NovelToon NovelToon
PENYESALAN AYAH SI KEMBAR 4

PENYESALAN AYAH SI KEMBAR 4

Status: tamat
Genre:Teen / Cintapertama / Patahhati / Tamat
Popularitas:5.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Sindya

Awalnya Andien begitu dingin pada seorang pria tampan yang sedang melakukan kkn di wilayah tempat tinggalnya.


Reza yang begitu terpukau dengan kecantikan Andien berusaha mendekati gadis itu dengan segala cara.



Ketika Reza mampu menaklukkan hati Andien hingga gadis ini hamil. Sayangnya Reza ingkar dengan janjinya saat merenggut kesucian Andien.

Gadis ini akhirnya meninggalkan tanah air dan menerima bea siswa dari universitas luar negeri yang pernah ia daftar. Di sanalah ia melahirkan bayi kembar empat yang merubah hidupnya menjadi wanita tangguh mengurus ke empat anaknya.



Tujuh tahun berlalu, Reza dipertemukan kembali dengan Andien ketika keempat anaknya tercatat sebagai bocah jenius yang mampu menciptakan alat perekam digital yang mampu menembus pasar gelap bagi para mafia.


"Apakah Andien akan memaafkan Reza yang pernah mengabaikan permohonannya?"


"Apakah Reza mau mengakui kepada dunia untuk anak kembar empat yang pernah ia minta untuk digugurkan?"


Ikuti perjalana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Pertemuan Tak Terduga

"Bagaimana kabar terbaru ibu saat ini?" Tanya Andien penasaran.

"Ibu hanya memanggil namamu. Ibu menderita sakit jantung. Ibu harus menjalani bypass." Ucap Adam.

"Apakah selama ini, ibu sudah sakit jantung?"

"Ibu tidak ingin kamu mengetahuinya mbak Andien. Tapi sekarang ia membutuhkanmu. Pulanglah mbak Andien!" Pinta Agam.

"Baiklah, aku akan pulang bersama anak-anak, tapi aku ingin kalian bawa ibu ke rumah sakit jantung Jakarta!" Titah Andien.

"Kaki harus konsultasi dulu dengan dokter, apakah ibu bisa di pindahkan ke rumah sakit jantung Jakarta." Ucap Agam.

"Baiklah!" Kalau dokter sudah setuju, tolong konfirmasikan lagi supaya saya bisa menghubungi dokter spesialis jantung yang ada di rumah sakit jantung Jakarta." Ucap Andien.

"Kapan mbak Andien pulang?"

"Secepatnya setelah saya mendapatkan ijin dari atasanku." Ucap Andien.

"Apakah kamu juga membawa si kembar empat bersamamu?" Tanya Adam.

"Tentu saja Adam, aku tidak mungkin meninggalkan mereka berempat di Kolombia. Ke mana pun aku pergi, mereka harus aku bawa serta." Ucap Andien.

"Syukurlah mbak, semoga ibu bisa sembuh jika melihat keempat cucunya." Ucap Agam.

"Sampai jumpa di Jakarta Adam, Agam."

"Semoga kita bertemu lagi mbak Andien, karena kami sangat merindukan keponakan kami.

"Adam, tolong jaga ibu untukku!" Kamu seorang dokter jantung tapi kamu belum bisa menjadi seorang bedah jantung. Mbak punya banyak uang. Mbak mohon kamu mau kuliah lagi untuk mengambil spesialisasi bedah jantung." Ucap Andien.

"Terimakasih mbak Andien sebelumnya."

Keduanya mengakhiri percakapan mereka. Andien menatap anak-anaknya." Apakah kalian mau melihat negara Indonesia?" Tanya Andien.

"Apakah kami akan bertemu dengan Oma dan uncle tampan?" Tanya Camilla.

"Iya sayang. Lusa kita berangkat ke Indonesia setelah mendapatkan ijin dari perusahaan." Ucap Andien.

"Horeee!" Kita akan bertemu Oma." Ucap Fariz kegirangan.

Setelah mendapatkan ijin dari atasannya, Andien meminta dua pelayannya untuk mempersiapkan dua koper untuk anak-anaknya dan juga dirinya.

Andien membeli beberapa oleh-oleh untuk keluarganya. Andien memastikan dokumen perjalanan mereka sudah lengkap seperti visa dan paspor. Andien memesan tiket first class untuk dirinya dan keempat anaknya untuk lebih nyaman berada di dalam pesawat karena menempuh perjalanan yang lumayan jauh.

Keesokan harinya, keluarga kecil ini sudah berada di dalam pesawat." Mama, apakah pesawat ini akan membawa kita langsung ke Jakarta?" Tanya Al.

"Tidak sayang!" Kita harus transit dulu ke negara Singapore." Ujar Andien.

"Apakah dari Singapura ke Indonesia sudah dekat?" Tanya Fariz.

"Sekitar satu jam lebih kita sudah berada di Indonesia. Asalkan pesawatnya tidak delay." Ujar Andien.

Karena berangkat pada malam hari, anak-anak gampang tidur hingga membuat mereka tidak begitu lelah.

Sekitar 20 jam waktu tempuh antara Bogota Kolombia ke Singapura. Pramugara mengumumkan kepada para penumpang yang akan turun di Singapura maupun yang transit karena saat ini pesawat siap mendarat di bandara Changi Singapura.

Andien merapikan anak-anaknya untuk siap transit ke Singapura. Ini pengelaman pertama mereka pulang ke tanah air ibunya, sementara untuk Andien ini adalah kepulangan pertamanya ke Indonesia selama enam tahun berada di Bogota Kolombia.

Pesawat mendarat dengan sempurna di bandara tersebut. Andien dan keempat anak kembarnya sudah berjalan menuju tempat transit.

Andien meminta keempat anaknya untuk duduk tenang di ruang tunggu sementara ia pamit ke toilet karena sakit perut.

"Apakah boleh mama tinggal kalian sebentar karena mama harus ke toilet." Ucap Andien.

"Tidak apa mama, pergilah!" Insya Allah kami aman di sini." Ucap Alfarizi.

Seperti biasa, keempatnya kompak keluarkan buku mereka untuk membaca. Karena Calista duduk di paling pinggir, seorang pria tampan menegurnya.

"Bolehkah paman duduk di sebelahmu, nak?" Tanya pria tampan itu kepada Calista karena semua bangku sudah penuh.

"Silahkan paman!" Ucap Calista.

Pria tampan yang tidak lain adalah Reza memperhatikan sesaat wajah saudara kembar yang sama semua wajah mereka sebelum duduk.

"Apakah kalian saudara kembar?" Tanya Reza pada Calista.

"Iya!" Jawab Calista singkat sambil membaca.

"Di mana kedua orangtua kalian?"

"Kami hanya punya satu orangtua yaitu mama. Kami tidak punya ayah, sekarang mama sedang ke toilet, kami di minta menunggu di sini." Ujar Calista lagi.

"Sepertinya kalian berasal dari Asia tenggara?" Apakah kalian asli Singapura?"

"Kami dari Bogota Kolombia ingin pulang ke Indonesia." Ucap Calista.

"Calista!" Ingat peraturan mama, jangan pernah bicara dengan orang asing!" Tegur Alfarizi.

"Paman, jangan bertanya lagi kepadaku karena aku tidak ingin melanggar peraturan yang sudah ditetapkan mama kami, walaupun aku senang menerima hukuman darinya." Ucap Calista.

"Bagaimana mungkin kamu senang di hukum oleh mamamu?"

"Karena mama memintaku untuk menyetor hafalan ayat Alquran beserta artinya, padahal aku sudah menghafal semuanya.

Jika dia bertanya ilmu lainnya, aku

pun menjawab dengan sempurna tanpa membuat kesalahan dan itu juga berlaku pada ketiga saudara kembarku." Ucap Calista.

Ketiga saudaranya menoleh ke arah Calista dan menegur Calista bersamaan.

"Calista!!"

Calista langsung diam. Reza pun tidak ingin lagi menganggu Calista karena tatapan menakutkan dari ketiga saudara kembarnya membuat Calista langsung ketakutan.

"Wow!" Hebat banget ibunya, bisa mendidik keempat anaknya sendirian." Seperti apa ibu si kembar empat ini?" Tanya Reza dalam hatinya sambil tersenyum kagum.

Reza membuka ponselnya dan melihat pesan yang masuk. Tidak lama kemudian, ada kejadian tiba-tiba dari atas langit-langit yang ada di ruang tunggu tersebut. Seorang teknisi jatuh membuat Calista yang melihat itu sambil berteriak histeris.

"Orang itu jatuh!" Teriak Calista ketika melihat seorang teknisi kesetrum aliran listrik yang sedang di perbaikinya. Dan sialnya alat pengamannya terlepas membuat lelaki itu terjun bebas.

Calista nampak syok dan menangis histeris. Saudara kembarnya menenangkannya namun Calista tidak mau diam. Reza yang ingin melihat keadaan korban tidak tega meninggalkan Calista yang terlihat ketakutan walaupun sudah ditenangkan oleh ketiga saudara kembarnya.

Reza spontan menggendong Calista dan memeluknya dengan penuh kasih sayang. Calista nampak tenang dalam pelukan itu. Iapun memeluk kuat leher Reza yang merupakan ayah kandungnya.

Reza merasakan ada kontak batin antara Calista dan dirinya. Entah mengapa hatinya merasakan kebahagiaan tersendiri ketika menggendong Calista.

Karena semua orang berhamburan menonton peristiwa itu, Reza mengamankan ketiga saudara kembarnya Calista agar mendekat kepadanya.

Ketiganya memeluk tubuh kekar itu bersamaan. Reza membuka tangannya untuk merangkul ketiganya lagi.

Di momen itu, Reza merasakan sesak di dadanya hingga membuatnya tiba-tiba menangis.

"Apakah seperti ini perasaan seorang ayah ketika memeluk anak-anaknya?" Gumam Reza sambil menangis.

Sementara Andien yang mendengar ada kecelakaan kerja di ruang tunggu transit bandara, segera berlari keluar setelah merapikan lagi penampilannya.

Ia pun segera mencari keempat anaknya dengan panik." Ya Allah lindungilah anak-anakku." Ucap Andien dengan tubuh gemetar.

1
Dati Purwani
author...banyakin sabar nya ya...seng Sareh...nanti Ndak amalnya berkurang
Ndak usah marah...yg jelek buang ke sampah aja ya....🤭🤭🤭🤗🤗
Dati Purwani
terima kasih Thor....semoga Istiqomah dlm dakwah....💪💪💪💪
Dati Purwani
subhanallaah.... barokallaah author...terima kasih atas banyak manfaat yg ada....
semoga kesehatan dan keselamatan iman dan ilmu u kita semua...🤲🤲..aamiin
semangat trs Thor...💪💪💪..♥️♥️
Rosdiana Diana: Aaminn ya Allah....Afwan ibu Dati purwani cantik. semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya untukmu sekeluarga aamiin...
total 1 replies
슈가
Buruk
Novi Titor Novititor
tetap semangat thor
Novi Titor Novititor
cerita nya bagus
Novi Titor Novititor
makin seru
Asiana Tyas
Luar biasa
ParyaTi Cnil
trimakasih thor,sehat selalu biar bisa berkarya terus
ParyaTi Cnil
jangan kenapa napa ya nak
ParyaTi Cnil
camilla ingat davin ya jangan ama buaya buntung
ParyaTi Cnil
Alhamdulillah calista gk jadi meninggal/Kiss/
ParyaTi Cnil
jangan tjor calista jangan buat mati/Sob//Sob/
ParyaTi Cnil
alangkah bahagianya punya anak kembar😍
ParyaTi Cnil
andiin dulu to thor
ParyaTi Cnil
sumpah sedih banget,thor jangan dibuat meninggal dong andinnya
ParyaTi Cnil
Luar biasa
ParyaTi Cnil
semsngat andin pasti akan bahagia
Kania Agilia
sangat keren baru kali ini baca novel banyak ilmu yg dapat diserap
Bundanya Pandu Pharamadina
Waalaikum salam wr wb

Terima kasih juga mbak Author sudah di ijinin baca sampai Tamat 🙏👍❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!