Annika, kembali setelah bertahun-tahun di asingkan oleh keluarga nya sendiri karena bisu. Takut menjadi perbincangan publik seorang anak yatim piatu yang mereka angkat malah di perkenalkan sebagai anak mereka.
Sampai saat pesta perayaan keberhasilan si putri palsu, Annika datang dan membuat semua orang bertanya-tanya siapa kah putri yang asli dan yang palsu itu.
Saksikan kelanjutan ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lafratabassum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Hei reader cinta ku, Jangan lupa like dan beri dukungan sebanyak-banyaknya ya . Terus baca semua bab nya biar retensi nya stabil dan karya ini terus berlanjut.
Terimakasih
...****************...
Annika mengangguk " baiklah". Setelahnya situasi menjadi hening, keduanya sama-sama menikmati moment matahari terbenam. dalam pikiran nya, mereka sama-sama memikirkan bagaimana kelanjutan dari hubungan ini. Ada harapan yang tersimpan rapat di hati mereka. Dan itu tidak akan terungkap sampai rencana mereka benar-benar selesai.
Setelah kepergian Elgar, Annika masih belum bisa tenang. Dia masih termenung di meja makan yang sudah setengahnya bersih.
" nona.. Apa terjadi sesuatu?" tanya pengacara Han yang mencemaskan Annika. Ini sudah sekian kalinya, Annika terlihat bengong sendiri.
Wanita itu mendongak menatap pengacara Han. " apakan rencana pertunangan ini akan berhasil?" demi menepis keraguan Annika akhirnya menanyakan keresahan hatinya.
Pengacara Han menarik nafas sejenak lalu duduk di kursi sebelah Annika. " Sebenarnya itu hanya rencana cadangan, tetapi tuan Elgar sudah menyiapkan segala sesuatunya. Saya yakin rencana ini pasti akan berhasil"
Tetapi bukan itu yang Annika maksud kan. Dia masih cemas dengan keterlibatan Elgar dalam rencana nya. Kata berhasil yang dia maksudkan itu tidak hanya lancar tetapi tidak menimbulkan masalah lainnya pada pihak Elgar.
Melihat ekspresi Annika yang masih terbebani Pengacara Han kembali berucap dengan nada semangat " tuan Elgar sudah menyiapkan perjanjian pertunangan. Siapapun orang di luar sana, pasti mengira jika tuan Elgar sedang diliputi rasa cinta. Karena dia bahkan memberikan saham perusahaan dalam jumlah yang besar. nona pasti tidak mengira, setelah berhasil bertunangan dengan tuan Elgar, wanita itu pasti terjamin." matanya berbinar.
Dia sampai tidak memperhatikan Annika yang terlihat galau dan meremas ujung bajunya dengan erat.
Kenapa Elgar sampai sejauh ini bersandiwara dengan nya. Annika merasa jika hal ini sudah berjalan jauh dari rencana awalnya.
".. Nona.. " panggilan Pengacara Han mengalihkan pikiran nya.
" emm.. " menatap pengacara Han cepat.
" menurut nona, apa yang akan tuan Calvin lakukan saat melihat anda lah yang bertunangan dengan tuan Elgar?"
Annika mendengar pertanyaan itu, tetapi dia tidak kunjung menjawab. Sudah lama sekali nama itu tidak terdengar di telinga nya. Apa Calvin masih bisa menjadi ayahnya.
Lalu dengan nada malas Annika berucap " dia pasti akan marah" begitu singkat, namun dibalik itu manik Annika mengisyaratkan berjuta emosi. Annika tidak tau bagaimana dia memperlakukan Calvin nantinya. Karena hubungan mereka seakan begitu jauh.
Di rumah kediaman Masashi
Pagi ini Tania sedang sibuk dengan jadwal perawatan dirinya. Rencananya sepulang dari itu, dia akan mengunjungi mama Amanda.
Besok adalah pesta pertunangan keluarga Sangkara dengan keluarga Masashi. Tentu saja dia berharap mama Amanda bisa ikut bersamanya. " siapkan barang bawaan untuk mama, sekalian juga dengan masakan kesukaan mama ya" ucapnya pada salah seorang pelayan rumah.
" baik nona" jawab pelayan itu.
Tania lalu masuk ke dalam mobil, dia tidak menyadari jika di jendela lantai 2 Calvin sedang melihat nya. Lelaki itu belum beranjak dari ruang kerjanya.
Beberapa hari ini entah kenapa dia mulai risau saat mengingat perkataan istrinya sebelum meninggalkan kediaman.
Ucapan itu ada benarnya, karena sampai sekarang pun Elgar tidak pernah mengatakan jika dia akan bertunangan dengan Tania. Lelaki itu selalu menyebut putri keluarga Masashi.
Calvin segera membuat rencana pengamanan, dia meraih ponselnya " kalian perketat keamanan hotel Berlin, jangan sampai besok terjadi masalah"
Meskipun begitu buruknya hubungan ayah dan anak, tetapi keduanya sama-sama memiliki kondisi hati yang sama. Baik Annika ataupun Calvin, mereka merasakan cemas dengan acara pertunangan itu.
Saat ini Annika sudah berada di salah satu kamar Executive suite hotel Berlin. Tentu saja semua itu atas pengaturan Elgar. Semua kebutuhan Annika tidak ada yang tertinggal. Termasuk obatnya dan juga jadwal makan. Semua nya sengaja Elgar atur dengan sebaik -baik nya.
Anak buah Calvin sama sekali tidak mengetahui hal ini, sehingga keberadaan Annika terbilang sangat aman.
Pesta pertunangan akan di laksanakan pukul 7 malam ini di ballroom hotel. pagi ini ruangan itu masih penuh dengan sisa benda-benda persiapan dekorasi.
begitu juga dengan tim Annika. Mereka sudah mulai bersiap di lokasi masing -masing. Perintah sudah jelas, yakni membuat Tania terlambat menghadiri acara pertunangan itu.
Setelah segala nya usai, Elgar sudah berada di hotel. Kini tinggal menghitung beberapa jam sampai acara itu di mulai.
Beberapa tamu undangan mulai memadati acara. Tania dan Calvin sengaja berangkat dari rumah karena Amanda tidak mau tinggal di hotel.
Mereka menaiki mobil yang berbeda. Calvin sendiri, sedangkan Amanda satu mobil bersama dengan Tania, seperti yang anak itu inginkan.
Seperti yang sudah direncanakan juga di dalam hotel Berlin Annika sudah siap dengan gaun yang begitu mewah. Sekali lagi, semua itu adalah atas pengaturan Elgar.
Lelaki itu terlihat seperti tidak bersandiwara saat memperlakukan Annika dengan pelayan ekstra. Membuat Annika merasa janggal.
Tuan Calvin baru saja sampai di pelataran hotel. Sedangkan mobil lainnya masih belum terlihat. Tuan Calvin yang tidak merasakan kejanggalan, akhirnya memilih untuk masuk terlebih dahulu.
Saat melihat kedatangan Tuan Calvin, Beberapa tamu undangan segera memberikan sanjungan. Terlebih dengan keluarga Sangkara yang sudah menunggu di sana.
Tuan Dominic, ayah Elgar ikut memberikan sambutan dengan berjabat tangan " tuan Calvin.. "
Tuan Calvin merasa begitu tersanjung, dia bukan berada dalam lingkaran pergaulan orang-orang tambang. Sehingga bisa bertemu dengan Tuan Dominic merupakan hal yang berharga buat Calvin.
" Tuan Dominic, senang sekali bertemu dengan anda" ucap Calvin ramah.
Beberapa saat setelah nya, pembawa acara mendekati mereka dan mengatakan jika Elgar meminta acaranya segera di mulai.
Perasaan Taun Calvin sedikit gusar, tetapi Tuan Dominic segera membalas " putrimu terlihat begitu menawan.. " lirihnya. Membuat keresahan Calvin menghilang.
Kini semua orang sudah duduk di mejanya masing-masing. Meskipun belum melihat Amanda dan Tania, Calvin berpikir mereka pasti sedang di ruangan khusus bersama dengan Elgar yang juga tidak terlihat di sana.
semangat kak💪