Anisa terkenal di sekolah nya anak yang nakal, sering bolos bahkan guru terpaksa menaikkan dia ke kelas dua karena permintaan Orang tua nya.
Dia juga sangat sering mengabaikan pelajaran sampai pada akhirnya dia di pertemukan dengan guru laki-laki yang mengganti kan wali kelasnya sebelum nya. Pak Andika yang Tampan, pintar idaman semua wanita termasuk guru-guru di sekolah itu.
Pak Andika cukup tegas, dia memiliki wajah yang begitu datar namun sekali tersenyum sangat tampan. Anisa tidak suka pada nya karena dia tidak bisa bebas seperti biasanya.
Beribu cara Anisa lakukan agar Pak Andika tidak betah, dia selalu mengajak teman-teman nya mengacaukan Pak Andika. Namun Pak Andika tidak menyerah dia semakin semakin penasaran dengan Anisa yang sangat keras kepala dan pada akhirnya Pak Andika menjadi guru privat Anisa atas permintaan orang tua nya. Mulai dari situ lah kisah murid dengan Pak guru di mulai.
Baca kelanjutannya di episode selanjutnya bagi yang penasara
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syakira edianwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26
"Ini mobil Candra mah. Aku tidak mau di antar oleh supir." ucap Anisa.
"Oh iya uang jajan kamu hanya lima puluh ribu satu hari." ucap Mamah nya sambil memberi kan uang cash.
"Lima puluh? Mana cukup mah, di kantin untuk beli makan saja kurang." ucap Anisa.
"Kalau kamu tidak mau tidak apa-apa." ucap Bu Lala mau mengambil lagi namun langsung di kantongi oleh Anisa.
"Aku pamit dulu Mah." ucap Anisa. menyalim Tangan Mamah nya dan pergi.
"Selamat pagi Non Anisa. mulai hari ini saya di suruh untuk mengantar jemput non Anisa." ucap supir.
Anisa tidak mengatakan apapun dia bahkan tidak tersenyum hanya memasang wajah datar saja dan setelah itu masuk ke dalam mobil.
Sampai di sekolah..
"Non kita sudah sampai." ucap supir. Namun ternyata Anisa malah tidur.
Supir membangun kan nya Anisa merapikan rambut nya yang berantakan.
"Huff mulai dari sekarang aku harus bangun pagi dan kurang tidur seperti ini. Benar-benar sangat menyebalkan sekali." ucap Anisa.
Dia keluar dari dalam mobil setelah itu langsung masuk ke kelas nya.
"Kemana pak dika? Tumben-tumbenan dia telat datang." batin Anisa, dia sudah siap mengeluarkan semua unek-unek di hati nya karena sangat Kesal kepada Dika.
Setelah Dika datang kelas sudah di mulai jadi dia tidak bisa marah-marah, namun selama pelajaran Anisa menatap Dika dengan tatapan yang begitu marah sekali.
"Aku akan membalas Bapak. Kita lihat saja nanti." ucap Anisa.
Setelah selesai istirahat pertama Putri menyusul Anisa.
"Anisa bagaimana orang tua kamu? Apa benar dia sudah tau semua kelakuan dan nilai kamu?" tanya Putri sangat penasaran sekali.
"Seperti tembakan kamu, sekarang fasilitas ku di ambil semua, uang perhari hanya 50 ribu." ucap Anisa. "Ya ampun Anisa..." ucap Putri.
Anisa memasang wajah yang sangat sedih sekali.
"Aku memiliki uang, kamu bisa pakai ini dulu." ucap Putri memberikan uang tambahan kepada Anisa.
"Lima puluh ribu untuk jajan anak SMA sudah sangat banyak." ucap Dika yang tiba-tiba datang.
"Ini semua karena bapak! Bapak sengaja kan memberi tau kepada orang tua ku." ucap Anisa.
"Orang tua kamu sendiri yang datang ke sini dan memeriksa nya, bukan saya." ucap Dika.
"Pembohong! Mana mungkin Mamah datang ke sini, karena selama ini sekolah selalu memberi kan laporan yang baik kepada orang tua ku." ucap Anisa.
"Ingat yah Anisa tidak semua masalah di selesaikan dengan uang. Ini justru baik untuk kamu sendiri." ucap Dika. Anisa Menggeleng kan kepala nya.
"Aku tidak suka dengan cara bapak seperti ini." ucap Anisa.
"Semua yang terjadi karena Bapak. Seharusnya bapak tidak mengajar di sini!" ucap Anisa.
"Anisa kenapa Kamu berbicara seperti itu kepada guru kamu?" tanya mamah nya yang baru aja datang.
Anisa dan putri langsung terdiam.
"Kamu benar-benar keterlaluan yah! kamu membuat mamah dan papah kamu malu!" ucap mamah nya.
"Ini semua karena guru ini Mah." ucap Anisa.
"Stop menyalah kan guru, kamu benar-benar tidak tau sopan santun. Mamah tidak Habis pikir dengan kelakuan kamu yang seperti ini!" ucap Bu Lala.
"Maafin anak saya Yah Pak." ucap Bu Lala kepada Dika.
"Sudah tidak apa-apa Bu, kalau boleh tau ibu ada keperluan apa ke sini?" tanya Dika.
"Kita bahas di dalam saja." ucap Bu Lala. Dika menganguk.
"Mamah akan menghukum kamu!" ucap Bu Lala kepada Anisa.
"Aaaaaa!!! Bisa gila aku kalau seperti ini." ucap Anisa.
"Yang sabar yah Anisa." ucap Putri.
"Hahahahah!!!!! Rasain tuh!" ucap Rida. Anisa semakin malu dan juga Kesal sekali.
"Anisa..." panggil Bu Lilis. Anisa mengikuti Bu Lilis.
"Ada apa Bu?" tanya Anisa.
"Sekarang orang tua kamu sudah tau. Karena semakin di tutupi itu akan berpengaruh buruk untuk kamu.. Permintaan ibu sama kamu adalah agar rajin belajar." ucap Bu Lilis.
Anisa hanya diam. "Maafin ibu tidak bisa membantu kamu lagi. Kamu harus minta maaf kepada pak Dika karena bukan dia yang mengadukan ini." ucap Bu Lilis.
"Tapi ini semua karena pak Dika Bu, waktu tidak ada pak Dika semua nya baik-baik saja, namun setelah ada dia, orang tua ku jadi tau." ucap Anisa.
"Tidak boleh seperti itu nak " ucap Bu Lilis.
"Ah sudahlah Bu, aku tidak ingin membahas ini lagi." ucap dia langsung pergi. Bu Anisa menghela nafas panjang.
Pulang sekolah cepat hari ini karena hari Sabtu.
"Anisa..." Panggil Arya.
"Arya.." ucap Anisa sambil tersenyum.
"Kamu mau ikut aku makan siang gak?" tanya Arya. "Aku lagi gak megang uang." ucap Anisa.
"Tenang saja aku yang bayar kok." ucap Arya.
Anisa menginyakan mereka pun akhirnya pergi menggunakan mobil Arya.
"Permisi pak Dika, apa Non Anisa sudah keluar dari kelas nya?" tanya pak supir menahan Dika yang mau pulang.
"sudah tidak ada murid di dalam lagi Pak." ucap Dika.
"Loh kok non Anisa belum keluar. Saya dari tadi menunggu dia." ucap supir.
"Tunggu saya telpon Dulu." ucap Dika.
"Pak Dika? Ngapain dia nelpon kamu?" tanya Arya kepada Anisa yang sedang enak makan.
"Sudah biarkan saja, aku lagi kesal kepada nya karena di memberi tau semua nya kepada orang tua ku." ucap Anisa.
"Jawab saja Anisa, Siapa tau penting." ucap Arya.. Anisa menggeleng kan kepala nya.
"Ya udah kalau begitu biar aku saja.. Kasihan kalau di biar Kan saja." ucap Arya.
"Halo!" ucap Dika langsung.
"Kamu ada di mana? Supir kamu dari tadi sudah menunggu kamu." ucap Dika.
"Ini saya Arya pak, saya dengan Anisa lagi makan di luar sebentar." ucap Arya.
"Anisa bersama Arya lagi?" batin Arya.
"Kenapa kamu yang menjawab telepon nya?" tanya Dika. "Aku tidak mau berbicara dengan bapak!" ucap Anisa.
"Sebaik nya kamu suruh Anisa cepat pulang!" ucap Dika.
"Aku tidak mau, emang nya bapak orang tua saya!" ucap Anisa langsung mematikan sambungan telepon.
Arya menatap Anisa. "Kamu tidak boleh berbicara seperti itu kepada Pak Dika, dia termasuk orang tua kita saat di sekolah." ucap Dika.
"Itu kan si sekolah, sekarang tidak di sekolah. Orang tua ku saja tidak ada mengatur seperti itu!" ucap Anisa.
Arya menghela nafas panjang.
"Aku tidak suka kamu seperti itu, tidak Bagus mempunyai sifat seperti itu. Bagaimana kalau pak Dika marah pada kamu?" ucap Arya.
"Aku tidak takut sama sekali, karena aku sudah terlanjur Kesal kepada nya. Dia benar-benar tidak memiliki hati membiarkan orang tua ku menghukum ku seperti sekarang ini." ucap Anisa.
"Hukuman yang di berikan orang tua kamu tidak seberapa Anisa, seharusnya dari kejadian ini kamu harus bisa berubah." ucap Arya.
semoga anisa dan dika bersatu
Ceritanya seru tp udah sampe bab sejauh ini ceritanya masih bertele², banyak mutar² disitu aja ☹️.
yang jadi toko utama nya seperti peran yang hanya singgah sesaat.
lebih banyak menceritakan yang lain dari pada anissa dan dika yang jadi peran utama nya..