Fabrizio Argantara seorang CEO Diamon Group terpaksa harus menikahi Putri dari orang yang ia tabrak hingga meninggal.
Fabrizio menikahi Jihana Almayra hanya demi sebuah tanggung jawab semata, hingga suatu hari salah satu diantara mereka memiki perasaan mencintai.
Mampukah Fabrizio dan Jihan mempertahankan pernikahan mereka saat badai rumah tangga mereka hadir disaat mereka sudah saling yakin untuk mencintai satu sama lain ?
Yuk simak selengkapnya novel "Istri Siri CEO" karya Dewi KD.
Jangan lupa untuk dukung author dalam bentuk Like & Comment 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
NASEHAT MAMA PAPA
Zio kembali pulang ketanah air saat itu juga. Cinta yang begitu besar pada Cindy berubah dalam sekejab menjadi sebuah kebencian.
Selama ini kedua orang tuanya selalu menasehati dirinya jika Cindy bukanlah wanita yang pantas ia perjuangkan. Namun ia selalu menolak mentah-mentah nasehat kedua orang tuanya.
Zio sangat menyesalinya sekarang, dalam fikirannya saat ini adalah meminta maaf pada kedua orang tuanya setelah tiba ditanah air nanti.
Beberapa jam kemudian Zio yang sudah sampai ditanah air ia kemudian menuju rumah kedua orang tuanya.
Zio mencari keberadaan kedua orang tuanya ternyata mereka sedang menonton televisi diruang keluarga.
Sonia dan Anggara yang melihat Zio datang mereka tersenyum namun kemudian mereka menangkap raut wajah yang berbeda dari anak semata wayangnya tersebut.
Zio langsung mendudukan diri dibawah kaki Sonia dan memeluk kaki Sonia. Sonia yang duduk disofa sampai kaget dengan apa yang dilakukan Zio padanya.
"Zio kamu kenapa, Nak ?"
Zio menatap wajah Mama tercintanya itu tiba-tiba air matanya jatuh dipelupuk matanya.
"Maafkan Zio Ma, Pa" isak tangis Zio pada kedua orang tuanya.
"Maafkan Zio yang tidak pernah mendengarkan ucapan Mama dan Papa. Cinta sudah membutakan mata hatiku. Dia menghianatiku Ma, dia berselingkuh dengan bosnya sendiri" ucap Zio dengan wajah yang memerah.
"Sekarang kau percaya kan perkataan Mama dan Papa ?" tanya Anggara pada Zio yang masih memeluk kaki Sonia. Ia menatap kasihan pada putranya itu.
"Maafkan aku Pa, aku menyesal karena tidak pernah mendengarkan ucapan kalian" lirih Zio penuh penyesalan.
"Sudah Zio bangunlah, tidak perlu bersedih hanya karena persoalan cinta apalagi dengan orang yang sudah mengecewakanmu. Masih banyak perempuan lain yang jauh lebih baik dari Cindy, yang pantas bersanding denganmu"
"Kau sudah dewasa Zio, bukan lagi anak kecil yang harus selalu Mama marahi dan ocehi setiap saat jika kau melakukan kesalahan" Sonia menceramahi Zio ia tak tega melihat kondisinya, pasti hati anaknya itu begitu hancur karena disakiti oleh Cindy.
"Zio sekarang mulailah buka lembaran baru di depan matamu, kau sudah menikah dengan Jihan. Terima dia dan buka hatimu perlahan untuknya. Kau tahu dia adalah gadis yang sangat baik dan tepat untukmu."
"Dari kekecewaan yang kau dapatkan oleh Cindy, apakah kau tidak mempercayai takdir Tuah ? Tuhan sudah memberikan Jihan untukmu sebagai ganti wanita yang sudah menyakitimu."
Zio yang mendengarkan Mamanya ia kembali teringat akan Jihan yang jelas-jelas istri yang baik namun ia sia-siakan.
"Benar apa yang dikatakan Mama, Nak. Mulailah saat ini menerima Jihan, jika kau tahu betapa baiknya gadis itu kau akan menyesal lebih dari kau disakiti oleh Cindy jika kau menyia-nyiakannya"
"Dia istrimu sah dimata Tuhan bahkan pernikahan kalian itu suci disaksikan oleh para Malaikat dan juga almarhum Ayahnya. Kami yakin nanti kau akan mendapatkan kebahagiaan jika mau menerima Jihan dalam hidupmu" Timpal Papa Anggara juga memberi nasihat pada putra semata wayanganya itu.
Zio menghapus sudut matanya yang berair. Ia tersenyum getir ketika mengingat kejadian beberapa minggu lalu. Ia tidak sengaja sudah mencelakai Ayah Jihan sampai meninggal.
Bahkan ia sudah bersikap keterlaluan pada Jihan dihari pernikahan, belum lagi ia sampai meninggalkannya seorang diri dirumah Ayahnya demi bertemu dengan Cindy.
"Akan ku coba Ma Pa" lirih Zio kemudian memeluk Mamanya. Sedangnya Papa Anggara mengelus punggung Zio dengan sayangnya.
Bagi Sonia dan Anggara sekecewa apapun mereka pada Zio karena tidak percaya pada mereka, Zio tetaplah anak kandung mereka yang mereka sayangi. Sedewasa apapun Zio saat ini bagi mereka Zio masih seperti anak kecil bagi mereka yang butuh perhatian, nasehat dan kasih sayang.
keren bgt thor👍👍
bwt zio kurang ganteng thor
aku jg lama gk punya2 ank.
3 thn pernikahan br punya ank.
sedihnya tuh sm mulut2 gk berprikemanusiaan..jahara pedes rawit tenan.
kenaa kau