. Tapi kali ini Abizar tidak mengikuti mobil itu lagi. Abizar meyakini kalau ini memang benar adalah rumah orang tua Nia.
Sejak melihat Nia berjalan bersama dengan seorang pria tadi malam, Abizar merasa sesuatu yang begitu menyesakkan dadanya. Bahkan ia hampir tidak bisa memejamkan matanya semalaman karena terus memikirkan Nia.
Abizar melihat jam di tangannya, sebentar lagi waktunya istirahat. Abizar mengambil ponselnya dan mengirimkan sebuah pesan kepada Nia.
Gedung Perusahaan Newtec
Nia baru saja keluar dari ruang rapat ketika ponselnya bergetar menandakan adanya pesan masuk. Nia tersenyum melihat pesan yang dikirimkan oleh Abizar yang mengajaknya untuk makan siang. Dengan cepat ia pun membalasnya dengan stiker OK.
Nia sedang merapikan berkas-berkas pekerjaannya di atas meja ketika Marcelino masuk ke dalam ruangannya.
"Hai, Nia." sapa Marcelino. Ia dan papanya tadi datang ke perusahaan Newtec untuk mengikuti rapat.
"Oh. Hai, Marcel." Nia menoleh sebentar sambil tangannya terus melakukan pekerjaannya.
"Mau bersiap untuk makan siang ? Ayo, kita pergi sama-sama." ajak Marcel dengan senyum terkembang di wajahnya.
"Iya. Tapi, maaf Marcel. Aku sudah ada janji bersama teman hari ini. Mungkin lain kali saja." ucap Nia jujur.
"Baiklah kalau begitu. Aku pergi dulu." dengan sedikit kecewa Marcelino keluar dari ruangan Nia.
Setelah lima belas menit menunggu, akhirnya mobil Abizar sampai di depan gedung perusahaan Newtec. Nia segera masuk kedalam mobil dan sudah memakai seat belt siap untuk berangkat.
"Ada apa, Abi ?" tanya Nia bingung melihat Abizar tidak juga menjalankan mobilnya.
"Siapa laki-laki yang bersama mu tadi malam ?"