NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Si Cewek Cupu

Terjebak Cinta Si Cewek Cupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Cinta Karena Taruhan
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: scorpio_girls

kisah seorang gadis cupu yng dijadikan bahan taruhan oleh kakak kelasnya namun ketika taruhannya selesai akankah hubungan mereka berlanjut atau kandas yuk,,dibaca guys,,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon scorpio_girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 25

Reva menghela napas, menahan emosi. "Dulu gue emang brengsek, gue akuin. Tapi sama Flora, gue serius gue udah berubah!"

Nadya menatapnya lama, lalu tertawa kecil.

"Ya udah, kita lihat aja nanti. Semoga lo nggak nyakitin dia kayak lo nyakitin gue." Setelah itu, dia melangkah pergi tanpa menoleh lagi.

Reva mendengus kesal, lalu buru-buru berjalan ke kelas Flora.

Flora duduk di kursinya dengan ekspresi datar. Freya yang melihatnya langsung menyenggol bahunya pelan.

"Eh, kenapa lo?"

Flora menghela napas. "Nggak apa-apa."

Freya menyipitkan mata curiga. "Bohong. Gue tau muka orang yang lagi bad mood."

Belum sempat Flora menjawab, Reva sudah muncul di pintu kelas dan langsung menghampiri meja Flora.

"Flo, kita ngomong sebentar, yuk."

Flora melirik sekilas, lalu mengalihkan pandangannya. "Nggak ada yang perlu dibahas."

"Flo, tolong dong..." Reva menatapnya dengan ekspresi penuh harap.

Freya ikut angkat suara. "Eh, ini kenapa sih? Ada apa?"

Flora diam, tapi Reva menjawab dengan nada sedikit frustasi. "Ada orang yang nyoba buat bikin hubungan gue sama Flora berantakan."

Freya mengangkat alis. "Siapa?"

"Lo nggak usah ikut campur, Fre," potong Flora datar.

Freya mengangkat tangan tanda menyerah.

"Ya udah, gue diem."

Reva kembali menatap Flora.

"Flo, dengerin aku dulu, please."

Flora akhirnya berdiri dan berjalan keluar kelas. "Oke, ngomong."

Reva mengikutinya sampai ke lorong yang sepi.

"Flo, aku beneran nggak ada niat nyembunyiin apa pun dari kamu. aku cuma nggak mau kamu salah paham. Nadya itu masa lalu, aku sama sekali nggak ada hubungan apa-apa lagi sama dia."

Flora menatapnya tajam.

"Tapi kamu pernah bawa dia ke tempat yang kamu bilang spesial buat kita."

Reva menggigit bibirnya.

"Iya, aku akuin. Dulu aku emang pernah bawa dia ke sana. Tapi itu dulu! Sekarang, buat aku tempat itu cuma buat kita berdua, Flo. aku nggak mau ada orang lain di antara kita."

Reva langsung menggenggam tangannya. "aku bakal buktiin kalau aku serius sama kamu. aku nggak akan ngecewain kamu, sumpah."

Flora memandang genggaman tangan mereka, lalu menatap Reva. "Oke. Tapi sekali aja kamu bohong sama aku Rev... aku nggak bakal kasih kesempatan kedua."

Reva tersenyum tipis, lalu mengangguk yakin. "aku nggak akan ngecewain kamu. kamu percaya sama aku, kan?"

Flora menatapnya lama sebelum akhirnya mengangguk pelan. "Untuk sekarang... iya."

Reva langsung tersenyum lega. "Makasih, sayang."

”makasih ya karena kamu masih mau kasih aku kesempatan dan mungkin di sekolah ini mantan aku banyak jadi aku cuman minta sama kamu jangan mudah terpengaruh ya karena bagiku semuanya hanya masa lalu dan masa depan aku itu cuman kamu gak ada yang lain”

”janji”

”janji sayang aku dah capek dan tobat lah jadi playgirl jadi sekarang aku mau serius dan itu hanya sama kamu cewek cupu tapi bikin aku terjebak dihatinya hehe”gombal reva

Mendengar hal itu flora langsung tersipu malu dan salah tingkah”

sekolah pun berjalan seperti biasanya bel tanda pulang sekolah akhirnya berbunyi. Flora bergegas merapikan bukunya, sementara Reva sudah berdiri di samping mejanya dengan senyum jahil.

"Ayo pulang bareng," ujar Reva sambil menyenggol bahu Flora pelan.

Flora meliriknya sekilas.

 "Siapa yang bilang mau pulang bareng?"

Reva pura-pura memasang ekspresi terluka. "Duh, pacarku kejam banget sih. Masa ninggalin aku sendirian?"

Freya yang masih di tempat duduknya terkikik pelan. "Flora, lo kasian tuh pacar lo, nanti dia nangis."

Flora mendengus pelan lalu berdiri. " ya udah, ayo."

Reva langsung tersenyum lebar.

 "Yes! Gitu dong, sayangku yang manis."

Flora memutar bola matanya, tapi tidak menolak ketika Reva meraih tangannya. Mereka berjalan keluar kelas, melewati beberapa teman yang melihat mereka dengan tatapan penasaran.

Begitu sampai di parkiran, Reva membuka helm motornya lalu menatap Flora dengan penuh harap.

"Mau dianterin pulang atau naik ojek?" goda Reva.

Flora mendesah pelan.

 "Cepetan jalan sebelum aku berubah pikiran."

Reva tertawa kecil lalu memberikan helm ke Flora. "Baik, Putri. Silakan naik."

Flora mengambil helmnya dan menaiki motor Reva. Begitu mesin dinyalakan, Reva menoleh sebentar ke belakang.

"Pegangan yang erat ya, nanti jatuh lagi kayak kemarin," ucapnya dengan nada menggoda.

Flora menepuk bahu Reva pelan.

"Jangan banyak ngomong, jalan aja."

Reva tertawa kecil, lalu melajukan motornya meninggalkan sekolah.

Di perjalanan, Reva berbicara dengan nada ceria. "Eh, besok kita pergi makan bareng, yuk?"

Flora mengernyit. "Kemana?"

"Rahasia. Pokoknya tempatnya enak banget, aku jamin kamu suka."

Flora mendesah pelan. "Jangan tempat aneh-aneh, ya."

"Percaya deh sama aku," sahut Reva sambil tertawa kecil.

”besok,,?besokkan kita sekolah reva”

”ya,,kita boloslah”

”bolos?no,,aku gak mau ya”

”ayolah,,sekali-kali bolos toh sehari bolos gak bakalan bikin kamu mendadak jadi bodoh kan flo”

”memang gak buat aku bodoh tapi buat aku rugi karena harus ketinggalan pelajaran lagian kan kamu udah kelas 3 reva masa sih mau bolos-bolos terus nanti gimana bisa ngisi soal ujian klo kebanyakan bolos hah”

””ya udah ya udah, nggak usah marah gitu, Flo,” ujar Reva dengan nada pasrah, tapi masih dengan senyum iseng di wajahnya.

Flora mendengus. ”Aku serius, Rev. Jangan ngajakin yang aneh-aneh.”

”Iya iya, aku paham, Putri Solehah,” goda Reva sambil tertawa kecil.

Flora hanya mendecak pelan dan memilih diam. Reva melirik sekilas ke kaca spion, memastikan ekspresi pacarnya yang tetap datar.

”Ya udah, besok kita makan setelah pulang sekolah aja, gimana?” tawar Reva akhirnya.

Flora berpikir sejenak, lalu mengangguk pelan. ”Boleh. Tapi jangan tempat aneh.”

”Iya, iya, yang normal, yang enak, yang bikin pacarku bahagia,” balas Reva dengan nada manis.

Flora mendengus kecil. ”Bisa nggak sih ngomong biasa aja?”

”Bisa, tapi nggak mau. Aku suka liat kamu salah tingkah gitu,” kata Reva sambil terkekeh.

Flora mendesis pelan. ”Reva...”

”Oke, oke, diem,” kata Reva buru-buru sebelum Flora makin kesal.

Mereka pun melanjutkan perjalanan tanpa banyak bicara lagi.

Sesampainya di depan rumah Flora, Reva menghentikan motornya dan menoleh ke belakang. ”Udah nyampe, Putri. Mau aku bukain pagar sekalian?”

Flora turun dari motor dan melepas helmnya. ”Nggak usah. Aku bisa sendiri.”

Reva tersenyum jahil. ”Beneran nggak mau dianter sampe dalem?”

Flora menatapnya tajam. ”gak usah aku masih bisa jalan sendiri Udah pulang sana.”

Reva tertawa kecil. ”Iya iya, aku pulang. Tapi kasih aku sesuatu dulu dong”

”Apaan?” tanya Flora curiga.

Reva langsung memajukan wajahnya sedikit. ”Cium pipi, dong.”

Flora langsung memutar bola matanya. ”Mimpi.”

Reva menghela napas dramatis. ”Duh, pacarku dingin banget. Oke deh, aku pulang dengan hati kosong.”

Flora mendengus. ”Ya udah, hati-hati di jalan.”

Reva tersenyum lebar. ”Yes! Itu udah cukup buat aku bahagia.”

Flora geleng-geleng kepala dan segera masuk ke rumah. Reva menatap punggungnya sebentar, lalu tersenyum kecil sebelum akhirnya melajukan motornya pergi.

---

Keesokan harinya, seperti yang sudah disepakati, mereka pergi makan setelah pulang sekolah.

”Nah, ini dia tempatnya,” kata Reva dengan bangga sambil menunjuk sebuah kafe yang tampak nyaman.

Flora mengamati sekeliling, memastikan bahwa ini bukan tempat yang pernah dikunjungi Reva dengan mantannya.

”Ini aman, kan?” tanyanya dengan nada curiga.

Reva tertawa kecil. ”Aman banget. Belum pernah bawa siapa pun ke sini. Cuma kamu.”

Flora menatapnya sejenak sebelum akhirnya mengangguk. ”Oke. Kita masuk.”

Mereka pun masuk ke dalam kafe dan memilih tempat duduk di dekat jendela.

”Mau pesan apa?” tanya Reva sambil menyerahkan menu.

Flora membaca sekilas lalu menunjuk satu pilihan. ”Ini aja.”

Reva melirik menu Flora lalu mengerutkan dahi. ”Cuma itu? Nggak nambah minuman?”

”Udah cukup.”

Reva menghela napas, lalu memesan tambahan untuk Flora tanpa bertanya lagi.

”Aku pesenin ini juga buat kamu.”

Flora menatapnya dengan alis terangkat. ”Aku nggak minta.”

”Tapi aku tau kamu bakalan suka.”

Flora mendesah, tapi membiarkannya. ”Terserah.”

Reva tersenyum puas. ”Tuh, gitu dong, nurut sama pacar.”

Flora hanya mendengus pelan sambil memainkan sendok di atas meja.

Tak lama, pesanan mereka datang.

Reva tersenyum sambil mengambil satu gigitan makanan dan menatap Flora.

”Aku seneng banget kita bisa kayak gini, Flo.”

Flora meliriknya. ”Kayak gimana?”

”Ya, bareng-bareng, tanpa drama mantan, tanpa salah paham, cuma kita berdua.”

Flora menatapnya sebentar sebelum mengangguk. ”Aku juga.”

Reva tersenyum semakin lebar. ”Duh, pacarku makin manis aja.”

Flora hanya memutar bola matanya sambil menyembunyikan senyum kecil di balik gelas minumnya.

1
iiq_cutegirl
/Kiss//Kiss/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!