Aku menikah selama sepuluh tahun dengan cinta sejatiku, meski tahu bahwa cinta sejatiku itu mencintai kakakku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nix Agriche, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 6
...Aspen....
Setelah menjemput putraku, kami kembali ke rumah.
Calen sangat khawatir. Begitu khawatirnya hingga dia tidak mau berpisah dariku.
Ya, inilah dia, putraku.
Satu-satunya yang peduli tentang kesejahteraanku. Satu-satunya yang mencintaiku tanpa syarat.
Sejak aku bangun, ada sesuatu yang sangat jelas bagiku.
Yaitu, satu-satunya orang yang berharga dalam hidupku, adalah putraku dan temanku. Tidak ada orang lain.
Semua orang lain telah berhenti ada bagiku.
Cinta dan kasih sayang yang masih kurasakan untuk keluargaku, menghilang saat mereka berkomplot untuk menyakitiku.
Cinta dan pengabdian yang kurasakan pada Aziel, menghilang saat aku melihatnya mencium dan bertunangan dengan adikku.
Aku telah menghabiskan seluruh hidupku mencoba membuat orang-orang yang aku cintai, mencintaiku kembali. Tapi, semua yang kuterima adalah kebencian.
Penghinaan.
Perlakuan buruk.
Hari ini aku katakan cukup.
Aku sudah muak mencoba membuat mereka menerimaku.
Sejujurnya, mereka boleh membenciku sepuasnya. Karena itulah satu-satunya yang kurasakan pada mereka, aku merasakan kebencian.
Kebencian pada orang tuaku.
Kebencian pada saudara-saudaraku dan keluarga besarku.
Dan, di atas segalanya, kebencian pada Dakota dan Aziel.
Dia terkejut dengan ledakan emosiku yang tiba-tiba.
Bukan hanya dia, semuanya.
Aku yakin tidak ada yang menyangka bahwa Aspen bodoh akhirnya membela dirinya sendiri.
Aku melihat bagaimana mantan suamiku terlihat bodoh karena penghinaanku.
Aku melihat kesedihan ibuku dan saudara-saudaraku saat melihatku lagi. Aku hidup tapi, dengan harga berapa?
Apakah mereka menyesali apa yang mereka lakukan padaku? Itu tidak penting bagiku sekarang.
Seperti yang kukatakan, satu-satunya keluargaku adalah putraku dan Carolina, tidak ada orang lain.
Sepuluh tahun yang lalu ayahku mencoretku dari pohon keluarga. Jadi, seharusnya setelah menikah dengan Aziel, aku harus menggunakan nama belakangnya dan menjadi <
Tapi, itu adalah gelar yang tidak pernah diizinkan untuk kugunakan.
Nama belakang yang tidak pernah menjadi milikku.
Sepuluh tahun yang lalu, aku berhenti menjadi seorang Voinescu.
Aku juga tidak pernah menjadi seorang Bradford.
Namun, meskipun ditolak, aku menggunakan nama belakang keluargaku.
Tapi, itu berakhir hari ini.
Aku akan mencari nama belakang baru dan memulai dari nol.
—Aspen, jika kamu menginginkan nama belakang baru, kamu selalu bisa menggunakan milikku. –Kata Carolina, sambil menyesap kopinya–.
Nama belakang Carolina... Sangat indah, sejujurnya.
Carolina D'oggioni.
Tapi, bagaimana aku bisa berani menggunakan nama belakangnya?
—Terima kasih Carol, tapi...
—Tidak ada tapi-tapian. –Dia memotong perkataanku–. Aku menganggapmu saudara perempuan yang tidak pernah kumiliki dan, sama sepertimu, aku juga berpikir bahwa kita adalah keluarga. Jadi, jangan katakan apa-apa dan mari kita urus agar itu menjadi resmi. –Ujarnya–.
Aku bisa merasakan simpul di tenggorokanku.
Aku ingin menangis.
Dia selalu ada, ketika seluruh dunia memunggungi saya, Carolina-lah yang membukakan pintu rumahnya untukku.
Sementara orang tuaku menikmati kekayaan mereka.
Carolina dan aku, bekerja seperti anjing untuk bisa mendapatkan uang dan makan.
Ketika Calen lahir, aku pergi dengan Aziel.
Namun, aku tidak pernah memunggungi satu-satunya orang yang berada di sisiku dalam kesulitan.
Dia adalah saudara perempuan yang selalu ingin kumiliki.
Dia adalah keluarga yang telah kupilih.
Dan, itulah mengapa aku akan mengadopsi nama belakangnya.
Bagiku, Carolina lebih dari sekadar teman, dia adalah seorang saudara perempuan. Dia adalah seorang ibu. Dia adalah penghiburan. Dia adalah segalanya dan lebih.
Kami tidak perlu mengatakan apa-apa, segera kami pergi untuk mengurus perubahan nama belakang.
Hanya butuh satu minggu.
Satu minggu dan aku menjadi <
Meskipun telah diusir sepuluh tahun yang lalu, aku masih menggunakan nama belakang lamaku dengan hormat.
Hari ini, aku melepaskan semua yang membuatku terikat pada keluarga Voinescu.
Saat aku berada di rumah, aku mengamati cincin kawin yang kakek Aziel telah memaksa untuk memberikannya kepadaku.
Cincin perak, dengan berlian di tengahnya.
Apa yang dulu membuatku bangga, sekarang tidak lebih dari sekadar benda tak berharga.
Aku melepaskan apa yang selalu ingin kumiliki, dan dengan demikian aku juga melepaskan Aziel Bradford.
Aku telah memulai tahap baru dalam hidupku ini. Meninggalkan rasa sakit.
Sekarang menjadi Aspen D'Oggioni, aku akan mulai menjalani kehidupan yang selalu aku impikan.