NovelToon NovelToon
Di Ujung Borneo

Di Ujung Borneo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Anak Yatim Piatu / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Mata-mata/Agen
Popularitas:453
Nilai: 5
Nama Author: Hanah Shakila

Entah untuk alasan apa Gladys memilih kembali ke sebuah pulau di ujung negri. Dia memiliki banyak kenangan masa kecil yang indah disana. mungkin jejak kenangan itu yang bisa menyembuhkan luka yang entah sejak kapan mulai terbentuk.

berbekal ingatan masa lalu yang sudah puluhan tahun, dia pun nekat untuk memulai petualangannya. .....

mencari sisa kenangan bersama keluarganya, teman dan orang lain yang dahulu sangat akrab dengan nya. berharap disana juga kelak dia bisa membuat kenangan yang sama seperti yang dia rasa di masa lalu.

dapat kah Gladys mewujudkan nya ?

Apakah semua akan berjalan seperti pengharapan nya?

ikuti kisah nya.......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanah Shakila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

-

"zarah itu ditunjuk sebagai rekan ku dalam menjalankan misi dadakan, dia ahli komputer soalnya. Mudah meretas komputer musuh, jadi gampang eksekusi nya. Kebetulan dia yang paling dekat dengan ku disini, jadi dia yang di tunjuk. Ada beberapa rekan lain, tapi berada di luar daerah. Jika meminta nya datang, akan membutuhkan waktu beberapa jam sampai bisa berada di lokasi. Sementara, tim kami ini harus bergerak cepat."

"jadi kalian ini semacam anggota pasukan elit gitu ? Pasukan khusus kayak di film-film?"

"yah, bisa di katakan begitu "

"membela negara?"

"yah iyalah, kamu fikir kami ini kelompok kriminal?"

"pasalnya waktu itu, kalian seperti tengah menculikku dari keluarga ku."

"mana ada orang di culik berpamitan haru lalu masuk ke dalam mobil dengan sendirinya. Lagian dokumen kita benar sudah terdaftar yah ? Kita sudah punya buku nikah nya."

"yah mana ada yang tahu itu benar atau palsu ? Kalian saja bisa memanipulasi komputer orang lain."

"jadi kamu tidak percaya sama aku ?"

"tau ah. "

Gladys enggan membahas nya. Bima tak bisa lagi berkata-kata. tidak habis fikir dengan sikap wanita sesungguhnya. Mengelak di sangka berbohong, jujur pun masih di curigai. Lalu harus bagaimana agar benar-benar di percaya ? Masa harus mati dulu, lalu hidup lagi. Emang boleh begitu ?

***

Tiga hari kemudian Gladys benar datang kerumah sewa untuk mengambil sisa barang nya, lalu berpamitan dengan ibu kos dan zarah juga. Sementara bima hanya menunggu nya saja di dalam mobil. Sedangkan berkas yang awal katanya ingin bima serah kan sendiri jadi nya hanya di titipkan saja kepada Gladys agar dia yang menyerahkan nya kepada zarah. Sebab karena perdebatan hari itu, memang diantara bima dan Gladys malah jadi canggung. Dan lebih banyak diam antar satu sama lain.

Setelah mereka selesai berpamitan dan pulang, Gladys kembali minta diantar untuk berbelanja, katanya beberapa stok makanan sudah habis. Jadi harus belanja lagi. Yah bima ikut saja. Dari pada harus berakhir saling diam lagi. Gak enak banget rasanya. Dan seperti biasa, bima memang memilih menunggu di mobil saja. Guna menghindari untuk bertemu dengan orang-orang yang bisa membuat istrinya dalam situasi sulit. Seperti waktu itu. Ketemu jihan.

Setelah mereka berbelanja mereka langsung pulang, tanpa mereka sadari. Sejak tadi seseorang sebenarnya sudah membuntuti mobil nya dengan taksi. Yang di dalamnya, tentu saja adalah jihan. Dia sangat penasaran dengan siapa sebenarnya Gladys ini. Yang baru saja di kenal nya lebih kurang seperti gembel. Tiba-tiba berubah, walau masih terlihat sederhana tapi jihan tahu benar bahwa barang-barang yang di kenakan Gladys itu bukanlah barang yang murah.

Jihan terus meminta si supir taksi agar tetap menjaga jarak, mereka mengikuti sampai mobil yang dikendarai Gladys tadi berbelok kearah jalan setapak. Jihan memilih tidak ikut masuk dengan taksi, sebab jika memaksakan diri, dia pasti ketahuan.

jadilah dia turun disana, dan memilih mengikuti dengan berjalan kaki. Walau sedikit kesulitan sebab menggunakan hak tinggi, sementara jalan nya tidak rata cenderung berbatu-batu.

"ngapain juga Gladys harus masuk kedalam hutan begini sih ? Aneh banget. " omel nya sambil berusaha berjalan cepat agar tidak ketinggalan dengan laju mobil yang cenderung sangat pelan.

Namun siapa sangka, jika di ujung jalan setapak sana malah nampak sebuah rumah minimalis yang nampak mewah. jihan tidak bisa lagi berkata-kata, ditambah saat seorang laki-laki bertopi di lihat nya keluar dari pintu kemudi. Dan membuka kan pintu untuk Gladys . perlakuan yang sangat manis. Kemudian membuka pintu bagasi mobil untuk mengambil barang belanjaan mereka tadi.

Karena lelaki tadi menutupi kepala dan separuh wajah nya dengan topi, jadi jihan tidak bisa melihat wajah nya dengan jelas. Ditambah dari jarak yang cukup jauh. Namun, kenapa Jihan merasa tidak asing dengan penampilanq lelaki itu. Otak nya terus berputar mencari jawaban. Namun nihil, tak ada siapapun yang terlintas.

Sampai terlihat Gladys masuk bersama lelaki tadi, barulah jihan bergerak untuk pergi. Tapi sepertinya bima melihat aksi nya, menyadari jika sejak awal dia di buntuti. Namun baru sadar jika si pelaku adalah jihan. walau jarak yang bisa dikatakan lumayan jauh, tapi mata elang bima masih dapat mendeteksi dengan jelas itu memang jihan.

"emmmmh,, kamu gak apa-apa kan sendiri ? Kayak nya aku lupa beli minuman kaleng deh. Di kulkas habis juga ."

Gladys terdiam sambil berfikir, apa iyah ? Tapi dia tidak yakin juga. Jadi dia mengizinkan saja suami nya pergi. Toh ini juga siang bolong. Gak mungkin ada apa-apa kan. Lagian dia tahu, beberapa sudut dirumah nya ini ada cctv yang memang bisa di akses langsung di hp nya bima. Jadi seharusnya sih aman lah.

"kalau bisa di swalayan depan saja, biar gak terlalu jauh "jawab Gladys menyarankan

"oke oke.!!!" jawab bima lalu pergi.

Setelah mobil bima terdengar menjauh, Gladys pun mengangkat barang nya ke dapur dan mulai memilah-milah untuk di tempatkan di tempat masing-masing.

Sementara itu, bima menuju kesebuah ruko terbengkalai yang tak jauh dari jalan menuju kerumah nya. Disana dia mengganti mobil nya dengan mobil lain, yang memang ruko itu dia beli untuk menyimpan barang pribadi nya.. Lalu menjalankan pelan mobil yang sudah dia ganti itu untuk mencari-cari keberadaan jihan.

Tebakan nya, jihan pasti belum jauh. Sebab hanya berjalan kaki. Ditambah lagi, didaerah itu memang sangat jarang mobil taksi yang masuk. Dan benar saja dugaan nya, dia melihat jihan berjalan di atas rumput tipis di sisi trotoar dengan menenteng sepatu heels nya yang terlihat sedikit kotor.

Bima sengaja melambatkan mobil nya di dekat jihan, agar wanita itu menyadari kehadiran nya. Dan benar saja, jihan menoleh dengan ekspresi yang cukup terkejut dan seperti nya juga bahagia.

"bima ? Ngapain disini?" tanya nya.

Bima turun dari mobil, setelah sebelumnya memarkirkan mobil nya di bahu jalan.

"tidak, hanya kebetulan melintas. Oh yah ? Kamu tahu kabar Gladys gak ?" tanya nya tiba-tiba.

Walau berusaha tenang, tapi bima tetap dapat membaca ekspresi terkejut nya.

"kenapa nanya dia ke aku ?"

"bukan nya kamu temenan sama dia ?"

"gak tau. Kita juga gak dekat." jawab nya jutek.

"yah udah kalau gitu." jawab bima, sambil ingin kembali masuk ke mobil nya. Tapi jihan segera mencegat nya.

"tunggu..... Kenapa kamu tiba-tiba nanya soal dia ?"

"gak apa-apa. Beberapa waktu lalu aku nyariin dia kerumah sewa. Tapi gak ada. Apa sudah pindah ?"

"ada perlu apa kamu nyariin dia ?"

"yah adalah. Yah sudah kalau begitu. Aku pergi dulu....." ucap nya lalu segera masuk dan melaju kan mobil nya menjauh. tak perduli lagi dengan bagaimana heboh nya jihan yang sebenarnya ingin ikut dengan nya.

"hemmmmh... Awas aja kamu yah ? Aku akan buat kamu harus bertekuk lutut di hadapan ku. " ucap nya kessal sambil menatap mobil bima menjauh.

Dia pun kebingungan sendiri, sebenarnya kenapa bima tidak tertarik dengan diri nya sama sekali. Padahal segala upaya sudah dia usahakan sejak dahulu. Mulai dari berdandan rapi, menor, bahkan make up bold. Berharap bima meliriknya sedikit saja. Tapi nihil. Begitupun dengan penampilannya, sudah berpakaian rapi, tertutup, sopan, elegan, sexy bahkan berpenampilan bak gembel menurut nya, seperti penampilan Gladys namun sama saja. Bima selalu saja tak mau melirik nya

Bahkan siang itu, tak ada angin tak ada hujan. Bima tiba-tiba muncul entah dari mana namun hanya menanyakan perihal Gladys pada nya. Apa gak makin mau gila rasa nya tuh.

1
Innaa
semangat berkarya 😘
emili19
Gemesin banget si tokoh utamanya.
Mama Beby: yok terus ikutin kisah mereka🤗
total 1 replies
Black Jack
Ingin membaca lagi dan lagi.
Mama Beby: yuk, dibaca lagi. udah update nih🤗
total 1 replies
Tình nhạt phai
Cerita yang bikin baper, deh!
Mama Beby: terimakasih 🥰🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!