Cinta Tuan Muda Impoten

Sampai saat ini Alex masih belum bisa percaya, jika burung pemalas itu bisa bangun dan terbang menuju sarang. Ia tidak mengerti kenapa tiba-tiba burung yang selalu pemalu dan pendiam itu mendadak aktif, sungguh di luar dugaan. Ingin bertanya karena penasaran akan tetapi Alex malu jika bertanya hal itu lebih jauh. Karena itu adalah hal yang terlalu pribadi menurutnya. Biarlah, kebangkitan burung sakti menjadi kebahagiaan bosnya saat ini. Karena kebahagiaan Jupiter adalah kebahagiaan Alex juga, bukankah begitu.

Sepanjang hari wajah Jupiter pun tak luput dari senyuman yang terus mengembang, pria tampan yang masih agak polos ini terus saja membayangkan saat ia berubah menjadi ninja Hatori semalam. Bagaimana ia menaiki gunung dan menyelami lembah yang membuat burung sakti miliknya muntah-muntah. Mengingat hal itu, Jupiter jadi ingin segera pulang dan mengulangi kembali kegiatan semalam. Dan Blush ... wajahnya kini mendadak memerah mengingat dimana ia akan mengulangi lagi kegiatan menyenangkan itu, pria ini sampai berpikir apa yang akan ia lakukan dulu nanti. Apa menciumnya dulu ataukah main balon dulu, astaga wajah planet Jupiter ini mendadak berubah menjadi planet Mars karena berubah warna menjadi merah. Sungguh menggelikan, planet ini sedari tadi memasang wajah malu-malu kambing.

'Tahan Alex ... tahan. Jangan bertanya apapun padanya. Biarlah kebangkitan burung sakti menjadi rahasia bos mu itu . Tapi aku penasaran bagaimana burung pemalu itu bisa bangun, apa bocah keju itu mengajaknya dulu bermain. Bermain cilukba misalnya,' gumam Alex dalam hati. Saat pikirannya sedang menerawang jauh, panggilan Jupiter membuyarkan lamunan tentang burung dan sangkarnya.

"Alex!" panggil Jupiter.

"Iya Tuan," jawabnya.

"Aku baru ingat jika aku membutuhkan seorang pengawal untuk Istriku," ucap Jupiter dengan menekankan kata Istriku pada Moza.

"Saya akan menyiapkannya Tuan, nanti saya akan ke tempat pelatihan dan memilih orang yang cocok untuk menjaga Nona Moza."

"Tidak! Jangan laki-laki, aku ingin penjaga Istriku itu adalah seorang perempuan. Kau tahu kan kalau Istriku itu cantik, bagaimana mana kalau pengawal itu sering memandang ke arah Moza yang lucu dan kemudian malah mengaguminya diam-diam. Aku tidak mau ada orang yang mengagumi wajah istriku. Hanya aku yang boleh memandangnya dan juga mengaguminya!" tegas Jupiter.

Oh astaga, Alex bahkan dibuat terheran-heran, karena dalam satu hari planet dingin kini berubah menjadi planet bucin. Ini pasti ada sangkut pautnya dengan ehem-ehem semalam. Karena setahu Alex, jika burung pelatuk sudah pernah masuk kedalam sarang, maka ia tidak akan sanggup jika tidak memasuki sarang lagi. Karena sejatinya, pabrik bayi adalah sarang yang candu bagi gagang sapu. Begitulah yang Alex tahu, karena menurut pengalamannya membaca novel, sang suami akan berubah menjadi seorang pria bucin saat gagang sapu berhasil mengunjunginya pabrik bayi.

"Beri saya waktu dua hari Tuan, karena saya harus menyeleksi pengawal perempuan untuk Nona Moza." ucap Alex, karena jujur saja ia tidak pernah mengambil pengawal wanita, jadi ia perlu waktu untuk mencari seorang pengawal wanita dadakan ini.

"Dua hari terlalu lama, aku ingin besok!" tegas Jupiter.

"Apa! Kemana aku harus mencari pengawal dalam waktu singkat," gumam Alex.

"Apa kau keberatan?"

"T-tidak Tuan," jawab Alex, tidak mungkin ia jujur kan. Kalau ia sedang bingung saat ini, akan tetapi ia tidak mau mengecewakan Jupiter. Ia akan berusaha dulu, lagi pula Jupiter membutuhkan orang itu besok. Masih ada waktu untuk mencarinya, saat pulang kerja nanti sore ia akan mencari pengawal wanita untuk Moza.

Maksud dari Jupiter mencari pengawal wanita untuk Moza adalah karena ia tidak ingin kejadian kemarin terulang kembali, ia tidak ingin Moza kembali dicelakai oleh orang yang tidak menyukainya. Jupiter ingin jika di saat ia tidak ada di sampingnya, maka ada orang yang akan menjaganya. Karena tidak mungkin selamanya Jupiter akan selalu berada di samping Moza. Ia butuh seseorang untuk menjaga istrinya dan menjamin keselamatannya.

*

*

*

Waktu istirahat pun tiba saat Alex sudah menyiapkan makan siang untuk Jupiter, ia pun kemudian berpamitan sebentar untuk pergi ke keluar, tepatnya pergi ke toilet karena panggilan alam sudah tidak bisa diajak kompromi lagi. Alex pun dengan segera pergi ke toilet. Hingga tanpa sengaja di sana ia melihat Cindy tengah membersihkan toilet di sana. Gadis cantik yang biasa memakai pakaian seksi itu, kini berbalut seragam cleaning servis. Wajahnya yang selalu penuh dengan make up kini bercucuran keringat. Terlihat sekali jika ia sangat lelah, mengerjakan pekerjaannya saat ini.

Namun, pekerjaan itu adalah hukuman dari Jupiter untuknya karena sudah berani melukai Moza, orang yang sangat dicintai oleh Jupiter. Mungkin hukuman itu terlalu ringan untuk Cindy di mata Alex, akan tetapi untuk Cindy hukuman menjadi petugas kebersihan adalah hukuman yang paling berat untuknya. Dimana Cindy yang sama sekali tidak pernah memegang alat-alat kebersihan selama hidupnya, kini hari-harinya malah disibukkan oleh alat-alat yang membuatnya jijik dan geli, pekerjaan ini adalah pekerjaan yang sukses menyiksa hidup Cindy. Alex pun kemudian mendekati Cindy, sedikit menyindirnya pasti akan menyenangkan pikirnya.

"Oh ya ampun, akhirnya papan cucian bekerja di tempat yang seharusnya. Bagaimana rasanya menjadi papan cucian? Pasti rasanya sangat luar biasa, benarkan?" tanya Alex menyebalkan pada Cindy.

"Dasar asistent kurang aj4r!" umpat Cindy.

"Terima kasih pujiannya, ngomong-ngomong tanganmu kini sudah mirip dengan sikat cuci ya?" ejek Alex sambil tertawa dan meninggalkan Cindy dengan kekesalannya.

"Dasar menyebalkan, aaaaaarrkkkhhh ...!!!"

***

Mimin mau kasih kabar lagi nihh, Alhamdulillah berkat doa kalian semua novel ini berhasil dikontrak dan itu artinya novel ini bakal terus lanjut di sini 😘🥰🥰. Makasih atas dukungannya selama ini, Mimin seneng banget pokoknya ❤️❤️❤️ Dan seperti biasa, Mimin selalu minta dukungan buat kalian dengan memberikan like, komentar dan juga gift serta vote ya 😘😘 I love you reader 🤗🥰