NovelToon NovelToon
My Posesif Husband

My Posesif Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Contest
Popularitas:17.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Riria Raffasya Alfharizqi

Season 2 'Married With Ketos'

Menjalani hubungan jarak jauh itu susah dijalani bagi sebagian orang yang tidak kuat menahan rindu. Seperti kata Dylan, rindu itu berat dan..

Begitu juga yang sedang dijalani oleh pasangan muda Alsava dan Gerald. Ibarat kata baru diajak terbang tinggi kemudian harus terhempas pada sebuah kenyataan. Kenyataan bahwa salah satu dari mereka harus mengejar cita-cita dan impian.


Lalu bagaimana pertemuan mereka setelah lama terpisah? masih samakah hati yang dulu dirasa?

Jawabannya ada di kisah cinta mereka yang baru ya gaes 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fakta yang Menyakitkan

Alsa sedang duduk seraya memakan kue buatannya dan Bunda Nimas tadi. Tatapannya lurus ke depan, mengingat kisah hidupnya dengan Ninda yang berakhir mengenaskan. Untuk Ninda pastinya, bukan dirinya. Membuat Alsa menghela napas dalam. Jemarinya mengelus perutnya yang masih rata.

"Gue nggak nyangka endingnya kayak gini," gumamnya teringat dimana perseturuan dirinya dan Ninda sejak dari SMA.

Cup

Sebuah kecupan di puncuk kepalanya membuat Alsa mendongak. Terlihat Gerald dengan senyum manisnya.

"Baru pulang?" tanya Alsa seraya menyodorkan kue yang sedang dia makan.

Gerald mengangguk. Lalu duduk di depan Alsa. Menatap Alsa dengan tatapan yang susah diartikan.

"Ada apa Rald?" tanya Alsa tahu akan sesuatu.

Dari matanya Gerald terlihat menyembunyikan sesuatu.

"Lo cantik," jawaban Gerald membuat Alsa memutar bola matanya.

Lalu Alsa teringat dimana tadi Ninda datang ke rumah dan sudah meminta maaf secara langsung dengannya.

"Tadi Ninda ke sini," jeda Alsa.

"Dia minta maaf, gue rasa minta maafnnya dia sekarang tulus Rald, apa sebaiknya kita cab-"

"Enggak," potong Gerald.

Gerald menatap Alsa dengan begitu dalam. "Jangan pernah berpikir untuk mencabut laporan kita Al, itu akan sia-sia. Karena gue nggak akan pernah setuju," jelas Gerald membuat Alsa menelan salivanya dengan susah payah.

Gerald tidak pernah main-main dengan omongannya. Detik berikutnya tangan Alsa sudah digenggam oleh Gerald dengan elusan ringan.

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo." Gerald menatap Alsa dengan serius.

________

Malam ini Alsa sudah berdandan cantik. Gerald sudah memberitahu jika kedua orang tua Alsa sudah pulang. Sebenarnya jauh dari lubuk hatinya merasa sakit. Kepulangan kedua orang tuanya sama sekali tidak Alsa ketahui. Mereka sama sekali tidak memberitahu Alsa.

Terlihat gambaran Gerald dari pantulan cermin di depannya. Gerald sedang mengamatinya dari belakang. Alsa menoleh, lalu tersenyum dengan manis.

"Gue baik-baik aja," jelasnya meyakinkan Gerald.

Gerald membalsnya dengan senyuman. Lalu melangkah mendekat dimana kini Alsa berdiri. Tatapannya menatap Alsa iba, Gerald juga ingin menjelaskan tentang gadis yang kedua orang tua Alsa bawa. Tetapi Gerald juga tidak ingin sampai ikut campur terlalu jauh. Biarlah hal itu kedua orang tua Alsa yang menjelaskan.

Cup

Sekali lagi Gerald mengecup kening Alsa dengan lembut. Lalu menautkan jemari mereka untuk pergi.

Di hotel Ivander. Kini kedua orang tua Alsa dan Gerald sudah sama-sama menunggu kedatangan keduanya. Hanya saja ada yang beda malam ini. Seorang gadis yang cukup asing hadi di tengah-tengah mereka.

"Makasih Nimas, sudah menjaga Alsa," ucap Mami Eva di sela obrolan mereka.

Bunda Nimas terdiam sebentar. Sebelum akhirnya mengangguk. "Alsa anak yang baik," jawabnya membuat Mami Eva tampak tersenyum tipis.

Sementara gadis yang datang berama dengan kedua orang tua Alsa memilih untuk diam menyimak. Dia sendiri sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Alsa.

Sampai akhirnya kedatangan Alsa dan Gerald mengalihkan pandangan mereka.

Alsa bersama dengan Gerald berjalan santai menuju meja dimana kedua orang tua mereka kini sedang menunggu. Tatapan Alsa lurus ke depan. Bertahun jauh dari kedua orang tuanya sudah membuat Alsa terbiasa. Meski tidak dipungkiri hatinya sakit setiap kali mengingat perginya orang tuanya tanpa memberi kabar atau menanyakan kabar untuknya.

"Sayang." Mami Eva berdiri dari duduknya. Melihat putri cantiknya yang sudah sering dia abaikan.

Bahkan terakhir kali ketika Papi Dion sakit. Mami Eva meninggalkan mereka tanpa kabar. Dan kini mereka, tetapi dalam keadaan yang berbeda. Mereka kembali dengan adanya orang baru.

Mami Eva memeluk Alsa yang masih mematung di tempatnya. Rasanya sesak, sangat sesak untuk Alsa rasakan saat ini. Jika dulu Alsa mungkin akan menolak. Lain halnya dengan sekarang. Alsa sudah jauh lebih dewasa, meski tidak dipungkiri rasa sakit dalam hatinya masih sama seperti saat itu.

Mami Eva mengamati putrinya yang kini tumbuh semakin cantik. Alsa memiliki perawakan dan juga wajah yang cantik seperti dirinya.

"Kamu sudah dewasa sayang," ucap Mami Eva menatap Alsa haru.

"Aku tumbuh dewasa bersama keluarga yang sangat menyayangiku," jawab Alsa menatap Bunda Nimas dan Ayah Hendy secara bergantian.

Mami Eva mengangguk. Apa yang Alsa katakan memang benar. Dirinya tidak pernah ada untuk putrinya.

Alsa duduk di samping Gerald. Dia belum sadar akan adanya seseorang di sana. Sampai akhirnya suara Papi Dion membuat tubuh Alsa kaku seketika.

"Al, Mami Papi kembali untuk menebus apa yang sudah kita lakukan padamu-" jeda Papi Dion.

" Sekalian Papi sama Mami mau ngenalin kamu sama Leona, semoga kalian bisa saling akrab," jelas Papi Dion membuat mata Alsa seketika melirik ke arah gadis yang kini sedang tersenyum ke aranya.

Gadis itu duduk di samping Mami Eva. Terlihat Mami Eva juga begitu menyayangi gadis itu. Bahkan Mami Eva dengan lembut membelai rambut gadis itu dengan senyum manis ke arah Alsa dan Leona.

"Dia siapa?" tanya Alsa berusaha bersikap setenang mungkin. Meski tidak dipungkiri hatinya semakin tercabik hanya dengan kedatangan seseorang yang tidak dia inginkan.

Dengan lembut Gerald menggenggam tangan Alsa di bawah meja. Alsa menoleh ke arah Gerald, dengan tatapan sendu yang berhasil membuat Gerald semakin tidak tega.

Tetapi semesta mempunya jalan lain untuk hidup Alsa. Terkadang kita mmepunyai keinginan, tetapi semesta mempunyai kenyataan.

Alsa harus segera tahu rahasia besar yang kedua orang tuanya tutupi selama ini. Sebelum luka itu semakin menganga nantinya.

"Dia saudara tiri kamu," jelas Papi Dion tampak berat.

Beliau juga berusaha untuk tetap ikhlas menerima ini semua. Leona ialah anak dari Mami Eva dan salah satu produser terkenal di luar sana. Beliau sempat menjalin hubungan sebelum mengenal Papi Dion. Bisa dikatakan Leona ialah kaka tiri Alsa.

Dan sekarang Leona harus ikut bersama mereka karena Papinya dijerat hukuman seumur hidup. Atas pencemaran nama baik yang coba dilakukannya. Dengan menyebar beberapa video dan juga foto-foto Mami Eva kala itu. Ternyata beliau dalang dibalik ini semua.

Ayah Hendy dan Bunda Nimas menghela napas berat. Mau bagaimanapun Alsa memang harus tahu kenyataan yang sebenarnya.

"Mari sebaiknya kita makan dulu," ucap Ayah Hendy agar suasana tidak semakin tegang.

Setelah makan malam. Alsa duduk bersama dengan Gerald di luar ruangan. Mereka sedang melihat suasana malam di sekitar hotel. Pandangan Alsa lurus ke depan. Tanpa ekspresi dan tanpa suara.

"Tuhan baik ya Al," ucap Gerald membuka suara.

Alsa mengangguk. Masih dengan tatapannya lurus ke depan. Jika kalian mengira Alsa baik-baik saja saat ini. Kalian salah besar. Hati Alsa semakin robek, luka itu semakin dalam, tetapi Alsa mencoba untuk bersikap biasa saja. Seakan kenyataan yang baru saja diketahui olehnya bukanlah sesuatu yang harus dia tangisi atau dia sesali.

"Karena udah nyiptain wanita hebat seperi lo," lanjut Gerald membuat Alsa kali ini menoleh ke arahnya.

Terlihat mata Alsa yang mulai berkaca-kaca. Gerald semakin tidak tega melihat istrinya seperti sekarang. Dengan segera Gerald menarik Alsa ke dalam peluknya.

"Menangislah, gue ada buat lo," ucap Gerald mengelus puncuk kepala Alsa dengan lembut.

Tanpa mereka sadari. Papi Dion yang berdiri tidak jauh dari keduanya ikut sakit melihat putri cantiknya menangis karena keegoisan dan kesalahan yang tidak kunjung mereka jelaskan.

Mereka mengira dengan memberitahu Alsa sekarang tidak membuat Alsa sakit. Tetapi mereka salah. Alsa memang sudah dewasa, tetapi rasa sakit itu akan semakin bertambah dengan fakta yang ada sekarang.

1
Andriyati
buat apa,, anda sudah tidak di butuhkan
Andriyati
lagian aneh banget,, tinggal umumin kalau kalian sudah menikah,, idup kok di buat ribet
Andriyati
lagian ya saran dari icha itu selalu menjerumuskan kamu lo Al malah di ikuti,, aneh,, sahabat boleh tapi kalau saran ke arah yg gak baik jangan di ikuti
Uti Enzo
Luar biasa
Kayla Fadhil Nabil
ss
Kayla Fadhil Nabil
Saya
Uti Enzo
aku ikut bingung
ReynaL Rohiman
Luar biasa
Nona Aan Chayank
Yg herannya Papi Dion kaya gk ada harga dirinya banget, dapat istri jalang kaya si Eva ini, tapi kok bisa bertahan segitunya sampai mengabaikan Alsa yg anak kandungnya..
Yani Saja
Bagus
Asih Nurhayati
agak bingung ma alur nya loh
Nona Aan Chayank
Yang lucu itu Papi Dion..

kok segitu nya merawat anak hasil hubungan gelap mami Eva daripada Alsa yg anak kandung nya?
Lestary Tri
kerenn, ceritanya menarik . tdk membosan kan dan slalu candu di setiap part nya .
Kang cilok: Mampir juga kak ke “KAU DAN AKU, BERSAMA”😄
total 1 replies
Lestary Tri
huhhh . aku mampir lagi kak. gak bisa jauh" dr crita gerald dan alsa . entah lah cerita mereka terlalu canduu . sehat" kak . semangat buat karya yg bagus" lagi . slalu di tunggu . love kakak author .
Bahreil Ajah: pppppp
total 1 replies
Ahmadamrab Ahmadamran
jangan terima Alsa biarkan si Eva nyesal
Nur Laely
Luar biasa
Nur Laely
babang ganteung pulangg
Neng Siti
Luar biasa
duoNaNa
ga menghargai diri sendiri
fajar Rokman.
mampir lAgi thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!