NovelToon NovelToon
Hitam Putih Kehidupanku

Hitam Putih Kehidupanku

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Balas Dendam / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Penyesalan Suami
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: inge gustiyanti

Menceritakan tentang seorang wanita cantik yang bernama Quinley. Dia telah jatuh cinta kepada bosnya pada pandangan pertama. Setelah pertemuan pertama dia dengan bosnya, hubungan mereka menjadi dekat dan ada rahasia yang terkuak sehingga mereka menikah.

Namun tanpa diduga olehnya, dia telah diculik oleh suaminya. Di dalam penculikan itu hidupnya seperti di neraka yang telah membuat dirinya hancur berkeping-keping, hilangnya masa depan dan hilangnya impian dia. Kelamnya sebuah takdir kehidupan yang telah merubah dirinya menjadi seorang wanita tanpa empati dan penuh dendam.

Seperti apakah warna-warni kehidupan dirinya setelah pertemuan pertama dia dengan bosnya?

Bagaimana alur kehidupan dia dan bosnya setelah pertemuan pertama mereka?

Silakan dibaca cerita novel yang dibumbui dengan intrik-intrik kehidupan ☺

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inge gustiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25, Rencana Ini Berhasil

"Kurung dia di kamar!" Maxim memerintah ke salah satu anak buahnya yang telah berhasil menculik Quinley.

Quinley kini berada di dalam gendongan salah satu anak buahnya Maxim. Kondisinya Quinley masih tidak sadarkan diri akibat obat bius. Maxim dan anak buahnya itu berjalan menelusuri ruang keluarga di apartemen milik Maxim. Mereka masuk ke dalam kamar yang bernuansa manly melalui pintu kamar yang sudah terbuka. Anak buahnya Maxim menghentikan langkah kakinya di samping kanan ranjang, lalu membaringkan Quinley di atas ranjang. Sedangkan Maxim menghentikan langkah kakinya di belakang orang itu.

Orang itu membalikkan tubuhnya, lalu berujar dengan sopan, "Saya permisi dulu Tuan."

Maxim menganggukkan kepalanya sebagai respon dari ucapan anak buahnya itu. Orang itu berjalan menghampiri pintu yang masih kebuka. Keluar dari dalam kamar, lalu menutup pintu kamar itu. Maxim bergeming menatap tubuhnya Quinley sambil merasakan getaran halus di relung hatinya. Berjalan menghampiri Quinley, lalu menghentikan langkah kakinya di samping kanannya Quinley.

Membungkuk badannya, lalu merogoh saku kanannya Quinley untuk mengambil smartphone milik Quinley. Menegakkan badannya sambil mengutak-atik smartphone milik Quinley untuk melancarkan sebuah rencana. Dia mengirim pesan yang panjang ke Albern. Menaruh smartphone milik Quinley di atas nakas sebelah kanan ranjang. Dia menghela nafas panjang untuk melakukan aksinya. Maxim membuka kemeja dan celana panjangnya hingga menyisakan celana boxer yang dia pakai.

Setelah itu, Maxim membuka kaos dan bhnya Quinley sehingga terpampang pemandangan yang sangat menggiurkan. Maxim menelan salivanya berulang kali. Mengurung tubuhnya Quinley, lalu memperhatikan wajah cantiknya Quinley. Maxim mendekatkan wajahnya ke wajahnya Quinley lalu melumat bibirnya Quinley dengan penuh kelembutan sehingga membuat dia tak sadar diri.

Ciuman itu menjadi brutal hingga mengakibatkan bibirnya Quinley membengkak. Setelah puas menciumi bibirnya Quinley, Maxim menelusuri leher jenjangnya Quinley. Memberikan beberapa kissmark di leher jenjangnya Quinley. Tiba-tiba Maxim menghentikan aksinya yang sudah kelewatan karena kesadarannya telah kembali. Segera mungkin dia membaringkan tubuhnya di samping kirinya Quinley.

Dia mengambil smartphone milik Quinley. Tak lama kemudian dia mengutak-atik smartphone itu untuk membalas pesan dari Albern. Dia mengatur beberapa posisi yang mesra nan bergairah antara dirinya dengan Quinley di atas tempat tidur, lalu mengabdikan beberapa posisi itu. Setelah berhasil menjepret, Maxim membaringkan lagi tubuhnya.

Dia mengirim hasil jepretannya itu ke Albern melalui smartphone milik Quinley dengan nafas yang menderu. Maxim merasakan getaran dari smartphone milik Quinley. Sekilas dia melihat tulisan 'My Husband' di layar smartphone milik Quinley. Menggeser ikon hijau untuk menjawab panggilan telepon itu. Mendekatkan benda pipih itu ke telinga kirinya.

"Dasar kalian pengkhianat!" bentak Albern.

"Boleh juga aktingmu Bro," ledek Maxim.

"Kalian telah bermain api di belakangku!"

"Bagus sekali, cocok kamu jadi aktor."

Beberapa detik kemudian Albern menjauhkan smartphone miliknya dari telinga kirinya. Dia menggeser ikon merah untuk memutuskan sambungan telepon itu. Dia menggedor-gedor pintu kamar yang di dalamnya ada Quinza. Tak berselang lama, pintu kamar itu kebuka. Quinza terkejut melihat aura murka dari raut wajahnya Albern yang menegang. Quinza bingung apa yang telah terjadi pada Albern.

"Dasar wanita murahan!!! Sampai menjadikan putrinya seorang wanita murahan!!!" sarkas Albern.

"A—pa maksud kamu Nak?" tanya Quinza sedikit tergagap.

"Quinley pergi dari hidupku malam ini setelah kami menikah!!! Dia lebih memilih lelaki yang lebih kaya dariku!!! Dia sama sepertimu!!! Suka meloroti pria kaya!!! Ibu dan anak sama aja, kalian berdua pelacur!!!"

Plak

Sontak Quinza menampar pipi kirinya Albern, lalu berujar dengan marah, "Kamu jangan menghina kami!!! Mana buktinya bahwa kami pelacur!??

"Ini buktinya! Buka semua pesan dari Quinley!! Itu bukti bahwa Quinley merupakan seorang pelacur!!!" ucap Albern sambil menyodorkan smartphone miliknya ke Quinza.

Secepat mungkin Quinza meraih smartphone milik Albern. Mengutak-atik smartphone milik Albern untuk melihat buktinya. Quinza melebarkan matanya dan membuka mulutnya karena terkejut melihat pesan-pesan dan beberapa foto yang merupakan sebagai bukti. Dia melihat Quinley sedang berciuman dengan seorang pria dari samping dan dari atas sehingga kissmark yang berada di leher Quinley kelihatan. Posisi mereka bermacam-macam.

Ada Quinley berada di bawah seorang pria. Ada Quinley berada di atas pria itu dan ada Quinley berada di samping pria itu dengan beberapa posisi gaya yang sangat mesra. Tubuh mereka ditutupi oleh selimut sampai bagian dada sehingga bagian dadanya mereka kelihatan di dalam foto-foto itu. Quinza menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menyerahkan benda persegi panjang itu ke pemiliknya.

"Sekarang kamu sudah percaya bahwa anak Tante seorang pelacur!?" ucap Albern sambil menerima smartphone miliknya.

"Ini pasti jebakan, Quinley tidak seperti itu orangnya!?"

"Terserah kamu mau percaya atau tidak!! Aku akan menceraikan Quinley secepatnya!!"

"Ada apa Nak?" tanya Samuel bingung sambil berdiri di samping kirinya Albern.

"Quinley telah menghancurkan hatiku Dad!! Dia telah menjual tubuhnya ke Maxim, sahabatku sendiri!! Dia itu pelacur!!!"

"Kamu jangan sembarangan menuduh istrimu sendiri Nak," ujar Sam menenangkan.

"Daddy buka pesan-pesan dari Quinley," ucap Albern sambil menyerahkan smartphone miliknya ke Samuel.

Tak lama kemudian Samuel menerima smartphone milik Albern. Dia mengutak-atik benda pipih itu untuk melihat buktinya. Samuel melongo melihat beberapa pesan dan beberapa foto yang mesra dan bergairah antara Quinley dengan Maxim. Samuel menyentuh beberapa ikon untuk menghubungi Quinley. Dia mendekatkan benda pipih itu ke telinga kirinya setelah menggeser ikon hijau.

"Hallo," sapa Maxim dengan suara serak yang menandakan sedang bernafsu.

"Di mana Quinley?" tanya Samuel tegas.

"Di lagi tidur Om. Ada apa sich Om?! Kami capek habis berolahraga di atas ranjang beberapa ronde, nanti kamu ingin melanjutkan lagi setelah kamu beristirahat."

"Aku ingin bicara sama Quinley!!"

"Dia sedang tidur pulas Om, kasihan dia. Dia sangat lelah Om. Kalau Om tidak percaya, pindah aja ke video call."

"Dasar kamu bajingan!!!" sarkas Maxim.

"Hey! Om jangan marah sama aku dong!! Dia sendiri yang menyerahkan tubuhnya ke aku setelah dia tahu aku lebih kaya dari Albern. Yah, aku mau aja sich dikasih tubuh yang masih polos dan suci. Asal Om tahu ya, aku telah membelikan sebuah penthouse dan sebuah mobil sport untuk dirinya.

Tiba-tiba sambungan telepon itu terputus. Maxim menjauhkan benda persegi panjang itu dari telinga kirinya. Tiba-tiba Maxim merasakan getaran lagi dari smartphone milik Quinley ketika dia hendak menaruh smartphone itu ke nakas sebelah kiri ranjang. Dia melihat panggilan video call dari nomornya Albern. Dia segera mengambil posisi yang mesra, lalu menggeser ikon hijau untuk menjawab panggilan video itu.

"Hallo Om, Om sekarang sudah percaya bahwa Quinley sedang tidur," ucap Maxim sambil mengarahkan smartphone itu ke tubuh mereka yang masih di bawah selimut.

"Tolong bangunin Quinley!!"

"Sayang!! Sayang!! Bangun!!! Om Sam mau bicara sama kamu Sayang!!" ucap Maxim.

"Quinley bangun!!" teriak Samuel berusaha membangunkan Quinley, tapi hasilnya nihil.

"Tuch, Om lihat sendiri wajah lelahnya. Sudahlah Om, nggak usah ganggu kami lagi. Lagipula kami tidak menggangu Om, buat apa Om mengganggu kami?"

"Kamu telah menghancurkan pernikahan Albern dengan Quinley!!"

"Jangan salahkan aku terus Om!!! Awalnya Quinley yang menawarkan tubuhnya ke aku!! Udahlah Om, jangan ganggu hidup kami!! Albern juga sudah menerima takdirnya yang ini!!"

Secepat kilat Maxim menjauhkan benda persegi panjang itu dari telinga kirinya. Menggeser ikon merah untuk memutuskan sambungan telepon itu. Menaruhnya di atas nakas sebelah kiri ranjang. Menyingkap selimut, lalu beranjak dari ranjang. Berjalan cepat menuju ke kamar mandi karena dia ingin meniduri adik kecilnya. Berjalan masuk ke dalam kamar mandi melalui pintu kamar mandi yang sudah terbuka. Menutup kamar mandi, lalu berjalan menghampiri westafel kamar mandi.

"Semoga rencana ini berhasil," gumam Maxim bermonolog di depan cermin westafel.

1
momy hana
gd
momy hana
ada sedikit celah lah kk autor,hgn smp quinza mati semangat kk
momy hana
tlg lanjut kk,ceritanya menarik bgt, kasihan bgt quinly, apa bnryg lg disiksa ibunya quin
Inge Gustiyanti: maaf kemarin 2 belum sempat update, karena anak lagi sakit ,🙏 . Saya usahakan hari ini update. Terima kasih sudah menyukai cerita novel saya yang ini.
total 1 replies
Inge Gustiyanti
Alur ceritanya jelas dan detail
Alphonse Elric
Terima kasih author! 🙏
Ánh sáng
Kayak jadi ikut merasakan cerita yang dialami tokohnya.
Maximilian Jenius
Update secepatnya thor! Kami sudah tidak sabar ingin tahu kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!