NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Jadi Bebek

Reinkarnasi Jadi Bebek

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Reinkarnasi / Sistem / Perperangan / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: yuyuka manawari

Siapa sangka, kematian konyol karena mesin penjual minuman bisa menjadi awal petualangan terbesar dalam hidup… atau tepatnya, setelah hidup.

Ketika bangun, ia bukan lagi manusia, melainkan seekor bebek rawa level 1 yang lemah, basah, dan jadi incaran santapan semua makhluk di sekitarnya.

Namun, dunia ini bukan dunia biasa. Ada sistem, evolusi, guild, perang antarspesies, bahkan campur tangan Dewa RNG yang senang mengacak nasib semua makhluk.

Dengan kecerdikan, sedikit keberuntungan, dan banyak teriakan kwek yang tidak selalu berguna, ia membentuk Guild Featherstorm dan mulai menantang hukum alam, serta hukum para dewa.

Dari seekor bebek yang hanya ingin bertahan hidup, ia perlahan menjadi penguasa rawa, memimpin pasukan unggas, dan… mungkin saja, ancaman terbesar bagi seluruh dunia.

Karena kadang, yang paling berbahaya bukan naga, bukan iblis… tapi bebek yang punya dendam..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yuyuka manawari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 2: Bebek Takdir

Pagi pertama aku terbangun, bukan di tempat kasur yang didepannya ada computer gaming rtx 6050, melainkan meringkuk di dalam lubang pohon tua.

Sambil menghela nafas aku mengucap pelan. “Aku kira ini beneran mimpi dan yang kemarin itu otakku sedang mengstimulasi.” Mataku melihat keluar. “Hidup menjadi bebek itu sungguh susah.”

“Sistem!” panggilku sambil sedikit mengangkat suara.

Tidak ada jawaban.

Aku menajamkan nada. “Sistem! Sebaiknya apa yang harus aku lakukan, aku ingin cepat menjadi manusia, berikan aku petunjuk!”

Suara netral yang familiar akhirnya terdengar, namun terdengar datar

[Kami belum bisa memberikan informasi seperti itu, silahkan gunakan kemampuan anda untuk berpikir]

Aku mendecak kesal. “Hah? Ngelunjak banget ini sistem! Kamu itu harusnya membantu aku! Mau aku mati, hah?” Sayapku mengibas kuat, bulu-bulu halus beterbangan.

“Lagian… siapa sih yang mau jadi bebek? Lemah, nggak kuat, kemampuan juga nggak ada. Cuma bisa berkwek-kwek terus-terusan.”

Kepalaku menoleh ke segala arah. “Bisa bantu nggak, hah?!” teriakku lagi, kali ini lebih keras.

Tiba-tiba panel sistem muncul. Bukan biru seperti biasanya, tapi merah menyala, seperti peringatan darurat.

[Perhatian! Anda memasuki wilayah Kapten Kokok]

Keningku berkerut. “Lho, aku dari tadi diem di sini. Apanya yang memasuki?”

[Segera mengunsi]

“Aku harus mengungsi kemana, bodoh!”

Belum sempat berpikir, suara teriakan lantang menusuk telinga.

“Kokok… kokok… kokok!”

Suara itu sepertinya ada diluar lubang pohon tempatku beristirahan semalam.

Perlahan aku keluar, kaki kecilku menyentuh tanah yang masih dingin dan lembap oleh embun. Saat kepalaku keluar sepenuhnya, pandanganku langsung tertahan pada sosok yang berdiri beberapa meter di depanku.

Seekor ayam jago, tetapi ukurannya jelas bukan ayam kampung biasa. Tubuhnya hampir dua kali lipat tubuhku, bulu merah menyala di lehernya memantulkan cahaya pagi seperti bara api yang baru ditiup. Paruhnya kuning pekat, kokoh, dan matanya… menatap tajam seperti mata pemburu yang baru saja menemukan mangsa.

Di atas kepalanya, melayang tulisan holografik merah yang bergerak perlahan:

[Kapten Kokok – Ayam Jago Elit Lv.4]

Aku menelan ludah. Bukan hanya ukurannya yang membuatku terdiam, tapi juga tatapan itu. Tidak ada sedikit pun rasa ragu di matanya, seolah ia sudah menentukan bahwa aku hanyalah sarapan yang kebetulan keluar dari sarang.

“Kwek… eh, maksudku, siapa kamu?!” tanyaku spontan, mencoba mengulur waktu.

Ayam jago itu mengangkat dagu sedikit. “Seharusnya aku yang bertanya, Kok!

“Kok?” ulangku bingung.

“Kok! Kenapa ada bebek kecil di wilayahku? Apa kau tidak tahu ada seseayam yang menguasai daerah ini?” suaranya dalam, dengan tekanan di setiap kata.

“Seseayam?” aku refleks memiringkan kepala.

Suara sistem sekarang datang seperti telepati, bukan yang memunculkan panel biru depan wajahku, mungkin tidak ingin menjadi pengacau.

[Peringatan! Segera mengungsi]

Aku membalas juga dengan suara batinku. “Aku harus mengungsi kemana?!” Tegasku lagi.

Disisi lain kapten kokok masih menggerutu. “Aku tidak akan tinggal diam kalau ada yang masuk wilayahku tanpa bayar pajak.”

Ayam jago itu memiringkan kepala, salah satu matanya mengamati gerak-gerikku.

“Kau pendatang baru, kan kok? Semua unggas yang hidup di rawa ini tunduk padaku. Bayar pajak… atau menjadi pajak.”

“Pajak?!” Aku spontan mengangkat kepala, bulu-bulu di leherku mengembang. “Aku bahkan nggak punya dompet!”

“Aku terima pembayaran dalam bentuk daging segar juga,” jawabnya datar.

Ujung lidahnya menjilat paruh kuning pekatnya, mengeluarkan suara basah slrk yang membuat tengkukku dingin.

Refleks, aku mundur dua langkah.

Sistem masih berbunyi kepadaku untuk segera mengungsi.

Kakiku menyentuh lumpur, meninggalkan jejak yang cepat dipenuhi air kembali. Aku berusaha menjaga jarak aman, tapi ayam jago itu bergerak lebih cepat dari perkiraanku. Sayapnya mengepak kuat, menghasilkan hembusan angin yang menghantam wajahku dan membuat bulu di pipiku berkibar.

Dalam sekejap, ia melompat tinggi, kedua cakarnya terjulur ke depan, kuku-kukunya berkilat terkena cahaya pagi. Gerakannya begitu cepat hingga aku nyaris tidak sempat berpikir.

“WAAH—KWEK!!!” Aku melemparkan tubuh ke samping, lumpur terciprat ke segala arah. Kaki kiriku terpeleset, hampir membuatku jatuh ke dalam rawa di sebelahku yang permukaannya dipenuhi lumut hijau pekat.

Saat itulah, layar biru tiba-tiba muncul tepat di hadapan mataku…

[Quest aktif: hadapi kapten kokok untuk bertahan hidup]

[Hadiah \= belum ditentukan]

[Jangan Mati]

“WOI! Lawan dia itu caranya gimana?!” teriakku panik pada sistem.

“Berikan aku daging segarmu itu, kok!” Balas Kapten Kokok berteriak.

Sayapnya mengibas kuat.

Whoosh!

Lumpur muncrat ke wajahku Pandanganku buram. Dia memanfaatkan itu untuk menusuk dengan paruhnya.

Refleks aku menunduk, lalu berlari zigzag. Entah kenapa, tubuhku terasa lebih ringan.

Sistem berbunyi:

[Skill baru di dapatkan: Duck Dash (lv1)]

“Woah! Aku dapet skill!” seruku tanpa memperlambat langkah.

 [Keterangan Skill: Lari Cepat dalam jarak pen—

“Berisik, Sistem! Aku akan langsung pakai!” potongku cepat.

Tubuhku ringan dan agak cepat sekarang, kupakai skill itu untuk mengitari tubuh Kapten Kokok.

Aku sengaja memprovokasinya. “Sini kejar aku, ayam goreng!”

Kapten Kokok langsung berhenti dan menoleh cepat. “Apa kamu bilang?!”

Dia melangkah maju, tapi salah satu kakinya tersangkut akar pohon yang terendam air dangkal.

Momen itu aku gunakan skill Duck Dash—

[Saat ini skill yang anda gunakan sedang waktu pemulihan (CD)]

“Di momen seperti ini?!”

[Seharusnya anda mendengarkan keterangan—

“Berisik banget! Kwek! Kwek! Kwek! Aku harus gimana coba?!” teriakku frustrasi.

[Skill baru didapatkan: Teriakan Resah (Lv1)]

[Keterangan Skill: Mengeluarkan suara mengganggu, mengurangi focus selama 2 detik]

“Aku gunakan!” potongku sebelum sistem selesai bicara.

Sistem masih berbunyi menjelaskan keterangannya, tapi aku sudah menggunakan Skillnya.

Kapten Kokok Menggelengkan kepala. Jelas terganggu. Aku menambahnya dengan tatapan mata paling “seram” yang bisa kubuat, meskipun aku tahu mukaku cuma bebek biasa.

[Skill baru didapatkan: Intimidasi Palsu (lv1)

[Musuh dengan level setara atau lebih rendah mungkin mundur sesaat.

Dan ya… dia tidak mundur sama sekali. Malah makin marah.

“Aku lupa… dia level 4,” gumamku.

 [Bodoh]

“WOI, sistem! Kau tuh di pihak yang mana sebenarnya?!”

Pertarungan berlangsung tidak seimbang. Tiap aku menyerang, damage-nya kecil. Tiap dia menyerang, setengah HP-ku langsung hilang.

Tapi dengan kombinasi Duck Dash untuk menghindar, Teriakan Resah untuk bikin timing serangannya kacau, dan Intimidasi Palsu biar aku kelihatan lebih percaya diri, akhirnya aku berhasil membuatnya kehilangan keseimbangan.

Kapten Kokok tergelincir di lumpur dalam, dan aku langsung menyundul bagian lehernya dengan sekuat tenaga.

Dia mundur dua langkah, matanya menyipit. “Hmph. Tidak buruk… untuk bebek rawa kurus.”

Panel sistem muncul:

[Misi Selesai: Menang atas Kapten Kokok (Lv.4)]

[Hadiah: +50 EXP, Skill Permanen (x3)]

[EXP Total: 65 / 100 (Lv.1 → Lv.2)]

Begitu tulisan itu muncul di depanku, aku nyaris melompat kegirangan. Kaki-kakiku bergerak cepat di lumpur, sayap terangkat sedikit sambil berteriak, “KWEK! KWEK! KWEK!”

Ini… adalah kemenangan pertamaku sejak terbangun di dunia ini sebagai bebek. Napasku masih berat, dada naik-turun, tapi di dalam hati ada rasa puas yang sulit ditahan.

Kapten Kokok berdiri di seberang, tubuhnya penuh lumpur yang menempel di bulu merahnya. Ia mengibas sayapnya sekali, membuat percikan air dan lumpur beterbangan. Matanya menatapku tajam, nada suaranya datar namun jelas mengandung ancaman.

“Besok pagi… jika kau masih berada di wilayahku, aku akan menghabisimu bersama gengku.”

Aku refleks berhenti tersenyum. “Eh?! Kenapa harus begitu?” suaraku meninggi.

“Kau sudah membuatku malu hari ini.” Kapten Kokok mengambil satu langkah maju, cakar kakinya menancap dalam di lumpur. “Besok… jika kau masih berkeliaran di sekitar sini, aku pastikan kau tidak akan bisa berkwek lagi.”

Tanpa menunggu jawabanku, ia berbalik. Sayapnya kembali mengepak, menimbulkan riak air yang besar saat ia berjalan menjauh.

Aku berdiri mematung. Ada rasa bangga karena berhasil bertahan… tapi rasa panik juga mulai merayap.

“Aku harus menjadi kuat,” gumamku pelan, mataku masih menatap arah kepergiannya.

Tiba-tiba, panel baru muncul di depanku. Warnanya berbeda dari biasanya, bukan biru, melainkan emas yang berkilau terang, nyaris menyilaukan mataku.

[Quest Utama Aktif: Menjadi Bebek yang terkuat]

[Apakah anda akan menerimanya?]

“YA, AKU TERIMA! AKU AKAN MENJADI YANG TERKUAT!”

[Tujuan Utama Anda tercatat! Anda akan diberikan misi harian, Semoga berhasil!]

1
Anyelir
kasihan bebek
Anyelir
wow, itu nanti sebelum di up kakak cek lagi nggak?
yuyuka: sampai 150 Chap masih outline kasar kak, jadi penulisannya belum🤗
total 1 replies
Anyelir
ini terhitung curang kan?
yuyuka: eh makasi udah mampir hehe

aku jawab ya: bukan curang lagi itu mah hahaha
total 1 replies
POELA
🥶🥶
yuyuka
keluarkan emot dingin kalian🥶🥶
FANTASY IS MY LIFE: 🥶🥶🥶🥶🥶🥶🥶🥶🥶🥶🥶🥶🥶🥶
total 1 replies
yuyuka
🥶🥶🥶🥶
Mencoba bertanya tdk
lagu dark aria langsung berkumandang🥶🥶
yuyuka: jadi solo leveling dong wkwkwkw
total 1 replies
Mencoba bertanya tdk
🥶🥶
FANTASY IS MY LIFE
bro...
Mencoba bertanya tdk
dingin banget atmin🥶
FANTASY IS MY LIFE: sigma bgt🥶
total 1 replies
FANTASY IS MY LIFE
ini kapan upnya dah?
yuyuka: ga crazy up jg gw mah ttp sigma🥶🥶
total 1 replies
Leo
Aku mampir, semangat Thor🔥
yuyuka: makasi uda mampir
total 1 replies
Demon king Hizuzu
mampir lagi/Slight/
yuyuka: arigatou udah mampir
total 1 replies
Demon king Hizuzu
mampir
yuyuka: /Tongue/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!