Kisah Tiga Remaja Kembar dari Klan Terkuat Keluarga Nugraha, di ceritakan lika liku kehidupan masa Remajanya yang Kompleks akan masalah yang bisa di selesaikan dengan keseruan ikatan yang kuat dari ketiganya.
Apa saja yang akan terjadi dalam kisah mereka?
Yang sudah Penasaran dengan si Kembar, Ethan, Evan dan Ailina..bisa merapat bersama Author Sinho di sini.
Salam Sehat, Semangat dan Jangan Lupa Bahagia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26
Malam itu terlihat berbeda, Sofia dengan sangat bahagia mendapat undangan yang di hadiri oleh para model senior dan juga ternama, namun entah mengapa ada sesuatu yang dirasa tidak enak di hatinya.
"Semoga semua berjalan lancar, demi karier ku" ucap Sofia berusaha tak mengindahkan perasaan itu.
Berjalan keluar dari kamar dengan memakai gaun yang sudah di ambil dari perancangnya, nampak Sofia begitu cantik dengan baju yang juga se-ksi tentunya.
"Woh, rupanya kau juga mendapatkan undangan itu?" Sarah menghadang jalan Sofia.
"Begitulah kak, dan aku berharap ini adalah jalan menuju kesukaan ku" jawab Sofia.
"Oh ya, mudah-mudahan bukan jalan kehancuran mu, selamat menikmati adikku tercinta" sahut Sarah dengan senyum sinis sebelum berlalu begitu saja.
"Dasar, selalu saja bikin masalah!" Ucap Sofia lirih, lalu dirinya segera turun ke lantai bawah dan menuju sebuah mobil yang sudah di pesannya untuk mengantar.
*
*
Ailina dan Ethan tengah bercengkrama di ruang tengah, tidak peduli dengan Evan yang tengah kalang kabut karena merasa pakaiannya tak cocok.
"Ada apa dengan Evan, dari tadi tidak keluar dari kamarnya" ucap Ethan.
"Biasa, paling juga lagi galau dengan model baju yang akan di pakai acara malam ini kak" jawab Ailina sambil terus ngemil tiada henti.
"Acara apa, penting?" Tanya Ethan yang baru tau informasi.
"Pesta para model, dan kak Evan menjadi salah satu tamu undangan" sahut Ailina.
"Tamu undangan?, Untuk apa, Evan bukan model kan?"
"Iya kak, mungkin nanti akan di minta tolong untuk mengisi acara dengan suara emasnya" ucap Ailina.
"Oh, bisa juga" sahut Ethan, kembali santai menikmati acara televisi dengan makanan yang berbagi dengan Ailina.
Hingga tak lama kemudian terdengar teriakan.
"Ailin!" Suara keras Evan terdengar mengejutkan.
"Astagfirullah, ada apa lagi sih kak Evan" gumam Ailina malas untuk menjawab.
"Bantu kakakmu Ai, sebelum dia olah vokal di sini" ucap Ethan sambil menatap Ailina yang tengah bangkit dengan malas.
Berjalan menuju ke kamar dan membukanya, begitu terkejut Ailina di saat melihat pemandangan aneh dengan semua baju yang sudah berserakan di mana-mana.
"Ya ampun kak, apa yang kak Evan lakukan, mau menghancurkan kamar ini?!" Teriak Ailina yang masih tak percaya dengan pemandangan yang di dapati.
"Ck, diam, jangan komen dan bantu aku!" Teriak Evan yang masih belum juga pas dengan baju yang sudah di cobanya.
"Heh, iya iya, tenang saja, kakak tidak usah mondar mandir kayak setrikaan begitu, membuatku pusing saja" ucap Ailina yang kini sudah memilih baju dan memadu padankan hingga terlihat sederhana tapi mewah dan elegan.
Evan tersenyum senang, sangat puas dengan apa yang sudah di pilihkan oleh adik tercantik nya, kini tinggal memakai parfum dan segera melesat pergi karena sudah terlambat.
"Jangan terlalu malam pulangnya!" Pesan Ethan saat Evan berpamitan.
"Siap kak, kalau tidak ada halangan sih hehe, nanti aku hubungi" jawab Evan.
"Okay, jangan sampai menyentuh minuman keras, aku akan menghajar mu!" Peringatan Ethan.
"Iya kak, beres, serasa anak pera-wan saja aku ini, jangan khawatir, handphone ku tidak akan aku matikan, kak Ethan bebas mau menghubungiku kapan saja" jawab Evan.
Ailina hanya tertawa melihat interaksi kedua kakaknya yang mempunyai kepribadian bagai bumi dan langit.
Setelah mengucap salam, Evan segera meluncur dengan sepeda motor sport kesayangannya, Ethan hanya menggelengkan kepala, sedangkan Ailina masih tertawa melihat tingkah konyol kakaknya.
*
*
Sofia sudah bergabung bersama dengan model-model yang lain, ke ramah tamahannya membuat dirinya mudah mencari teman di manapun berada.
Berbeda dengan Sarah yang memang sudah menjadi model terkenal, kesan sombong dan angkuh bisa di lihat dari gerak geriknya, bahkan tidak mau sembarangan berteman, hanya orang-orang yang diinginkan saja membuat Sarah akan menyambut dengan suka cita.
"Wow, malam ini kamu sangat cantik" ucap seseorang yang sudah berdiri di belakang Sofia dengan membawa minuman di kedua tangannya.
"Kak Boy?" Ucap Sofia yang terus terang terkejut.
"Hem, sweetie, bagaimana kabarmu?" Tanya Boy dengan memberikan satu minuman itu pada Sofia.
"Baik kak, terimakasih" ucap Sofia menerima minuman itu tanpa ada rasa curiga.
"Kamu sendirian?"
"Seperti yang kak Boy lihat, semua model disini banyak yang belum pernah aku kenal, tapi ada juga sebagian yang sudah pernah bekerja bareng" jawab Sofia.
"Oh iya, kalau begitu bersenang-senanglah, aku akan menemani kakakmu dulu" ucap Boy kini sudah berjalan pergi menghampiri Sarah yang sudah memberi tatapan tajam sedari tadi.
Terlihat Sofia kini duduk sambil menikmati minuman yang di berikan oleh Boy karena merasa dirinya sangat kehausan saat ini.
Sementara itu, pesta terus berlanjut, semakin meriah saja saat tamu undangan yang di gadang-gadang sudah datang, dan suara emasnya mampu membius kaum hawa yang begitu terlena.
Sofia ikut merasakan hal yang sama, menatap sosok laki-laki yang sudah mengeluarkan suara merdunya untuk meramaikan acara malam ini, hingga kemudian Sofia seperti teringat akan sesuatu.
"Semakin aku lihat, kenapa aku merasa dia makin mirip Ethan ya?" Batin Sofia terus mengamati, hingga tak lama kemudian merasakan kepalanya berdenyut nyeri.
"Ada apa dengan kepalaku, pusing sekali, dan badanku terasa panas" ucap lirih Sofia sambil memijit kepalanya perlahan.
Hingga kemudian terlihat Boy dan satu orang laki-laki kini sudah duduk di sampingnya.
"Kak Boy?" Ucap Sofia.
"Aku lihat kau berkeringat, apa sedang tak enak badan?" Tanya Boy yang kini menyentuh kening Sofia.
Sofia terkejut, lalu memundurkan tubuhnya karena merasakan sesuatu yang lain, sentuhan Boy membangkitkan sesuatu yang tidak dia mengerti.
"Ada apa?" Tanya Boy dengan senyuman anehnya.
"Ti tidak kak, Sorry, aku ke Toilet dulu" Sofia segera berlari, menabrak beberapa orang tak sengaja dan meminta maaf sebelum melanjutkan langkahnya.
Namun rupanya ada yang sudah tertawa senang dengan apa yang terjadi, terlihat dua laki-laki sudah di perintahkan untuk mengikuti Sofia.
Berulang kali Sofia membasuh wajahnya, rasa panas di tubuhnya tak dapat di tahan lagi, rasanya begitu ingin sesuatu yang menyen-tuh untuk memu-askannya.
"Sial, apa aku meminum obat perang-sa-ng?, mungkinkah ada yang sudah menjebak ku, oh my God, apa yang harus ku lakukan" ucap lirih Sofia yang terus menahan tubuhnya untuk tetap di dalam toilet dan mengguyur wajahnya.
Hampir satu jam Sofia terus bertahan disana, hingga kemudian terdengar langkah yang mendekati pintu Toilet yang di tempatinya, lalu dengan paksa membuka pintu itu hingga terbuka.
"Apa yang kalian lakukan!" Teriak Sofia saat kedua laki-laki itu menyeretnya dengan paksa.
"Lepaskan!" Teriakan Sofia yang tentu saja percuma, karena disaat itu begitu bising dengan hiburan yang di nyanyikan bersama.
Sofia terus memberontak, namun tubuhnya tak lagi bisa melawan, dua orang laki-laki itu dengan gampang membuat tubuh mo-lek itu terbawa begitu saja.
Sedangkan di luar sana ada seorang laki-laki tampan yang baru saja keluar dari tempat pesta sedang mengum-pat.
"Sial-an, kenapa di saat seperti ini ban ku bocor, menyebalkan!" Teriaknya, lalu segera mengambil handphone di sakunya.
"Kak, bisa menjemputmu, ban sepeda motorku bocor, tidak mungkin aku naiki untuk pulang" ucapnya.
"Kau ini merepotkan sekali Evan, kirim lokasimu, dan tunggu aku disana!" Jawab sang kakak yang tak lain adalah Ethan.
Hampir sepuluh menitan Evan nunggu, dan kini datang mobil mewah yang membuat beberapa model di sana melongo di buatnya, bahkan banyak pimpinan agensi sampai di buat heboh saat melihat mobil itu berhenti dan terparkir.
Ethan keluar dengan kaca mata hitam dan maskernya.
"Masuk!" Ucap Ethan saat mendekati Evan.
"Penyamarannya keren juga"
"Dasar, aku terpaksa melakukannya, tidak ada mobil biasa di garasi, semua terpakai para pengawal untuk kegiatannya" Ethan nampak kesal.
Evan hanya tersenyum, lalu kemudian melambaikan tangan ke beberapa orang yang sudah di kenalnya, sontak semuanya menaruh hormat, berpikir mungkin seorang Evan adalah kenalan orang-orang terpandang dan milyarder.
Ethan terpaksa lewat jalan yang sepi di area itu, hingga di kejutkan dengan mobil yang tiba-tiba saja muncul dari samping tanpa mengurangi kecepatannya.
CIIT.
"Sh-it!" Ucap Ethan begitu kesal, hampir saja dirinya menabrak mobil itu.
"Sia-lan itu orang, kejar kak, kurang ajar, perlu di kasih pelajaran,!" Teriak Evan begitu emosi karena jidatnya sudah menyapa bagian mobil dengan sempurna.
Jangan lupa HADIAH, VOTE, LIKE, KOMEN, dan Tonton IKLANNYA.
Bersambung.
dengan beberapa tokoh pemanis menjadikan novel author semakin asyik dibaca
terus semangat berkarya thor ❤️❤️❤️
jgn lama2 thorr...