NovelToon NovelToon
One Night Love With CEO

One Night Love With CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Balas Dendam / Tamat
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mimah e Gibran

Menjadi anak haram bukanlah kemauan Melia, jika dia bisa memilih takdir, mungkin akan lebih memilih hidup dalam keluarga yang utuh tanpa masalah.

Melia Zain, karena kebaikan hatinya menolong seseorang di satu malam membuat dirinya kehilangan kesucian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimah e Gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

"Sayang, Masalah itu sangatlah rumit. Lebih baik kamu tidak perlu tahu dan penasaran. Takutnya akan menyebabkan trauma." Melia tersenyum, jemarinya bermain di dada bidang Kevin. Sementara Laras memasang raut wajah masamnya. Berani sekali wanita itu mempermalukannya di depan Kevin.

"Jika tidak tahu apa-apa lebih baik diam, kau berbicara seolah tahu semua hal tentangku. Nona, jika kamu berani macam-macam maka aku tak segan. Kita lihat nanti!" kesal Laras, berusaha mengancam Melia.

"Oh, ya. Bagus, kita lihat nanti hasilnya." Kekeh Melia tak mau kalah, Kevin hanya diam. Membiarkan kedua wanita itu berdebat tanpa henti. Ingin juga melihat sejauh mana kemampuan Melia menghadapi Laras.

"K-Kau..." kecam Laras, "awas saja." ancamnya merasa kesal, usahanya sia-sia ditambah wanita itu mempermalukan Laras di depan Kevin. Laras menatap tajam Melia, ia meraih tas branded yang sempat tenggorok di kursi depan Kevin kemudian menghentakkan kaki meninggalkan ruangan.

Begitu keluar, Laras melipat tangannya di dada, sambil berdecak kesal dan menatap sinis ruangan bertuliskan CEO.

"Breng sek. Kita lihat saja nanti, berani mengganggu rencanaku. Tak akan ku biarkan kamu hidup bahkan tuk sekedar diam." Laras melangkah, tergesa masuk ke dalam lift yang akan membawanya ke lantai dasar LS Group.

Tidak tahu, bahwa Alan memgamati Laras hingga lantai dasar, memastikan jikalau wanita tersebut sudah pergi dari kantor Kevin sebelum sahabatnya itu mengamuk.

Ruangan terasa panas, padahal AC menyala sedari tadi. Kini dua insan itu sama-sama terdiam. Sejak Laras pergi, Melia langsung bangkit dari pangkuan Kevin. Berdecak kesal kemudian memilih duduk di sofa.

"Fyuh, akhirnya..." gumam Melia.

Kevin memutar bola malas. "Jadi karena Laras kamu jadi begitu berani menggodaku, sekarang. Apa kamu tidak mau bertanggung jawab, hm?"

"Apa maksudmu?" geram Melia. Kevin terkekeh pelan namun dengan aura wajah dingin.

"Apa maksudku? tentu saja meminta pertanggung jawabanmu nona, bukankah kau sudah begitu berani menggodaku."

"Ck! bermimpilah, itu tadi aku hanya membantumu. Seharusnya kau yang berterima kasih padaku, iyakan tuan Kevin."

"Membantu, aku tidak memintanya. Aku hanya memintamu mendekat," ucap Kevin keberatan dengan jawaban Melia. Melia mendekus sebal, menatap kesal ke arah Kevin yang sepertinya terus mencari tiap detail kesalahannya.

"Kau benar-benar menyebalkan, aku tak pernah membayangkan bagaimana hidupku menikah dengan laki-laki semenyebalkan dirimu." keluh Melia.

Kevin menyeringai, "bukankah kamu yang meminta aku menikahimu?" tanya Kevin tersenyum puas, merasa menang.

"Hufttt, itu karena kau sudah merenggut hal paling berharga dalam hidupku. Bahkan seluruh hartamu tak akan mampu untuk menggantinya." decak Melia, ia sangat kesal. Lalu mencari-cari dimana ia meletakkan termos bekal miliknya.

"Hmm, terserahmu aku capek." keluh Melia setelah menemukan dimana termos bekalnya berada, ia bersiap untuk pergi sebelum akhirnya tangan Kevin berhasil mencekalnya.

"Kev, lepas."

"Tidak akan, kau sudah membangunkan singa tidur apa masih mau pergi begitu saja?" Santai Kevin, meski dengan raut wajah datar. Melia geram, ia berusaha melepaskan cekalan tangan Kevin.

"Kev, lepas aku mau pulang."

"Silahkan, pintu keluar terbuka lebar." Kevin akhirnya mengendurkan ego, dibanding terus menerus bersama Melia namun yang terjadi hanya perdebatan tak berujung.

"Oh, oke." Dan entah kenapa hati Melia merasa sangat kesal sekaligus sedih. Kevin sama sekali tak berinisiatif mengantarkannya, atau bahkan bersikap lebih lembut.

"Ingat, kau harus berhenti segera dari pekerjaan burukmu itu, jika tidak ingin aku memaksanya." Melia menoleh, ia merasa tak terima saat Kevin menyuruhnya berhenti tanpa alasan. Lagi pula, dia bekerja untuk dirinya sendiri, bukan orang lain. Pekerjaannya halal hanya saja tempat kerjanya identik oleh laki-laki hidung belang juga wanita tidak benar. Tapi, tidak semua club malam seperti itu kan? lagi pula, selama ini club Red Apple selalu terkendali di bawah pengawasannya.

"Tidak bisa, kau tidak ada hak untuk memaksaku berhenti bekerja." Melia melangkah dengan kesal, saat meraih handle pintu suara bariton khas nan dingin membuatnya terdiam.

"Aku, tidak ada yang bisa menolakku melakukan apapun, Melia. Jika masih ingin menjadi istriku, turuti saja. Atau aku sendiri yang akan menyeretmu keluar dari tempat itu." tekan Kevin.

Melia berdecak, tanpa kata atau menjawab ucapan Kevin ia bergegas pergi. Di luar ruangan ia menggerutu sepanjang jalan.

"Dasar Kevin si alan. Bisa-bisanya memaksaku berhenti bekerja, memang siapa dia. Bukankah dia juga sangat mengenal dunia malam, bahkan membawa wanita lain ke dalam toilet club. Kalau aku berhenti, tentu aku tidak bisa mengawasi kelakuan burukmu disana. Apa kau fikir aku tidak tahu, kau adalah pemain yang handal. Akan aku hancurkan asetmu lagi jika ada kesempatan." Gerutu Melia menghentakkan kaki kesal, lalu meninggalkan area ruangan CEO. Saking kesalnya, bahkan ia tak menyadari Alan memperhatikan dirinya menggerutu sepanjang jalan dan membuatnya ingin sekali terbahak.

Melia masih asyik mengerutu, masuk ke dalam lift tanpa tahu bahwa Alan sedang mentertawakannya.

Tok tok tok,

Alan mengetuk pintu sebelumnya. Ia ingin melihat seperti apa ekspresi Kevin saat ini.

"Masuk," ucap Kevin tegas dengan nada dingin.

Alan pun masuk, membuat Kevin berdecak karena saat ini Alan justru menertawakannya.

"Kau, kenapa tertawa. Ada yang lucu?" tanya Kevin bernada dingin.

"Tidak-tidak, hanya saja aku tak pernah menyangka kau akan bersikap seperti itu." Alan duduk di sofa yang malah disambut Kevin dengan lemparan dokumen.

"K-kau berani menertawakanku, ku potong gajimu!"

"Ohh, maaf Kev. Hehe, aku hanya merasa kasian dengan dua wanita yang menggerutu saat keluar dari ruanganmu." Jelas Alan yang berhasil membuat dahinya mengernyit memikirkan sesuatu.

Dua perempuan, itu berarti Laras dan Melia bukan.

"Ck! Mereka, berani menggerutuiku." kesal Kevin. Namun, justru Alan lah yang menjadi sasaran kemarahannya.

"Aku tidak pernah melihatmu berkelakuan seperti ini, Kev! Kenapa? apa mereka yang telah membuatmu..." Alan menjeda ucapannya dan berusaha menahan tawa.

"Ck! Diamlah kau." titah Kevin. Alan menggeleng-gelengkan kepala.

Kevin memijat pelipisnya, otaknya sudah terkontaminasi oleh bayangan Melia yang teramat menggoda. Menari di pikiran tanpa mau menghilang.

"Si alan." decaknya kesal. Sejurus kemudian ia teringat sesuatu, hya sesuatu penting tentang Laras.

"Lan, sudah waktunya kita menyebarkan foto terlarang Laras!" ucap Kevin seperti sebuah perintah.

Alan terkejut hingga keningnya mengkerut bukankah Kevin bilang sebelumnya, jikalau harus menunggu saat yang tepat? Namun, Alan pun tak kuasa menolak. Bagaimanapun perintah Kevin adalah sebuah keharusan.

"Bukankah kamu sendiri bilang, jika foto-foto terlarang itu belum saatnya tersebar?" Tanya Alan. Kevin kembali berdecak, memutar bola mata malas.

"Itu karena Laras sudah melampaui batas."

1
Nurul Huda
Luar biasa
Dini Lestari
iiihhhh jdi kesel baca nya
Dini Lestari
kapAn nikah nya D percepat ya
Dini Lestari
yg 1 m nya ke mna ya masa udh abisss
Indah MB
Mel : Asikk ada drama gratisan 🤣🤣
Indah MB
duh.. kev... kev... jangan gengsi gitu napa.. kan Mel jadi pergi..

menikah Dengan Mr. Arogan mampir
Indah MB
Kev kamu berhutang lg sama Mel hihihi
Menikah dengan Mr. Arogan mampir
Indah MB
semoga kevin bisa membantu

Menikah dengan Mr. Arogan Mampir
Indah MB
Lyn mak Lampir...
tp kasian deh sama Mel.. pasti dia takut ibunya kecewa karena tidak perawan lagi

Menikah dengan Mr. Arogan mampir
Indah MB
aku fav ya kak... hehhee seruuu

Menikah dengan Mr. Arogan mampir
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: makasih kak🙏🏻🥰
total 1 replies
Indah MB
Tom keparat! gini aja udah enek ngebayangin si tom n jerry ini..

Menikah dengan Mr. Arogan mampir
Oom Oom
Luar biasa
Oja Iena
terbaik
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: makasih banyak kaka🥰🤗
total 1 replies
As Thyen
sungguh miris perempuan seperti laras walaupun dari keluarga berpengaruh tapi tidak berharga, luar biasa murahannya
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
bener tuh kata Kevin kalo dia pelakunya pasti sudah gak bakalan bernafas tuh Gio
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
Kan ternyata Gio yang kena balas dendam Amelia, karena memang harusnya dia bukan Kevin
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
Nah beneran Kevin atau Gio tuh
𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 𝓐ⷨ𝖒ⷷ𝖊ᷞ𝖑𝖑♛⃝꙰ ❤
Salah sasaran mel
Minarni Juita
knapa juga si Kevin GK langsung nikahin si Melia biar gk kerja lagi di club
s
mantappp
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!