Adhitama Daniyal Dharmawangsa terpaksa harus menikah dengan Auristela Clara salah satu ART di kediamannya karena sebuah salah paham, bagaimanakah kehidupan pernikahan mereka kedepannya, apakah berjalan dengan lancar atau berakhir ditengah jalan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Amelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hanya Mimpi
"Duduklah."Ucap Oma Putri berusaha duduk dengan dibantu Tama, Tama lalu duduk di samping Oma-nya.
"Kamu ke sini sama siapa, apa sama istri kamu.Oma sudah dikasih tahu sama Mami kamu kalau kamu sudah menikah."Ucap Oma Putri tersenyum menatap Tama.
"Enggak Oma, aku ke sini sama asistenku namanya Reza."Ucap Tama.
"Kenapa istri kamu tidak diajak?"
"Y-yaa karena aku ke sini ada urusan pekerjaan Oma, bukan mau jalan-jalan makanya aku ajak Reza."
"Ya urus saja pekerjaan kamu itu, istri kamu di sini saja menemani Oma di rumah.Nanti kami bisa memasak bersama, merawat tanaman dan melakukan hal yang lain."Ucap Oma Putri.
ART yang membuatkan kopi untuk Tama datang, meletakkan cangkirnya di meja di hadapan Tama.Setelah mempersilahkan Tama untuk minum ART itu pamit ke dapur untuk menyelesaikan pekerjaannya.
"Minum kopinya."Ucap Oma Putri.
Tama meminum kopinya sampai habis, lalu meletakkan cangkir kosong itu ke atas meja.
"Seperti apa istrimu?"Tanya Oma Putri.
"Ya seperti manusia Oma, tidak ada yang spesial dari dia."Jawab Tama malas, karena Oma Putri terus saja bertanya dan membicarakan Clara.
"Ya Oma tahu kalau dia itu seperti manusia, maksud Oma itu apakah istri kamu perhatian, baik, ceria atau bagaimana gitu.Oma lupa nama istri kamu, siapa namanya?"Ucap Oma Putri.
"Aku capek Oma, mau tidur."Ucap Tama yang tidak ingin menyebut nama Clara.
"Iya, tidurlah kalau begitu.Pasti sangat melelahkan melakukan perjalanan panjang tadi, apa mau Oma pijit?"
"Enggak, enggak usah Oma.Yasudah kalau begitu aku ke kamar dulu."Ucap Tama berdiri dari duduknya lalu pergi dari ruang tamu menuju kamar No.2 dari depan, kamar yang biasa Tama tempati jika berkunjung ke sini.
Rumah ini hanya ada lantai 1 dan ada 4 kamar, di samping kanan rumah ini ada garasi mobil yang dibuat untuk menaruh mobil pick up.
Saat membuka pintu rumah langsung terlihat ruang tamu nya, dan ruang tamu itu berhadapan dengan kamar utama yaitu kamar yang ditempati Oma Putri.
Jika berjalan terus melewati ruang tamu akan ada ruang keluarga, tak jauh dari ruang keluarga ada ruang makan, dapur dan juga 1 kamar mandi.
Ada 1 kamar yang berhadapan dengan ruang makan, setelah itu berjalan belok ke kanan lurus akan ada 2 kamar yang berhadapan.
Rumah ini dulunya dibangun dengan kerja keras Opa Nugroho dan Oma Putri saat mereka masih muda, mata pencaharian Opa dan Oma adalah menanam berbagai sayuran di ladang milik mereka sendiri.
Mereka menanam sawi, tomat, cabe dan masih banyak lagi di ladang milik Opa dan Oma.
Opa Nugroho meninggal 2 tahun yang lalu saat berusia 70 tahun karena penyakit stroke yang dideritanya.
Di dalam kamar
Tama melepas sepatu yang dia kenakan dan menaruhnya sembarangan, lalu merebahkan dirinya di ranjang sambil menatap langit-langit kamar.
Tiba-tiba saja bayangan wajah Vera menari-nari di benaknya.
Vera, sebenarnya kamu ada dimana selama ini.Sudah 2 tahun aku mencarimu tapi tidak kunjung juga bisa menemukanmu.Kembalilah, aku akan dengan senang hati menyambut kepulangan mu.Dan kamu harus tahu bahwa aku sangat-sangat mencintaimu, dan aku juga sangat yakin suatu hari nanti kamu akan kembali ke pelukanku'Batin Tama'
Tanpa sadar Tama memejamkan kedua matanya dan tertidur.
...****************...
Perlahan Tama membuka kedua matanya saat merasa pipinya dielus oleh seseorang, Tama mengerjapkan matanya berkali-kali saat melihat siapa orang yang sudah mengganggu tidurnya.
"Vera."Ucap Tama hampir tak terdengar, Tama beringsut duduk sambil memandangi perempuan yang ada di hadapannya.Perempuan yang dipanggil Vera itu pun tersenyum menatap Tama.
"Sayang, ini apa benar kamu.Kamu sudah kembali, kamu benar-benar sudah kembali.Jangan pergi lagi aku mohon."Ucap Tama yang merasa sangat bahagia dan terharu, sekaligus terkejut karena Vera ada di hadapannya.
"Aku tidak pernah pergi kemana pun sayang, aku selalu ada di hati dan pikiran kamu.Apa aku benar?"
"Tentu saja, kamu selalu ada di hati dan pikiranku.Aku sangat mencintaimu Vera, aku sangat sayang sama kamu."
"Aku juga."Ucap Vera tersenyum lalu memeluk Tama, Tama membalas pelukan Vera
*
"Tuan Tama bangun."Bisik Reza dan mendekatkan wajahnya pada wajah Tama yang masih tertidur pulas.
Karena merasa tidurnya terganggu, Tama perlahan membuka kedua matanya.Merasa sangat terkejut karena wajah Reza begitu dekat dengan wajahnya, Tama dengan spontan mendorong Reza dengan keras lalu dia beringsut duduk, kepalanya terasa sedikit pusing.
"Kamu mau ngapain Reza, saya ini laki-laki lho!!"Ucap Tama menatap Reza, lalu memijit pelipisnya sebentar.
"Astaga Tuan, saya tidak ngapa-ngapain.Saya hanya ingin membangunkan Anda."Ucap Reza.
"Apa, membangunkan."Gumam Tama bingung, bukankah tadi dia sudah bangun dan ada Vera di hadapannya.Kenapa sekarang jadi Reza yang ada di hadapannya, Tama melihat ke sekitar kamar.
"Jam berapa sekarang?"Tanya Tama menatap Reza.
"Jam 7 malam Tuan, memangnya acara hotelnya pukul berapa.Saya sudah siap dari setengah jam yang lalu, itu tuxedo untuk Anda Tuan."Jawab Reza sambil menunjuk ke arah sofa, di sana sudah ada tuxedo berwarna hitam, kemeja polos warna putih, celana hitam dan dasi kupu-kupu hitam.
"Acaranya pukul 8, tunggu saja di ruang tamu saya akan siap-siap."
"Baiklah Tuan, saya permisi dulu."Ucap Reza lalu pergi.
"Ternyata tadi hanya mimpi."Gumam Tama mengusap wajahnya dengan kasar, dia segera turun dari ranjang, pergi mandi lalu bersiap-siap.
*
"Oma."Sapa Reza saat melihat Oma Putri sedang menonton tv.
"Eh Reza, sini duduk."
Reza pun duduk di samping Oma Putri.
"Apa Tama sudah bangun?"Tanya Oma Putri menoleh ke arah Reza.
"Sudah Oma, mungkin sedang mandi."Jawab Reza.
"Baguslah."
Hening sesaat, Reza dan Oma Putri menatap layar televisi yang menayangkan sinetron.
"Reza, beritahu orang tua ini seperti apa istrinya Tama."Ucap Oma Putri menoleh ke arah Reza.
"Setahu saya Nona Clara itu perempuan yang baik, cantik, ramah, pokonya paket komplit."Jawab Reza.
"Oohh jadi namanya Clara, Oma baru ingat padahal Ratna pernah memberitahu nama istrinya Tama.Maklum, namanya juga sudah tua."
"Hehehe iya Oma."Ucap Reza nyengir.
"Oma ingin sekali bertemu dengan Clara, tapi Oma tidak kuat melakukan perjalanan jauh."
Opa Nugroho, Oma Putri dan Ny.Ratna adalah penduduk asli Yogyakarta.Dulu Ny.Ratna, Pak Haidar dan Doni (Papinya Tama) 1 kampus saat kuliah.
Walaupun berbeda jurusan mereka juga sering berpapasan di kampus, dan akhirnya mereka mulai kenal dan akrab saking seringnya mereka bertemu.
Dan lama-kelamaan Doni pun jatuh cinta pada Ny.Ratna.