NovelToon NovelToon
KU HARAMKAN AIR SUSUKU

KU HARAMKAN AIR SUSUKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Balas Dendam / CEO / One Night Stand / Anak Kembar / Dokter
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: akos

Rindi, seorang perempuan berusia 40 tahun, harus menelan pahitnya kehidupan setelah menjual seluruh hartanya di kampung demi membiayai pendidikan dua anaknya, Rudy (21 tahun) dan Melda (18 tahun), yang menempuh pendidikan di kota.

Sejak kepergian mereka, Rindi dan suaminya, Tony, berjuang keras demi memenuhi kebutuhan kedua anaknya agar mereka bisa menggapai cita-cita. Setiap bulan, Rindi dan Tony mengirimkan uang tanpa mempedulikan kondisi mereka sendiri. Harta telah habis—hanya tersisa sebuah rumah sederhana tempat mereka berteduh.

Hari demi hari berlalu. Tony mulai jatuh sakit, namun sayangnya, Rudy dan Melda sama sekali tidak peduli dengan kondisi ayah mereka. Hingga akhirnya, Tony menghembuskan napas terakhirnya dalam kesedihan yang dalam.

Di tengah duka dan kesepian, Rindi yang kini tak punya siapa-siapa di kampung memutuskan untuk pergi ke kota. Ia ingin bertemu kedua anaknya, melepas rindu, dan menanyakan kabar mereka. Namun sayang… apa yang dia temukan di sana.........

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon akos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. RENCANA APALAGI YANG AKAN DI LAKUKAN RUDY.

Luis segera berbalik dan berlari kecil mendekati layar monitor. Matanya terbelalak melihat dua janin di dalam sana — satu bergerak, sementara yang satunya diam tak bergerak sama sekali.

Dengan tangan gemetar, Luis menyapu layar monitor, dan keajaiban terjadi. Janin yang semula diam itu perlahan bergerak. Semua orang yang ada di ruangan menahan napas, seolah waktu berhenti sesaat.

“Apa-apaan ini... kenapa janin itu baru bergerak setelah aku menyentuh layar? Apa benar ini bayiku?” batin Luis gemetar.

“Tidak mungkin... aku mandul. Ini pasti bayi orang lain.”

Luis mundur selangkah, napasnya berat, tatapanya kosong menatap layar yang kini kembali menampilkan detak dua jantung keciL. Tanpa berkata apa pun, Luis melangkah pergi. Ia tak menoleh lagi, hingga akhirnya sosoknya lenyap di balik tembok, bersama sekretaris Zam yang tampak bingung mengikutinya.

Beberapa menit kemudian, perawat datang membawa tandu. Rindi dipindahkan ke ruang perawatan. Dewi yang sejak tadi menunggu di luar akhirnya bisa bernapas lega setelah dokter memastikan kondisi Rindi mulai membaik. Ia pun memutuskan untuk kembali ke restoran.

Rara memilih tetap tinggal. Ia duduk di sisi ranjang, menggenggam tangan Rindi yang belum sadarkan diri.

“Rindi… kasihan sekali nasibmu,” ucapnya, menatap wajah Rindi yang pucat.

“Kamu harus menghadapi peristiwa demi peristiwa yang mungkin seumur hidupmu tak pernah kamu bayangkan. Suamimu meninggal, kamu dijual ke tempat pelacuran, dua anakmu tak mengakui mu sebagai ibunya , dan hari ini… kamu hampir saja kehilangan nyawamu.”

Rara menunduk, matanya mulai berkaca-kaca.

“Kalau aku berada di posisimu, mungkin lain ceritanya.” lanjutnya dengan suara bergetar.

Tiba-tiba, jari Rindi bergerak pelan. Rara terkejut, segera menggenggam tangan itu lebih erat.

“Rindi? Kamu dengar aku, kan?”

Kelopak mata Rindi bergerak, lalu perlahan terbuka. Pandangannya buram, tapi ia bisa melihat sosok Rara di hadapannya. Sebuah senyum tipis terukir di bibirnya.

“Rara… jangan menangis,” bisiknya lemah.

“Aku masih hidup, bukan karena kuat… tapi karena aku masih punya alasan untuk bertahan.”

Rara terdiam, air matanya jatuh tanpa bisa ditahan.

“Alasan itu… siapa, Rin?” tanyanya pelan.

Rindi menatap langit-langit ruangan dengan pandangan kosong.

"Anak yang ada dalam rahimku ini,” Suaranya nyaris tak terdengar.

Rara menatapnya lekat

“Itu juga yang ingin kutanyakan padamu. Siapa ayah dari anak dalam rahimmu itu? Bukankah suamimu sudah lama meninggal?”

Rindi terdiam. Ia menunduk dalam-dalam, matanya mulai basah. Beberapa detik ia hanya terdiam, seolah mencari kekuatan untuk mengucapkan sesuatu yang selama ini ia simpan rapat.

Terlihat Rindi menarik nafas panjang

“Tuan Luis…”

“Apa?!” Rara hampir saja melompat dari kursinya.

“Tuan Luis? Maksudmu, ayah dari bayi itu?"

Rindi mengangguk pelan.

“Aku menyerahkan diriku bukan karena nafsu, Rara. Tapi karena aku tidak punya pilihan lain. Semua demi menyelamatkan satu-satunya harta yang kami miliki. Kami terlilit hutang bank demi menyekolahkan Rudy dan Melda. Sebelum almarhum suamiku meninggal, dia berpesan agar rumah itu jangan dijual. Katanya… kelak rumah itu akan menjadi tempat berkumpul keluarga, jika suatu hari Rudy dan Melda kembali.”

Air mata Rindi menetes.

Rara mengusap air mata Rindi.

“Sudahlah, semuanya sudah terjadi. Aku tidak ingin menyalahkanmu. Mungkin ini memang sudah takdirmu. Tapi… apa rencanamu ke depan? Apakah kamu akan mengatakan pada Tuan Luis bahwa bayi yang kamu kandung itu adalah anaknya?”

"Tidak. Aku yakin dia tidak akan menerima kehadiran bayi ini. Rara, tolong… kamu juga harus janji padaku untuk merahasiakan semua ini dari siapa pun,” ucap Rindi sambil menggenggam erat tangan Rara penuh harap.

“Tenanglah, Rin. Aku tahu kekhawatiranmu,” jawab Rara lembut sambil menepuk tangan Rindi dan mencoba tersenyum menenangkan.

“Terima kasih, Ra,”

***********************************

Sementara itu, di kediaman Rudy, pertengkaran hebat pecah antara Rudy dan istrinya, Rika.

Rika mengamuk. Semua barang di kamar berantakan, pecahan kaca berserakan di lantai. Napasnya memburu, matanya merah menahan amarah yang menumpuk.

“Katakan sebenarnya, Rudy! Dia itu ibumu, bukan?!” teriak Rika lantang sambil membanting vas bunga hingga pecah berkeping-keping.

Rudy memijit pelipisnya, berusaha menahan diri, tapi kesabarannya habis.

“Aku harus bilang apalagi, Rika?! Dia itu cuma pengasuh kami! Ayah dan ibuku sudah lama meninggal! Kenapa kamu lebih percaya pada perempuan itu ketimbang suamimu sendiri?” bentaknya dengan suara berat.

“Terus kenapa dia mengeluarkan kutukan itu, hah?!” Rika tak mau kalah. Air matanya menetes di pipi yang memerah.

“Dia bilang air susunya haram untuk kalian! Aku tidak mau kutukannya juga menimpa aku dan anakku, Rudy!”

“Jangan bodoh, Rika! Kutukan itu cuma mitos!” Rudy menepis tangan Rika yang menunjuk ke arahnya.

"Tidak ada yang namanya kutukan dari seorang wanita yang bahkan bukan siapa-siapa bagi kita!”

Rika menatap suaminya dengan pandangan tajam, lalu berbisik dengan suara bergetar,

“Kamu bisa bohong pada aku, Rudy… tapi tidak pada matamu sendiri. Wajahmu dan wajah perempuan itu—terlalu mirip.”

Rudy membeku. Seketika ruangan terasa sunyi. Detik jam di dinding terdengar begitu jelas.

“Aku tidak mau membicarakan ini lagi,” ujarnya pelan namun tegas. Ia berbalik, mengambil jaket, lalu melangkah keluar meninggalkan kamar.

Rika terisak di lantai, memeluk lututnya yang gemetar.

“Kau boleh menyangkal, Rudy… tapi cepat atau lambat, kebenaran itu pasti muncul."

Sementara di luar, Rudy menyalakan mobilnya dengan wajah muram. Dalam hatinya berkecamuk perasaan yang tak bisa ia jelaskan — marah, takut, dan… ragu. Kata-kata Rika terus terngiang di kepalanya.

“Wajahmu dan wajah perempuan itu terlalu mirip…”

Mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan berhenti di sebuah lorong kecil di tengah kota.

“Sial! Kenapa perempuan kampung itu harus muncul dalam hidup kami? Rumah tangga kami dulunya baik-baik saja, tapi sejak kehadirannya, semuanya hancur. Ini tidak bisa dibiarkan. Malam ini juga dia harus mati,” geram Rudy sambil mengepalkan tangan di setir.

Perlahan Rudy mengeluarkan ponsel dari sakunya dan mencari kontak seseorang.

“Tut… tut… tut…”

Rudy menunggu lama sampai sambungan teleponnya terhubung.

“Kamu dari mana saja? Kenapa lama sekali mengangkat teleponmu?” bentak Rudy ke arah lawan bicaranya.

“Maaf, Tuan. Saya tadi berada didalam bar — suara musiknya sangat keras, jadi tidak terdengar kalau Tuan menelpon. Ada keperluan apa rupanya, Tuan?” jawab seorang pria dengan nada gugup.

“Aku ada kerjaan untukmu. Segera kemari dan bawa beberapa anak buahmu. Alamatnya akan aku kirimkan nanti.”

“Baik, Tuan. Dengan senang hati,” balas pria itu.

Rudy kembali memasukkan ponsel ke dalam saku. Tatapannya menembus kaca, menyingkap dinginnya malam.

“Malam ini hidupmu akan berakhir. Setelah ini, tak akan ada lagi yang berani mengusik kehidupan kami.”

1
lin s
ckck sirudi GK tau bls budi, kpn kena krma, ibu sendiri mau dimusnahin, apa gk ada rasa ksih sayang,/Right Bah!/
Erchapram
Kak Othor, 40 tahun sudah punya anak yang menjadi pengusaha sukses dan punya bayi. Apa si Rindi menikah muda umur 15 thn, atau bagaimana? Menurutku 47 thn - 50 thn lebih ideal usia untuk Rindi.
Ma Em
Dasar anak durhaka kamu Rudy demi harta kamu malah jadi anak yg tdk akan dapat keberkahan dlm hidupmu karena kamu tdk mau mengakui ibu kandungmu sendiri pasti azab akan datang untuk menghukum mu .
Ayesha Almira
kejamnya Kamu Rudy...mata hati mu sudah tertutup
Ma Em
Semoga Rindi dan anak dlm kandungan ya baik baik saja dan selamat .
Ayesha Almira
ceritanya menarik bagus
Ayesha Almira
smga janinnya baik2 ja...
Ma Em
Tegang Thor deg degan baca bab ini , semoga Rindi bisa tertolong dan bisa sehat kembali agar bisa menyaksikan kehancuran Rudy dan Melda si anak durhaka .
Ma Em
Thor hukuman apa nanti yg akan diterima anak durhaka seperti Rudy dan Melda , jgn langsung mati Thor buat Rudy dan Melda karma yg sangat pedih .
Purnama Pasedu
tuan Luis ya
Ayesha Almira
saking udh g bisa mahn sesk di dada rindi mengeluarkan kata2 sakral.smga rindi sembuh..
Jordan Nbx
Rasakan Rudy dan melda, sudah dapat kutuk.
Ayesha Almira
smga rindi g bersujud...d bersarkan dengan kasih sayang...tp pa blsnnya...yg kuat rindi,ambaikan mereka suatu saat penyesalan dtng
Ayesha Almira
ibu kandungpun ingn mempermalukan sebegitunya Melda ma Rudy...dsaat penyesalan dtng smga hati rindi tertutup buat anak durhaka sprt Melda jg rindi
Ayesha Almira
slh tangkap Aldo...smga Luis BS melindungi rindi
Ayesha Almira
slh tangkap Aldo...smga Luis BS melindungi rindi
Purnama Pasedu
waduh,,,rindi gimana ya
Ayesha Almira
duh smga rindi selamet,
Jordan Nbx
sampai kapan berakhir Rindi
Ayesha Almira
kasihan rindi g tenang sama sekali...smga DA yg mendukung rindi,disaat sprt ini..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!