My Possessive Boss Is My Husband

Clara pergi ke rumah ibu nya, ia mengeluarkan unek unek nya tentang pernikahan nya dan Xavier yg sangat menyiksa nya, yg membuat nya seperti tercekik. Dan Clara ingin sekali mengajukan gugatan cerai.

"Jangan bodoh kau, Clara..." seru ibu nya yg membuat Clara semakin kesal saja.

"Mama tahu kan Xavier itu selingkuh, Ma..."

"Terus apa beda nya sama kamu?"

"Aku selingkuh karena Xavier tidak pernah mau menghargai aku, Ma"

Nafas Clara terengah setelah meluapkan emosi yg di rasakan nya.

"Kamu nya saja yg kurang sabar... ' hardik ibu nya lagi yg seperti nya memang tak ingin mengerti perasaan Clara.

" Please, Ma. Aku mau cerai saja, tidak tahan rasa nya di perlakukan seperti ini sama Xavier... " mohon Clara.

" Jangan, Clara" tegas ibu nya lagi "Kamu tahu? tidak perduli seberapa banyak pun wanita selingkuhan Xavier, kamu akan tetap akan menjadi ratu nya Xavier asal kamu mau sabar. Dan kamu tahu kenapa Mama paksa kamu menikah sama Xavier?"

"Karena mereka memberi Mama uang, mobil dan rumah" ketus Clara.

"Karena saat usia Xavier menginjak 28 tahun, maka seluruh harta warisan keluarga Anson akan jatuh ke tangan Xavier..." tukas ibu nya antusias, sementara Clara masih diam saja karena belum bisa menangkap apa yg sebenar nya di maksud oleh ibu nya itu.

"Dan sebagai istri, kamu akan mendapatkan setengah nya, Clara" tukas nya lagi yg seketika langsung membuat mata Clara terbuka lebar

"Beneran, Ma?" tanya Clara antusias dan Mama nya mengangguk pasti.

"Nenek kamu akan mengusahakan agar kamu mendapatkan separuh harta keluarga Anson" ujar nya lagi.

"nenek aku? Maksud nya?" tanya Clara yg tampak bingung.

"Jadi..." ibu nya merangkul Clara dan membawa Clara naik tangga, menuju ke kamar nya "Nenek mu itu sudah punya anak sebelum menikah Tuan Anson, dan anak nya itu adalah Mama. Dia meninggalkan Mama demi menikahi pria yg kaya raya, dan dia sudah berjanji akan membuat hidup Mama bahagia dan punya banyak uang" tutur ibu nya yg membuat Clara semakin tercengang dan mata nya masih terbuka dengan leber, ia tampak tak percaya dengan cerita Mama nya itu.

"Tapi.." ucapan Clara menggantung saat ia melihat ibu nya mengambil sesuatu di laci.

"Ini bukti nya..." ibu nya Clara mengambil selembar foto lama dan memberikan nya pada Clara. Clara pun memperhatikan foto wanita muda bersama anak perempuan nya itu, ia memperhatikan nya lekat lekat dan mulut nya terbuka lebar saat ia menyadari itu memang Granny Kelly nya.

"Jadi... Jadi aku juga cucu nya Granny Kelly?" pekik Clara tak percaya dan ibu nya mengangguk sambil tersenyum "Dan...dan Xavier arti nya masih sepupu aku?" tanya nya lagi dengan raut wajah yg sangat ceria.

"Tentu saja, kamu itu sepupu Xavier, istri Xavier. Kamu punya hak yg sama atas harta kekayaan Anson, maka nya kamu sabar dulu, jadi istri yg baik buat Xavier. Jangan perduli kan wanita selingkuhan nya, pria yg sukses seperti Xavier memang pasti punya wanita simpanan... "

....

Ghiea terbangun saat hari sudah tinggi, ia menggeliat malas sambil menguap. Ghiea duduk bersandar di kepala ranjang saat ia masih merasa begitu mengantuk. Namun saat teringat Xavier, Ghiea langsung membuka mata nya lebar lebar dan pandangan nya langsung tertuju pada sisi tempat tidur nya yg sudah kosong dan lusuh.

Tadi malam panas nya masih begitu tinggi, Ghiea bahkan harus begadang untuk mengkompres kening Xavier. Di tambah Xavier yg terkadang meracau dalam tidur nya dan mengatakan "Kamu akan baik baik saja"

"Apa dia punya trauma, ya?" Ghiea bertanya pada diri nya sendiri.

Ghiea melompat dari ranjang nya dan keluar dari kamar guna mencari keberadaan Xavier yg entah sejak kapan sudah menjadi penghuni aktif apartement nya.

"Pak Xavier..."

Terkadang Pak, terkadang Xavier.

Ghiea tersenyum geli dengan pemikiran nya sendiri.

"Pak Xavier..." panggil Ghiea sembari memasuki dapur, dan benar saja, Pak Bos nya itu ada di dapur, lebih tepat nya, ia duduk bersila di depan kulkas yg pintu nya terbuka lebar dan Xavier sedang menikmati buah yg ada di dalam kulkas.

"Kenapa, Sweetheart? Kangen ya kalau pas buka mata, tidak ada aku di samping mu?" goda Xavier yg membuat Ghiea mendelik.

"Sudah sehat, Pak?" tanya Ghiea kemudian. Mendengar kata Pak kembali, Xavier terkekeh.

"Setelah malam panas dan panjang yg kita lalui apa aku tetap hanya Pak, bagi mu, Sweetheart?" tanya Xavier sembari mengedipkan sebelah mata nya, membuat Ghiea mendelik

"Anda itu bos saya, suami orang juga..." tukas Ghiea yg membuat Xavier justru mencebikan bibir nya.

"Dari kemarin dan tadi malam, kamu mendekap aku, aku tidur di pelukan mu, masih Pak?" goda Xavier lagi yg membuat Ghiea kesal dan menghentakan kaki nya.

Xavier kembali terkekeh, ia memang tidak merasa demam nya setinggi yg tadi malam, namun ia juga merasa belum sehat. Xavier tadi terbangun di pelukan Ghiea, dan karena lapar, Xavier pun pergi ke dapur untuk mencari makanan.

Ghiea kembali ke kamar nya dan ia masih menghentakan kaki nya, membuat Xavier kembali terkekeh. Ia pun berlari mengikuti Ghiea dari belakang, dan saat Ghiea hendak ke kamar mandi, Xavier menyentak tangan nya dan menari Ghiea, dan saat itu juga, bibir nya dengan cepat meraup bibir Ghiea. Membuat Ghiea terbelalak namun ia hanya bisa mematung menerima perlakuan Xavier itu yg selalu sama.

Penuh kejutan, membuat nya berdebar dan tak bisa Ghiea tolak.

Xavier menekan tengkuk Ghiea dan ia menggigit bibir bawah Ghiea, membuat Ghiea memekik dan saat itu lah Xavier menggunakan kesempatan itu untuk melesakan lidah nya ke dalam mulut Ghiea melalui celah bibir nya.

Ghiea mengerang dalam ciuman panas dan menuntut itu, sementara tangan nya terangkat dan menyelipkan jari jari nya di rambut Xavier yg hitam dan lebat. Ghiea meremas rambut Xavier dan bahkan menarik nya kala Ghiea merasakan perasaan yg membuncah saat Xavier menggigit dan menghisap nakal bibir nya.

"Ah, Xavier..."

"Ya, Sayang. Desahkan nama ku...."