Lastri Kembang Desa

Seila keluar dari pintu kelas matanya menoleh kiri kanan mencari sosok pria yang sudah lama menjadi sahabatnya, pria itu ternyata sedang berada di teras koridor kampus sedang membaca buku mata pelajaran selanjutkan yang akan masuk.

Saat lagi asik sibuk belajar tiba-tiba seseorang mengejutkan nya dari belakang.

"Woih, wah parah di cariin ternyata di sini." Ucap Seila lalu duduk di dekat Dani.

"Apa si sayang, kangen yah? ayo ngaku!" Ledek Dani kepadanya saat itu.

"Wish parah GeEr loh," Dia malah menarik kuping sahabatnya itu sampai memerah.

"Ahhhhhh, Aduh sakit sayangku." Ucap Dani sambil mengusap-usap kupingnya yang memerah akibat ulah nya barusan.

"Bandel sih, ke kantin yok." Ajak Seila lalu menarik tangan Dani menuju kantin, dia hanya bisa mengikutinya dengan berjalan tergopoh-gopoh. Di pertengahan jalan menuju kantin ada beberapa cowok yang menyapa gadis itu, Dani hanya terdiam saja.

"Seila," sapa beberapa cowok yang melewati mereka, Seila hanya tersenyum sambil merangkul Dani.

"Wah cowok Kaka Seila yah?" Tanya salah satu mahasiswa cowok yang sangat fans dengan dirinya. Seila hanya menanggapinya dengan tersenyum ramah, Dani kali ini jadi kambing hitam gadis itu lagi.

Asem aku jadi kambingnya Seila lagi, padahal nembak aja kagak. Seila ada-ada aja, ya ampun.

"Sayang mau makan apa sih dari tadi kita muter-muter Mulu," Dani akhirnya binggung dia baru sadar kalau dari tadi dia dan Seila cuma muter-muter doang. Seila sempat bengong lalu menunjuk salah satu penjual gado-gado di kantin itu.

"Kita ke sana aja yok kayaknya aku doyan makan gado-gado, keinget nenek." Mereka lalu duduk di salah satu kursi paling pojok, lalu memesan dua porsi gado-gado.

"Mas dua porsi pisah yah," Teriak Dani kepada mas penjual gado-gado itu.

"Iya dek," Penjual itu terlihat sangat senang karena mereka adalah pelanggan pertama nya dari pagi tadi, soalnya yang lain masih ujian jadi dia harus menunggu jam istirahat dulu.

"Seila kita jadi nggak liburan di kampung mu?" Tanya dani di tengah-tengah percakapan mereka.

"Iya dong jadi Dani sayang, kenapa?" Seila malah nanya balik ke Dani.

"Nggak papa kok cuma nanya doang sih," Dia hanya menanggapinya dengan senyum saja.

"Kamu semalam mimpi buruk lagi yah?" Tanya dani tiba-tiba.

"Iya dan, aku juga binggung ada apa sih sebenarnya sama keluarga ku di masa lalu." Dani lalu memukul-mukul pundak Seila dengan pelan.

"Yang sabar Seila sayang, semua pasti ada hikmahnya kok." Dani menguatkan Seila yang saat itu kepikiran dengan nya seakan mimpi itu benar-benar nyata terjadi.

Beberapa menit kemudian pesanan mereka sudah berada di depan nya, gado-gado itu terlihat enak dan menggugah selera makan Seila.

"Ini dek pesanan nya semoga kalian berdua suka." Ujar mas penjual gado-gado itu.

"Iya pak makasih," Seila mengucap terimah kasih kepada penjual gado-gado itu sambil tersenyum ramah.

Mereka melahap gado-gado itu dengan lahap, setelah semuanya selesai Dani dan Seila membayar pesanan mereka. lalu berjalan meninggalkan tempat itu, saat seila dan Dani asik mengobrol dia merasa di bagian lehernya merinding seperti ada sesuatu yang mengintainya.

Seila memegang batang lehernya sambil memijat-mijatnya, Dani merasa ada yang aneh dengan tingkah laku Seila. Seila langsung berbalik namun dia tidak melihat apa-apa di belakang nya.

Kayaknya ada yang tidak beres di kantin ini, aku harus mencari tau sendiri, baru kali ini aku merasa aneh.

"Ehmm ada apa sih dari tadi memegang leher Mulu abis tuh balik kebelakang lagi."

"Dani aku ngerasa kayak ada yang ngikutin aku loh, kita harus cari tau apa yang terjadi" Dani makin heran.

"Cari tau gimana? emang tau caranya?" Tanya dani lagi.

"Ya itu makanya kamu bantuin aku, pasti ada caranya." bisik Seila kepadanya.

"Iya iya aku bantuin, balik ke kelas yok." ajak Dani kepadanya, Seila hanya mengangguk tanda setuju. Mereka berlalu meninggalkan kantin itu sepasang mata mengintainya dari kejauhan seperti sedang merasakan hawa negatif pada Seila.

...🦋🦋🦋...

Di dalam kelas Seila kebanyakan diam dia kepikiran kejadian semalam dengan kejadian yang barusan dia alami, dia khawatir ada hubungan nya atau bisa jadi juga berbeda kasusnya.

Dosen kedua masuk kali ini ujian terakhir besok libur panjang, masalah nilai bakalan keluar di data smart kampus mereka masing-masing mahasiswa. Seila kali ini benar-benar tidak bisa fokus untuk belajar, entah kenapa kepalanya dipenuhi masalah lain sampai dia tidak bisa berfikir jernih dan fokus.

Ya ampun ada apa dengan ku, aku benar-benar tidak bisa berfikir dengan jernih. kesal ya pada dirinya sendiri.

Ujian kedua di mulai kali ini Seila menjawab seadanya saja, setelah selesai dia langsung keluar dia sudah malas berlama-lama duduk di dalam kelas. Dani kaget saat melihat Seila berjalan melewatinya lalu menyerahkan kertas ujian itu ke dosen pengawas padahal soal baru di kasih sepuluh menit yang lalu.

Wah parah sih Seila, kok dia cepat banget ngerjain nya.

Dani yang jelas-jelas belajar masih kewalahan mengerjakan tugas soal-soal itu, Seila menatap Dani dan memberinya kode kalau dia menjawabnya asal-asalan doang.

"Dan aku ngerjain soal tuh asal-asalan, aku tunggu yah di luar kelas." Ucap Seila dengan kode gerakan tangan dengan ngomong tanpa suara, Dani hanya mengangguk saja lalu memberi tanda oke kepada seila.

Seila lalu keluar dengan membawa tas nya keluar kelas, kali ini dia tidak mau banyak pikiran tentang pelajaran nya. kali ini kondisi mental nya lagi tidak stabil jika di paksa berfikir dia bisa stress.

Satu jam kemudian Dani selesai mengerjakan soal itu meski tidak semua jawaban yang dia cantumkan benar di lembaran ujian nya akan tetapi dia sudah berusaha berfikir sampai setengah jam, dan akhirnya orang yang kedua menyelesaikan tugas ujian si Dani.

Dani kembali mengambil tasnya lalu keluar meninggalkan ruang kelas itu, di luar dia mencari sosok gadis itu. Terlihat Seila sedang sibuk bermain dengan handphone nya, Dani langsung melompat duduk di dekatnya.

"Hai, lagi ngapain sayang?" Tanya dani kepada seila.

"Lagi nungguin kamu sayang," Ucap Seila dengan tersenyum ke arah Dani lalu melanjutkan bermain game ml.

"Nonton yuk di bioskop," Ajak Dani lalu menarik tangan Seila meninggalkan koridor kampus.

"Ya ampun bentar Dani ini lagi main game," Ucap Seila ngambek. Dani lalu melepas tangan Seila dan membiarkan dia melanjutkan bermain game.

"Wah kalah parah Dani aku kalah," mood Seila langsung tidak bagus.

"Yaudah kita nonton aja yuk," Ajak Dani dia kangen nonton bareng seila lagi.

"Yok, di bioskop mana?" Tanya Seila.

"Yang terdekat aja dari kampus," Ucap Dani lalu naik ke atas motor di ikutin Seila, motor itu melaju kencang ke jalan raya.

...🦋🦋🦋...