NovelToon NovelToon
Bunga Yang Berdarah

Bunga Yang Berdarah

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Selingkuh / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Chicklit
Popularitas:62.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ellani

“Diana … kamu akan diberi hukuman mati karena telah melakukan percobaan pembunuhan.”

Diana yang sudah sangat lemah diikat dan di arak ketengah tempat eksekusi. semua rakyat dan bangsawan melihatnya, mereka melemparnya dengan batu dan mengumpat kepadanya.

Kepala Diana ditaruh di tiang untuk di penggal.

Diana melihat kearah Wanita yang dicintai suaminya dan melihat ayah serta kakaknya yang masih tetap membencinya hingga akhir hayatnya.

“Kenapa kalian sangat membenciku?” gumam Diana.

Jika aku bisa mengulang waktu, maka aku tidak akan lagi mengemis cinta kepada kalian.

KRAK. Suara alat penggal terdengar keras memenggal kepala Diana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ellani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 Duel

Diana tersenyum dan melihat Zero dengan penuh arti. Aku ingin menjinakkan anjing ini, pikir Diana.

Apa ini termasuk merebut sesuatu milik pemeran utama wanita? Ini bahkan lebih membuatku bersemangat.

Zero melihat tatapan Putri Diana yang aneh dan mengalihkan pandangannya. Menarik napas, Zero mulai berbicara, “Yang Mulia... dengan gaunmu yang indah, saya tidak yakin jika itu akan berhasil.”

Diana menatap gaunnya. “Jangan khawatir... kita akan melakukan persiapan sebelum memulai.”

“Kau juga perlu persiapan,” ucap Diana sambil tersenyum, lalu pergi bersama Olim untuk berganti pakaian.

“Ehm... baiklah, semuanya berkumpul di pinggir arena untuk menonton pertarungan,” ucap sang Raja.

Calder mengantar Raja untuk menonton di atas, di mana ada kursi untuk keluarga kerajaan menyaksikan pertarungan.

Zero terdiam di tempat.

“Hei... jangan terlalu keras dengan Tuan Putri,” ucap sang komandan sambil menepuk pundak Zero, lalu pergi ke pinggir arena.

Melihat pedangnya yang memantulkan wajahnya, Zero mengerutkan kening. Lembut? Dalam arena semua adalah musuh.

Zero pergi untuk mempersiapkan pertarungan. Meskipun lawanku adalah seorang wanita, bukan berarti aku harus bersikap lembut.

Di tempat pelatihan, Diana bersiap.

“Yang Mulia... apa Anda yakin?” Olim sedikit khawatir. Meskipun ia tahu Putri sangat kuat, tetapi tetap saja ini membuatnya waswas.

Diana menepuk tangan Olim dengan lembut.

“Tenanglah... aku pasti akan memenangkan ini,” ucap Diana.

Di kehidupan ketiganya, ia adalah master pedang, dan juga ia telah berlatih dengan tubuh ini. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Diana mengambil pedangnya dan mengikat rambutnya agar tidak mengganggu saat pertarungan berlangsung.

“Kau pasti menang!” Yurey terbang mengelilingi Diana dengan semangat.

Mendengar ini, Diana tersenyum puas.

“Ayo berangkat,” ucapnya.

Beberapa saat kemudian mereka tiba di arena. Zero sudah siap berdiri di tengah arena menunggu Diana.

Semua orang terpana melihat Diana. Jarang sekali ada wanita yang bisa memegang pedang di kerajaan mereka, karena kerajaan ini banyak yang menganut sistem patriarki.

“Wuuuuooo!” Para prajurit berteriak dengan semangat. Mereka semua mendukung Zero dan meremehkan Diana, tetapi mereka tidak berani memperlihatkannya karena ada Raja yang menonton.

Raja melihat dari atas. Ia ingin sekali berteriak menyemangati Diana, tetapi ia harus menjaga wibawanya sebagai Raja.

Raja menatap Calder dan menyuruhnya mendekat.

Calder menunduk dan mendekatkan telinganya.

“Semangati Diana,” bisik Raja.

Calder terkejut. Bukankah Raja tidak ingin Putri pergi ke perbatasan? Sekarang malah ingin Diana menang?

Melihat Calder tidak bergerak, Raja segera mendorongnya dan meliriknya tajam.

Calder segera mencondongkan tubuhnya.

“Putri!! Anda pasti menang!!” teriak Calder.

Diana melihat ke atas dan tersenyum sambil melambaikan tangan.

PLAK! Terdengar suara pukulan dari belakang.

Calder memegang kepala bagian belakangnya. Kali ini apa salahku?!!

“Aku menyuruhmu untuk menyemangatinya... bukan membiarkan Diana untuk menang!!” ucap Raja kesal.

Calder tidak berdaya dan mundur dengan sedih. Hu hu... aku tidak paham maksud Yang Mulia.

Komandan memimpin pertarungan sebagai wasit. “Baiklah... ini adalah pertarungan duel yang dibuat oleh Raja.”

“Saya harap Zero dan Putri Diana dapat mematuhi aturan,” ucap komandan.

Melihat mereka berdua sudah siap, komandan segera mengangkat tangannya sebagai tanda pertarungan dimulai.

CLANG! Dua pedang saling bergesekan.

Zero menyerang terlebih dahulu dan Diana menghalangi pedang Zero dengan pedangnya.

“Ugh...” Diana salah memilih sarung tangan. Ternyata ini sedikit licin.

Melihat Putri Diana kesulitan, Zero mengira pertarungan ini akan selesai dengan cepat. Ia segera menambah kekuatannya untuk menekan Putri Diana.

“Tch...” Diana segera mundur dengan cepat.

Mereka berdua saling tatap dan melangkah di dalam lingkaran arena.

Diana tidak tahan lagi dan segera melepas sarung tangannya. “Ini lebih nyaman,” gumam Diana.

TSAH! Suara angin yang dihasilkan dari pedang Zero sangat kuat.

Zero sangat cepat, namun Diana tidak kalah cepat. Ia segera menghindari serangan Zero.

“Tuan... kau sangat tidak sabar,” ucap Diana sambil tersenyum.

“Wuuuooooo!!” Semua orang yang menonton semakin bersemangat melihat Diana bisa menghindari serangan Zero.

Raja yang menontonnya menjadi sedikit tegang. Ia kira Diana akan tertebas. Siapa sangka menantunya cukup bagus. Apa karena menantuku dari keluarga Eldenhart?

Zero mengerutkan kening dan segera menyerang Diana dengan membabi buta.

CLANG! CLANG! CLANG!

Diana terus menghindari Zero.

“Apa ini sangat membosankan,” ucap Yurey yang berada di sebelah Olim.

Diana bukan hanya sekedar menghindari lawan, ia mengambil kesempatan ini untuk mempelajari gerakan lawan. Setelah mendapatkan kuncinya, ia akan segera menyerang.

Diana menajamkan matanya dan membukanya. Sekarang!

SRAANG! BUK! Diana menggesek kedua pedang itu dan menendang perut Zero dengan kuat hingga mundur menyentuh garis lingkaran pembatas.

Zero terkejut sambil memegang perutnya, lalu melihat ke belakang. Ia merasa lega karena tidak keluar dari garis.

CLANG!

Sekarang Diana mulai menyerang Zero dengan membabi buta. Tidak seperti Zero, serangan Diana lebih cepat sehingga mata para penonton tidak dapat mengikuti gerakannya.

“Kecepatan apa ini?!!”

Mereka baru pertama kali melihat serangan yang sangat cepat.

Zero yang diserang terus-menerus mulai merasa kewalahan. Ia tidak menyangka Putri Diana akan sekuat ini.

CRAAANG! Pedang Zero terlepas.

Diana dengan cepat mengarahkan pedangnya ke leher Zero. “Kau kalah,” ucap Diana dengan senyum.

Semua orang terpaku sesaat, lalu mulai bersorak.

“Waaaaaaa!!”

“Siapa sangka Zero akan dikalahkan oleh Putri Diana!!”

“Pemenangnya adalah Putri Diana!!” teriak komandan.

“Hahahaha... itu adalah menantuku!” Raja berdiri dari kursinya dengan semangat.

"Tunggu!! Bukankah ini artinya aku harus membiarkan Diana pergi ke perbatasan?!!"

Calder hanya bisa menggelengkan kepala. Ini adalah sisi Raja yang hanya diketahui orang terdekatnya saja.

Diana mengangkat pedangnya dan merayakan kemenangannya dengan yang lain.

Olim bertepuk tangan dengan semangat.

Yurey terbang mengelilingi Diana. “Kau memang cocok menjadi kontraktorku!”

Diana tersenyum dan melihat Zero yang masih duduk diam seperti kehilangan roh di tubuhnya.

Zero terdiam melihat pedangnya yang terjatuh. Apa aku benar-benar kalah dari seorang putri?!

Saat ia sibuk memikirkan kekalahannya, di depannya ada tangan yang terulur.

Zero melihat ke atas. Itu adalah Diana.

“Jangan berkecil hati, kau adalah prajurit yang berbakat.” Diana mengulurkan tangannya untuk membantu Zero berdiri.

Zero melihat tangan kecil itu dan menaruh tangannya di atas tangan itu.

Diana segera menarik Zero untuk berdiri. “Pertarungan yang bagus,” ucap Diana dengan senyum.

Melihat dari dekat, Zero entah mengapa merasa debaran di jantungnya. Apa ini efek kalah dalam pertarungan?

POK! POK! POK! Suara tepukan tangan terdengar.

“Tidak salah lagi, darah Eldenhart mengalir di tubuhmu,” ucap sang Raja sambil berjalan menuju Diana dan Zero.

Diana dan Zero segera memberi hormat.

“Karena kau telah memenangkan duel ini, maka kau diizinkan untuk pergi ke perbatasan menyusul Putra Mahkota.”

Mendengar ini, Diana sangat senang.

“Tapi ada satu syarat,” lanjut Raja.

“Apa itu?” tanya Diana penasaran.

“Kau harus membawa Zero bersamamu,” ucap Raja.

“Apa?!!” Bagaimana bisa dia melakukan misinya jika ada seseorang di dekatnya?

Diana menatap Zero. Apakah anjing ini bisa dijinakkan?

Author disini ><)/

Apa menurut kalian Zero bisa dijinakkan oleh Diana?

A. Bisa seiring berjalannya waktu

B. sebelum dijinakkan dia telah jinak

C. Tidak, karena Zero adalah anjing milik pemeran utama wanita yaitu Selena.

Ayo jawab dikomen ^^)/

 

1
Tuxepos Jasmine
ini ga daily up yahhh ka.....🥲🥲🥲
Retno Isma
kapan cerainya kakak???
Shion Hin
ahhh... gk sabar deh.. 😄😄 semangat kakak author... 💪
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Osie
maruk boleh gak yaaa..thor pliizz upnya double boleh yaaaaaa🙏🙏🙏🙏/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Tiara Bella
semangat 😍
Biyan Narendra
next thor..
Biyan Narendra
penasaran
Erna Masliana
lanjut 💪..aku berharap up tiap hari 😁
Yunita Widiastuti
💪💪💪🥮
R@3f@d lov3😘
tentu saja bertemu denganmu lucien😏dan menunjukkan kalung pemberian darimu dari kehidupan sebelumnya.... maybe🤔
𝓡𝓪𝓲𝓷𝓪 (来奈)
Lanjut kak 😊
𝓡𝓪𝓲𝓷𝓪 (来奈)
Sang penulis itu ya kak author dong 🤣🤣🤣
Lukman Lukman
💪💪💪💪💪
Yunita Widiastuti
sak karebmu thor...
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Erna Masliana
masa baru hidup kembali mau metong lagi
R@3f@d lov3😘
apakah ada pemain baru,,karena alur ceritanya udah beda
Tuxepos Jasmine
author nya kahhh yg mau diana metong???😱😱😱😱😱jgn laaah thor ...masa udh 3 kehidupan diana metong skr metong jg😅😅😅😅
Osie
thor dirimu ya penulisnya jad8 jgn ngadi ngadi bikin Diana mati...bakal di demo seantero jagat dirimu thor
FHR: Ho oh😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!