NovelToon NovelToon
Kutukan Gadis Pemuas

Kutukan Gadis Pemuas

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Harem / Cinta Murni
Popularitas:15.4k
Nilai: 5
Nama Author: mermaidku

"harusnya kamu gak usah lahir ke dunia! mama nyesel lahirin anak iblis kayak kamu,"

satu tamparan mendarat di pipi mulus celin, ia tak bisa berhenti menangis karena mamanya selalu mengeluarkan kata kata pedih dari mulutnya.

"aku kan gak minta di lahirin ma," celin menangis memeluk kaki mamanya.

"hidup kamu gak bakalan bener kamu sama aja kayak kakak kamu cuma bisa jadi pelacur!!!" sentak mama celin sebelum pergi meninggalkan celin di pinggir jalan.

celin hanya duduk dan menangis di bawah guyuran hujan melihat mobil mamanya yang perlahan menjauhi dirinya.

selengkapnya>>>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mermaidku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 25

Tak terasa gabriel sudah menginjak usia 8 bulan, gabriel sudah bisa duduk sendiri, hal itu membuat celine gembira.

Jika dilihat celine sangat mengenaskan, ia harus mengurus gabriel seorang diri karena retno kembali ke Indonesia 2 bulan yang lalu.

"mama capek," rengek celine di dekat stroller gabriel.

Gabriel hanya menanggapinya dengan tersenyum melihat mamanya yang menangis di dekatnya.

"mama pengen pulang, mama pengen belanja, mama pengen seneng seneng. Mama pengen ketemu papa kamu,"

Tak jarang celine selalu menangis, bahkan hari harinya di penuhi dengan air mata. Bukan karena ia menyesal memiliki anak saat usia muda, namun ia merasa lelah karena tak ada yang bisa menjaga gabriel. Bahkan ia jarang tidur karena gabriel rewel dan sering sakit.

"mama pengen jalan jalan tapi udaranya dingin, nanti kamu sakit,"

"gabriel kalau udah besar jangan nakal ya, kamu harus nurut sama mama. Soalnya kamu cuma punya mama, okey?"

Gabriel kembali tersenyum, biaya hidup gabriel memang di tanggung winda. celine juga banyak uang namun mengurus anak seorang diri bukanlah hal mudah.

"bener lagi kata mama, walaupun bikin takut tapi tetep mending nikah. Urus anak sendiri tu gak gampang,"

Saat mandi celine tak pernah menutup pintunya agar ia bisa melihat gabriel, bukan takut jika tiba tiba gabriel di culik. Ia lebih takut gabriel tidak ada yang mengawasi.

"mama gak mandi deh kamu lagi panas soalnya, rewel terus. Pengen suruh daniel kesini tapi pasti dia sibuk. Lagian gue gak enak,"

"MAMA!!!!!"

Teriakan celine membuat gabriel takut dan menangis, wajahnya terlihat memerah.

"astaga tolol banget sih, sumpah gue stress banget. Tolong banget ini mah, gue udah gak sanggup,"

"cup cup cup sayang mama jahat ya? maafin mama ya, gak lagi deh mama teriak teriak,"

Ting... Tong.....

"sebentar ya kayaknya temen mama deh," celine menggendong gabriel dan pergi membukakan pintu.

"eh dan, kenapa gak langsung masuk?" tanya celine.

"takut dia lagi tidur,"

"ohh sini masuk dulu, maaf ya berantakan. Gue...." celine menjeda ucapannya cukup lama, ia lupa apa yang ingin ia katakan.

"kenapa? Capek ya? Sini gue yang gendong, lo bisa mandi dulu," Daniel mengambil gabriel dari celine, ia mengejaknya ke dekat jendela untuk melihat hujan.

Celine hanya diam mematung, ia rasanya melupakan semuanya.

"celine, kenapa gak mandi? Mandi dulu lo udah berantakan banget, biar seger lo harus mandi biar gak murung terus," peringat daniel saat melihat celine yang hanya diam seperti orang ling lung.

"eh iya iya," celine langsung lari ke kamar mandi, ia mulai melepas pakaiannya namun ia lupa menutup pintu karena kebiasaannya mengawasi gabriel.

Daniel yang melihatnya langsung mendekati celine, ia rasanya ada yang janggal dengan kepribadian celine akhir akhir ini.

"di tutup dong kan gabriel udah sama gue,"

"ehhhh, lo disini? Sejak kapan?" tanya celine bingung.

"lo kenapa sih sakit?" daniel langsung menyentuh kening celine, sedikit panas namun masih bisa di katakan normal.

"ihhh kenapa masuk, gue kan lagi mandi," ucap celine tiba tiba, ia langsung menarik kembali bajunya untuk menutupi dadanya.

"apaan sih, lo kenapa dah aneh banget," daniel langsung menutup pintunya.

"kayaknya dia udah stress banget," gumam daniel.

Daniel mengedarkan pandangannya, ia benar benar tak habis pikir dengan rumah ini. Makanan dan mainan gabriel berserakan dimana mana. Bahkan pecahan gelas masih tercecer di lantai.

"kalau gabriel kena gimana sih ini, astaga,"

"sayang kamu duduk di stroller dulu ya? Eee.... dia manggil gue apa ya?"

"om mau beres beres dulu, kamu mau minum susu?" tanya daniel pada gabriel yang hanya plonga plongo.

"yaudah om buatin susu dulu,"

Daniel menaruh gabriel ke stroller dan membuat susu, ia sampai kesal melihat dapur yang berantakan. Bahkan uang celine tercecer dimana mana.

"gue bawa ke psikiater deh besok, dah gak waras tu orang,"

Setelah memberikan gabriel susu, daniel mulai membereskan pecahan gelas dan sampah di rumah celine.

Merapikan tempat tidur, menyapu, membuang sampah, semua daniel lakukan sendiri sambil menunggu celine.

Bahkan gabriel sampai tertidur pulas di stroller karena tak ada yang mengajaknya bermain.

"gila mandi 3 jam tu ngapain aja? Rontokin dosa apa gimana sih,"

"celine, celine buka pintunya," daniel berdiri di depan pintu, ia mengetuk beberapa kali sampai akhirnya pintu kamar mandi terbuka.

"ngapain sih mandi lama lama?" tanya daniel kesal, pasalnya ini sedang musim hujan, udara makin dingin.

"daniel, gabriel mana?"

"udah tidur kelamaan nungguin lo, ayo keluar," daniel menyeret paksa celine yang hanya menggunakan lilitan handuk.

"masuk kamar terus ganti baju, ngerti?"

"ini yang beresin lo? Makasih ya,"

"lo kenapa sih? Gak bisa jaga gabriel sendiri? Kalau gak bisa kan bisa minta tolong gue lin,"

"sorry dan gue gak enak,"

"kenapa? Gue udah tau semuanya tentang lo, gue kira gue bakalan benci sama lo. Tapi nyatanya enggak, jadi berhenti batesin diri lo,"

"dan gue gak tau gue kenapa, gue gak inget apa apa dan. Gue lupain semuanya," celine memeluk daniel, ia kembali menangis. Ia berusaha mengingat sesuatu namun ia selalu melupakannya bahkan seperti tak pernah ada ingatan itu.

Bahkan ia lupa pada bima, lupa pada ibunya dan lupa jika dirinya memiliki kafe. Ingatan penting yang selama ini bersarang di kepala celine tiba tiba menghilang. lenyap tak tersisa, mungkin jika celine di ingatkan ia akan kembali ingat, namun ini terlalu sulit karena celine berada di lingkungan berbeda.

"jangan di pendem sendiri celine, kenapa gak cerita sama gue? Gue bisa kalau cuma jagain gabriel, kenapa lo paksain diri lo sendiri ha?"

celine mendongak melihat daniel yang lebih tinggi darinya, ia merasa ada seseorang yang sangat ia cintai namun bukan pria di depannya ini.

"kenapa? Mau makan?" tanya daniel menatap celin yang juga sedang menatapnya.

Celine berjinjit dan mencium bibir daniel, ia menginginkannya. Sudah satu tahun lebih ia tak di sentuh siapapun, ia tiba tiba menginginkannya.

Daniel membalasnya, ia menggendong celine masuk ke dalam kamar dan mematikan lampu.

"boleh?" tanya Daniel, ia takut jika celine berubah pikiran dan menganggapnya jahat.

"gue pengen," ucap celine dengan mata sayu.

Daniel yang mendengarnya dengan senang hati langsung membuka bajunya dan baju celine. Ia tak ingin menyia nyiakan kesempatan yang di berikan celine untuknya.

Daniel paham betul jika celine hanya menginginkan sentuhan darinya, bukan cinta atau kasih sayang yang ia miliki. Namun ia tak peduli, karena ia yakin cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu.

1
Nur Safira
minimal judul sesuai isi gak jelas bnget
jenny
kok celine punya sifat seperti itu?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!