Selena datang terlambat pada hari pertama masuk sekolah, Selena bertemu dengan ketos, Selena meminta ketos itu untuk tidak menghukum Selena. Selena bisa bernafas lega, karena terbebas dengan mudah. Tapi semua bayangan selena hancur ketika nama selena dipanggil menggunakan speaker sekolah. Cerita Selena pun dimula
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dreamalfs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24
“Tapi Viano sama Selena tetep cocok kok.” masih ada saja yang menghibah tentang kedekatan Selena dan para lelaki.
“Menurut ku yah Selena cocoknya sama Raen, lihat itu Raen aja kelihatan bahagia banget.”
Selena menghebuskan nafasnya, lelah sekali menjadi bahan pembicaraan orang lain. Raen menatap Selena yang kelihatan lesu, Raen tau jika Selena kurang nyaman menjadi topik pembicaraan orang lain.
Ponsel Selena berbunyi, ada notif masuk dari tele. Selena segera mengeceknya, Viano mengirimkan pesan.
Vnalex : plng
Selena berhenti dan membaca pesan tersebut, Raen yang juga ikut berhenti disamping Selena menjadi kepo.
“Kenapa Sel?” Raen bertanya.
“Ada pesan masuk kak.” jawab Selena.
Selena kembali melanjutkan langkahnya yang diikuti Raen.
“Siapa yang ngechat kamu Sel?” Raen masih penasaran saja.
“Gak penting kok kak.”
Raen jadi berpikir, gak mungkin orang tidak penting tapi Selena sampai berhenti membaca pesan diponsel pintarnya.
“Sih Viano yah?” Raen menebak nebak.
“Iya.” daripada pembicaraan semakin melebar, Selena mengiyakan ucapan Raen.
Hening menerpa mereka berdua, “emangnya hubungan kamu sama Viano itu apa?” Raen kembali bertanya.
Selena menatap Raen dengan tatapan kesal, maklum dari tadi Selena ditanya terus. “Yah sebatas junior dan senior, kan dia sama aku itu satu eskul kak.”
Senyum Raen mengembang sempurna ketika mendengar penuturan dari Selena. “Jadi masih ada lowongan buat saya yah?”
Selena menatap Raen dengan tatapan bingung. “Hah?”
“Enggak enggak lupain aja.” Raen jadi gugup sendirikan. Raen memukul mulutnya yang sembarangan berbicara.
Mereka berdua melanjutkan perjalan keparkiran dengan pembicaraan penuh tawa. Kalau orang lain yang melihat pasti merasa kalau Raen dan Selena ada sepasang kekasih.
Viano yang sedang menunggu diparkiran menjadi kesal karena melihat foto yang dikirim dari salah satu temannya yang memperlihatkan kedekatan Selena dengan Raen. Viano ingin menyusul Selena, tapi takut ditengah jalan Viano bertemu Dania.
Dari kejauhan terlihat Selena yang sedang berjalan bersama dengan Raen, Viano kesal karena melihat Selena yang bahagia bersama Raen, harusnya Viano yang ada disana. Play lagu Harusnya aku yang disana milik armada.
‘Kenapa dia bahagia sama orang lain, bukan sama gue?’ batin Viano.
Melihat senyum Selena, Viano jadi terpukau dengan kecantikan Selena. ‘Cantik.’ batin Viano.
‘Issh apaan sih.’ Viano membantah dalam hati.
Viano melangkah meninggalkan montornya dan mendekat kearah Selena dan Raen. Karena melihat kedatangan Viano, Selena dan Raen memberhentikan langkahnya.
Viano menatap Selena tajam. “Lo pulang sama gue.” perintah Viano yang tidak bisa dibantah.
“Eits bro, lo kan gak ada hubungannya dengan Selena, jadi jangan asal memerintah Selena, biarin dia sendiri.” Raen berusaha untuk membantu Selena lepas dari Viano.
Viano hampir saja melayangkan tinju, tapi karena Viano ingat kalau masih disekolah jadi Viano memutuskan untuk memedam emosinya.
“Lu kira kita berdua gak ada hubungan?,”
“Kalo lo tau gue sama ada hubungan yang benar, lo bisa apa?” lanjut Viano bertanya. Raen mendapat tatapan tajam dari Viano.
Tumben sekali Viano berbicara panjang lebar, biasanya juga Viano singkat padat jelas.
“Udah berhenti kak.” ucap Selena yang berusaha untuk membuat Viano tidak memperpanjang masalah, takutnya nanti kedua pihak saling tidak terima dan malah adu panco kan gak mungkin.
Viano memendam emosinya. Selena menatap wajah Viano yang mulai tenang.
“Gue boleh tanya?” Selena bertanya kepada Viano.
Viano mengangguk. “Gue boleh gak pulang sama cowok lain?” Viano menggeleng dan tidak setuju dengan permintaan Selena.
“Tapi gue masih marah gara gara masalah kemarin, lo mau gue maafin gak?” tawar Selena sontak membuat Viano menganggu, lucu sekali jika Viano mengangguk persis seperti anak anjing.
“Kalau lo mau dimaafin gue, lo harus setuju gue pulang sama cowok lain.”
Viano menghela nafas, dan setelah itu menjauh dari Selena dan Rean. Kasihan sekali Viano jadi sad boy kali ini.
Viano sudah meninggalkan parkiran sekolah, tapi masih memperhatikan gerak gerik Selena dan Rean dipinggir jalan, saat montor Rean lewat , Viano merasa kecewa kenapa Selena dengan gampang untuk bersama dengan lelaki lain. Kenapa Selena tidak peduli dengan perasaan Viano?. Viano tidak boleh galau, Viano harus marah.
Jam tangan ditangan Selena menunjukan pukul 7 malam, Selena merasa lapar akhirnya Selena keluar dari kamar dan melangkah menuju dapur.
Sebelum mencapai dapur, Selena kaget karena mendapati raga Viano yang berada dirumahnya jam segini. Viano bahkan belum mengabari Selena jika mau datang kerumah.
“Ehh lena adik kakak paling cantik udah turun aja, padahal kakak baru aja mau keatas mau manggil kamu.” ucap Bagas.
“Kok lo disini sih? gak ngabarin lagi.” ketus Selena tidak menerima kedatangan Viano, Selena mendekat kearah Viano karena ingin mendengar alasan Viano datang kerumahnya jam segini.
“Emangnya kenapa len? kan Viano calon lo jadi yah bebas dong dateng kesini, lagian bunda pasti ngizinin Viano dateng kok.”
Selena menggeleng tidak setuju dengan ucapan kakaknya. “Enak aja kak, gak boleh gitu dong,”
“Seengaknya kalau mau bertamu harus ngomong sama aku dulu dong.” lanjut Selena.
“Lagian gue gak mau yah jadi calonnya dia.” bantah Selena sambil menunjuk Viano.
Bagas menggeleng gelengkan kepalanya tidak percaya dengan Selena. “Gak sudi gue.” lanjut Selena.
“Yakin nih dek?” Bagas berusaha memastikan Selena.
“Iya yakin banget gue.”
Selena malah nimbrung Bagas dan Viano, Selena lupa jika tujuan awal keluar dari kamar adalah untuk makan. Dasar Selena.
“Lagian mau apa sih lo kesini?” Selena bertanya kepada Viano.
“Kakak tebak pasti lo keluar dari kamar karena laper bukan? tu Viano bawa makan.” Ucap Bagas.
Selena menggeleng. “Gue gak mau.” tolak Selena mentah mentah.
“Yakin beneran gak mau?, padahal itu makanan kesukaan kamu semua loh. Ada ayam bakar ada martabak manis lagi ditambah chiki alfa lagi. kalau gue jadi lo sih gue udah jatuh cinta sama Viano.” Bagas mengompori Selena untuk menerima pemberian Viano.
“Sa ae lu botol kecap.” Selena masih tetap tidak mau menerima pemberian Viano.
Bagas jadi punya ide jail, mumpung tidak ada bunda dirumah jadi Bagas bisa bebas menjaili adeknya ini.
“Kalau lo gak mau buat gue ajalah, kasian tuh makanan kalau gak dimakan.”
Selena langsung menggeleng. “Jangan sampai lo nyentuk makanan gue yah. Gue bakal makan itu kok tenang aja.”
Mereka bertiga lanjut diam sedangkan Selena malah sibuk dengan ponselnya. Bagas memperhatikan Selena dan Viano, keduanya padahal cocok jika bersama, tapi pasti adiknya susah untuk menerima Viano. Bagas hanya pasrah saja, karna dia tahu bahwa meluluhkan hati selena itu susah seperti terjun dari gedung 7 lantai.
~~
Guys saya lagi galau nih gara gara kabel camera canon saya gak ketemu dan dinyatakan hilang. Jadi bingung mau beli baru atau tetap mencari kabel itu.
12 12 2022
Checkout guys tanggal cantik nih.