NovelToon NovelToon
Terpaksa Kawin Kontrak

Terpaksa Kawin Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Biqy fitri S

Elzhar Magika Wiratama adalah seorang dokter bedah kecantikan yang sempurna di mata banyak orang—tampan, disiplin, mapan, dan hidup dengan tenang tanpa drama. Ia terbiasa dengan kehidupan yang rapi dan terkendali.

Hingga suatu hari, ketenangannya porak-poranda oleh hadirnya Azela Kiara Putri—gadis sederhana yang ceria, tangguh, namun selalu saja membawa masalah ke mana pun ia pergi. Jauh dari tipe wanita idaman Elzhar, tapi entah kenapa pesonanya perlahan mengusik hati sang dokter.

Ketika sebuah konflik tak terduga memaksa mereka untuk terjerat dalam pernikahan kontrak, kehidupan Elzhar yang tadinya tenang berubah jadi penuh warna, tawa, sekaligus kekacauan.

Mampukah Elzhar mempertahankan prinsip dan dunianya yang rapi? Atau justru Azela, dengan segala kecerobohan dan ketulusannya, yang akan mengubah pandangan Elzhar tentang cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Biqy fitri S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari Yang Cukup Berat

Setelah selesai makan, Elzhar memutuskan untuk berpamitan pulang.

Tak lupa ia mengucapkan terima kasih atas jamuan sore itu kepada kedua orang tua Azel.

Namun, setelah Elzhar pulang, suasana hangat di rumah Azel berubah menjadi panas.

“Yah, kalau udah kaya gini gimana? Dari mana kita bisa menikahkan anak kita? Bunda nggak mau Azel direndahkan,” ucap Dewi dengan nada khawatir.

“Setidaknya kita harus menyiapkan sesuatu untuk pesta. Apalagi besan kita bukan orang biasa.”

Pak Arman menarik napas panjang, mencoba menenangkan.

“Ya sudah, Bun, pakai saja uang yang ada. Lagian Elzhar tidak menuntut apapun. Untuk pesta, nggak usah terlalu berlebihan, semampunya saja.”

“Gak bisa gitu. Ibu malu sama tetangga kalau anak kita satu-satunya menikah tanpa bikin acara di rumah,” jawab Dewi keras kepala.

Dari kamarnya, Azel mendengar percakapan itu. Hatinya sesak. Ia menutup telinganya dengan kedua tangannya, berusaha menghindari suara perdebatan orang tuanya. Tapi semakin ia menutup, suara itu tetap menembus.

Akhirnya, dengan langkah berat, Azel memutuskan keluar rumah. Ia berjalan tak tentu arah, bingung harus kemana. Hingga akhirnya, hanya satu tujuan yang ada di kepalanya—apartemen Elzhar.

Sesampainya di sana, ia menekan bel berkali-kali. Tapi tak ada jawaban. Hanya hening.

Akhirnya Azel duduk di lantai depan pintu apartemen itu, menunggu dengan hati resah. Beberapa pesan sudah ia kirim untuk Elzhar, tapi tak kunjung dibalas.

Di tempat lain, ternyata Elzhar sedang berada di rumah orang tuanya.

Hari itu ia memutuskan untuk menyampaikan sesuatu yang penting.

“Bu, Ayah, Oma, Tante…” suara Elzhar tegas. “Aku ke sini cuma mau bilang, dalam waktu dekat aku akan menikahi Azel. Acara akan sederhana, hanya orang terdekat dan keluarga yang hadir.”

Oma langsung bangkit dengan mata berkaca-kaca. “Syukurlah, Nak. Oma senang mendengarnya. Akhirnya kamu bisa hidup bahagia.” Ia langsung memeluk cucu kesayangannya erat-erat.

Monic menimpali dengan nada setengah menyindir.

“Wah, ponakanku sudah dewasa ternyata. Sampai ingin melepas masa lajang juga.”

Namun Rossa tidak bisa menahan diri.

“Kamu tetap keras kepala, L. Ibu hanya ingin istri yang pantas buat kamu.”

Ayahnya, Bram, ikut bicara dengan nada penuh wibawa.

“L, kalau Ayah cuma bisa menyarankan… ini untuk kebaikan kamu di masa depan. Menikahlah dengan Aluna. Dia akan membuat kariermu lebih cemerlang. Kalau soal Azel… cukup jadikan dia teman kencan, jangan lebih.”

Mata Elzhar menajam, suaranya penuh ketegasan.

“Ayah, aku ke sini bukan untuk minta restu. Tapi untuk memberi tahu. Kalian mau datang atau tidak, itu terserah. Dan satu hal lagi…” Ia menatap tajam ayahnya.

“Jangan pernah lagi sebut nama Azel disandingkan dengan Aluna. Karena itu sangat tidak pantas.”

Tanpa menunggu balasan, Elzhar bangkit dan meninggalkan ruangan dengan langkah tegas.

Oma yang sedari tadi diam akhirnya bersuara, suaranya bergetar menahan marah.

“Sudah, Bram. Rosa. Cukup! Biarkan L bahagia. Kalian sudah cukup lama mengatur hidupnya. Dia bukan boneka. Jangan sakiti cucuku lagi hanya karena keserakahan dan keegoisan kalian.”

\=\=\=

Elzhar melajukan mobilnya dengan hati yang masih panas setelah perdebatan dengan keluarganya. Kepalanya penuh dengan pikiran tentang Azel, tentang keputusannya yang semakin bulat untuk melindungi perempuan itu.

Sesampainya di apartemen, ia tertegun.

Di depan pintu unitnya, terlihat Azel yang sudah terlelap sambil duduk bersandar di dinding, ponsel masih tergenggam di tangannya. Wajahnya pucat, rambutnya sedikit berantakan, jelas terlihat kalau ia sudah menunggu lama.

“Astagaa, Zel…” gumam Elzhar pelan. Rasa bersalah langsung menyergapnya.

Ia berjongkok, menatap wajah Azel lekat-lekat. “Kenapa lo harus nungguin gue sampai kayak gini, hm?” suaranya bergetar. Dengan hati-hati, ia menyibak rambut Azel yang menutupi wajahnya.

Elzhar pun mengangkat tubuh Azel dengan pelukan penuh hati-hati. Gadis itu refleks merapatkan wajahnya ke dada Elzhar, seolah mencari kenyamanan dalam tidur. Elzhar tersenyum getir, lalu membawa Azel masuk ke apartemen.

Sesampainya di dalam, ia meletakkan Azel di ranjang dengan perlahan, menyelimuti tubuhnya agar hangat.

Ia duduk sebentar di sisi ranjang, menatap Azel dengan penuh perasaan. “Zel, lo nggak tau betapa beratnya hari ini buat gue. Tapi lihat lo nungguin gue kayak gini… rasanya semua beban hilang.”

Tangannya sempat terulur, hampir menyentuh pipi Azel,

Ketika Elzhar menyentuh pipi Azel, matanya spontan terbuka.

“Lo ngapain?!” suara Azel sedikit panik, matanya membulat.

Elzhar tersentak, cepat-cepat tersenyum canggung.

“Hmmm… sorry, tadi ada nyamuk di pipi lo,” jawabnya terbata-bata, berusaha terdengar santai.

Azel menoleh, menatap sekeliling kamar yang kini terasa asing baginya.

“Kenapa gue tiba-tiba di kamar lo?” ucapnya, nada suara penuh curiga.

“Tadi lo ketiduran… maaf ya, Zel. Tadi gue banyak banget pasien jadi lembur,” Elzhar berbohong, menutupi kejadian sebenarnya, sambil berusaha terdengar wajar.

Azel mengangguk pelan, mencoba menyembunyikan rasa gugupnya.

“Hmmm, nggak papa… gue cuma mampir mau… minta minum,” ucapnya sambil bangkit, matanya sesekali menatap Elzhar, tapi jelas tidak bisa berkelit dari rasa aneh di dadanya.

Saat Azel bergerak menuju dapur, Elzhar spontan menarik tangannya. Sebelum Azel sempat menolak, ia sudah duduk di pangkuan Elzhar.

“L… lo ngapain?” suara Azel bergetar, campur kaget dan malu.

Elzhar memotong dengan lembut, suaranya rendah tapi tegas:

“Izinin gue gini sebentar… hari ini gue capek banget.”

Azel pun merasakan kelelahan dan kepedihan yang sama dengan Elzhar. Tanpa pikir panjang, ia membalas pelukan itu, memeluk Elzhar dengan lembut. Tangannya perlahan mengelus kepala Elzhar, seakan ingin menenangkan sekaligus memberi kekuatan.

Elzhar menutup matanya sejenak, membiarkan kehangatan Azel meresap ke dalam dirinya. Hanya suara napas mereka yang terdengar, bergumam pelan tentang hari yang melelahkan, masalah yang menumpuk, dan rasa lelah yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Keheningan itu terasa nyaman—meski canggung, keduanya merasakan rasa aman satu sama lain. Dalam pelukan itu, beban hari ini perlahan terasa ringan, digantikan oleh perasaan saling memahami yang hangat.

Mereka pun duduk dalam diam, hanya bergumam pelan tentang beban dan masalah masing-masing. Kata-kata tidak banyak, tapi pelukan itu lebih berkata daripada apa pun. Keduanya tahu, hari ini mereka sama-sama butuh tempat untuk menenangkan hati—dan mereka menemukannya satu sama lain.

1
a
waduhh pantesan pas azel datang kerumahnya matanya jelalatan .. ehhhh emang tukang selingkuh ternyataaa 🤣🤣
a
awwww.... elzhar sudah tidak bisa menahannya 🤗🤗
Bie_Fitris: tapi sayang mereka hanya saling menyimpan moment itu 🤭🤭🤭
total 1 replies
atik
bagus
Bie_Fitris: terimaksih 😍
total 1 replies
mhmmdrzcky
cepet update kak aku udah nunggu/Drool/
Bie_Fitris: asiappp selalu update Setiap hari 😊
total 1 replies
Isma Fitri
bagus banget ceritanya 😍🤩
Bie_Fitris: terimakasih ☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!