NovelToon NovelToon
Tetangga Badboy

Tetangga Badboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Berbaikan / Playboy / Selingkuh
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Messan Reinafa

Nania, seorang wanita pekerja kantoran yang tengah merantau di Kota B, tinggal sendirian di sebuah apartemen. Meski berasal dari keluarga berada di sebuah desa di S, ia memilih hidup mandiri. Namun, kemandirian itu tak menutupi sisi lugu dan cerobohnya.
Suatu pagi, saat bersiap menuju kantor, mood Nania langsung terganggu oleh suara musik metal yang keras dari apartemen sebelah. Kesal, ia memutuskan mengetuk pintu untuk menegur tetangganya. Tapi alih-alih menemukan seseorang yang sopan, yang muncul di depannya,muncul seorang lelaki dengan telanjang dada dan hanya mengenakan boxer membuka pintu dan memandangnya dengan acuh tak acuh.
Akankah pertemuan pertama yang tak terduga ini justru menjadi awal dari sesuatu yang manis?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Messan Reinafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pria Bengis

"Untuk sementara kau disini" Gerard mengangkat sebuah kartu kamar hotel yang ia dapat dari front office hotel.

Hani mendengus kesal menyilangkan tangannya tak mau berbicara.

Gerard menarik tangan Hanny membawanya ke kamar 425, kamar yang cukup jauh dilantai empat di ujung lorong hotel bintang lima itu.

Hanny menggerutu kesal "Aku tidak ingin tinggal disini?!

Gerard hanya diam, tatapannya datar seperti tidak mendengarkan.

Ia menarik tangan Hanny kasar dan membawanya masuk ke kamar. Tangannya mengeluarkan ponsel dari kantong celananya menelpon seseorang :

"Aku tunggu kalian secepatnya, kamar 523" nada suaranya dingin.

Hanny terkejut. matanya terbelalak "siapa yang kau suruh kesini, Gerard?" tanyanya setengah berteriak.

"Mulai hari ini kau tidak boleh kemana-mana Hanny, beberapa hari lagi ulang tahun pernikahanku dengan Amira" ia menarik dagu Hanny dengan telunjuknya dan mencium bibir wanita itu.

Hanny mendorongnya kasar, telinganya memerah menahan amarah.

"Kenapa kau menolak ku? bukannya ini yang kau inginkan?

"Aku jijik dengan pria tua pengecut seperti mu! hardik Hanny

Gerard terkekeh mendengar ucapan Hanny dan menarik lengan wanita itu dengan keras.

"Kau tidak akan keluar dari sini dan menghancurkan semuanya, mengerti? ia mendorong Hanny ke kasur dan merapikan kerah bajunya.

Hanny meremas lengan tangan kanannya, menangis terisak menerima perlakuan dari pria paruh baya itu.

Ia teringat anaknya yang ia tinggalkan dengan suster tadi pagi, pikirannya berkecamuk. Rencana yang ia susun tidak berjalan baik. Gerard tetap pada pendiriannya untuk bersama dengan Amira. Laki-laki itu hanya memberikan janji-janji palsu hanya demi mendapatkan tubuhnya. Sementara Hanny benar-benar sudah menaruh hati terlalu dalam pada pria beristri itu.

Hanny mencoba merogoh tas kecil yang ia sandang sedari tadi. Memeriksa setiap sudut barangkali ia slaah menaruh ponsel nya.

"Kau mencari ini?" tanya Gerard mengangkat ponsel Hanny yang sekarang dalam genggamannya.

"Kembalikan!" Hanny berteriak ingin merebut, namun gerakan tangan Gerard lebih cepat darinya.

Ia menyimpan ponsel itu disaku celananya yang ketat sehingga susah untuk Hanny mengeluarkannya.

Pria itu mundur menjauh memasang pertahanan dari tangan Hanny yang lemah.

Wanita itu hanya bisa menangis dengan perlakuan yang ia terima.

"Kau lihat saja, Daddy ku tidak akan tinggal diam" pandangannya tajam menantang pria didepannya yang terkenal dengan kebengisannya itu.

"Kau pikir aku akan tinggal diam" Gerard menantang balik Hanny melemahkan keyakinannya.

"Mulai sekarang, turuti saja perkataanku Hanny, jika kau ingin kau dan Daddymu selamat".

tok...tok...tok...

Terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar. Gerard bergegas membuka pintu hotel dengan lebar.

Terlihat dua orang bertubuh kekar diluar.

"Kalian urus disini, jangan biarkan wanita ini kabur" titahnya di respon dengan anggukkan dan senyum licik dari dua orang itu.

Gerard meninggalkan kamar hotel, sedangkan dua orang itu berdiri didalam berjaga di depan pintu.

"Sialan kau Gerard" Hanny berteriak sejadi-jadinya didalam kamar, namun Gerard sudah memesan kamar khusus kedap suara di hotel tersebut. sehingga teriakan Hanny tidak terdengar dari luar.

Ia mencoba keluar menerobos dua orang pria besar yang sedang berdiri menjaga pintu.

Satu yang bertato ular di leher kanannya menarik tangan Hanny kasar.

"Lepasin!" tapi pria itu tak bergeming dan terus menatap Hanny tajam.

"Jangan macam-macam!" ucapnya mendekatkan wajahnya ke Hanny hingga wanita itu mundur ketakutan.

......................

kring...kring...

Gerard mengeluarkan ponsel Hanny yang bergetar dikantong celananya.

Sebuah panggilan dari "Daddy" ialah Harvan Wijaya.

Gerard menekan tombol merah mematikan telepon lalu menulis sebuah pesan yang ditujukan kepada "Daddy" yang tak lain dan tak bukan adalah Harvan Wijaya

Jangan ganggu aku Daddy, aku mau bersenang-senang untuk beberapa waktu.

ia terkekeh saat pesan itu terkirim. Merasakan kemenangan karena putri dari rival bisnisnya yang tergila-gila padanya.

ia menonaktifkan ponsel Hanny dan meletakkan di dalam laci ketiga dari dimeja kantornya.

menyembunyikan ponsel itu diantara map-map yang bertumpuk.

"Sekarang waktunya pria itu" ucapnya datar menatap pintu tertutup diruang kerjanya, matanya mengarah kedepan namun pikirannya sudah jauh meninggalkan tubuhnya.

1
Koesbandiana
3 bagus tu gambarnya
Messan Reinafa: trmakasih, note 🙏🙏
total 1 replies
Shinn Asuka
Wah, keren betul!
Messan Reinafa
makasi
Libny Aylin Rodríguez
Pengen baca lagi dan lagi!
Messan Reinafa: ikutin terus ya 🙏🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!