NovelToon NovelToon
Hidayah Terindah

Hidayah Terindah

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Tamat
Popularitas:715.5k
Nilai: 5
Nama Author: Musim_Salju

Seorang lelaki bernama Muhammad Zayn Malik berusia 22 tahun yang hampir saja di hajar massa karena sebuah kesalahpahaman dan ditolong oleh seorang Kiai pendiri salah satu pesantren.

Saat itu ia sangat ketakutan karena hampir saja nyawa nya hilang seketika. Lelaki itu dibawa oleh Kiai ke pesantren miliknya. Saat itu pernikahan putri satu-satunya akan di berlangsungkan dengan seorang ustadz. Namun karena suatu kesalahan yang dilakukan oleh ustadz tersebut, ustadz itu tiba-tiba saja membatalkan pernikahannya sehari sebelum hari H. Kiai Hanan beserta keluarga tak dapat berkata lagi. Lelaki yang ditolong Abah Hanan mengajukan diri untuk menikahi putri Kiai tersebut agar keluarga besar kiai Hanan tidak menanggung malu, hal itu ia lakukan demi membalas kebaikan kiai Hanan. Dan ia pun resmi menjadi suami dari Zahra gadis 21 tahun tersebut walaupun tanpa adanya cinta diantara merekra.

Follow Ig Author @winda_srimawati

Baca juga karya pertama Author yang berjudul PENANTIAN KEKASIH HALAL

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Musim_Salju, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di Ajak Kenalan

Saat ini Zahra dan Hawa sedang berada di kantin fakultas designer, karena mereka masih ada jadwal satu mata kuliah lagi hingga siang nanti. Jadi mereka memutuskan untuk menunggu waktu yang masih tersisa di kantin sekalian mengisi perut. Zahra hanya memesan jus Alpukat karena ia merasa masih kenyang. Sedangkan Hawa memesan Bakso dan jus jeruk.

"Ra, kamu benaran cuma minum jus?"

Hawa ingin menghampiri ibu kantin untuk memesan pesanan mereka. Namun sepertinya Zahra memang masih kenyang karena sudah sarapan dirumah sebelum berangkat ke kampus, apalagi saat ini masih menunjukkan pukul sembilan pagi.

"Iya Wa. benaran deh"

"Ya sudah, aku pesan dulu ya."

Hawa berjalan ke arah ibu kantin sekalian menunggu pesanan mereka jadi. Sedangkan Zahra menunggu di kursi sudut tempat mereka duduk. Tiba-tiba saja seorang lelaki duduk di depan Zahra.

"Assalamu'alaikum, kamu sendirian saja? Aku boleh duduk disini?"

Kehadirannya membuat Zahra tidak nyaman. Ingin mengusir juga bagaimana caranya. Dia berharap agar hawa segera kembali.

"Mohon maaf, ini kursi sahabat saya. Dia lagi memesan makanan."

"Ya sudah, aku duduk disini sampai teman kamu datang deh ya. Aku sudah lama memperhatikan kamu. Entah kenapa aku merasa tertarik dengan kamu. Kamu berbeda dengan wanita yang lain. Kalau boleh aku ingin mengenal kamu lebih."

Deg!

Jantung Zahra berdebar, bukan karena ia merasa senang disukai oleh lelaki yang ada di hadapannya. Melainkan ia merasa semakin tidak nyaman dengan lelaki tersebut, apalagi maksud ucapan dan tatapan lelaki itu sungguh membuat Zahra tidak nyaman. Bagaimana bisa dia menyukai wanita yang sudah bersuami.

"Mohon maaf, saya sudah me..."

"Ra,"

Belum selesai Zahra menyelesaikan kalimatnya, Hawa sudah datang membawa pesanan mereka menggunakan nampan. Lelaki itu segera pergi meninggalkan Zahra.

"Karena teman kamu sudah datang, aku duluan ya."

Lelaki itu meninggalkan Zahra dan Hawa. Sebenarnya ia sudah lama mengagumi Zahra. Namun selalu tidak ada kesempatan untuk mendekati Zahra. Kebetulan tadi ia melihat Zahra duduk sendirian, jadilah ia berinisiatif untuk berkenalan dengan Zahra.

"Barusan itu siapa Ra? bukan mas Zyan kan?"

Walaupun baru beberapa kali Hawa melihat Zayn. Dia hapal bagaimana postur badan suami sahabatnya itu. Bukan karena ia menyukai suami sahabatnya, akan tetapi karena tak banyak lelaki yang memiliki tinggi badan seperti Zayn.

"Aku tidak kenal Wa, untung saja kamu segera datang. Aku bingung mau usir dia bagaimana tadi."

"Ternyata pesona seorang Ning Zahra ini memang tidak bisa di ragukan ya. Bahkan sudah menggunakan pakaian tertutup seperti kamu saja masih banyak yang mengagumi. Kalau dia tahu kamu sudah menikah, pasti dia patah hati."

Hawa terkekeh sendiri. Tidak tahu saja Hawa jika Zahra sangat tidak nyaman jika ada lelaki yang bukan mahramnya mengagumi dirinya. Apalagi saat ini ia sudah bersuami. Bagaimanapun ia harus bisa menjaga marwahnya sebagai seorang istri.

"Kamu ngomong apaan sih. Aku sudah bersuami. Jangan sampai perkataan kamu membuat orang yang mendengarnya salah paham."

Zahra berkata begitu sambil mengaduk-aduk jus yang ada ditangannya. Sedangkan Hawa sambil menyantap bakso yang ia pesan. Mereka duduk disana hingga jadwal mata kuliah kedua sebentar lagi masuk. Disaat Zahra dan Hawa ingin ke kelas mereka yang ada di gedung E, ternyata ada notifikasi dari kosma kelas mereka yang mengatakan bahwa dosen pengampu mata kuliah tersebut berhalangan hadir.

"Eh Ra, lihat deh grup kelas. Dosen kita tidak bisa hadir. Jadi kita bisa langsung pulang. Kita juga tidak ada jadwal lagi kan siang ini."

Hawa memperlihatkan isi chat grup yang dikirim kosma mereka kepada Zahra. Zahra membaca isi pesan tersebut. Ternyata benar jam kedua kosong. Zahra pun memutuskan untuk mendatangi fakultas suaminya. Walaupun ia tidak pernah ke fakultas bisnis, namun ia juga ingin mengetahui fakultas sang suami seperti apa.

"Ya sudah deh, aku mau ke fakultas mas Zayn. Aku tungguin di sana saja, kamu mau langsung pulang atau mau kemana Wa?"

"Aku langsung pulang saja deh bestie. Maaf ya aku tidak bisa menemani kamu ke fakultas suami kamu. Aku mau cari bahan kain untuk tugas Minggu depan. Mumpung kita pulang cepat hari ini."

Ya, mereka memang ada disuruh mencari bahan kain oleh salah satu dosen pengampu mereka. Dan semua mahasiswa harus membawanya untuk praktek dalam membuat design masing-masing.

"Oh iya, hampir saja aku lupa Wa. Untung saja kamu mengingatkan. Bagaimana jika kita pergi bareng. Nanti aku coba minta tolong mas Zayn untuk anterin kita bagaimana?"

Zahra berinisiatif untuk minta tolong suaminya. Semoga saja Zayn tidak keberatan. Ia juga belum mengenal bagaimana sifat suaminya, namun sejauh ia mengamati sifat Zayn. Zayn memang terlihat dingin diluar, tetapi dari dalam sepertinya ia lelaki yang cukup hangat.

"Enggak dulu deh Ning. Kalian kan juga baru nikah, kamu pasti perlu waktu untuk bisa bersama mas Zayn. Apalagi kalian menikah tanpa ada perencanaan, pasti kamu dan mas Zayn butuh waktu lebih banyak lagi untuk saling mengenal satu sama lain."

Hawa memang sahabat yang sangat pengertian. Ia sangat memahami sahabatnya itu, Ia tahu bagaimana sifat Zahra. Zahra butuh waktu dalam menyesuaikan diri dengan orang baru. Walaupun Zahra dan Zayn adalah suami istri, pastilah mereka butuh waktu berdua lebih banyak, agar kecanggungan diantara mereka bisa memudar. Dan Hawa juga bisa melihat tadi pagi jika masih ada kecanggungan diantara Zahra dan Zayn.

"Tapi Wa.."

"Udah jangan banyak protes, sekarang buruan ke fakultas mas Zayn. Mana tahu dia juga sudah kelar dengan urusannya."

Hawa mendorong pelan punggung Zahra. Mau tidak mau Zahra pergi meninggalkan Hawa. Ada benarnya juga apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu. Mungkin dengan cara menghabiskan waktu berdua, mereka bisa lebih dekat dan saling mengenal karakter masing-masing.

"Ya sudah deh, Assalamu'alaikum Wa."

"Wa'alaikumsalam, good luck ya."

Zahra dan Hawa saling melambaikan tangan. Kini Zahra berjalan menuju fakultas bisnis. Saat tiba di depan gedung fakultas bisnis. Ia celingak-celinguk mencari suaminya. Mana tahu saja disana ada Zayn. Namun setelah sepuluh menit ia mencari Zayn, tidak ia temukan Zayn disana. Ia pun berjalan menuju parkiran, ia melihat disana mobil yang dikendarai Zayn tadi pagi terpakir rapi. Zahra pun berniat menunggu Zayn di parkiran khusus mahasiswa tersebut. Ingin menghubungi suaminya, namun ia baru teringat jika mereka belum saling menyimpan nomor handphone masing-masing.

"Ya Ampun Zahra, bisa-bisanya kamu tidak punya nomor handphone suami kamu sendiri."

Zahra menepuk jidatnya sendiri. Merasa konyol dengan dirinya. Ya wajar juga, karena mereka menikah sebelumnya juga tidak saling mengenal, dan menikah juga baru tiga hari, dan mungkin saja mereka lupa untuk menyimpan nomor masing-masing.

Disaat Zahra menunggu Zayn diparkiran tersebut. Tiga orang mahasiswa mendekati Zahra. Zahra tampak takut dan tidak nyaman dengan mereka bertiga.

"Sendiri saja neng, boleh kenalan nggak?"

"Mohon maaf, kita bukan mahram, tidak baik bersentuhan."

Salah satu dari mereka mengulurkan tangannya, namun Zahra tidak menerima uluran tangan lelaki tersebut.

"Oke tidak masalah. Oh iya, Aku lihat kamu sedari tadi seperti mencari seseorang. Cari siapa? Mana tahu aku kenal. Mau aku temani?"

Entah apa yang sedang dipikiran mahasiswa itu sekarang. Namun Zahra tidak mau percaya begitu saja, ia harus menunggu suaminya itu disana. Apalagi mereka belum saling menyimpan nomor masing-masing. Kalau Zahra meninggalkan parkiran, tiba-tiba saja Zayn sudah disana, dan nanti mereka malah saling mencari bagaimana.

"Mohon maaf, saya disini saja. Terimakasih atas tawarannya."

Namun mereka tidak beranjak sama sekali. Lelaki yang mengajak Zahra berkenalan itu ingin menyentuh tangan Zahra, namun Zahra memundurkan langkahnya. Ia berharap Zayn segera tiba.

"Jangan dekat-dekat, kan saya sudah bilang kita bukan mahram."

"Jangan munafik deh, banyak di luar sana wanita berpenampilan seperti Lo, tapi aslinya cewek liar."

Mendengar perkataan lelaki itu, membuat Zahra sakit hati dan semakin takut. Pasalnya selama ini di jurusannya, tidak ada yang bersikap kurang ajar seperti lelaki tersebut. Disaat lelaki itu ingin menyentuh Zahra lagi, tiba-tiba saja ia dipukul dari belakang oleh seseorang.

Bugh...

...----------------...

...To Be Continued ...

1
Qaisaa Nazarudin
JIJIK Mendingan Zahra kemana2...
Qaisaa Nazarudin
Lha bukannya Fathir udah nyuruh bodyguard nya utk membawa Arumi jauh ya,Kok malah masih ada disini lagi🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Hanya di novel2 ada cewek gak tau diri dan nekat seperti Arumi,udah ditolak mentah-mentah,masih aja ngejar2..Dan juga hanya di novel2 ada suami BODOH nin BEGO,Udah punya istri dan nahagia,masih aja ngasih celah ke MANTAN utk beraksi, Setelah itu nyesel telah Nyakitin istri 🙄🙄🙄🙄
Qaisaa Nazarudin
JODOHnya Fathir kali ya..🤣🤣🤔🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Kebagian juga Fathian ngidamnya Zayn 🤣🤣🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Kok kayak Fhatian itu suka ya sama Zahra..🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Waahh kecebong Zayn udah jadi tuh..Zayn junior bakal Launching 🤲🤲👏👏👆👍
Qaisaa Nazarudin
LINGKUNGAN KAMPUS maksudnya?? 🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Pertama kali apanya?? Udah berkali-kali lho.🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Kalo dunia nyata udah di laporin polisi tuh atas kasus pelecehan,atau lapor dekan gitu..
Qaisaa Nazarudin
Alhamdulillah aku sempat gak suka sama Adiva,Ku pikir Adiva jenis cewek nekat lho, syukurlah gak..
Qaisaa Nazarudin
Zahra terlalu Ceroboh,Hawa juga tadi kemana aja sih??
Qaisaa Nazarudin
Gimana ya khabar nya ustad Azlan?
Qaisaa Nazarudin
MULUT BOLEH AJA NGOMONG GITU,KITA BUKTIKAN AJA NANTI SAAT ARUMI KEMBALI,APAKAH TINDAKAN MU SESUAI TIDAK DENGAN OMONGAN MU BARUSAN..
Qaisaa Nazarudin
INI LAH JAWABAN SEBENARNYA DARI ALLAH,KENAPA SAAT ITU ZAHRA BATAL DIKAH DGN AZLAN..KARENA ALLAH INGIN ZAHRA MEMBIMBING ZAYN KE JALAN ALLAH,JALAN YG LEBIH BAIK,JALAN YG ALLAH REDHAI..🤲🤲
Qaisaa Nazarudin
Itu berarti Allah masih sayang kamu Zayn,Makanya Arumi mengjilang saat di mana hari kamu ingin Murtad, Astaghfirullah..🥺🥺
Qaisaa Nazarudin
INGIN MEMILIKI,itu berarti bukan CINTA,Tapi OBSESI apalagi katanya dia sudah mempunyai pria yg dia CINTAI,dan pria itu bukan Zayn..
Qaisaa Nazarudin
Oh ternyata beda agama... Pantesan di awal bab katanya Zayn sempat oleng dan menjauh dari agama sendiri sebentar, Untung gak keterusan..
Qaisaa Nazarudin
Lha apa gak sabar nunggu sampe di rumah,Harus banget di pinggir jalan..ckk
Qaisaa Nazarudin
Pesona dari mananya di lihat,Kan Zahra pake Cadar,yg nampak cuman matanya doang,Ada ada aja..😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!