NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Wanita Malam

Terpaksa Menikahi Wanita Malam

Status: tamat
Genre:Poligami
Popularitas:528k
Nilai: 4.9
Nama Author: dewi wahyuningsih

( 21+ ) Sebuah pernikahan yang terjadi karena harta warisan, menjadi sebuah jalan bagi Veronika, si pekerja malam untuk membalaskan dendam masa lalunya. Dijadikan sebagai istri kedua yang memiliki misi untuk memisahkan sepasang suami istri, tentulah membuatnya merasa sangat semangat. Dia juga harus menghadapi Ibu mertua dan istri pertama dari suaminya, bagaimana detail kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi wahyuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Surga Malam

" Veren, apakah aku pernah menyakitimu? " Mata Alex intens memperhatikan ekspresi Veren yang masih samar-samar untuk bisa ia artikan. Iya kah? atau tidak? tapi kenapa serasa dia begitu bersalah? padahal yang ia yakini adalah, dia belum pernah bertemu Veren sebelumnya. Masih tak mendapatkan jawaban karena Veren memilih untuk bungkam kembali setelah beberapa detik lalu dia nampak ingin menjawab.

" Veren, jika memang iya, bisakah kau memberitahu ku? " Tanya lagi Alex, kali ini dia menatap Veren dengan tatapan memohon. Iya, manusia bisa saja berbuat dosa tanpa disadari kan? mungkin saja Alex adalah salah satu dari manusia itu.

Veren kembali menatap Alex yang sedari tadi menatapnya dengan tatapan begitu memohon.

" Iya. "

Alex meredupkan pandangannya, dia tidak mau lagi memaksa Veren menjawab pertanyaan yang sangat ingin dia tanyakan. Tatapan mata tajam yang ditujukan Veren, malah begitu terasa berbeda bagi Alex. Menderita, itulah yang tersampaikan kepada Alex saat melihat sorot mata Veren.

" Veren, aku sungguh tidak tahu seberapa besar kesalahan yang aku buat, tapi aku benar-benar meminta maaf. Aku tahu, mungkin kesalahan yang aku lakukan padamu berdampak pada hidupmu, tapi demi Tuhan, aku tidak sengaja melakukanya. Jika kau bersedia menceritakan, memberitahu dimana kesalahanku, aku akan siap dengan segala apa yang ingin kau lakukan padaku. "

" Jika, aku ingin kau membuang semua kebahagiaan mu, lalu hidup dengan begitu menderita, apa kau akan setuju? " Veren menegaskan pandangannya, sesekali dia juga nampak menyelidik walau tidak terlalu dia perlihatkan.

Alex terdiam, bukanya merasa keberatan, dia hanya sedang memikirkan suatu hal. Yaitu, betapa besarnya kesalahan yang ia lakukan terhadap Veren. Sehingga Veren begitu antusias untuk membuatnya menderita. Bahakan saat mengatakan kata-kata yang begitu kejam, Veren nampak bersungguh-sunghuh seolah dia telah begitu memiliki tekat yang sangat besar. Sempat Alex menundukkan pandangan, tapi itu hanya berlangsung beberapa detik. Setelahnya Alex kembali menatap Veren dengan tegas.

" Jika kau merasa aku pantas mendapatkan hukuman itu, maka lakukan apa yang ingin kau lakukan, Veren. " Alex berucap dengan penuh keyakinan. Iya, dia sendiri juga bukan pria yang arogan dan semena-mena. Boleh dilahirkan dari seorang Ibu yang ambisius dan pemarah. Tapi, pribadinya adalah pribadi yang hangat dan bertanggung jawab.

Veren terhenyak melihat betapa serius dan penuh keyakinan saat Alex berbicara. Sejujurnya hati Veren beberapa kali goyah saat merasakan betapa berbedanya Alex dari yang ada di gambarannya. Tapi, saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk menceritakan semuanya kepada Alex. Perlahan-lahan Veren mulai tersenyum, lalu lama-lama dia tertawa terbahak-bahak.

" Kenapa kau begitu serius? padahal aku hanya bercanda loh. "

Alex mengeryit bingung. Bercanda? ekspresi yang tadi sungguh bukan seperti bercanda, tapi Veren yang memaksakan senyum seperti sekarang ini, jelas sekali kalau sedang berpura-pura. Tapi sepertinya dia sudah cukup mendapatkan petunjuk dari ucapan Veren tadi. Alex memilih untuk diam dan membiarkan saja Veren merasa jika dia telah berhasil menipunya.

Karena ingin menghilangkan penat, Veren mengajak Alex untuk berjalan menyusuri pantai, menginjak pasir bersih berwarna putih, dengan hembusan angin serta deburan ombak yang mampu menenangkan jiwanya yang sedang kalang kabut kehilangan arah.

Tak terasa, siang sudah berlalu beberapa jam lalu, senja juga sudah terlewat, dan kini malam lah yamg menemani mereka berdua.

" Suami, apa kau tidak ingin pulang? " Tanya Veren.

" Bagaimana denganmu? "

Veren tersenyum tipis.

" Aku tidak ikut pulang ya malam ini? aku ingin pergi ke suatu tempat. "

" Kemana? "

" Ke surga malam. "

Alex mengeryit bingung. Surga malam? kenapa masih juga ingin kesana? batinnya protes.

" Veren, tidak baik jika kau terus datang ketempat itu. "

" Kenapa? aku hanya ingin minum seperti biasanya. Setelah aku puas, aku akan segera pulang. "

Alex mengusap wajahnya, lalu kembali menatap Veren.

" Biar aku yang mengantarmu, aku juga lah yang akan menemani mu minum. "

" Pft! Lucu sekali, memang kau tidak merasa jijik? tempat itu adalah tempat sarang pendosa. "

" Apa kau sedang menolak ku secara halus? "

Veren mendesah sebal, dia juga berpura-pura merajuk setelah melayangkan pukulan kecil ke dada Alex.

" Tapi, kau tidak boleh mengatakan jika kita suami istri, bagaimana? "

Tidak mau! Tapi aku juga tidak bisa menolak.

" Iya. "

Setelah menyepakati itu semua, akhirnya Alex mengantarkan Veren ke surga malam. Sesampainya di pintu masuk, Veren disambut dengan hormat oleh dua penjaga pintu. Tentu saja ini cukup membuat Alex tersentak. Rasanya dia tidak rela jika Veren benar-benar pernah berkecimpung di dunia malam, semacam surga malam yang membuat Alex geleng kepala. Tempat ini memang cukup terkenal dikalangan kelas atas, tapi karena banyaknya gosip yang beredar tentang wanita yang menjajakan diri, Alex selalu menghindari tempat semacam itu, dan tujuannya adalah untuk menjaga hubungannya bersama dengan Angel yang hampir tidak pernah akur.

Setelah sampai di dalam, Veren duduk di bangku biasa dia duduk saat berada disana.

" Hei, Nico! berikan wine favorit ku ya? " Ucap Veren lalu segera di angguki oleh seorang bartender yang sudah terbiasa dengan Veren.

" Kau tidak ingin minum? " Tanya Veren.

" Berikan aku sama seperti yang kau minum. " Ucap Alex. Seperti permintaan Alex, Veren memesan lagi satu untuk Alex. Setelah minumannya tiba, Veren langsung meminum wine nya sampai habis.

" One more, Nico! " Pinta Veren kepada si bartender.

Sebenarnya Alex sudah biasa minum bersama dengan Angel, tapi melihat Veren malam ini dia sungguh-sungguh semakin tidak paham dengan hatinya yang tidak bisa di pahami ini. Satu gelas, dua gelas, tiga, bahkan sampai kesembilan gelas, Veren masih saja mengatakan One more!

" Hei, Veren? " Sapa salah satu pria yang terlihat berada dari penampilannya. Seperti janjinya kepada Veren, Alex tidak boleh mengatakan tentang hubungan mereka, maka Alex memilih untuk tenang sesaat.

" Heh?! bajingan sepertimu sudah amat biasa aku melihatnya. " Ucap Veren sembari mencoba melebarkan matanya yang sudah sangat berat itu.

" Kau selalu saja menolak pria yang ingin bersamamu, apakah kau meragukan sesuatu dari kami? ataukah, kau lebih tertarik dengan sesama jenis? "

" Cih! " Veren mendengus kesal.

" Kau, tidak akan bisa menyentuhmu! karena kau, dan mereka bukan dia! "

" Dasar wanita sialan! aku sudah cukup bersabar kepadamu selama ini! tapi tetap saja kau menghinaku! " Pria itu berniat mengayunkan tangan ke wajah Veren, tapi dengan sigap Alex menahan tangan itu.

" Pergilah! caramu barusan sangat menjijikkan! " Kesal Alex. Pria itu mengeryit sesaat sembari mengingat wajah yang tidak asing itu.

" Kau? kau Alex Dardan? "

" Iya. " Mendengar iya dari mulut Alex, pria itu kocar kacir berlari meninggalkan Veren dan Alex setelah beberapa kali memohon maaf.

Veren menajamkan matanya, dengan nada khas orang mabuk, Veren berbicara sembari menunjuk kesal wajah Alex.

" Dasar biadab! kau, kenapa kau melakukan itu padaku?! kau menghancurkan segalanya! kau mengancurkan ku hingga tuntas! aku membencimu! aku membencimu, aku ingin sekali membunuhmu dengan tanganku sendiri, tapi, tapi, kenapa hatiku seperti ini sekarang?! " Alex tadinya tidak ingin merespon, tapi saat Veren kembali berbicara, Alex kini tidak bisa berpikir apapun lagi.

" Alex, aku sangat membenci mu, tapi kenapa kau malah terlihat baik? harusnya kau bertingkah seperti bajingan, sama saat seperti kita bertemu dulu! kalau kau seperti ini terus, aku takut hatiku akan goyah. "

TBC

1
Dewi Habibah
bagus ceritanya
Elya Novitasari
bagus
puningsih 77
thor kenapa part ini banyak bawangnya 😭😭😭😭
Kiki Nurjanah
Luar biasa
Kinay naluw
seru banget dan luar biasa, semangat berkarya.
Evy
jangan gengsi gengsi an Om Erick..bucin ntar...
Evy
Untungnya Istri Alek peka...
Evy
Kamar mewah horang kaya kok tidak kedap suara... aneh juga sih..apa kata Author lah...
Evy
Masa lalu yang belum usai...
Evy
Siapakah dia?
Henym
Luar biasa
Triana Mustafa
kucing liar....anggora kah...atau Persia🥴😂
fa_zhra
sejauh ini masih bny misteri,sll suka karya ka dewi
Karin
Luar biasa
yelmi
bagus jalan ceritanya...
semangat berkarya terus y tor👍❤️
Aisah Aisah
Luar biasa
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
Karya yg sangat sangat sangat bagus.. terimakasih banyak kak Dewi 😘😘😘🌹🌹🌹
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
Kisah yg termewek mewek😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Vera Setianingsih
bonus chapt dong thor, ciri khas banget sii thor, singkat padat jelas tanpa intrik berat, tanpa bonus chapt dan banyak typo 🤣🤣🤣
sekali" bikin beda napa thor🤭🤭
Vera Setianingsih
awal sindy, lalu jdi Silfi, sekarang Seli,....
ahh othor mah gg konsisten🤣🤣
Evy: wah.. bacanya begitu menghayati..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!