NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahimu

Terpaksa Menikahimu

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:991.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Ayu

Hangga menatap gadis kecil di hadapannya,
" bunda sedang tidak ada dirumah om.. ada pesan? nanti Tiara sampaikan.." ujar gadis kecil itu polos,
Hangga menatapnya tidak seperti biasanya, perasaan sedih dan bersalah menyeruak begitu saja, mendesak desak di dalam dadanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

tidur siang tiara

Tiara yang asik bermain rupanya tertidur di dalam tenda.

Rani yang sedari tadi ingin pulang kecewa melihat putrinya malah tertidur.

" Biarkan saja, masa kau tega membangunkannya?" ucap Hangga disamping Rani yang sedang memperhatikan putrinya yang tidur begitu pulas dengan boneka boneka disampingnya.

" Tapi ini sudah menjelang sore?" rani bangkit dan duduk di kursi rotan,

" pulanglah, kalau memang ada sesuatu yang harus kau kerjakan, biar aku yang mengantarkannya,"

" tidak, aku akan menunggunya sampai bangun." ujar Rani tidak rela meninggalkan Tiara sendiri di tempat yang asing ini.

Meskipun Hangga adalah bapak kandungnya, tapi hangga tidak mengetahui kenyataan itu.

" Kau bisa istirahat di salah satu kamar, kau juga pasti lelah setelah keliling kebun," Hangga duduk tak jauh dari Rani.

" Tidak, aku tidak mengantuk." jawab Rani tegas.

Melihat ketegasan yang dulu tidak pernah Rani tampakkan saat menjadi istrinya, Hangga tersenyum.

Ia tau, bahwa sedikit banyak perempuan itu sakit hati padanya, karena rani tidak pernah tau bahwa hangga yang sesungguhnya berat sekali padanya, hanya saja, laki laki itu kalah oleh ketakutannya.

" Ya sudah, aku mau merokok dulu di luar, kau silahkan berkeliling kalau bosan,

ada perpustakaan kecil di balik dinding ini.." hangga mengatakan itu sembari mengambil rokoknya dan bangkit.

" Kau merokok sekarang?" tanya Rani tiba tiba,

" Padahal dulu kau tidak merokok?" tanya Rani lagi,

" Kau memperhatikanku sekarang?" ucap Hangga dengan senyum senangnya,

" Jangan mengada ngada, aku bertanya karena kau dulu memang tidak pernah memegang rokok sedikitpun, setidaknya enam bulan menjadi istrimu aku cukup tau," jawab Rani masih di selimuti ke ketusannya.

" aku tau kau tidak suka laki laki yang merokok, karena itu aku akan merokok di luar.." hangga mengayun langkahnya menuju teras, meninggalkan Rani yang berada di ruang tamu.

Melihat hangga yang seperti itu rani benar benar merasa laki laki itu sungguh berbeda,

Hangga yang pendiam dan tidak suka basa basi, sekarang menjadi banyak bicaranya.

Hangga yang gaya hidupnya sangat sehat, bahkan tidak merokok,

tiba tiba saja menjadi perokok sekarang.

Tapi herannya, bibir yang sudah tersentuh nikotin itu tetap seperti dulu, tidak menghitam.

" Ah.. edan..!" keluh Rani dalam hati, kenapa ia malah sibuk memperhatikan bibir hangga.

Sesungguhnya tidak hanya bibir yang rani perhatikan, tapi setiap bagian dari laki laki itu, dari wajah, rambut, bahu, tangan, dan caranya tersenyum.

Bagi Rani tubuhnya tidak gemuk dan tidak kurus, cukup proporsional, kulitnya memang lebih coklat dari pada dulu,

saat menjadi suami Rani, kulit hangga bersih dan mulus.

Mungkin kulitnya yang coklat sekarang erat hubungannya dengan pekerjaannya yang selalu berkeliling kebun,

yah benar, memang tidak seperti dulu, tapi hangga yang sekarang lebih terlihat manly.

Rani tiba tiba saja tertunduk dalam, ia malu sendiri dengan pikirannya.

Kenapa ini, kenapa pikiran pikiran semacam ini tiba tiba saja muncul? Padahal dulu meski hidup seatap pun tidak pernah ada pemikiran semacam ini.

Rani melirik keluar, hanya terlihat asap rokok yang mengepul di udara, sementara hangga tak terlihat.

Di lirik tenda yang tak jauh darinya, dimana putrinya tidur.

" Ngapunten.." seseorang mendekati rani, sedikit mengagetkannya.

" I.. Iya?" jawab Rani,

" Saya bu woyo, yang sehari hari mengurus keperluan dirumah ini.." bu Woyo tersenyum ramah,

" Oh, iya bu Woyo.." Rani mengangguk,

" ini bantal kalau njenengan mau rebahan.. Tapi lebih enak kalau rebahannya di kamar, sudah saya bersihkan kamarnya.." bu Woyo menyerahkan sebuah bantal berwarna putih, karena di rasa bantal kursi rotan itu kurang empuk.

" Oh, terimakasih bu, saya disini saja.. Terimakasih.." Rani menerima bantal itu,

" Saya di dapur, kalau njenengan mau apa apa cari saya di dapur nggih..?" pamit bu woyo, setelah melihat anggukan Rani, perempuan tua itu pergi menuju dapur.

Setelah bu Woyo pergi, beberapa saat kemudian, entah dari mana kantuk datang.

Rani tanpa sadar tertidur di kursi rotan itu.

Sementara hangga yang sudah menghabiskan beberapa batang rokok itu melongok ke dalam ruang tamu,

ia bangkit dari kursinya saat melihat Rani ternyata tertidur di kursi.

Hangga mendekat, ia duduk di kursi disamping Rani.

Di pandanginya perempuan itu, lalu ia tersenyum kecil,

" Padahal tadi ngomongnya tidak mengantuk.." ucap Hangga dalam hati.

Saat hangga sedang sibuk memandangi wajah Rani yang cantik itu dengan penuh kerinduan, entah kenapa timbul dorongan dari dalam hati hangga,

Rasanya ia ingin mencium bibir yang mungil itu.

Tapi saat hangga mulai mendekat, mata yang terpejam di hadapannya tiba tiba terbuka.

Menyadari wajah hangga begitu dekat, wajah Rani menjadi merah padam, entah marah, entah malu, hangga tidak tau artinya.

Perempuan itu buru buru bangkit,

" Aku, aku mau ke kamar mandi," ujar rani menghindari situasi yang baginya cukup mampu membuat jantungnya berdebar itu.

" Ayo ku antar," tidak hanya Rani yang salah tingkah, tapi hangga pun terlihat begitu,

laki laki itu bangkit, berjalan mendahului Rani.

melihat Rani yang masuk ke dalam kamar mandi, hatinya tak kunjung tenang juga, dorongan perasaan yang besar masih menghinggapinya.

Sesungguhnya ada kerinduan yang besar, kerinduan yang ia tahan mati matian beberapa tahun ini.

Dan sekarang perempuan itu sedang berada dekat dengannya.

Mendengar suara pintu kamar mandi yang di buka hangga mundur, ia memberi rani jalan.

Namun baru beberapa langkah Rani berjalan,

Di tariknya tangan rani, sehingga langkah rani terhenti.

" Apa maksudmu?" tanya Rani menatap hangga, kikuk, tangan Hangga yang hangat itu bisa rani rasakan.

Hangga tak menjawab, keduanya bahkan berpandangan cukup lama.

Hangga yang sudah tidak mampu menahan dirinya, melingkarkan tangannya ke pinggang Rani, dan menariknya lekat.

" Hangg.." kalimat Rani tak selesai,

Bibirnya sudah di renggut oleh hangga.

Rani yang terkejut tentu saja berusaha mendorong dada hangga dengan kedua tangannya.

Namun hangga tidak terpengaruh sedikitpun dengan dorongan itu, ia terus mencium Rani, semakin lama ciuman itu semakin lembut, membuat Rani terperangkap dalam kelembutannya.

Tangan Hangga merayap ke punggung, mendekap Rani semakin erat.

Entah dari mana rasa menggelora itu muncul dari dada rani, sehingga membuat Rani tunduk dan pasrah.

Keduanya berciuman begitu hebat, layaknya dua orang yang sudah berpuasa puluhan tahun, keduanya sedang memuaskan sedikit dahaganya sekarang.

Hangga yang merasakan kepasrahan rani, mengangkat kedua paha perempuan itu, dan menggendongnya.

Tangan Rani melingkar di leher hangga, meremas rambut belakang hangga, membuat hangga semakin menekan ciumannya dan tubuhnya.

" Bundaa..?!" terdengar suara Tiara tiba tiba, membuat keduanya langsung tersadar.

Kedua wajah yang sama sama merah itu saling memandang, rasa malu tiba tiba menyergap keduanya.

Keduanya sama sama melepaskan dan saling berpaling.

" Bundaa??!" panggil Tiara lagi,

" iya sayang...!" jawab Rani dengan suara parau, tubuhnya masih gemetar merasakan bekas sentuhan sentuhan tangan Hangga.

1
Ismalinda
Luar biasa
Henrita Henrita
Rani hrs belajar menerima keberadaan ayahnya Tiara. di sepakati cara membagi waktu, sdh kepalang Hangga kembali datar ya wes cuekin jg. suami boleh mantan kalau anak tdk ada mantan. siapa yg blingsatan nanti kalau mantan istrinya sdh ada yg serius mendekatinya. termehek mehek dech 😭😭
Isna Wati
Buruk
Isna Wati
lanjut thor extra psrtnya bagus ceritanya
Yeni Fitriani
dasar genta si eror pasti dihati genta tu penginnya meski sdh menikah dgn santi tp kirani jg tetap bisa dia jadikan istrinya juga...
Yeni Fitriani
byk laki2 sperti genta itu...lki2 tdk tahu diri dan serakah
Yeni Fitriani
hangga keterlaluan segitu marahnya sm rani tanpa berpikir bagaimana dgn perasaan dan harga diri rani di saat diceraikan olehnya.
Murni Zain
baca ulang... lg engga mood.
Yeni Fitriani
hangga ya udh segitu byknya org ksh clue ttg tiara dan hangga ko yo otaknya msh sj terus berpikir klo tiara bukan anak kandung rani....udh usia 35 msh sj berpikir klo cm satu malam HB gak akan bikin hamil pdhl dlm satu malam dia HB sm Rani dia ngulangnya sampai berkali kali banguntidur pagi hari pun rani di celupin lg koq yo msh yakin gak akan bikin hamil.
Yeni Fitriani
hangga aneh banget masa dia gak ada feeling sama sekali klo tiara darah dagingnya...
Yeni Fitriani
genta menjijikan sok2an ngaku kakak yg perduli pdhl asli hanya bikin runyam org seisi rumah sj kerjanya.... untung dulu kirani gak jd nikah sm genta....laki2 plinplan dan tukang selingkuh
Yeni Fitriani
baru inget sdh pernah baca novel ini....nanti hangga sm rani ketemunlg dan hangga sdh tdk kaku dan pendiam lg.....hangga jd agresif dan mengejar rani....akhirnya mereka menikah kembali dan hidup bahagia.
Yeni Fitriani
novelnya baguus....syuka sm alurnya....wkwk berasa jd reader cerdas karna bisa memahami setiap alur maju mundurnya.
.....
Dhia Tazkhia
Luar biasa
Ayuning dianti
kak..akun saya yg ini SDH TDK bisa di buka, jika masih ingin membaca karya saya boleh ikuti akun saya yg baru dgn nama penulis " ayuning dianti " dan karya baru " badai pasti berlalu" terimakasih.
Lestari Ratnawati
extra part lagi mb...ayo dung 🫰
sutiasih kasih
untung kirani g brjodoh dgn genta.../Grin//Grin/
ione
Luar biasa
Deodoran
suka alur maju mundur begini....
Kazugata
akhirnya kaaaan😀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!