NovelToon NovelToon
Takdir Cinta CEO Dingin

Takdir Cinta CEO Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Joelisha

Azzam Syauqi Atharis pria yang dulunya memilik sifat ceria dan jahil berubah menjadi sosok pria dingin setelah tragedi na'as yang terjadi di dalam keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Joelisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 2

    Sosok seorang gadis melangkah memasuki tempat pemakaman umun dengan membawa sebuket bunga mawar putih di tangannya.Langkahnya terhenti di depan makam yang tampak terlihat bersih dan terurus.

   Gadis itu berjongkok di samping makam tersebut tangannya terulur menyentuh batu nisan yang bertuliskan nama orang yang tak pernah ia lupakan.

  Razzan Dzikri Athariz. Sosok lelaki yang mengisi hatinya hingga saat ini, meski sudah bertahun-tahun lamanya nama Razzan tetap menjadi sosok spesial di hatinya.

     "Zan, gimana kabar lo? Pasti lo udah bahagiakan disana?!"

  Tanpa terasa air matanya menetes membasahi pipinya, Arabella gadis cantik yang selalu di panggil dengan sebutan bella itu menangis di depan makam sang kekasih yang sudah pergi meninggalkannya lebih dulu, sebelum sempat mewujudkan semua impian yang pernah mereka impikan bersama.

     "Zan, gue udah ikhlas. Tapi nyatanya masih sesakit itu padahal lo udah pergi lama."Bella masih mengoceh sendiri di depan makam seakan dirinya berbicara dengan Razzan.

     "Zan, maaf. Mungkin ini yang terakhir.Tapi lo tenang aja nama lo tetap menempati tempat yang spesial di hati gue."

   Setelah puas memandangi makam Razzan, Bella bangkit dan melangkah meninggalkan tempat itu tanpa menoleh sekali pun. Ia mencoba memantapkan hatinya untuk melupakan Razzan.

Mencoba menerima pria yang selama ini dengan sabar menunggu dan menemaninya.Meskipun hatinya belum sepenuhnya mencintainya pria itu,namun dia akan tetap berusaha menerima dan mencintainya secara perlahan.

    Razzan mengenalmu adalah bahagiaku

    Mencintaimu adalah luka ku.

*

*

*

    Letta mengemudikan mobilnya tanpa arah tujuan yang jelas hingga akhirnya dia berhenti di depan sebuah taman kecil yang cukup sepi,Letta turun dari mobilnya lalu memilih duduk di salah satu bangku yang tersedia di taman itu.

   Bohong jika di katakan dia tidak sedih tidak terluka dengan apa yang dirinya lihat beberapa waktu lalu,hubungan yang dia pikir baik-baik saja pria yang ia cintai ternyata mengkhianatinya.

        Berengsek

   Letta tidak pernah menyangka bahwa Bima akan berani mengkhianatinya terlepas dari sikap Bima yang terlihat sangat mencintainya,Letta tertipu dengan kepalsuan itu yang ternyata Bima tidak sebaik yang dia pikirkan.

  Selama 2 tahun menjalin hubungan Letta selalu menjaga jarak dengan lawan jenisnya demi menjaga perasaan Bima tapi apa yang ia dapat malah pengkhianatan.

     "dasar laki-laki berengsek" maki Letta "setelah apa yang gue lakuin lo malah selingkuh di belakang gue.Lo benar-benar jahat Bima.."

   Letta merasa di rugikan selama ini karena tidak sekali dua kali Letta membayar belanjaan Bima tiap kali jalan dengannya,namun dia tak pernah memperhitungkan itu tapi setelah di pikir-pikir selama ini dia hanya di peralat oleh Bima yang berkedok kekasihnya itu. Letta baru menyadari bahwa dia hanya di manfaatkan oleh Bima.

     Saat Letta termenung sosok gadis remaja tiba-tiba saja muncul kemudian duduk di sampingnya,Letta menoleh memperhatikan gadis berseragam SMP itu.

   " Mau permen?" tawar gadis itu sambil menyodorkan permen bulat bertangkai ke arah Letta.

  Letta tak bergeming hingga tiba-tiba gadis itu menarik tangannya dan meletakan permen itu di telapak tangannya sambil tersenyum manis.

   "Aku tidak tahu kakak sedih karena apa,tapi kata Mami kalau orang sedih itu harus di kasih yang manis-manis biar gak sedih lagi. Seharusnya aku kasih coklat tapi karena nggak ada coklat jadi aku kasih permen deh." celoteh gadis itu.

   Letta tersenyum mendengar penuturan gadis itu,bisa- bisanya dia di hibur oleh gadis remaja.

    " terimakasih,sepertinya apa kata Mami kamu bener deh. Aku memang lagi butuh yang manis-manis."balas Letta

    "sama-sama syukur deh kalo kakak suka."ungkap gadis itu sambil tersenyum balik pada Letta.

     "Nama aku Dea." ucap gadis itu mengulurkan tangannya pada Letta

   Letta menyambut uluran tangan itu" Aku Letta."

    "Kamu kok bisa ada disini?"tanya Letta

     "Nunggu jemputan."

     " Kenapa nggak nunggu di depan sekolah aja? Tempat ini lumayan jauh loh dari sekolah, kamu pasti jalan kaki kan tadi kesini?"

  Dea menatap Letta sebentar lalu mengalihkan pandangannya pada jalanan di depan sana.

     "Aku tidak suka jadi pusat perhatian."ungkap Dea

     "Maksudnya?"tanya Letta bingung

   Dea pun menceritakan kalau sebenarnya Dia adalah anak dari keluarga yang terbilang cukup mampu,tapi karena itu pula Dea tidak ingin teman-temannya tahu identitas aslinya.Dea selalu di antar jemput di taman itu selebihnya ia berjalan kaki menuju sekolahnya.

   Dea ingin memiliki teman yang benar-benar tulus ingin berteman dengannya,bukan karena semata dirinya anak orang kaya.Letta paham dari cerita Dea dia mengerti kalau Dea menginginkan teman yang benar-benar tulus ingin berteman dengannya.

    Ponsel milik Dea berbunyi gadis itu pun langsung mengangkat panggilan itu,namun setelah panggilan itu terputus gadis itu tampak lesu.

    "ada apa?"

     " Mobil pak Tito pecah ban,jadi nggak

bisa jemput Dea." ungkap gadis kecil itu.

  Letta menatap jam tangannya jam istirahat kerja udah habis seharusnya dia sudah kembali ke kantor."Mau kakak antarkan pulang?"tawar Letta.

   gadis kecil itu diam dia tampak menimbang sesuatu."Bisa kakak antarkan aku ke Athariz grub? Kakak ku berkerja disana."ucap gadis itu

   " kebetulan sekali tujuan kakak memang kesana."

  Dea tampak sumringah mendengar itu,dia tidak menyangka kalau Letta juga berkerja di Athariz grub.

Akhirnya Dea pun ikut Letta.

*

*

*

   Sepanjang jalan tadi Dea banyak bercerita tentang keluarganya,dia bahkan memberitahu Letta bahwa dirinya memiliki saudara kembar namun berjenis kelamin lelaki.

   Sesampainya di tempat tujuan Letta tidak menemani Dea menunggu saudaranya dia sudah sangat terlambat dan takut di tegur oleh atasannya karena istirahat melebihi waktu jam istirahat.

Jadi dia hanya mengantar Dea ke kantin yang memang tersedia di perusahaan itu dan sebelum pergi ia sempat memesankan minuman dan beberapa cemilan untuk Dea agar tidak bosan menunggu kakaknya.

   Di tempat lain Azzam yang tengah bersantai di cafe jingga mendapat pesan masuk.Setelah membaca pesan itu Azzam langsung bangkit hendak pergi.

    "Mau kemana lo?"tanya Leo

  Azzam memperlihatkan isi pesan tadi pada Leo.

Membuat pria itu mendengus kesal melihat isi pesan tersebut.

    "gue ikut."ucap Leo mengikuti Azzam yang sudah berlalu lebih dulu.

  Saat sampai di kantor Azzam bergegas menuju kantin perusahaan itu yang masih terletak di lantai satu jadi dia tidak perlu repot-repot naik lift.

   "Bang Azzam.." Dea langsung berlari ke arah Azzam dan memeluknya.

    "sudah lama?"tanya Azzam sambil mengelus rambut panjang gadis itu.

  Dea menggeleng"baru aja nyampe."ucapnya

Leo yang datang terakhiran tiba-tiba saja langsung menjentik kening Dea membuat gadis itu meringis.

Dan menatap Leo dengan kesal.

    "Aduh..sakit tau bang"keluh nya

    "Nakal. Pulang sekolah itu harusnya langsung pulang kerumah bukannya keluyuran."omel Leo

  Leo hendak kembali menjentik kening adiknya itu tapi tangannya lansung di tepis oleh Azzam.

    "nggak usah kasar"ucap Azzam sembari menatap Leo dengan tatapan dingin.tapi bukan Leo namanya kalau takut di tatap seperti itu.

   Azzam menarik tangan Dea yang sejak tadi sudah bersembunyi di balik punggungnya lalu mengajaknya duduk,sebelum duduk Dea sempat memeletkan lidahnya pada Leo membuat pria itu semakin geram karena di ejek oleh adiknya.

   "Tadi kesini nya sama siapa?" tanya Azzam pria dingin itu akan berubah menjadi hangat jika berhadapan dengan gadis kecil ini dan mendadak jadi banyak bicara.

    Dea pun akhirnya menceritakan bagaimana ia bisa sampai kesini dengan kedua abangnya.

    "Lain kali jangan langsung percaya dengan orang yang baru dikenal"

    "Tapi kakak cantik orangnya baik kok."

    " kali ini kamu beruntung bertemu dengan kakak cantik yang kamu maksud,coba aja tadi yang kamu temui bukan dia dan malah orang yang berniat jahat terhadapmu? Apa yang akan terjadi coba?!"

  Dea menunduk dia paham kalau dia salah"Maaf"ucapnya lirih

     "Lain kali jangan di ulangi lagi ya,harus bersikap waspada pada orang yang tidak di kenal."ucap Azzam

    "Dengerin tuh."sambung Leo

     "Adek lo ini memang nakal Zam."ucap Leo

     "dia adek lo juga kalo lo lupa"balas Azzam yang membuat Leo terkekeh.

*

*

*

    Letta sudah kembali ke meja kerjanya di atas mejanya sudah terdapat beberapa berkas yang harus di kerjakan.

   "Tadi Buk Siska nanyain lo,gue bilang lo lagi ke toilet jadi tenang aja."ucap Riska.

    "thanks."ucapnya

Letta kembali fokus dengan perkerjaannya dia ingin cepat menyelesaikan dan pulang.

  Jam sudah menunjukkan pukul 17:25 sore sudah banyak karyawan yang sudah pulang tapi ada juga yang mengambil lembur hingga malam.

   Letta baru saja keluar dari lobby perusahaan tapi tiba-tiba saja dia bertabrakan dengan seorang pria.

Tidak,pria itu yg menabraknya karena dia berjalan sambil fokus bertelepon.

        "Ya tuhan...!!!"

Tas jinjing milik gadis itu sampai terlempar dan membuat isinya berserakan di lantai.Dengan wajah kesal ia berjongkok dan memungut barangnya lagi.

   "Saya minta maaf."pria itu langsung ikut membantunya

   "Lain kali kalau jalan hati hati dong!"

    "Sekali lagi saya minta maaf."ujar pria itu dengan tulus.

   Mereka beranjak bersama lalu pandangan mereka bertemu.Ekspresi pria itu tampak dingin, berbeda dengan Letta yang menatapnya dengan penuh kekesalan.

   "Kamu baik baik saja?"tanya pria itu

   "Saya baik baik saja."sahutnya singkat lalu ia langsung bergegas pergi dari sana.

    "jadi dia berkerja disini."

 Ya,pria yang bertabrakan dengan Letta adalah Azzam dia tidak menyangka kalau gadis itu salah satu karyawannya.Entah kenapa Azzam merasa tertarik dengan gadis itu.

  Reno yang baru tiba merasa heran melihat bos nya sedang menatap seorang gadis lebih dari sepuluh detik.

    "Reno cari tahu tentang wanita itu,aku mau data dirinya sudah ada malam ini."titah Azzam

     "Baik tuan."

 Untung Reno sempat melihat jelas wajah gadis itu,kalau tidak akan sedikit sulit mencari tahu di antara banyaknya karyawan wanita di perusahaan itu.

*

*

*

    Azzam Syauqi Athariz atau yang kerap kali di panggil Azzam CEO Athariz Grub perusahan yang bergerak di bidang Perhotelan,Restoran,Mall,Pariwisata,Maskapai penerbangan,Real Estate dan fhasion.

    Kini, ia berdiri terpaku di balkon kamarnya membiarkan pandangannya tenggelam dalam gemerlap bintang yang menghiasi langit malam,pikirannya melayang jauh pada kejadian tadi sore saat ia tidak sengaja menabrak seorang gadis di depan lobby perusahaannya.

  Tiba tiba suara ketukan pintu dan langkah kaki terdengar dari belakang. Reno, asisten pribadinya dengan lembut menghampiri sambil membawa sebuah Dokumen di tangannya.

   "Namanya Arletta Zevanya Umur 25 tahun karyawan dari kantor cabang yang baru di pindah tugaskan beberapa bulan yang lalu.Hanya itu informasi yg saya dapatkan Tuan karena memang tak banyak informasi tentang gadis itu.

Silahkan Tuan baca sendiri selebihnya!"ujar Reno sembari menyerahkan dokumen kepada bosnya.

       "Hemm"

  Azzam membaca informasi tentang Letta yang ada di kertas itu Expresi nya tetap dingin membuat Reno sulit membaca isi pikiran Tuannya itu. Apakah senang atau tidak dengan hasil kerjanya. Membuatnya sedikit ketar ketir karena takut Tuannya itu tidak puas dengan hasil kerjanya.

       "Bagus,akan ku tambah bonusmu bulan ini."ucapan Azzam membuat Reno merasa lega dan tersenyum sumringah,dia pun segera pamit undur diri meninggalkan Azzam yang masih sibuk membaca informasi tentang Letta.

     "Ada apa denganku,kenapa bayangan gadis itu selalu muncul di pikiranku?."batinya sambil sesekali meraup wajahnya kasar.

  Dirinya tidak pernah seperti ini sebelumnya,bahkan banyak gadis yg berusaha menarik perhatiannya.namun satu pun tak ada yang membuatnya tertarik,tapi berbeda dengan gadis yang dia temui tadi sore,terkesan cuek dan tak perduli tapi berhasil membuat sesuatu dalam dirinya tertarik dan merasa tertantang.

   Dirinya dikenal sebagai sosok yang dingin dan tegas dalam memimpin.

Meski tak banyak berbicara,namun ada sisi lain dari dirinya yg tak banyak orang ketahui terutama saat berada di dekat orang terdekatnya.

  Azzam meraih dompet,ponsel serta kunci mobilnya yang tergeletak di atas nakas samping tempat tidur,ia berniat mencari udara segar atau sekedar berkeliling saja.

  Di tempat lain Letta baru saja keluar dari mini market,tiba-tiba tiga orang pria yg berpenampilan seperti preman menghadangnya.

    "Hai cantikk.."ucap salah satu preman sembari menghampirinya.

  Letta tampak sedikit takut melihat ketiga pria itu apalagi tampang mereka terlihat aneh.mereka tersenyum lebar sambil menatap tubuh Letta dari atas sampai ke bawah.membuat Letta risih dan tidak nyaman.

       "Minggir kalian!!"tegas Letta sambil melangkah mundur ke belakang menghindari mereka.

Mereka tidak mendengarkan Letta malah semakin mendekati Letta yang berjalan mundur.

    "Jangan coba-coba mendekat! Kalau kalian berani mendekat aku akan teriak"ancam Letta.

     "Ayolah ikut kami,kami hanya ingin mengajakmu bersenang-senang"ucap salah satu pria.

   "Tolong...tolong..."Letta tidak punya cara lagi untuk melarikan diri karna ketiga pria itu menghadang jalannya.Hingga ia pun berteriak meminta pertolongan.

  Ketiga preman panik mendengar teriakan Letta hingga salah satunya langsung membekap mulut Letta dengan tangannya lalu menariknya secara paksa kedalam gedung karokean yg tak jauh dari sana.

   Ketika berada di dalam ruangan,Letta berusaha melepaskan diri dengan menggigit tangan preman yg menutup mulutnya.

    "Aaarggghh..."preman itu pun melepaskan Letta setelah mendapat gigitan tersebut,Ariana pun menggunakan kesempatan itu untuk berlari ke arah pintu.Namun salah satu preman berhasil meraih tangannya lalu preman itu menampar wajahnya sebanyak dua kali sampai Letta terjatuh kelantai.

    "Dasar wanita sialan!"

Letta tampak kesakitan,bahkan sudut bibirnya mengeluarkan darah akibat tamparan itu,namun ia tidak menyerah untuk kabur dari sana.ia mengambil botol memecahkannya menjadikan pecahan botol tersebut sebagai senjata dan mengarahkannya pada preman tersebut.

     "Aku lebih baik mati dari pada di sentuh oleh kalian." Ancam Letta dengan tatapan tajam.

    Namun salah satu preman mengambil asbak dan meleparkannya ke arah tangan Letta hingga pecahan botol itu terlepas dari tangannya.

   "Akkhhhrggg"teriak Letta kesakitan

Tangannya yg terkena asbak nampak membiru.hal itu tak membuatnya menyerah untuk kabur.

   "Dasar wanita kurang ajar"

Salah satu preman kembali menangkap tangan Letta dan melempar tubuhnya ke sofa.

Letta mengambil botol minuman yang ada di atas meja lalu meleparkan nya ke arah salah satu pria hingga mengenai kepalanya bahkan sampai mengeluarkan darah segar,lalu menendang selangkangan pria yg berusaha menangkapnya kembali.saat mereka lengah Letta pun berusaha melarikan diri.

    Beberapa orang di tempat karokean yang baru keluar dari ruangan mereka,terkejut melihat seorang perempuan berlari dalam keadaan berantakan dan penuh luka.namun mereka diam saja.sedangkan Letta terus berlari tanpa menoleh ke arah mereka karna berpikir disana tidak akan ada orang yg menolongnya.

   Tepat di depan pintu masuk Letta malah menabrak Azzam yang memang tujuannya ingin ke tempat karaoke itu atas ajakan Leo.

Azzam sedikit terkejut melihat kondisi Letta,namun saat ia berniat ingin membantu Letta malah menepis tangannya dan kembali berlari tampak jelas sekali raut ketakutan di wajahnya.

  Tak lama setelah itu beberapa pria berlarian melewati Azzam,Azzam yang langsung ngeh dengan situasi itu pun langsung ikut berlari menyusul Letta entah kenapa dirinya merasa khawatir dengan gadis itu.

  Para preman berhasil menyusul di belakang Letta. Letta menoleh dan tampak takut hingga ia berlari ke tengah jalan untuk menghindari mereka saking takutnya Letta berlari sambil menoleh kebelakang sampai ia tidak melihat sebuah mobil melaju di depannya.

    "Aaaaaaaa..."Letta berteriak kencang untungnya Azzam datang tepat waktu dan menarik Letta. Tubuh keduanya terguling di jalanan Azzam dengan sigap melindungi kepala Letta dengan tangannya.

    "kamu tidak apa-apa?" tanya Azzam sambil membantu Letta untuk duduk di pinggir jalan.

   Letta mengangguk dia melihat tangan Azzam yang penuh luka dan berdarah karena melindungi kepalanya.

     "Tangan lo.."

     " nggak papa."

Azzam sempat melihat tiga orang pria yang tadi mengejar Letta,tapi mereka langsung kabur saat Letta hendak tertabrak mobil.

Beberapa orang yang melihat kejadian itu menghampiri mereka yang masih terduduk di pinggir jalan bahkan ada beberapa yang menanyakan keadaan mereka.

   Azzam menggenggam tangan Letta dan membawanya pergi dari tempat itu tapi

seorang pria menghalangi jalannya berniat menawarkan diri untuk mengantar mereka

ke rumah sakit namun Azzam menolaknya dengan mengatakan bahwa ia membawa mobil sendiri.dan akhirnya pria itu pun membiarkan Azzam kembali menarik Letta dan membawanya menuju mobilnya.

  Entah kenapa Letta menurut dengan Azzam,tidak ada rasa takut atau khawatir Azzam akan berbuat jahat padanya padahal dia tidak mengenal pria yang sedang menyetir mobil di sampingnya itu.

   Azzam membawa Letta ke rumah sakit terdekat setibanya disana para perawat yang melihat luka di tubuh mereka langsung sigap memberi pertolongan dan mengobati mereka.

*

*

*

   Bella baru saja tiba di depan pintu apartemen sahabatnya dia berniat memberi kejutan pada sahabatnya atas kepulangannya dari luar negeri.

Tapi beberapa kali dia memencet bel pintu itu tidak juga terbuka membuat bella sedikit khawatir.

   Dia pun segera mencoba menghubungi sahabatnya panggilan telponnya tidak langsung di angkat membuat bella semakin khawatir dan terus mencoba menghubungi sahabatnya.dan untungnya di panggilan yang ketiga telpon itu tersambung.

     "Hallo Ta, lo dimana?"tanya nya saat telpon itu tersambung.

  Dan betapa terkejutnya dia saat mengetahui sahabatnya sedang berada di rumah sakit,niat hati ingin memberi kejutan malah dirinya yang di kejutkan. Ia pun bergegas menuju rumah sakit untuk melihat keadaan sahabatnya.

  Sedangkan Leo yang berada di tempat karaoke terkejut mendapat pesan singkat dari Azzam yang memintanya segera kerumah sakit.

Dengan cepat Leo pergi dari tempat itu,sambil menyetir mobil Leo mencoba menelpon David yang sedang berada di rumah sakit untuk memeriksa keadaan Azzam.

   David yang kebetulan memang sedang tugas jaga malam langsung bergegas menuju UGD setelah mendapat kabar dari Leo.

    "Zam,lo nggak papa?"tanya David saat dirinya tiba di UGD

    "nggak papa cuman lecet dikit."jawabnya.

  David memicingkan matanya saat menatap gadis yang sedang bersandar di atas brangkar sedangkan Azzam malah duduk di ujung kaki gadis itu.

    "Letta."ucap David

Letta yang sejak tadi sibuk dengan ponselnya yang sedikit retak itu karena ponselnya berada di saku celananya saat ia jatuh tadi,menoleh saat mendengar namanya di panggil.

   "David."

  belum selesai dengan keterkejutannya David malah mendengar suara cempreng wanita yang sangat ia kenal berlari ke arah mereka..

    "Letta...lo nggak papa?" tanya bella sambil memutar tubuh Letta kekanan dan kekiri memeriksa apakah ada luka yang lebih parah di tubuh sahabatnya itu selain luka lebam di pipi dan tangannya.

  Belum selesai dengan bella malah terdengar kembali suara histeris dari arah pintu masuk dan terlihat Leo yang berlari ke arah mereka dan langsung memeluk Azzam.

matanya sudah memerah dan wajahnya penuh dengan air mata bagaimana tidak sepanjang perjalanan menuju rumah sakit Leo menangis dia sangat takut kejadian itu terulang lagi.Leo tidak mau kehilangan sepupu lagi seperti sepuluh tahun yang lalu.

    "Gue nggak papa."ucap Azzam yang mengerti kekhawatiran Leo

   Bella yang sejak tadi sibuk memeriksa Letta tidak menyadari kehadiran Azzam disana.namun saat dia berbalik Azzam juga sedang menatapnya sontak membuat Bella terkejut napasnya tercekat ia tidak menyangka akan bertemu secepat ini.

   Namun bella sadar yang ada di hadapannya adalah Azzam bukan Razzan. Bella mencoba mengatur nafasnya kembali,David yang melihat itu langsung mendekati Bella mencoba menenangkan Bella dengan cara mengusap pundaknya.

  Bella yang sudah sedikit tenang akhirnya memberanikan diri menatap Azzam kembali,mata itu mata seseorang yang pernah menatapnya dengan penuh cinta dan wajah itu wajah yang sangat dia rindukan.

     "Apa kabar, Bel? Maaf di setiap pertemuan kita gue selalu buat lo terkejut kaya gini."ucap Azzam

   "lo nggak perlu minta maaf,gue aja yang suka lupa kalo Razzan punya saudara kembar."lirih Bella

  Letta yang sejak tadi hanya diam mengamati interaksi orang-orang yang ada di hadapannya ini akhirnya mengerti,tapi ia tetap diam tak ingin ikut campur.

  Letta memperhatikan Azzam yang tengah berbicara dengan David dia sedikit familiar dengan wajah Azzam sejak tadi dia mencoba mengingat dimana dia pernah bertemu Azzam sebelumnya.

      "Ya tuhan." batinnya setelah ingat kejadian tadi sore di depan perusahaan tempatnya berkerja.

Ia pikir Azzam adalah salah satu karyawan disana sama sepertinya tanpa dirinya ketahui bahwa Azzam lah pemilik perusahaan tersebut.

1
LISA
Bahagia selalu y Letta & Azzam
Reni Anjarwani
doubel up thor
LISA
Happy wedding untuk Azzam & Letta..happy selalu ya..rukun & langgeng 😊🙏
LISA
Bagus nih Letta udh mulai menyukai Azzam..moga semuanya aman y sampe hari pernikahan kalian.
LISA
Rukun selalu y Letta & Azzam
LISA
Leo bakal nyusul Azzam jg nih 😊
LISA
Bagus ceritanya Kak..salut sama Letta yg meskipun putri pengusaha kaya tp mau bekerja di perush laen..rukun selalu deh sama Azzam sampe hari H nya 😊
LISA
Ceritanya bagus bgt..sipp klo Letta yg jdi sekretarisnya Azzam..
LISA
😊😊 good job Letta..tunjukkan ke Hana bahwa kmu mendptkan yg lebih baik drpd Bima..pdhl sebnrnya Gio itu kakaknya Letta..😊
LISA
Azzam akan dijodohkan sama Letta nih asyikk kan Azzam emg udh tertarik sama Letta 😊
LISA
Dunia sempit nih ternyt Bella yg dulu kekasihnya Razzan adl sahabatnya Letta
LISA
Aq mampir Kak
Otra Mas Aqui
cerita ini bikin saya ingin terus membacanya sampai selesai! Keren banget, thor!
🔥ana_omi🦊🍃
Jalan cerita hebat.
Arabelle Arinne
Hats off untuk authornya, karya original dan kreatif!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!