Season 2 - Pewaris Phoenix Api Xiao Chen.
Di saat umat manusia telah berada di ambang kehancuran, Xiao Chen pun bangkit dari kematiannya dengan kekuatan yang telah mencapai ranah Setengah Dewa. Namun, kematian Fang Hao dan juga kerabat-kerabatnya dari Kekaisaran Bintang Biru, membuat Xiao Chen marah besar.
Xiao Chen pun memasuki wilayah Suci Ras Iblis, dan puncak pertarungan umat manusia melawan Ras iblis pun terjadi, mengguncang dunia.
Akankah Xiao Chen membawakan kemenangan bagi umat manusia? Ataukah umat manusia akan benar-benar tenggelam dalam kehancuran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 207
Langit seketika menjadi gelap gulita. Awan kelabu bergemuruh, angin berhembus kencang, membuat semua orang dipaksa mundur terkena hempasan badai angin.
Di sisi lain, Ji Shi telah siap dengan naga emasnya. Naga emas itu meraung dan meraung panjang. Tetapi, itu tidak membuat Jian Yu merasa takut, bahkan Jian Yu tetap tenang di saat menerima tekanan yang kuat.
Di tangan kanannya, Jian Yu memegang pedang Vermillion. Bayangkan. Seorang gadis yang mengemban tiga kekuatan yang dahsyat. Es Ekstrim, Api Langit, dan esensi pedang Vermillion yang memiliki Api Vermillion yang berada pada tingkatan ke empat api terkuat di dunia.
Di saat Jian Yu memutar pedangnya seperti jarum jam, dan di saat pedangnya berdiri tegak lurus di depannya, Jian Yu pun menutup kedua matanya. Untuk sesaat, ia menyerap energi spiritual dari alam sekitar. Tetapi itu membuat Ji Shi sangat begitu terkejut sehingga ia membelalakkan kedua matanya.
Energi spiritual yang diserap oleh Jian Yu melewati batas normal. Seolah-olah energi spiritual alam sekitar telah diserap kering olehnya. Dan saat ini, di belakang tubuh Jian Yu. Sosok Ular Naga langit muncul dengan kobaran api biru di sekujur tubuhnya. Namun, tidak hanya perwujudan sosok Naga Langit, melainkan ada satu sosok perwujudan lain. Di mana itu adalah sosok Burung Phoenix Api biru, Phoenix yang belum pernah muncul di dunia.
Melihatnya, bahkan itu membuat Xiao Chen sangat merasa takjub. Intensitas Api biru yang menyelimuti sayap Phoenix sangat begitu indah, bahkan Xiao Chen merasa bahwa Jian Yu saat ini telah setara dengan seorang kultivator Jiwa Baru tahap puncak.
Xiao Chen pun tersenyum, "Gadis bodoh! Aku tidak menyangka kau akan menjadi semengerikan ini," gumam Xiao Chen dengan nada yang rendah, hampir tak terdengar.
Sedangkan Ji Shi merasa sangat begitu ketakutan. Dia tahu betul bahwa dua perwujudan itu sangatlah kuat.
"Ba— bagaimana ... Bagaimana mungkin? Siapa kau sebenarnya?"
Ji Shi berbicara seolah-olah menggambarkan dirinya yang sangat begitu putus asa. Tetapi Hun Yue segera berbicara dari kejauhan.
"Ji Shi! Sebaiknya kamu menyerah dan kembali ke jalan yang benar. Umat manusi... Masih mempunyai harapan untuk kembali mendapatkan tanah air nya." ujar Hun Yue.
Tetapi Ji Shi sontak mengibaskan tangannya yang tengah memegang pedang.
"Omong kosong! Kekuatan seperti ini tidak bisa dibandingkan dengan Kaisar Dewa Iblis!" kata Ji Shi dengan suara yang lantang.
"Ho hoo... Walaupun kekuatanku belum setara dengan Kaisar Dewa Iblis, tetapi aku rasa ini sudah cukup untuk membuatmu kehilangan nyawamu!" kata Jian Yu dengan nada yang dingin.
Ledakan!
Ji Shi yang marah pun mengeluarkan hempasan udara yang kuat, sehingga menciptakan ledakan badai elemen yang mengguncang wilayah.
"Gadis kecil tak tahu diri! Kau terlalu meremehkan ku...!!" kata Ji Shi, memaki Jian Yu.
Ji Shi pun segera melesat dengan seberkas cahaya keemasan, diiringi dengan naga emas yang terbang dibelakang tubuhnya.
Di sisi lain, Jian Yu pun melambaikan tangannya sembari berkata, "Pergilah Selesaikan pertandingan ini," kata Jian Yu dengan nada yang tenang, tatapannya sedingin salju Utara menatap Ji Shi.
Ular naga dan Phoenix Api Biru pun melesat ke depan, terbang dengan kecepatan yang mampu membelah udara.
Bang— —
Ledakan! Ledakan yang sangat begitu mengerikan. Ledakan itu meluap hingga ke langit, bahkan seketika meratakan sebagian besar kota menjadi tanah. Entah berapa banyak penduduk kota yang menjadi korban atas pertarungan ini, tetapi itu hanya menyebabkan kerugian bagi Ji Shi, dan juga bagi umat manusia. Karena sejatinya, orang-orang yang berada dibawah kepemimpinan keluarga Ji, adalah umat manusia yang dipimpin oleh Ji Shi.
Namun, di saat pertarungan Jian Yu melawan Ji Shi terus berlanjut, tiba-tiba Xiao Chen mengalami sesuatu yang tidak terduga. Jantungnya tiba-tiba berdegup kencang, tetapi seketika, seolah-olah jantungnya berhenti berdegup. Rasa sakit itu benar-benar membuat Xiao Chen merasa kesakitan, tetapi ia berusaha untuk tetap tenang.
Di saat tangannya mencengkram dadanya, tiba-tiba Xiao Chen memasuki alam kesadarannya. Di mana di alam kesadarannya itu tidak lagi menjadi lautan api dengan gunung magma, melainkan menjadi gunung batu yang mengeluarkan darah kental dan segar sehingga yang awalnya adalah lautan magma, berubah menjadi lautan darah segar yang sangat kental.
Xiao Chen membelalakkan matanya karna terkejut. Pandangannya menyapu lautan darah.
"A— apa ini? Bukanlah ini lautan kesadaranku?" tanya Xiao Chen, bertanya kepada dirinya sendiri.
Ledakan!
Sebuah ledakan terjadi di puncak gunung batu, membuat tanah berguncang, lautan darah bergolak hebat. Xiao Chen pun menancapkan kedua kakinya di atas permukaan tanah, berusaha untuk tetap menjaga keseimbangannya.
Ditengah-tengah rasa kebingungan yang dipenuhi tanda tanya. Tiba-tiba sosok jiwa primordial muncul dari atas puncak gunung batu dengan momentum yang sangat menakutkan.
"Zhu— Zhu Xin...!?"