NovelToon NovelToon
Stalking The Soul

Stalking The Soul

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Beda Dunia / Teen School/College / Bad Boy
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Echaalov

Ashella Zyla Aurora, gadis yang sangat suka membaca komik. Ia sangat suka membaca novel online atau komik, tapi yang paling Ashel suka adalah membaca komik karena ia bisa melihat langsung karakter tokoh yang sangat tampan dengan gambar yang di buat oleh sang penulis.

Namun sesuatu terjadi, ini sangat diluar akal sehat. Bagaimana bisa saat ia sedang membaca komik, ia malah masuk ke dalam komik tersebut. Dan yang paling parah ia memasuki tokoh antagonis yang sering membully, bahkan saat ia memasuki komik tersebut ia sedang membully seorang cowok culun yang memakai kacamata.

"Udahlah Sha, kasian tuh cowok culun udah babak belur."

"Lo ngomong sama gue? "

"Iya Aleesha."

"Aleesha? gue? " tunjuk Ashella pada dirinya sendiri.

"Ya lo lah, yang namanya Aleesha iris Zephyrine kan cuman lo."

Nama yang sangat familiar, Ashel sangat tahu siapa pemilik nama tersebut. Itu adalah nama antagonis perempuan di komik Charm Obsession.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Echaalov, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 - Perpustakaan

Ethan cemburu melihat kedekatan mereka. Tanpa sadar ia mencengkram pergelangan tangan Aleesha erat sehingga membuat tangan Aleesha memerah."Ethan lepasin gue," ucap Aleesha merasakan sakit di pergelangan tangannya.

Bukannya melepaskan tangannya Ethan malah semakin erat memegang tangannya. Dengan kasar ia menyeret Aleesha untuk pergi keluar kelas dan menuju ke perpustakaan.

Sepanjang perjalanan menuju ke perpustakaan Ethan terus menyeretnya, dengan perbedaan langkah kaki mereka, Aleesha hampir saja jatuh karena Ethan berjalan dengan tergesa-gesa.

"Woy Sethan lepasin tangan gue," tetap saja ocehan Aleesha tidak di dengar oleh pemuda yang sedang cemburu itu. Meski terus memberontak pegangan tangan Ethan sangat erat jadi sangat sulit untuk dilepaskan.

Tidak ada cara lain

Aleesha mengigit tangan Ethan, hal itu membuat Ethan meringis lalu melepaskan cengkraman tangannya dari tangan Aleesha.

"Akhirnya lepas," Aleesha bisa melihat  tangannya memerah karena cengkraman Ethan. Aleesha menatap Ethan tajam."Lo kalau cemburu jangan lampiaskan ke orang lain."

Ethan menatap tidak percaya Aleesha."Lo manusia atau hewan?main gigit aja kayak karnivora," Ethan mengelus lengan yang digigit Aleesha.

"Lo tuh yang hewan gak berperikemanusiaan," Aleesha menunjukkan tangannya yang memerah. Terlihat sangat kontras di tangannya yang putih.

Ethan yang melihat itu sedikit merasa bersalah. Ya sedikit saja, hanya sedikit."Kalau lo gak kabur gue gak akan narik lo."

"Halah alasan lo ngelakuin itu ke gue karena cemburu liat Grey sama Grace kan, gak usah ngelak deh lo. Lagian siapa juga yang mau kabur," Aleesha pun berjalan mendahului Ethan yang masih berdiri di tempat.

Ethan tidak bisa menyangkal ucapan Aleesha karena memang benar. Ia pun mengikuti Aleesha dari belakang.

Kini mereka berdua telah sampai di perpustakaan. Aleesha menatap perpustakaan ini dengan kagum. Aleesha mengira perpustakaannya akan berdebu dan terlihat kuno. Namun kenyataannya jauh lebih bagus dari yang Aleesha bayangkan.

Perpustakaan ini sangat luas dengan rak buku yang tersusun rapi, meja dan kursi yang disediakan untuk murid yang ingin membaca atau belajar disini pun terlihat sangat nyaman dengan lampu belajar yang ada di tiap mejanya. Perpustakaan ini benar-benar bagus.

Aleesha sempat lupa bahwa ini adalah sekolah yang bagus. Tentu saja perpustakaannya juga bagus dan bersih. Jadi tugas Aleesha tidak begitu banyak.

"Ini sih udah bersih bahkan gak ada debu yang nempel di buku yang ada disini," Aleesha memegang sebuah buku. Ethan tidak menjawab ia hanya diam saja.

"Gue bego banget ngajak ngomong orang kayak lo," dengus Aleesha kesal.

Ia pun mendekati seseorang yang sepertinya adalah seorang pustakawan yang mengurus perpustakaan ini.

"Permisi Bu," ucap Aleesha sopan.

"Iya ada yang bisa saya bantu."

"Gini Bu, kan saya dikasih hukuman oleh Bu Rena untuk membersihkan perpustakaan selama seminggu. Tapi saya lihat-lihat perpustakaannya bersih jadi gak perlu dibersihin kan Bu? "

Pustakawan itu terkekeh mendengar ucapan Aleesha."Meski terlihat bersih tetap saja kita harus membersihkan buku-buku disini agar tidak ada debu atau kotoran yang membuat bukunya jadi kotor dan rusak."

"Oh begitu ya Bu," suara Aleesha terdengar lesu. Kalau begini ia akan merasakan lelah karena harus membersihkan setiap rak buku yang ada disini.

"Untuk membersihkan rak bukunya ada kemoceng, kalau udah selesai langsung pel lantainya ya."

"Iya Bu," Aleesha tersenyum paksa. Ia pun mengambil kemoceng itu dan mulai membersihkan setiap rak buku yang ada di perpustakaan yang luas ini.

Ethan memperhatikan dengan seksama Aleesha yang sedang membersihkan rak buku. Pemandangan ini terlihat aneh dimata Ethan. Karena setahunya Aleesha tidak pernah melakukan pekerjaan seperti ini tapi Melihat cara Aleesha membersihkan rak buku dengan kemoceng terlihat benar dan bukan cuman asal-asalan.

Tiga puluh menit kemudian, Aleesha baru saja selesai membersihkan setiap rak buku yang ada disini. Rasanya ia sangat lelah, Aleesha duduk sebentar untuk beristirahat.

"Kenapa lo duduk, pekerjaan lo belum selesai," ujar Ethan dengan suara dinginnya.

"Gue istirahat dulu cape tahu," kesal Aleesha melihat Ethan yang menurutnya menyebalkan.

Tiba-tiba Aleesha teringat sesuatu, ia melihat seorang gadis yang memakai kacamata. Ia menghampiri gadis itu, Aleesha memegang bahunya. Membuat gadis itu terlonjak kaget.

"Eh ke-kenapa ya ka-kak? " ucap gadis itu begitu melihat orang yang terkenal sebagai tukang bully.

"Tolong panggil Aidan dan Theo suruh kesini, saat ini mereka ada di kelas XI-A."

"I-Iya kak," dengan berlari sangat cepat gadis itu pergi. Ethan mendekati Aleesha dengan tatapan menyelidik.

"Lo ngebully cewek tadi? " tuduh Ethan.

"Gak, jangan asal nuduh deh lo," Aleesha pun berjalan menuju alat pel untuk mengepel lantai. Ethan hanya memperhatikan apa yang Aleesha lakukan.

******

Bel pulang sekolah sudah berbunyi tiga puluh menit yang lalu, semua murid sudah kembali ke dorm. Di kelas ini hanya tersisa dua pemuda yang sedang duduk di bangku mereka. Mereka berdua menunggu seseorang. Tadi mereka melihat semua yang terjadi dimulai dari Aleesha dan Ethan yang terlihat berdebat, juga ketika Grey dan Grace yang sepertinya membuat suasana semakin menegangkan. Mereka terlihat saling bermusuhan. Setelah itu Grey dan Grace pergi lalu disusul dengan Ethan yang menarik tangan Aleesha pergi meninggalkan kelas.

Aidan dan Theo bingung harus menunggu atau pergi. Pada akhirnya mereka memilih menunggu karena tidak mau Aleesha semakin marah kepada mereka berdua.

Aidan menatap jam tangan yang terpasang di tangannya."Udah tiga puluh menit tapi Aleesha masih belum kesini lagi."

"Kita tunggu aja kalau saat dia datang kita gak ada dia akan murka dan nyiksa kita," ujar Theo.

Aidan mengangguk kepalanya setuju. Theo kembali membaca buku sedangkan Aidan menatap kelas yang sudah sepi. Tak lama setelah itu seorang gadis yang memakai kacamata datang menghampiri mereka. Mereka tidak mengenal gadis itu.

"Kak Theo dan kak Aidan? " tanya gadis itu dengan nafas yang ngos-ngosan. Sepertinya dia datang kesini dengan berlari. Terlihat dari nafasnya yang tidak stabil dan keringat yang membanjirinya.

"Iya, kamu siapa ya? " tanya Aidan ramah. Untuk sejenak gadis itu tersipu malu melihat wajah tampan plus imut Aidan. Gadis itu melupakan rasa lelahnya, seakan-akan rasa lelah itu terbayar dengan melihat wajah tampan plus imut Aidan.

"Em.. kak Aleesha nyuruh kalian datang ke perpustakaan," gadis itu menyampaikan apa yang disuruh oleh Aleesha.

"Oke makasih ya."

"Iya kak."

Mereka berdua pun memakai tasnya lalu berjalan pergi menuju perpustakaan.

"Theo," panggil Aidan.

"Hm? "

"Kenapa Aleesha panggil kita ke perpustakaan ya? "

"Mungkin dia pengen bully kita disana."

"Mana mungkin, perpustakaan kan tempatnya baca buku," Aidan tidak setuju dengan pendapat Theo.

"Tapi ini Aleesha, ia bisa melakukan bully dimana saja," untuk kali ini Aidan tidak bisa menyangkal ucapan Theo.

1
ika agustina
bagus ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!