NovelToon NovelToon
Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Sagara begitu terluka dan sakit hati saat gadis yang baru saja dinikahinya beberapa jam lalu yang bernama Thania memintanya untuk menalaknya.Iya, Thania gadis yang dia cintai secara diam- diam sejak lama dan berhasil dia nikahi dengan cara dijodohkan oleh orang tua mereka, ternyata tidak mencintai Sagara. Dengan berdalih ingin melanjutkan kuliah, tepat di malam pertama Thania meminta Sagara untuk menceraikannya.

Apakah Sagara akan rela melepaskan Thania, gadis yang begitu dia cintai dan merupakan cinta pertamanya...? Yuk baca cerita selengkapnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Nyonya David Chaniago

Shaina lalu turun dari mobil Sagara setelah sebelumnya dia mengucapkan terima kasih pada bosnya itu karena telah mengantarnya pulang dan memberinya waktu untuk libur beberapa hari sampai pergelangan tangannya pulih. Shaina pun segera membuka pagar tempat kost dan masuk ke dalam.

Sementara itu Sagara yang masih berada di dalam mobil di depan tempat kost memperhatikan bangunan kostan Shaina. Sagara menggelengkan kepalanya kemudian menghela nafas.

"Bisa- bisanya gadis berandal itu kost di tempat kumuh seperti ini..." ucap Sagara.

"Bukankah gaji sebagai karyawan di divisi keuangan sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan menyewa tempat kost yang lebih layak dari ini..." sambung Sagara lagi- lagi sambil menghela nafas.

Iya, Shaina dan Riska memang sengaja memilih tempat kost yang harganya murah. Karena mereka ingin irit agar bisa nabung setiap bulannya.

"Hah... Dasar gadis pelit..." ucap Sagara.

"Tuan.." ucap Sekertaris Jo.

Sagara menoleh ke arah sekertaris Jo yang duduk di jok kemudi.

"Ada apa...?'' tanya Sagara.

"Shaina bukannya pelit, tapi dia memeng tidak memegang banyak uang. Makanya dia memilih tempat kost yang paling murah di sini..." jawab sekertaris Jo.

"Apa...? Memangnya gaji yang dia terima setiap bulan dikemanakan...?'' tanya Sagara.

"Dikirimkan ke ayahnya di kampung..." jawab sekertaris Jo.

"Hah...? Dikirimkan ke ayahnya...? Semuanya...? Memangnya ayahnya tidak bekerja...? Atau dia sakit keras dan sedang menjalani pengobatan...?'' tanya Sagara.

"Tidak tuan..." jawab sekertaris Jo.

"Lalu...?'' tanya Sagara.

Sekertaris Jo lalu memberitahu Sagara bahwa setiap bulan sebagian uang gaji Shaina dikirimkan ke ayahnya untuk membayar hutang di rentenir.

"A..apa...? Membayar hutang rentenir...? Kamu tahu dari mana Jo...? Kenapa kamu tahu banyak tentang gadis berandal itu...?'' tanya Sagara.

"Saya tidak sengaja mendengar percakapan Shaina dengan ayahnya lewat telpon beberapa minggu lalu, tuan..." jawab sekertaris Jo.

Sagara menggeleng- gelengkan kepalanya.

"Memangnya ayahnya hutang untuk apa...?'' tanya Sagara. Sekertaris Jo menggelengkan kepala.

"Hah...aneh sekali, bagaimana mungkin seorang ayah yang seharusnya menjadi tulang punggung keluarga malah membebankan hutangnya pada putrinya.. Hah... Benar- benar konyol..." ucap Sagara lagi- lagi sambil menggelengkan kepalanya.

"Lalu kenapa gadis berandal itu mau saja membayar hutang ayahnya...?'' tanya Sagara.

"Tentu saja mau tuan, itu adalah bukti baktinya kepada orang tua..." jawab Sekertaris Jo.

"Hah...tidak masuk di akal..." sahut Sagara.

Sagara kembali menoleh ke arah bangunan tempat kost Shaina.

"Pantas saja dia memilih kost di tempat kumuh seperti ini..." ucap Sagara sambil menatap bangunan lama beratap asbes dengan cat tembok yang sudah mulai mengelupas.

"Kita kembali ke kantor Jo..." ucap Sagara.

"Baik tuan..." jawab sekertaris Jo.

🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓

Keesokan harinya Shaina nampak bermalas- malasan di atas kasur. Iya, dia sedang menikmati waktu libur yang diberikan oleh Sagara sampai sakit di pergelangan tangannya membaik.

"Aahh... enak sekali tiduran di siang hari begini. Tidak usah pusing- pusing mikirin pekerjaan, tidak diburu- buru dead line, tidak harus presentasi yang membuat otakku ruwet... Aahhh... Enaknya...." ucap Shaina merentangkan kedua tangan dan kakinya lalu mengerakkannya ke atas dan kebawah seperti kupu- kupu sambil menatap kipas angin yang berputar dia plafon tempat kostnya.

Shaina lalu memperhatikan telapak tangannya dan menggerakkannya dengan perlahan.

"Ahh... Sudah lebih baik...." Shaina memutar pergelangan tangannya.

"Bosan juga sih kalau seharian di kamar terus..." ucap Shaina.

"Coba ada Riska, tapi sayangnya hari ini dia lembur sampai malam..." sambung Shaina.

"Aah...aku punya ide..." ucap Shaina sambil tersenyum.

Shaina lalu bangun kemudian dia membuka lemari pakaiannya dan mengambil satu stel pakaian dari dalam sana. Dengan cepat Shaina mengganti baju tidurnya dengan pakaian casual yang cocok untuk pergi.

Iya, karena bosan di dalam kamar kost hingga seharian, Shaina pun memutuskan untuk pergi jalan- jalan.

"Ah...sudah siap..." ucap Shaina sambil mengalungkan tas di pundaknya.

Shaina lalu keluar dari kamar kostnya menuju mall dengan menggunakan ojek on line. Hanya butuh sepuluh menit saja dia sudah sampai di depan mall yang cukup besar di tengah kota.

Setelah membayar ongkos ojek, Shaina lalu masuk ke dalam mall tersebut dan berkeliling keluar masuk toko.

"Hah...menyebalkan sekali harga baju di sini mahal- mahal sekali seperti mall yang waktu itu. Memangnya mereka tidak bisa menjual pakainan lebih murah sedikit agar terjangaku oleh masyarakat yang uangnya pas- pasan. Memangnya hanya orang kaya saja yang boleh belanja di mall. Hah...menyebalkan..." Shaina terus menggerutu.

Kemudian Shaina masuk ke supermarket. Kebetulan ada beberapa barang yang ingin dia beli seperti sabun, sampo dan kebutuhan lainnya. Tak lupa dia juga membeli beberapa camilan untuk dimakan bersama Riska nanti.

Ketika Shaina sedang membayar belanjaannya di kasir, tiba- tiba dia melihat ada seorang perempuan yang tidak asing baginya yang juga sedang membayar belanjaan di kasir sebelah.

"Hah... I..itu kan..." guman Shaina.

"Nona total belanjaannya jadi seratus sembilan puluh ribu..." ucap kasir.

"Oh..iya...i..ini uangnya... " Shaina memberikan dua lembar uang seratus ribu sambil sesekali menoleh ke arah perempuan tersebut.

"Ini belanjaan dan kembaliannya..." ucap kasir.

"I..iya terima kasih..." Shaina segera bejalan mengikuti perempuan itu yang juga sudah selesai membayar di kasir.

Shaina terus mengikuti perempuan itu, namun sampai di lobby mall perempuan itu dijemput menggunakan mobil mewah.

Shaina pun segera memesan ojek on line. Iya dia berniat untuk mengikuti mobil mewah tersebut. Dan nasib baik masih berpihak pada Shaina. Ojek on line yang dia pesan cepat datang karena kebetulan mereka sedang nongkrong di depan mall.

"Ikuti mobil itu ya mas...." ucap Shaina pada tukang ojek on line.

"Tapi kak, jalur yang kakak pesan tidak sesuai titik..."ucap pengemudi ojek.

"Udah.. Nanti aku kasih uang lebih..." jawab Shaina.

"Baik kak..."

Setelah kurang lebih lima belas menit, mengikuti mobil tersebut, ojek on line pun berhenti di depan sebuah rumah mewah berpagar tinggi di kawasan elit. Dan mobil mewah itu sudah masuk ke halaman rumah tersebut beberapa saat lalu.

"Terima kasih mas..." Shaina membayar ongkos.

"Apa ini rumah perempuan itu...?'' ucap Shaina sambil memperhatikan rumah tingkat nan mewah tersebut.

"Hei mbak... Kamu ngapain di sini...?" tanya seorang satpam sambil menatap Shaina dari ujung kaki ke ujung rambut.

Sepertinya dia penjaga rumah mewah ini.

"Oh...sa....saya..." Shaina gugup.

"Ada kepentingan apa...? Tolong jangan macam- macam di sini ya, ini kawasan elit. Yang punya rumah di sini orang- orang kelas atas. Kalau mbak berani macam- macam di sini, mbak akan kena akibatnya..." ucap pak satpam dengan wajah jutek.

"Siapa yang mau macam- macam di sini, sok tahu banget, baru jadi satpam aja belagunya minta ampun... Gimana kalau jadi CEO. Bisa- bisa belagunya ngalahin tuan Sagara dan Tuan Ronald..." ucap Shaina dalam hati sambil menatap satpam tersebut.

"Hei... Mbak... kamu tidak dengar apa yang saya katakan...? Kalau tidak punya kepentingan, lebih baik cepat pergi dari sini..." Shaina diusir.

"Ehm...be...begini... Se...sebenarnya, saya mau cari alamat..." jawab Shaina.

"Alamat siapa...?'' tanya satpam masih menampilkan wajah tidak ramah.

"Ehm...apa benar ini rumah tuan David...?'' tanya Shaina.

Lagi- lagi Satpam itu melihat Shaina dari ujung kaki hingga ke kepala.

"Iya... Kenapa...? Apa mbak mau melamar pekerjaan di sini sebagai ART...? Di rumah ini tidak menerima lowongan ART...'' ucap satpam

"Ish...dasar satpam sok tahu. Siapa juga yang mau melamar jadi ART...'' ucap Shaina dalam hati.

"Ehm... Begini pak, saya mau tanya apa mobil yang barusan masuk itu membawa nyonya David...?'' tanya Shaina.

"Iya, memang kenapa...?'' tanya Satpam.

"Ehm... Apa di rumah ini ada yang namanya Ratih...?'' tanya Shaina.

"Tidak ada..." jawab Satpam.

"Beneran nggak ada pak...? Lalu nama asli nyonya David siapa...?'' tanya Shaina.

"Kau ini banyak sekali bertanya, maumu apa sih...? Denger ya, saya tidak tahu nama asli nyonya David. Saya tahunya ya nyonya David. Nyonya David Chaniago...sudah sana pergi, jangan mengganggu saya. Saya sedang kerja..." jawab Satpam.

"A...apa...? Ja..jadi ini rumah tuan David Chaniago...? Maksudnya ini rumah kediaman keluarga Chaniago...? '' Shaina kaget alamat yang selama ini dia cari- cari tenyata ada di depan matanya.

"Ya ampun... Kamu ini, sebenarnya maumu apa sih, dari tadi nanya terus..." ucap Satpam itu kesal.

Satpam itu pun hendak kembali masuk ke halaman rumah di mana pos satpam berada. Namun Shaina segera mencegahnya.

"Pak... Pak tunggu pak... " Shaina menarik tangan Satpam tersebut.

"Saya sedang mencari seorang perempuan yang bernama Ratih, dia itu ibuku pak, dan ibuku itu mirip sekali dengan perempuan yang naik mobil yang tadi masuk ke rumah ini pak. Apa benar dia yang bernama Ratih..?" tanya Shaina.

"Hei...hei...bicara apa kamu ini. Jangan sembarangan kamu ya... Enak saja kamu ngaku- ngaku seperti itu. Kan sudah saya katakan tadi, yang naik mobil itu istri dari majikan saya, nyonya David. Sudah sana pergi..." ucap Satpam sambil menghempaskan tangan Shaina.

"Tapi pak saya tidak bohong, perempuan itu mirip sekali dengan ibuku. Ibuku sudah lama kerja di rumah keluarga Chaniago pak..." ucap Shaina namun Satpam itu langsung menutup pintu pagar rumah tersebut.

"Pak...pak..tolong buka pintunya pak, tolong ijinkan saya buat bertemu dengan nyonya David pak..." ucap Shaina sambil mengetuk- ngetuk pintu pagar. Namun satpam itu tidak mau membuka pintunya.

Shaina pun menyerah, dia lalu pergi dari depan rumah tersebut dengan perasaan sedih diselimuti dengan banyak pertanyaan.

"Ya ampun... jadi perempuan itu beneran ibuku... Tapi kenapa ibuku menjadi nyonya David Chaniago...?" ucap Shaina sambil terus berjalan.

"Oh astaga... Jadi selama ini ibu tidak bekerja di rumah keluarga Chaniago melainkan dia menikah dengan tuan David...? Tega sekali ibu, tega sekali dia pergi ninggalin aku dan ayah demi laki- laki lain..." ucap Shaina sambil menghapus air matanya.

Iya, Shaina pun baru ingat dengan perkataan ayahnya. Sang ayah pernah meminta padanya agar jangan mencari ibunya karena takut dia akan kecewa. Mungkin ini yang ayahnya maksud, pada akhirnya Shaina kecewa karena mengetahui bahwa ibunya yang selama bertahun- tahun dia rindukan ternyata sudah mempunyai keluarga baru.

🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓

Keesokan harinya Shaina sudah mulai bekerja lagi. Lima belas menit sebelum jam kantor dimulai dia sudah sampai di ruang kerjanya. Shaina membuat kopi menggunakan kopi maker yang ada di ruang kerjanya. Dia pun menikmati secangkir kopi hangat dengan ditemani roti isi coklat.

"Wah asik nih.. Pagi- pagi udah ngopi...'' ucap Alvian yang baru datang.

Shaina hanya melirik sekilas pada Alvian karena dia sedang tidak ingin bicara. Iya, Shaina masih kepikiran dengan sang ibu yang ternyata sudah menikah lagi dengan laki- laki lain.

"Sha.. Tangan kamu udah sembuh...?" tanya Alvian sambil menggeser kursi ke depan meja kerja Shaina.

"Udah..."

" Kenapa kamu, tumben diem aja, kayak nggak semangat gitu...?'' tanya Alvian.

Shaina berdecak karena Alvian yang biasanya cuek padanya sekarang jadi kepo.

"Kelihatannya enak tuh rotinya..." ucap Alvian.

"Ah bilang aja kamu mau roti ini kan, udah ambil..." sahut Shaina.

"Hehe...makasih Shaina cantik..." ucap Alvian.

"iih..." sahut Shaina.

Iya Alvian memang begitu, dia akan baik kalau ada maunya. Apa lagi kalau soal makanan, nomor satu.

Jam kantor pun dimulai, Shaina dan rekan kerja mulai sibuk dengan pekerjaan masing- masing. Dan tak lama kemudian Sagara datang melewati ruang divisi keuangan diikuti oleh sekertaris Jo. Sagara melirik ke ruang divisi keuangan dan melihat Shaina sudah masuk kerja. Sagara tersenyum sekilas sambil terus berjalan menuju ruang kerjanya.

Beberapa menit kemudian, sekertaris Jo datang ke ruang divisi keuangan menemui Shaina.

"Shaina..." ucap sekertaris Jo.

"Iya sekertaris Jo...."

"Apa tangan kamu sudah sembuh...?'' tanya sekertaris Jo.

"Sudah..." jawab Shaina. Sekertaris Jo mengangguk.

"Kamu di panggil oleh tuan Sagara..." ucap sekertaris Jo.

"Saya..? Memangnya ada apa...? Apa hari ini ada rapat...?" tanya Shaina.

"Tidak ada..." jawab sekertaris Jo.

"Trus kenapa saya dipanggil...?'' tanya Shaina.

"Memangnya kamu nggak merasa punya salah...?'' Sekertaris Jo balik bertanya.

"Sa...salah apa...?'' tanya Shaina.

Sekertaris Jo tidak menjawab, tapi dia malah tersenyum mencurigakan kemudian dia pergi begitu saja keluar dari ruang divisi keuangan.

"Hah...?'' ucap Shaina.

"Hayo lo Sha... Kamu bikin perkara apa lagi sama tuan....?'' tanya Alvian.

"Siapa yang bikin perkara...! Sembarangan aja..." sahut Shaina kesal.

"Udah sana Sha... Buruan ke ruang kerja tuan... Nanti tuan marah lho..." ucap.Bimo.

"Iih..." sahut Shaina segera bangun dari duduknya kemudian berjalan menuju ruang kerja Sagara.

Thania yang tidak mengerti apa- apa pun hanya menatap kepergian Shaina.

"Kak, memangnya kak Shaina sering dimarahi sama tuan Sagara...?'' tanya Thania pada Bimo.

"Bukan hanya dimarahi, Shaina sering dihukum sama tuan..." jawab Bimo.

"Hah...? Dihukum....? Memang dia melakukan apa....? '' tanya Thania.

"Shaina itu anaknya ceroboh, suka ceplas ceplos lagi kalau ngomong... " sahut Alvian si paling sok tahu.

Bersambung....

1
ChikoRamadani
Lanjut double mommy.
kira" pak thamrin bakalan jujur apa tidak yah, uangnya sudah diberikan ke fandi. jadi biar jelas arah uangnya kemana... karena berita beredar kalau pak thamrin suka berhutang ke semua orng yg ada dikantor ataupun korupsi... eh si fandi malah ngamuk shaina bertanya tentang uang itu, jadi penasaran apa motifnya fandi menghamburkan uang kelebihan gaji shaina....
Mommy Almira: Tunggu bab sekanjutnya ya 😊
total 1 replies
Salsa
Sagaara naksir tuh SMA Shaina. 😍
Asmara
Mungkin uangnya dipake dibawa kabur SMA Thamrin, aduh Shaina yg kena deh .. kasihan
Asmara
Sebenarnya Sagara cinta sama Shaina cuma dia masih gengsi aja mengakuinya
Salsa
Kaasihan banget sih kamu Shaina, rumit bgt hidupmu... sabar ya.. kamu cewek kuat ... itu juga si Thaania hadeh... sengaja pasti tuh numpahin kopi panas ke tangan Shaina, cemburu sih cemburu tpi nggak segitunya kali...
partini
nurut aja sama Oma toh kamu tidak ada rasa sama si gadis preman'
Wang
Sagara sma s Jo bukan jeruk mkn Jeruk Shaina,. tapi Sagara cemburu krna kamu pegang tangannya sekertaris Jo, dia suka sma kamu maknya ngak rela kamu pegang cowok lain 😄
Mommy Almira: Nggak peka ya kak 😁
total 1 replies
Mommy Almira
Ehm...gimaya ya 😁
partini
lah malah di kira suka batangan 🤦
ta ttp aja jadi gosip orang ga ada yg tau kalau kamu mudah berpisah hemmmmm memang 1/2 ons susah ga mau upgrade 😂😂
Mommy Almira: Nanti pelan" kak 😁
total 1 replies
Salsa
Shaina lucu ya ,,, 😄😄, Mereka berdua cocok Thor, jodohkan merka ya, buat Sagara SMA Thania cerai resmi aja lah
Mommy Almira: Ehm gimana ya... 😁
total 1 replies
partini
serba salah jadinya,like maju kena mundur kena
ini juga tuan saga aja yg masih stuck di 1/2 ons 🤦🤦🤦
Asmara
Ih nggak malu Thania, eh kamu kan daf menolah Sagara, minta cerai , kenapa sekarang kamu bilang dia sumimu dan menyalahkan Shaina krna akrab dg Sagara ..
Mommy Almira: Cemburu 😁
total 1 replies
Wang
Kasihan Shaina
Asmara
Sagara jangan galak'' dong SMA Shaina , km cinta kan SMA dia , cuma masih gengsi aja buat mengakuinya 🤭
Asmara
Nyonya Daniel hilang ingatan kali ya,
Dih dulu nolak Sekarang cemburu Thania...Thania..
Asmara
Hati Sagara sudah bkun buat kamu lagi Than... udah pindah ke lain hati 🤭
partini
apes apes ,,saga gedeng dasar CEO 1/2 ons
ChikoRamadani
⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ Sangat menarik
Alur ceritanya bagus dan konfliknya tidak begitu terlalu rumit...
pemilihan kosakata sangat baik dan mudah untuk dipahami...

terimakasih buat kk othor,
semoga sukses ❤️
Mommy Almira: Aminn... terima kasih kak 🥰
total 1 replies
ChikoRamadani
sudah dinikahin malah minta ditalak, karena alasan mau fokus kuliah lah begitu kata thania...
eh, sekarang dia yg cemburu sagara dekat dengan shania .. tapi kalau memang sagara mulai ada rasa dengan shania, segeralah urus perceraian resmimu dengan thania biar dia nyesek telah menolak dirimu.
Mommy Almira: Nggak boleh cerai sma nyonya besar kak, jdi bingung 😁
total 1 replies
partini
harap di maklumi Jo bosmu kui 1/2 ons
Mommy Almira: slh sndiri dulu minta talak sih 😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!