NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Tuan Posesif

Terpaksa Menikahi Tuan Posesif

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:3.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nafasal

Erina yang masih belum bisa melupakan Bima, memutuskan untuk liburan ke kota romantis di Negaranya. Tidak disangka di kota itulah awal pertemuan Erina dengan Arga.

Karena masalah ekonomi keluarga, Erina hampir menikah dengan duda kejam yang tak lain adalah seorang rentenir.

Pertemuannya kembali dengan Arga telah membuat hidup Erina berubah drastis. Arga tidak hanya menolong keluarganya tapi juga mengajak Erina menikah.

Dengan tujuan balas budi, akhirnya dengan terpaksa Erina menyetujui untuk menikah dengan Arga.

Bagaimana nasib pernikahan mereka? Bertahankah atau hanya seumur jagung? Penasaran, yuk ikuti cerita selengkapnya.

Ig : nafasal8

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafasal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Amarah Arga

"Honey, hari ini aku ingin pergi ke toko buku. Ada beberapa buku yang ingin aku beli." ucap Erina sambil merapikan dasi dan jas Arga.

"Nanti minta antar Pak Yan ya!" sahut Arga.

"Baik honey." jawab Erina yang hampir selesai merapikan dasi Arga.

"Aku berangkat dulu." tiga kecupan di pipi dan kening Erina. Arga melangkah keluar kamar dan tiba-tiba berhenti seolah mengingat sesuatu. Arga membalikkan badan dan berjalan cepat ke arah Erina.

"Ada yang lupa hun?" tanya Erina penasaran.

"Iya, ada yang ketinggalan." sahut Arga.

"Apa?" wajah Erina mulai tampak bingung.

"Ini!" Arga menyentuh bibir Erina.

Wajah Erina bersemu merah. Arga memegang tekuk Erina mendekatkan bibirnya dan mengecup mesra bibir Erina. Arga mengelus lembut punggung Erina. Erina terpejam membalas ciuman hangat suaminya. Mereka menikmati ciuman mesra selama beberapa menit.

"Aku sudah menunggu selama beberapa minggu, saat tiba waktunya. Aku tidak akan membuatmu tidur semalaman." Goda Arga dengan senyum mengembang dibibirnya.

Pipi Erina semakin tampak merah. Dia tidak bisa menahan malu.

"Iya honey, aku akan menunggu hari itu." entah keberanian darimana, tiba-tiba dia berkata seperti itu. Seolah menyadari perkataannya Erina langsung menutup mulutnya.

Aduh! Apa yang baru saja aku ucapkan. Hah, habislah aku. Erina

Arga yang mendengar ucapan Erina barusan, merasa senang. Senyum semakin merekah dibibirnya.

"Wah, kamu sudah mulai pandai menggodaku ya. Membuat aku tak sabar menantikan malam panjang kita." Arga mencubit hidung Erina dan memeluk erat tubuhnya.

"Kamu mau anak berapa istriku? Ayo kita buat anak sebanyak-banyaknya." Arga tertawa sangat senang, perasaannya sedang baik pagi ini. Sedangkan Erina hanya mengernyitkan alis melihat tingkah suaminya.

Wah, benar-benar Tuan Arga ini ya. Apa maksudnya dengan anak sebanyak-banyaknya? Apa aku harus hamil setiap tahun, begitu**!

Erina merasa frustasi dengan ucapan Arga.

***

Hari ini cuacanya mendung, sepertinya akan turun hujan.

Gumam Erina menatap langit dari balik kaca mobil.

"Aduh, aku kok lupa gak bawa handphone ya." Erina merogoh isi tasnya dan tidak menemukan handphone miliknya.

"Ada apa non?" tanya Pak Yan yang melihat dari kaca spion depan, Erina mengacak-acak isi tasnya.

"Handphone saya ketinggalan Pak Yan." jawab Erina.

"Apa perlu kita kembali pulang non?"

"Tidak usah pak, tidak apa-apa aku cuma sebentar saja ke toko bukunya." sahut Erina.

Di tengah perjalanan, tiba-tiba Pak Yan mengalihkan kemudi ke tepi jalan dan berhenti dibawah sebuah pohon.

"Maaf non, sepertinya bannya bocor. Saya cek sebentar non." ucap Pak Yan sambil membuka pintu mobil.

"Oh iya Pak." sahut Erina

"Non, mohon maaf sepertinya agak lama mengganti bannya? Bagaimana jika nona menunggu di Cafe depan itu non?" ucap Pak Yan sambil menunjuk sebuah Cafe di sebrang jalan.

"Oh, baiklah." kata Erina sambil membuka pintu mobil dan berjalan keluar.

Erina masih berdiri menunggu untuk menyebrang karna jalanan yang padat kendaraan.

Sebuah mobil berwarna metalic berhenti di depan Erina. Seseorang laki-laki turun dari mobil, berjalan menuju ke arah Erina.

"Erina?" sapa seorang laki-laki yang tak lain adalah Rendra.

"Tuan Rendra?" sapa balik Erina dan tampak kaget.

"Haha, kamu terlalu formal. Jangan panggil Tuan, panggil saja rendra." sahut Rendra yang merasa tak nyaman di panggil Tuan.

Erina hanya tersenyum.

"Kenapa kamu bisa disini? Arga?" tanya Rendra sambil mencari sosok Arga.

"Tidak, saya bersama Pak Yan. Suamiku sedang dikantor. Pak Yan sedang mengganti ban yang bocor dan aku mau menunggu di Cafe itu. " jelas Erina sambil menunjuk ke arah Cafe.

"Kamu mau kemana?" tanya Rendra.

"Saya mau ke toko buku." jawab Erina singkat.

"Aku antar ya?" ajak Rendra sambil tersenyum kepada Erina.

"Tidak, tidak usah. Nanti malah merepotkan." Erina menolak secara halus.

"Kenapa merepotkan, kamu istri temanku. Sama dengan temanku juga kan? Dan diantara teman, tidak ada kata merepotkan." jelas Rendra meyakinkan Erina agar mau diantar olehnya.

Erina masih tampak ragu.

"Ayolah daripada kamu lama menunggu Pak Yan!" desak Rendra dan seolah mendapat ide. "Baiklah kalau begitu, aku akan bilang kepada Pak Yan akan mengantarmu. Oke!" belum sempat Erina menjawab, Rendra segera berlari kecil menuju Pak Yan yang sibuk mengganti ban.

Erina melihat Pak Yan dan Rendra ngobrol tapi tak tahu apa yang mereka bicarakan.

Beberapa menit kemudian Rendra sudah berada di depan Erina.

"Aku sudah bilang Pak Yan, kalau aku akan mengantarmu ke toko buku. Jadi sudah tidak bisa lagi kamu menolak tawaran ku." Rendra tersenyum dan membukakan pintu untuk Erina.

Erina menuruti dan masuk ke dalam mobil Rendra.

Dalam mobil Erina hanya terdiam, merasa tak enak karna belum terlalu mengenal Rendra.

"Kamu sudah makan siang?" tanya Rendra yang kebetulan saat itu memang sudah jam makan siang. Erina hanya menggelengkan kepala.

"Makan dulu yuk? Kebetulan aku sudah sangat lapar." kata Rendra yang sudah berputar arah menuju ke sebuah restoran tanpa menunggu persetujuan Erina.

Sekali lagi Erina hanya terdiam menggigit bibir bawahnya, benar-benar merasa tak nyaman dengan keadaan yang di hadapinya.

Mobil berhenti dan Rendra membukakan pintu untuk Erina. Erina turun dengan perasaan berkecamuk.

Bagaimana ini? Apa nanti Tuan Arga tidak marah ya?

Erina benar-benar ragu. Tapi tetap mengikuti langkah Rendra untuk masuk ke dalam restoran.

Rendra mempersilahkan Erina duduk dan diapun segera duduk di depan Erina.

***

Sementara itu situasi di kantor Arga setelah meeting.

"Pak Sam, tolong hubungi Bibi Mar apa Erina lupa tidak membawa handphonenya. Pelacak handphonenya tidak bergerak sama sekali." perintah Arga yang tampak sedikit khawatir.

"Baik tuan." Pak Sam segera menghubungi Bibi Mar. Dan beberapa menit kemudian melaporkan bahwa Erina memang lupa tidak membawa handphonenya.

"Hubungi Pak Yan." ucap Arga dengan nada panik. Pak Sam menghubungi Pak Yan.

"Tuan, ban mobil bocor dan tidak sengaja Tuan Rendra lewat dan menghampiri nona Erina. Tuan Rendra menawarkan untuk mengantar nona Erina. Sekarang nona Erina bersama Tuan Rendra." jelas Pak Sam.

Arga terlihat sangat kesal dan menendang meja yang tepat berada di depannya.

Kamu benar-benar mencari masalah sekarang Rendra. Apa yang kamu inginkan?

Arga mengumpat menahan kesal.

"Berikan handphone ku!" ucap Arga dengan nada kesal.

Arga mencoba mengubungi Rendra tapi beberapa kali juga di reject oleh Rendra.

"Dasar playboy, apa yang dia inginkan sebenarnya?" Arga tampak sangat marah dia seolah dipermainkan oleh Rendra.

Pesan masuk di handphone Arga, Rendra mengirim sebuah foto. Arga segera membukanya, foto Erina yang tampak duduk dengan menundukkan kepala.

Rendra mengirim pesan yang kedua kali. "Dia sangat polos ya!" pesan Rendra.

Arga benar-benar naik pitam.

"Cari keberadaan Erina sekarang juga." ucap Arga dengan nada berteriak. Pak Sam segera keluar mengintruksikan kepada beberapa anak buahnya untuk segera mencari Erina.

Erina ....

Gumam Arga yang benar-benar mencemaskan keadaan Erina.

Bersambung

1
ww
wanita anjing selalu menyusahkan
ww
sma manusia goblok aja lu takut dok
ww
emang ada laki keparat kyk gini?
ww
ga ingat kesalahan dia sendiri, emang wanita jalang
ww
vemen bedebah
ww
laki2 bodoh ngapai n jg nyari pdlacur jalang
ww
salah kamu pelacur jalang bngsat gini koq jd tokoh protagonis
ww
uda jd istri kluar mau kgk ijin suami, bener2 wanita jalang, mnding jd pelacur aja lu
ww
ga penting mulu dasar jalang
ww
bunuh aja wanita sampah itu
ww
percuma lu marahi pukul aja hajar biar kapok wanita jalang itu
ww
wanita anjing jalang
ww
pengen gw racun biar mampus lu wanita jalang
ww
pualang aja kau anjing jalang
ww
wanita goblok ga pas muda ato tuanya bangsatt
nieko harjito
bestttttttt
Sulaiman Efendy
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Sulaiman Efendy
SIAPA KIRA2 YG KECELAKAAN...??? SEMOGA BKN ERIC, CURIGA CLARISA YG KECELAKAAN..
Sulaiman Efendy
KARMA BUAT LOO YG DLU MNOLAK CINTA TULUS DARI ARGA,, SKRG LO SPRTI WANITA MURAHAN YG MNGEJAR NGEJAR CINTA..
Sulaiman Efendy
SIAPA KIRA2 SOSOK MISTERIUS YG AWASI MEREKA.. APA ORG2NYA BURHAN, ATAU ORG SURUHAN CLARISA..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!