Warning!!!! 21+
Tiga tahun sudah lamanya Maura (21 Tahun) dan sahabatnya tidak pernah bertemu dikarenakan suatu hal. Disaat pertemuannya dengan Alice setelah sekian lama, Maura dibuat bingung saat seorang anak kecil berusia dua tahun memanggilnya mommy, dan parahnya lagi anak kecil itu adalah adik dari sahabatnya Alice.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 : Hanya ada kamu seorang
Sore menjelang malam Davin membawa mereka ke sebuah restoran yang tidak jauh dari villa milik Davin yang mereka tempati. Villa itu tak jauh dari pantai sehingga mereka bisa menatap pemandangan indah pantai dari villa. Davin memiliki beberapa villa di dekat pantai tersebut.
Setelah sampai di restoran, mereka memilih meja untuk 4 orang. Pramusaji langsung menghampiri mereka dan menulis pesanan mereka.
Tak lama kemudian, makanan yang mereka pesan sudah tersaji di meja.
"Wah..makanannya banyak sekali, Cecil jadi bingung memilih..." ujar Cecilia dengan mata berbinar membuat yang lain tertawa.
"Mom, Cecil mau udang ya..." ujar Cecilia pada Maura memberikan piringnya.
"Iya sayang, ini mommy ambilkan. Cecil mau yang mana lagi" tanya Maura menaruh udang di piring Cecilia.
"Mau kelang mom," ujar Cecilia menunjuk kerang.
"Ada lagi?" tanya Maura membuat Cecilia menggeleng.
"Makan sendiri atau mommy suapi?" tanya Maura lagi.
"Disuap dong mom.." ujar Cecilia.
"Dek manja banget sih kamu...liat deh dad, Dia selalu manja sama Maura," ucap Alice.
"Mungkin Cecilia butuh mommy," pungkas Davin membuat Alice terbelalak.
"Apa daddy berencana menikah lagi? Alice gak mau ya dad. Pokoknya Alice tidak mau punya mommy yang lain" ujar Alice cemberut. Davin menatap Maura yang menunduk mendengar perkataan Alice. Ia tau hati wanitanya sedang sedih.
"Sudah..sudah..sebaiknya kita makan dulu, nanti makanannya dingin," ujar Davin mengalihkan pembicaraan. Akhirnya mereka menikmati makan malam mereka.
***************
Mereka sudah kembali lagi ke villa setelah makan malam. Maura tidur bersama Cecilia, sementara Davin dan Alice tidur di kamar mereka masing-masing.
"Mom nen.." ucap Cecilia yang tidur di samping Maura.
"Anak mommy mau nen ya, sebentar ya sayang," ujar Maura mengubah posisi tidurnya lalu memberikan apa yang diminta Cecilia. Maura menepuk-nepuk bokong Cecilia agar anak itu cepat tertidur.
"Ceklek," terdengar suara pintu kamar yang terbuka menampilkan sosok Davin di daun pintu.
"Daddy.." panggil Cecilia melihat Davin yang berdiri di tepi ranjang. Anak itu hampir saja tidur namun karena matanya melihat Davin, ia bangun lagi.
"Kenapa kami datang sih, Cecil hampir saja tidur tadi," ujar Maura merapikan bajunya menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang.
"Daddy...ayo sini..tidul disamping Cecil," ujar Cecilia menepuk nepuk ranjang kosong disampingnya. Davin kemudian naik ke atas ranjang hingga kini posisi Alice ada ditengah-tengah mereka.
"Mom... Cecil masih mau nen," rengek nya.
"Oh...anak mommy yang cantik masih mau nen iya," ujar Maura membawa Cecilia kepangkuannya dan mengeluarkan satu gundukan nya lalu. Sekarang Ia tidak malu lagi meny*s*i Cecilia di depan Davin.
"Kenapa datang kesini?" tanya Maura pada Davin yang tidur menyamping dengan satu tangannya digunakan untuk menahan kepalanya.
"Hanya ingin melihat mu saja, Aku merindukan mu. Aneh bukan? padahal kita berada di rumah yang sama," ujar Davin terkekeh.
"Ck..Alasan..." ujar Maura.
"Aku serius sayang ku.." ucap Davin mengubah posisinya dengan menaruh kepalanya di atas paha Maura.
"Gombal terus.." cibir Maura.
"Apa kamu marah dengan perkataan Alice tadi? kamu abaikan saja. Aku akan tetap serius padamu, Aku sangat mencintai mu sayang. Sekarang pun kita menikah Aku mau. Aku yakin seiring berjalannya waktu Dia akan menerima mu nanti," ucap Davin.
"Aku tidak marah kok, Alice hanya mengutarakan isi hatinya saja. Itu wajar saja, mungkin Dia memang tidak ingin menggantikan posisi mommynya dari hatimu," ucap Maura menyugarkan rambut Davin yang mulai panjang.
"Kau tau sayang.." ucap Davin menggenggam tangan Maura lalu mengecupnya.
"Di hatiku hanya ada kamu seorang, tidak ada yang lain," ucap Davin membawa tangan Maura ke dadanya. Di hatinya memang hanya Maura seorang tidak ada yang lain.
"Aishh...kamu pintar banget sih menggombal nya, sudah sana kamu balik ke kamarmu. Cecil sudah tidur Aku ingin membaringkannya dulu," ucap Maura.
"Habis ini ke kamar Aku ya, Aku kan mau di tidurkan juga seperti Cecil," ujar Davin manja turun dari ranjang.
"Tidak...tidak..Aku sudah mengantuk," tukas Maura menolak.
"Aku tunggu di kamar ya sayang, Aku rindu dengan kedua mainan ku," ujar Davin mengecup bibir Maura singkat lalu pergi. Dipastikan saat Maura keluar dari kamar Davin nanti, ia pasti acak-acakan. Siapa lagi kalau bukan Davin pelakunya.
Setelah membaringkan tubuh Cecil diatas ranjang. Maura pergi ke kamar Alice untuk melihatnya.
"Astaga, anak ini...kalau tidur tidak pernah ada rapi-rapinya" decak Maura memperbaiki posisi tidur Alice yang berantakan, ia kemudian menyelimutinya.
Sesudah dari kamar Alice, Maura masuk ke kamar Davin.
.🤣🤣🤣