Tiba tiba seorang laki laki datang meminta Arumi Bunga Cantika menjadi istrinya. Sebagai balas budi karena Arumi sudah mendapatkan kornea mata dari mendiang adiknya.
Arumi menolak karena sudah memiliki kekasih hati yang bernama Michael. Akan tetapi masalah timbul saat Armellya teman Arumi mengirim foto pengkhianatan Michael.
Orang tua Arumi pun menerima lamaran Ernastan Alfred Warren, kakak dari pendonor kornea mata Arumi.
Apakah Ernastan tulus mencintai Arumi atau ada motivasi lainnya? Apakah Arumi akan mendapatkan kebahagiaan dengan pernikahannya? Jika tidak bagaimana cara Arumi untuk meraih kebahagiaannya?
Yukkk guys kita ikuti kisah Arumi..🙏🙏🙏🙏🙏♥️♥️♥️♥️♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 25.
“Arumi .. tetap dalam kendali kita ... meskipun tidak ada Jhon..” suara parau Ernestan yang terputus putus di antara nafas yang memburu. Entah sedang melakukan apa, tidak terlihat oleh Arumi.
“Aahhh.. tapi kamu bodoh Beb.. Aahhh.. “ suara seorang perempuan di antara de sah nafas.
“Tapi dia... tetap dalam kendali.... kita.. hhhh... harga saham.. masih terus membaik.. dia hhhhh.. dia minggu depan sudah mulai kerja... uang akan mengalir..” suara parau Ernestan yang putus putus. Suara de sah na fas Ernestan pun terdengar di telinga Arumi yang masih menempel di daun pintu
“Kurang ajar benar mereka mau memperalat aku.” Gumam Arumi di dalam hati.
Arumi masih menempelkan telinganya di daun pintu, namun tangannya mengambil hand phone nya yang berada di dalam tas tangannya. Dia segera menekan tombol kamera video.
“Percaya Vi.. ayo lah Vi aku sudah tidak kuat.. “ suara parau Ernestan lagi ..
#
#
“Aaaahhh... pelan pelan Beb.. aaahhh... Aahhh.. Beb...” suara de sah seorang perempuan..
Arumi dengan hati hati memutar handel pintu itu dan mendorong pelan daun pintu, tanpa suara.
Tanpa menjerit Arumi secara reflek memejamkan kedua matanya. Karena pemandangan yang dia lihat. Suaminya tanpa memakai bawahan sedang berada di atas tubuh seorang perempuan yang berbaring di atas tempat tidur, dengan posisi kaki meng kang kang. Perempuan itu juga tanpa memakai bawahan. Blues yang dia kenakan pun juga terbuka semua kancing depannya. Bukit kembar perempuan itu menjulang bergerak gerak karena tubuh Ernestan bergoyang goyang..
Namun kamera hand phone Arumi yang sudah on merekam video terarah pada sasarannya..
“Ahhh.. Beb.. lebih ce pat lagi..aaah... ah... “ suara de sah Viona yang tidak tahu ada Arumi di dekat pintu. Na fas Ernestan pun terdengar semakin memburu karena menuruti permintaan Viona.
“Cukup sebagai bukti.” Gumam Arumi di dalam hati dan segera memasukkan hand phone ke dalam tas nya.
“Kalian kerja apa? Kalau begini caranya bagaimana perusahaan tidak akan bangkrut!” teriak Arumi dengan lantang.
Dua orang yang sedang melampiaskan hasratnya di atas tempat tidur itu tampak kaget dan langsung menoleh ke arah suara Arumi..
“Arumi.” Ucap Ernestan dan perempuan yang ada di bawahnya, yang tidak lain adalah Viona sang sekretaris.
“Aku mau gugat cerai sekarang juga! Aku tidak mau punya suami tukang selingkuh!” teriak Arumi dan segera membalikkan tubuhnya..
JEDDDDDUER
Arumi membanting daun pintu itu keras keras..
“Arumi tunggu! Akan aku jelaskan semuanya!” Teriak Ernestan yang segera melepas burungnya yang tiba tiba langsung loyo.
Ernestan cepat cepat memakai celana panjangnya dan merapikan kemejanya.
“Kamu juga bodoh kenapa pintu dibiarkan tidak kunci.” Umpat Ernestan sambil melihat Viona dan mulai bangkit dari tidurnya.
“Aku sudah kunci pintu.” Ucap Viona dengan nada frustasi sebab di saat dia sudah dalam kondisi on malah Ernestan mencabutnya.
“Kamu tenang saja Beb. Aku akan hubungi semua penjaga keamanan agar tidak membiarkan Arumi keluar dari sini.” Ucap Viona sambil menggaruk garuk kepala nya
Viona tanpa merapikan dulu blues nya dan membiarkan bagian bawahnya masih po los segera meriah ganggang telepon yang ada di meja nakas.
Dia tekan tombol yang terhubung pada semua pos keamanan..
“Jaga pintu jangan biarkan Arumi keluar dari tempat ini!” titah Viona pada semua petugas keamanan.
Sedangkan Arumi terus melangkah menuju ke lift. Saat sudah memasuki lift Arumi segera mengambil hand phone nya untuk menghubungi Chynthia.
“Chyn, cepat ke pintu keluar di lantai satu. Kita segera keluar dari gedung ini.” Ucap Arumi saat panggilan videonya sudah diterima oleh Chynthia.
“Baik Mbak, saya juga sudah selesai mendapat informasi dari Ibu kepala pelayan. Saya tadi mengatakan tidak terima karena sudah difitnah dia. Saya akan melaporkan dia pada petugas KBRI dan kepolisian. Akhirnya dia mengaku kalau dia disuruh oleh Tuan Ernestan.” Suara Chynthia di balik hand phone milik Arumi. Di layar hand phone tampak Chynthia sudah melangkah menuju ke pintu keluar.
“Kurang ajar aku akan mengajukan cerai hari ini juga.” Ucap Arumi yang juga mulai keluar dari pintu lift.
“Okey ini aku sudah di lantai satu. Kamu pesan taxi on line saja.” Ucap Arumi lalu mengakhiri panggilan video nya.
Arumi terus melangkah menuju ke pintu keluar. Hati Arumi tampak lega saat melihat sosok Chynthia sudah berdiri di dekat pintu.
Tidak lama kemudian..
“Sudah pesan taxi on line Chyn ” tanya Arumi saat sudah berada di dekat Chynthia.
“Sudah Mbak. Saya suruh masuk ke sini mobilnya. “ jawab Chynthia..
Akan tetapi di saat dua perempuan muda itu akan melangkah keluar dari pintu. Ada empat petugas keamanan yang menghadang mereka berdua.
“Aku mau pulang kenapa kalian menghadang jalan kami?” ucap Arumi sambil menatap tajam empat petugas keamanan itu.
“Maaf ini perintah atasan. Nyonya harus kembali lagi ke ruang CEO.”
“Mari saya antar Nyonya.” Ucap satu orang petugas keamanan dengan santun.
“Aku tidak mau aku mau pulang sudah pesan taxi!” ucap Arumi dengan tegas.
“Biar Nona itu saja yang pulang.” Ucap seorang petugas keamanan.
Akan tetapi dengan cepat dua orang petugas keamanan memegang kedua lengan Arumi.
“Hai apa apa an ini!” teriak Arumi protes. Karena kedua lengannya dipegang dengan erat dan ditarik untuk melangkah masuk.
“Karena Nyonya melawan.” Ucap salah satu petugas.
“Mbak, bagaimana ini?” teriak Chynthia tampak bingung dan mengikuti langkah Arumi yang digelandang oleh dua petugas keamanan.
“Kamu pergi saja! Dan lakukan yang terbalik!” teriak Arumi yang masih digelandang.
Arumi terus dibawa menuju ke lift.
“Lepaskan aku bisa jalan sendiri!” teriak Arumi sambil mengibaskan dengan kuat kedua tangannya.
Mereka bertiga pun segera masuk ke dalam lift. Saat di dalam lift Arumi segera mengambil hand phone nya.
“Nyonya akan menghubungi siapa?” tanya salah satu petugas keamanan tampak khawatir jika kena marah Viona dan Ernestan.
“Menghubungi suami ku.” Ucap Arumi bohong.
Arumi tidak melakukan panggilan suara atau video tetapi pesan chat yang dikirim ke banyak nomor. Dan setelahnya hand phone dia matikan.
Tidak lama kemudian mereka bertiga sudah keluar dari lift. Dan selanjutnya terus melangkah menuju ke ruang CEO.
Saat sampai di depan pintu ruang CEO. Pintu itu secara otomatis sudah terbuka..
“Silakan masuk Nyonya. Tuan Ernestan sudah menunggu Anda.” Ucap salah satu petugas keamanan dengan sangat santun.
Dengan langkah agak malas Arumi pun masuk ke dalam ruang CEO itu..
“Harus aku hadapi.” Gumam Arumi di dalam hati.
...
Jhon & Armeliya selamat atas di tangkapnya kalian berdua... Nikmatilah hadiah buat kalian menginap di 🏨 prodeo gratis buat kalian