Mengandung benih kekasih sahabatnya sendiri, sungguh bukanlah hal yang pernah terbayangkan oleh Meisya. Akibat obat perangsang yang tanpa sengaja ia minum di acara party membuatnya terjebak melewatkan malam panas bersama Kenzo. Teman sekaligus kekasih dari sahabat baiknya.
Niat hati ingin melupakan kejadian malam panas bersama Kenzo, Meisya justru mendapatkan kenyataan pelik karena ia dinyatakan hamil tepat sebulan setelah kejadian malam kelam itu.
“Menikahlah denganku demi anak kita, setelah anak kita lahir, kita akan berpisah.” Kata Kenzo ingin bertanggung jawab.
Tak punya pilihan, Meisya menerima tawaran Kenzo. Dengan syarat menutupi pernikahan mereka dari Bianca karena Meisya tidak ingin menyakiti hati Bianca bila dia mengetahuinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MBKS 10 - Tak Ingin Mendua
Bu Maya segera menghentikan pukulan Mario pada Kenzo meski terasa sangat sulit karena tenaga Mario yang jauh lebih kuat dibandingkan dirinya. Tak tinggal diam, Meisya pun ikut membantu sampai perutnya hampir terkena sikut Mario.
“Meisya, kamu gak papa?” Wajah Kenzo kelihatan khawatir melihat Meisya. Dia sama sekali tidak memperdulikan rasa sakit di bagian wajahnya akibat pukulan Mario. Dia lebih peduli dengan kondisi Meisya yang sedang mengandung darah dagingnya
Meisya menggeleng. Wajahnya meringis melihat wajah tampan Kenzo yang nampak memerah akibat pukulan Mario.
“Berengsek!” Geram Mario menatap wajah Kenzo. Andai tidak dipisahkan oleh ibunya, dia pasti akan menghajar Kenzo tanpa ampun. Lagi pula abang mana yang bisa terima adiknya dinodai oleh seorang pria?
Bu Maya mengusap punggung Mario untuk menenangkannya. “Ibu tahu kamu marah, kamu kecewa dengan perlakuan Kenzo pada adik kamu. Tapi masalah tidak akan selesai jika diselesaikan dengan kekerasan. Ibu minta kita bahas masalah ini dengan kepala dingin!” Kata Bu Maya. Jika dibandingkan Mario, dia jauh lebih sakit mendengar putrinya sudah ternoda. Namun, Bu Maya masih bisa berpikir dengan tenang untuk mendengarkan penjelasan dan tujuan Kenzo sampai selesai.
Mario mengatur nafasnya yang tidak beraturan. Rasanya sulit sekali untuk bisa tenang. Tapi dia berusaha untuk melakukannya demi ibunya.
“Selain ingin menjelaskan apa yang sudah terjadi antara saya dan Meisya, saya juga ingin memberitahu niat baik saya untuk menikahi Meisya dalam waktu dekat ini.” Beri tahu Kenzo.
Kedua kelopak mata Bu Maya memicing. Sungguh, dia tidak tahu harus menanggapi perkataan Kenzo seperti apa. Putrinya yang masih berusia dua puluh tahun harus menikah karena alasan yang tidak baik. Sungguh berat bagi Bu Maya menerimanya. Namun, meski dia sulit untuk menerimanya, pada akhirnya Bu Maya tetap menyetujui niat baik Kenzo demi janin yang Meisya kandung.
Agar lebih memastikan jika Kenzo tidak lari dari tanggung jawab, Mario meminta Kenzo untuk menikahi Meisya hari itu juga. Setelah berunding dengan pihak keluarga dari ibu dan almarhum ayahnya, mereka memutuskan menikahi Kenzo dan Meisya secara siri di kediaman paman Meisya malam harinya.
“Aku gak menyangka jika aku akan menikah di usiaku yang masih sangat muda seperti ini.” Gumam Meisya sambil meneteskan air mata saat dirinya sudah dinyatakan sah sebagai istri dari Kenzo.
Kenzo yang melihat Meisya menangis merasa bersalah. Karena bagaimana pun juga dirinyalah yang pantas disalahkan dalam masalah mereka saat ini. Andai saja dia bisa mengontrol dirinya lebih baik malam itu, Meisya pasti tak akan rusak karena dirinya.
Dua hari setelah acara pernikahan dilakukan, Meisya dan Kenzo kembali ke ibu kota. Mereka tidak bisa meninggalkan Jakarta terlalu lama karena masih banyak pekerjaan yang harus mereka lakukan di sana.
“Kamu harus ingat, meski kita sudah menikah, kamu tetaplah orang asing bagiku. Jadi jangan sampai kamu berniat untuk ikut campur dalam urusanku!” Tegas Meisya saat mereka sudah tiba di Jakarta.
Kenzo hanya diam. Dia tahu betapa kerasnya Meisya. Maka dari itu Kenzo enggan untuk memberikan tanggapan. Dia pikir diamnya itu sudah bisa diartikan oleh Meisya jika dia menerima keputusan Meisya.
“Sesuai kesepakatan kita kemarin, aku ingin kamu segera pindah ke apartemen yang udah aku sewa untuk kamu.” Kenzo mengingatkan. Dia memang tidak ingin Meisya masih tinggal di rumah kontrakannya terlalu lama. Karena bisa menimbulkan masalah nantinya saat tetangga Meisya menyadari kalau Meisya sedang berbadan dua.
Meisya balik diam. Membuat Kenzo kembali melanjutkan langkahnya yang tadi sempat terhenti. Sembari melangkah keluar dari dalam bandara, Meisya terus bergumam di dalam hati.
“Apakah keputusanku saat ini adalah keputusan yang tepat?” Lirih Meisya. Rasanya masalahnya tidak akan selesai begitu saja meski ia sudah menikah dengan Kenzo.
Menyesal, rasanya tidak ada hal yang harus disesali oleh Meisya lagi. Karena saat ini dia dan Kenzo sudah menikah. Dia hanya bisa menerima takdirnya dengan baik tanpa kembali melihat ke belakang.
*
“Sayang, kok wajah kamu lebam gini?” Wajah Bianca terlihat khawatir saat bertemu Kenzo malam itu. Karena sudah dua hari Kenzo pergi tanpa kabar, membuat Bianca mengajak pria itu bertemu setelah Kenzo mengabari dirinya.
“Oh, ini. Cuma terbentur pintu doang, Sayang. Paling bentar lagi lebamnya juga hilang.” Kenzo menenangkan. Karena tidak ingin membuat Bianca curiga, dia jadi berbohong pada Bianca. Dari mulai alasannya pergi tanpa kabar dan alasan wajahnya lebam saat ini.
Bianca mudah sekali percaya pada Kenzo karena memang Kenzo tidak pernah berbohong pada dirinya. Setelah merasa lebih tenang dan yakin kalau Kenzo baik-baik saja, Bianca melanjutkan percakapan mereka.
“Aku heran deh sama Meisya, kenapa akhir-akhir ini dia susah banget buat dihubungi. Waktu aku datang ke rumahnya juga dia gak ada di rumah. Aku hubungi manejernya, katanya Mbak Eva juga gak tau Meisya dimana.” Kata Bianca.
“Mungkin Meisya lagi ada urusan yang gak bisa dia kasih tahu sama kamu, Sayang. Jadi, kamu tenang aja, ya. Dia juga bukan anak kecil yang harus selalu dipedulikan.”
Bianca mengangguk. Pembicaraan mereka tentang Meisya pun tak lama berakhir. Berganti dengan pembahasan mengenai hubungan mereka.
“Sayang, kita udah beberapa bulan menjalin hubungan. Tapi sampai saat ini kamu belum juga memperkenalkan aku sama orang tua kamu. Mau sampai kapan kamu terus bersikap seperti ini?” Tanya Bianca. Wajahnya kelihatan cemberut saat berbicara.
Kenzo menghela nafas. “Hubunganku dengan papa belum membaik sampai saat ini. Aku juga gak diperbolehkan pulang ke rumah. Sedangkan aku saja gak dibolehin masuk rumah, apa lagi dengan kamu, Sayang. Aku harap kamu bisa bersabar sampai hubunganku dan papa membaik.” Pinta Kenzo.
Bianca tak langsung memberikan tanggapan. Wajahnya masih kelihatan cemberut saja. “Lagian kenapa kamu gak minta maaf aja sama papa kamu sih, Sayang. Kenapa juga harus tetap keras kepala seperti ini.”
Kenzo sebenarnya malas melanjutkan pembicaraan mereka jika mengenai keluarganya. Karena dia bisa merasakan kalau bianca sama sekali tidak mengerti dengan kondisinya.
“Minta maaf? Itu berarti sama saja aku membenarkan perkataan papa kalau pekerjaanku sebagai penyanyi adalah pekerjaan yang buruk. Papa juga bisa berpikir kalau aku meminta maaf kepadanya karena aku udah gak sanggup hidup susah di luar dan pendapatanku sebagai penyanyi tidak cukup memenuhi semua kebutuhanku.”
“Tapi, mau sampai kapan hubungan kita terus seperti ini, Sayang? Umurku sudah dua puluh empat tahun. Sudah cukup dewasa untuk menikah. Aku juga ingin menjalin hubungan yang lebih pasti dari pada hubungan kita saat ini.” Bianca mengungkapkan isi hatinya. Membuat Kenzo terdiam dan menghembuskan nafas kasar di udara.
“Menikah? Bagaimana kita bisa menikah sedangkan aku sudah menikah dengan Meisya. Aku gak mungkin menikah dengan kamu di saat Meisya masih sah menjadi istriku. Meski aku tak mencintainya, tapi aku gak mau meduakannya sebagai istriku. Dan… rasanya sulit bagiku untuk memenuhi permintaan kamu untuk meresmikan hubungan kita ke jenjang pernikahan.” Gumam Kenzo dalam hati. Merasa gundah dan gelisah.
***
Jika teman-teman suka dengan cerita Meisya dan Kenzo, tinggalkan komentar dan klik tombol suka sebelum meninggalkan halaman ini. Satu lagi, jangan lupa kasih rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ seperti biasanya.
Untuk seputar info karya, teman-teman bisa follos akun instaggram @shy1210 yaaa
Terima kasih🌺
tambah seru
Bianca mendapati Kenzo sedang bersama Meisya.