NovelToon NovelToon
SUNDIRAH

SUNDIRAH

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Tamat
Popularitas:293k
Nilai: 5
Nama Author: Delima Rhujiwati

Sundirah, adalah anak seorang pekerja upah harian, sebagai pemetik kelapa. Perjalanan cinta Sundirah dengan Mahendra, putra semata wayang juragan kopra adalah sebuah ujian yang tidak mudah ia lalui.
kehilangan kedua orang tua sekaligus bukan fakta yang mudah di terima.
Atmosiman, yang semula sebagai sosok penyayang, melindungi dan penuh kewibawaan. Hanya karena tergiur oleh sebuah kehormatan, Dia lupa akan tujuan utama didalam kehidupannya.
Lurah Djaelani, bersama kamituwo. Sebagai pamong yang seharusnya menjadi teladan pada masyarakat.
Lupa kewajiban sebagai kepala desa, dan lebih memburu harta, berjudi sabung ayam dan menjodohkan anak gadisnya, yang semata-mata untuk menguasai harta sang juragan.
Mampukah Sundirah menghadapi semua cobaan dalam kisah cinta dia, nyawa orang tua nya sebagai taruhan atas nama cinta.
Duri yang paling mematikan disini adalah sosok seorang kamituwo. akan kah ambisi mereka berhasil membawa keberkahan?
Ikuti sebagian dari kisah yang nyata seorang Sundirah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delima Rhujiwati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kamituwo telah kembali

"Aa... ayaah... tolong." Lastri menjerit.

"aakhh Lastri..." Djaelani tersungkur dan tumbang dalam pelukan Sulastri.

Belati itu menancap di punggung sebelah kiri Djaelani. Darah segar merembes di tangan dan baju.

"Djaelani... Kau harus bertahan"

Beberapa pekerja berdatangan, dan memberikan bantuan. Membopong tubuh lurah Djaelani ke pembaringan, yang ada di beranda depan.

"Ndoro.. apa yang terjadi ? ini sudah tidak aman lagi ndoro."

"Kita harus waspada, saya akan panggil mantri dan Naris ndoro." Slamet membenarkan topi yang ia pake, lalu bergegas mengambil sepeda.

"Ayah... bertahanlah ayah... Jangan pergi tinggalkan Lastri." Lastri menangis di samping Djaelani, yang dalam kondisi lemas, karena banyak nya darah yang ia keluarkan karena luka itu, juga karena kaget yang dapat serangan tiba-tiba.

"Lastri... Ayah tidak apa-apa jangan menangis."

Sundirah menatap tegang situasi yang baru saja ia lihat, mengingatkan akan Peristiwa yang pernah menimpa kedua orang tua nya.

"Emak ..bapak..." Tubuh Sundirah bergetar hebat, peluh dingin membasahi kening nya, dingin jemari tangan nya menggenggam tangan Karmilah.

"Ndhuk... sabar ndhuk... Ayo kita masuk saja ke dalam." Karmilah merasa was-was dengan keadaan Sundirah yang akan kembali mengalami trauma.

Mahendra dan Dargo kembali bergabung . Dargo mendekati Djaelani mengamati luka sang ayah, lalu berjalan mendekati Atmosiman.

"Pak dhe... Kami kehilangan jejak orang tadi. Saya yakin ini ada sangkut pautnya dengan ayah saya." Nafas Dargo tidak beraturan, menahan kemarahan karena kegagalan mengejar sosok misterius yang telah melukai ayah nya.

"Go.... semua sudah terjadi, kita harus tetap waspada. Orang itu pasti akan kembali."

Mahendra mendekati Sundirah yang pucat pasi, dia memeluk Sundirah, mengelus pucuk kepala dan punggung Dirah. Mahendra tau, bahwa Sundirah sedang mengalami trauma hebat.

"Ibu... Minta tolong bawa masuk Sundirah, dan istirahat saja di dalam Bu." Pinta Hendra.

Atmosiman menatap punggung anak mantu dan istrinya, lalu mendekati Djaelani. memegang tangan nya dan menghembuskan nafas berat.

"Siman, maafkan aku! semua kekacauan adalah aku yang menyebabkan. keluarga mu harus menanggung akibatnya."

"Sudahlah..! semua sudah terjadi, aku bunuh kamu pun tidak ada untungnya bagi keluarga ku." jawab Atmosiman dengan kemarahan yang tertahan.

Kemarahan, kesedihan , kasihan, membaur jadi satu. Teman melebihi saudara telah tega menusuk dari belakang, tanpa ampun.

Tidak lama mbok Surip datang, dengan membawa ramuan daun binahong lalu memberikan kepada Dargo.

Dargo membalurkan ramuan tersebut, lalu membalut dengan kain bersih yang Surip berikan.

"Terimakasih mbok."

"Ini teh hangat mas, berikan ke bapak biar sedikit membantu menghilangkan rasa ketegangan nya."

"Nggih mbok, matur suwon."

"Mahendra, Dargo! kalian duduklah disini. Lastri juga, kita perlu berbicara dari hati ke hati."

Mereka mendekat dan duduk saling berhadapan. saling membisu tanpa suara, semua pada pemikiran masing-masing.

"Kalian Dargo dan Sulastri! semua ini sebagai pencerminan kehidupan kalian, kesenangan, kesengsaraan hidup kita. kita sendiri yang menentukan."

"Ulah segelintir manusia, mengakibatkan duka yang akan berkepanjangan. Lalu apakah aku harus membenci kalian? itu hanya akan mengumbar kebodohan saja."

"Apakah aku harus membunuh ayah kalian? Sedangkan dia ibarat saudara dalam suka maupun duka."

"Pak dhe, tidak mungkin melakukan itu semua. Semua berawal ingin menyatukan keluarga kita dengan tali perkawinan antara Lastri dan Mahendra, namun berakhir dengan pertumpahan darah, dan dendam begini."

"Ini semua juga tidak luput dari kesalahan ku juga, yang buta akan kedudukan ayah kalian sebagai lurah, kedudukan. terpandang dengan wewenang sebagai panutan masyarakat. tapi.... nihil ternyata."

"Pak dhe yang bodoh, yang buta, serta ayah kalian yang serakah, dan kalian juga yang menjadi korban semua ini."

"Maafkan pak dhe, maafkan ayah Hendra."

Suara Atmosiman, mengejutkan kakak beradik Dargo dan Sulastri. Lastri terisak, sedangkan Dargo berusaha tegar.

"Pak dhe Siman, saya atas nama Ayah dan keluarga mohon maaf atas kekhilafahan, yang ayah perbuat selama ini."

"Saya tau pak dhe, ini akan sulit. terutama untuk yu Dirah. Kami pun tidak akan sanggup kehilangan, orang yang kami cintai dalam keadaan yang sangat mengenaskan."

"Semua di luar kemampuan kami pak dhe."

Bergetar suara Dargo mengucapkan kata demi kata.

"Kesedihan ku , tidak seberapa di banding dengan luka mu. kehilangan kedua orang gua, di saat sedang membutuhkan, aku tau luka itu sulit untuk sembuh Dirah." Batin Lastri menangis dalam diam.

Mahendra menghela nafas panjang, dan menengahi pembicaraan. "Ayah..! semua sudah terjadi, jangan menyesali. Dirah sudah mengikhlaskan semua. Hanya saja wajar, ingatan peristiwa itu sulit ia lupakan begitu saja."

"Dargo, persiapkan pernikahan Lastri dengan Harjito, sebab saat ini dia juga butuh pelindung. Kami akan membantu sekuat kami."

"Terimakasih mas, pak dhe! kami akan segera mempertemukan mereka." ucap Dargo tegas.

Deru mobil kepolisian berhenti, Suprapto kemudian dua rekan nya turun dari mobil.

Tidak lama kemudian Naris bersama Slamet menyusul dari belakang mobil, dengan menaiki sepeda.

"Maaf ndoro siman, kami datang tidak tepat waktu. Bahkan kami baru saja sampai, pak Slamet sudah mengabari tentang sosok misterius."

"Semua di luar dugaan pak Prapto."

"Selamat sore pak lurah Djaelani..! Kami dari kesatuan keamanan, dengan surat perintah. Untuk menangkap anda sebagai buronan, atas dalang penganiayaan, hingga menghilangkan nyawa seseorang."

Lurah Djaelani hanya pasrah dengan apa yang akan ia jalani.

"Proses hukum akan di tindak lanjutkan sesuai ketentuan, dan selama masa proses penyembuhan, lurah Djaelani akan menjalani hukuman di luar penjara." Suprapto dengan tegas memberikan wewenang nya kepada Djaelani.

"Pak Prapto! jangan borgol tangan nya, saya tidak tega menyaksikan penderitaan anak-anak nya." Atmosiman berbisik pelan, Prapto mengangguk kan kepala.

Mahendra, yang dari tadi hanya diam di tempat duduk nya. bangkit dan mendekat ke Suprapto, lalu membicarakan sesuatu sebelum membawa masuk lurah Djaelani ke dalam mobil.

"Pak Prapto, saya mohon jaminan keamanan bagi mereka, saya khawatir kamituwo, atau siapapun akan kembali dan mencelakai mereka. Jangan sampai itu terjadi ya pak"!

"Siap mas, kami akan laksanakan. keamanan mereka adalah tanggung jawab kami."

"Ndoro kami mohon pamit, keamanan keluarga lurah Djaelani berada dalam tanggung jawab kami."

"Pencarian kamituwo, juga sudah kami kerahkan."

Penangkapan lurah Djaelani menjadi sorotan para pekerja, mereka tidak berani memberikan opini apapun. Sebab kedok kebusukan Djaelani selama ini sangat tertutup rapi.

#Keserakahan adalah apa yang bisa kamu sebut sebagai jenis lubang tanpa dasar di mana itu benar-benar tidak ada habisnya, lalu kemana hasil keserakahan tersebut....?

Tidak akan membuahkan apapun, kecuali penyesalan.

Segunung emas belum tentu cukup untuk orang serakah, tapi sepiring nasi itu cukup bagi orang yang bersyukur.#

Kepergian Djaelani memenuhi tanggung jawab atas perbuatan nya, dan kepulangan anak-anak nya dengan kehilangan sosok ayah sebagai pelindung mereka.

Telah menggoreskan kenangan, yang tidak mudah hilang hingga ke anak cucu .

Sementara di pusat kota, terlihat keramaian bergerombol para pemain judi kluthuk , para wanita penghibur bergelayut manja dengan laki-laki hidung belang.Asap rokok lintingan, bau keringat. Bukan halangan bagi mereka untuk mencari, kebahagian maupun rupiah demi melanjutkan kehidupan mereka.

"Bogel... bogel.. punya mata nggak pernah di pake dengan benar..! Sudah jelas ada di depan mata, masih juga luput tidak tepat sasaran juga."

"Ya maaf bos...! tapi saya jamin, lurah itu akan mati di tangan ku kalau ketemu lagi."

"Ha...haaa..haa. Anak nya cantik bos, saya mau jadi suami nya lo,.. kalau bos sudah bosan nanti nya." laki-laki berambut gondrong dengan sebutan Bogel, tertawa nyaring di antara kawanan Kamituwo yang sedang berkumpul pesta minum tuak.

"Dia bagian ku..! jangan macam-macam kamu, kalau tidak ingin kuping mu putus dua duanya." Ancaman kamituwo tentu membuat ciut nyalinya si Bogel.

*****

Judi kluthuk \= perjudian dadu kopyok

Jalan masih panjang kawan.. kita biarkan kamituwo happy dulu ya 😛

jangan lupa jempolnya dunk, fav, maupun rate ⭐🖐️ always yah, biar semangat, biar nggak lemes gini otor nya 🤧.

Sayang selalu Poko nya

kisses kisses kisss😘 😘

1
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/dagdig dug duarrrrr
dengan warti kali ya🤔
bakwan dong😭😭🤣
flash back kah🤔
kmna belahan jiwaku/Grimace/
next.lnjuttt
knpa naris jadi maria🤭
/Sleep//Sleep/emng sih masa lalu susah buat di lupain...tp kenyataannya harus di lupain .
klo rondo kmbang apa/Silent/
iyuppp.btul itu pastinya/Hey/
cieeee yg masih ngerasa mudaaa/Facepalm/
/Sneer//Sneer/udah tuapun teteppp
uenak iki🤤
apa itu bneran ada/Sleep/
🙄udah susah payah mosok amnesia
/Facepalm//Facepalm/yg nulispun jdi ikutan emosi
imut nggk sih/Facepalm//Facepalm/pling juga karatan/Joyful//Joyful/
typo..# naris
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/yg bner ja karatan
wuaduhhh😳
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!