Hidupku yg sempurna berubah 180° berkat perselingkuhan ayahku. Aku yg dulu hidup bagai tuan putri kini harus bekerja keras mencari nafkah demi kelangsungan hidupku, belum lagi ibuku yg jatuh sakit pasca perceraian. Bagaiamana aku harus bertahan??
#HowtoFight??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 8 Rumor
Margaret membuka pembicaraan saat berada di taman.
"Jadi tuan, ada masalah apa lagi? Bukankah aku sudah membayar uang ganti rugi jas anda?" tanya Margaret.
"Aku akan mengembalikannya." ucap Kevin.
"Lho, dikembalikan?" tanya Margaret.
"Iya, aku tak mau orang lain berpikir aku pria gila yang suka memalak orang hanya karena pakaiannya terkena kopi." ucap Kevin.
"Baiklah." ucap Margaret.
"Berapa nomor rekeningmu.?" tanyanya.
Margaret pun memberikan nomor rekeningnya, kemudian Kevin langsung mentransfer uang ke rekening tersebut.
"Oke sudah ku transfer." ucap Kevin.
"Iya sudah masuk tuan." ucap Margaret.
"Transaksi kita sudah selesai. Aku pergi." ucap Kevin.
"Terimakasih tuan." ucap Margaret.
"Ya..yaa.." jawabnya sembari melambaikan tangan.
"Kevin William.." gumam Margaret.
"*Margaret Col*ins.." gumam Kevin.
Mereka berdua pun menyadari identitas satu sama lain. Sementara Kevin, masih kesal dengan David ayah Margaret.
"Mungkin putrinya masih terlalu muda jadi tidak tahu apa-apa.." ucapnya.
"Menurut informasi, putrinya baru lulus kuliah tuan." ucap Beni.
"Pantas saja, ternyata putrinya hanyalah anak baru. Tapi hebat juga David, dia tak memberikan kekuasaan pada putrinya." ucap Kevin.
"Yang kudengar juga begitu tuan." ucap Beni.
"Beni, lain kali jangan buat aku malu ingat itu..!" ancamnya.
"Ba-baik tuan." ucap Beni.
...
Sementara itu, perusahaan sedang kalang kabut menghubungi David dan Cathy. Mereka tak punya cara lain selain menyuruh David kembali sebelum Kevin mengamuk dan membatalkan semua kerjasama mereka.
Dan Margaret hanya bisa tersenyum melihat ulah Kevin. Dirinya bahagia karena berkat Kevin, liburan indah Cathy segera berakhir.
"Terimakasih tuan Kevin, kegilaan anda sangat membantu.." gumam Margaret dalam hati.
Begitulah, hingga David langsung pulang pada sore harinya. Dirinya tak memedulikan Cathy yang memasang wajah cemberut dan tetap memesan tiket pesawat pulang.
"Sayang pelan-pelan.." ucap Cathy.
"Ini darurat, kalau Kevin si**lan itu membatalkan kontraknya semuanya akan berantakan." ucap David.
"Ck, aku ini sedang hamil." ucap Cathy menarik kopernya sendiri dan ditinggalkan di belakang oleh David.
Cathy pun terus menggerutu selama perjalanan. Begitu sampai, David langsung menuju ke kantornya dan sedang ditunggu oleh bawahannya guna membahas rapat besok. Cathy absen karena kelelahan dan pulang sendiri dengan taksi.
Malam itu, David memeriksa semua agenda dan merasa kesal dengan Cathy yang tidak berhati-hati dengan jadwalnya. Jika tidak sedang hamil anaknya, David pasti sudah memarahinya karena seenaknya meng-cancel rapat demi periksa kandungan.
"Jika Cathy tak sedang hamil, aku pasti sudah memarahinya." gumamnya dalam hati.
...
Esok harinya, David sudah menyiapkan segalanya. Dan Cathy hanya ditegur karena lalai dalam tugasnya. Mereka sudah menyiapkan rapat dan menunggu Kevin. Dan Kevin sengaja datang terlambat 1 jam.
Semua orang pun mulai resah dan David mulai kesal. Cathy mulai memasang ekspresi kesalnya karena Kevin terlambat. Setelah satu jam berlalu, Kevin datang dengan Beni asistennya. Mereka pun mulai merasa lega.
"Akhirnya anda datang juga tuan Kevin." ucap David.
"Ya, jalanan macet." ucap Kevin dengan sombongnya.
"Anda benar-benar harus menghargai waktu karena disini memang begitu." ucap David.
"Andalah yang seharusnya menghargai waktu, kemarin aku datang tepat waktu tapi anda tidak ada di tempat. Aku hanya telat 1 jam, tapi anda telat 1 hari." balas Kevin.
"Baiklah, maafkan atas kelalaianku." ucap David.
"Sebaiknya sekertarismu bekerja dengan benar, atau jika dia terus berbuat kesalahan pecat saja dia." ucap Kevin.
"Maafkan saya tuan." ucap Cathy.
"Saya sudah menegurnya hari ini." ucap David.
"Kita sudah membuang banyak waktu, mari mulai rapatnya." ucap Kevin mengabaikan David dan Cathy.
Begitulah rapat dimulai dengan ketegangan dan diakhiri dengan damai. Setelah proyek mereka ditandatangani semua orang pun merasa lega. Begitu juga dengan David yang sudah merasa tenang setelah masalah ini selesai.
"Sampai jumpa lagi di pertemuan selanjutnya. Saya harap kalian lebih menghargai waktu orang lain." ucap Kevin lalu pergi bersama Beni.
"Terimakasih tuan." ucap bawahan David.
"Syukurlah.."
"Iya hampir saja kita dalam masalah."
Semua pun mulai berbisik dan pergi meninggalkan ruang rapat setelah David pergi.
"Ini semua gara-gara Cathy.."
"Wanita ular itu benar-benar menyusahkan."
"Jangan-jangan dia ada main dengan tuan."
"Sstt.. Hati-hati nanti kita dipecat."
"Kelihatan sekali dia menggoda tuan lewat pakaiannya yg minim."
Begitulah orang-orang kantor mulai bergosip karena masalah ini. Dan Cathy saat ini sedang bersama David membahas agenda selanjutnya.
"Sayang, tuan Kevin itu sombong sekali." ucap Cathy.
"Dia dididik dengan keras oleh kakeknya. Dan kali ini kau yang salah." ucap David.
"Kau masih menyalahkanku?"
"Memang kau yang salah, kau tidak pandai menilai orang. Kau pikir semua orang bisa memahamimu ?' tanya David.
"Maaf."
"Yasudah, lakukan pekerjaanmu agar kau tak lembur." ucap David.
"Baiklah." ucap Cathy kembali ke mejanya.
Masalah kali ini benar-benar menjadi aib bagi Cathy karena semua orang membicarakannya. Sampai Margaret pun mendengar berita tersebut dan tertawa dalam hatinya.
"hahaha.. Kukira Cathy sehebat apa, ternyata dia hanya pandai merayu dan berdandan cantik saja." gumam Margaret dalam hati.
...
Di tempat lain, Chyntia baru saja kembali dari liburannya dan mendengar kabar bahagia mengenai masalah yg ditimbulkan Cathy. Tentu Chyntia merasa senang bagaikan mendapat vitamin yang menguatkan tubuhnya kalau ternyata selingkuhan suaminya tak sehebat rumornya. Bahkan rumor Cathy menggoda David sudah mulai merebak di kantor mereka.
"Tampaknya aku tak perlu mempermalukan mereka ya.." gumam Chyntia.
Begitulah rumor beredar secara liar bagai bola api yang siap membakar apapun. Dan Cathy sangat kesal akan rumor tersebut. Dirinya harus menahan diri hingga David sendiri yang mengumumkan pada dunia kalau David mencintainya bukan dia yang menggodanya. Belum lagi lambat laun perutnya akan semakin membesar.
Chyntia sudah mulai berbenah barang-barangnya setelah melihat situasi mulai memanas. Dirinya mengumpulkan barang berharganya dan akan dipindahkan perlahan-lahan ke apartemen barunya. Dimulai dari perhiasan hingga koleksi tas-tas mahalnya. Sisanya dirinya hanya akan mengambil beberapa dan meninggalkannya di rumah ini.
"Jika kutinggalkan kalian akan menjadi milik Cathy.." gumam Chyntia pada barang-barang kesayangannya.
Begitulah rencana Chyntia dimulai, membeli apartemen, memindahkan barang, hingga pengobatan diam-diam. Semuanya ia lakukan secara tenang dan teratur.
...
Sementara itu Margaret mulai memikirkan perceraian orang tuanya. Bagaimana pun Margaret tak sudi satu atap dengan Cathy. Margaret berinisiatif untuk menjual salah satu mobilnya dan membeli apartemen sendiri. Dirinya harus punya tempat tinggal cadangan jika hal buruk terjadi. Setelah memperoleh uang dari menjual mobilnya Margaret langsung membeli unit apartemen sederhana tak semewah milik Cathy. Tapi nyaman untuknya tinggal disana.
Tak berbeda dengan ibunya, Margaret mulai menabung uang dan mengumpulkan barang berharga yang bisa dibawa saat harus meninggalkan rumah karena gajinya tak seberapa sebagai pegawai junior.
"Uang, aku harus berhemat.." gumam Margaret.
...----------------...
