Pengertian Sang Kaisar Kegelapan

Pengertian Sang Kaisar Kegelapan

Bab 1– Panah Terakhir

Luna Arindya adalah seorang gadis jenius, ia pemanah profesional yang memiliki bakat luar biasa. Ia juga memiliki kecantikan yang luar biasa, serta kebaikan hati dan ceria, tapi sudah beberapa hari ini ia berubah jadi pendiam.

Sampai sampai sang sahabat bingung melihat Luna yang banyak diam, "Lun, kamu kenapa dari tadi kok diam aja, eh bukan dari tadi tapi dari beberapa waktu lalu?" tanya Mei

"Gak tau aku juga bingung, perasaan ku gak enak dan juga aku sering dengar suara suara ada yang panggil aku tapi gak tau siapa" jawab Luna

"Mungkin perasaan kamu saja Lun, yaudah gak usah di pikirin. Oh iya bagaimana novel yang aku kasih bagus gak?" tanya Mei

"Is bagus apanya, keluarga gila dan apa itu kaisar gay ya kok gak suka wanita. Kalau aku jadi putri itu sudah aku sleding tu kaisar item" ujar Luna kesal

"Hahaha.... Kok kaisar item sih, kamu ada ada aja" tawa lucu Mei.

"Iya kang dia kaisar kegelapan ya gelap itu hitam yaudah panggil aja kaisar hitam" ujar Luna cuek

"Hahaha.... Hahaha.... Baiklah baiklah, ayo tidur besok kamu harus mengikuti kompetisi terakhir, aku yakin kamu pasti menang" ujar Mei

Luna memandang mei lama, dan itu membuat mei bingung, tiba tiba Luna memeluk mei erat "Mei terima kasih sudah hadir menjadi sahabat terbaikku, terima kasih sudah menemaniku, menjadi sahabat, menjadi kakak, menjadi keluarga terbaikku. Terima kasih aku sayang sama kamu Mei"

Mei terdiam mendengar ucapan Luna hanya terdiam dengan hati yang berdetak, rasa takut, sedih dan merasa akan kehilangan sesuatu.

"Mei....Jika usiaku kelak tidak panjang dan aku pergi duluan, aku mau kamu melanjutkan hidup lebih baik lagi dan tolong urus anak anak panti kita aku titipkan semua harta ku pada kamu ya" ujar Luna lagi

"LUNA... DIAM...!! kamu ngomong apa sih, hiks.... hiks.... hiks... Kita akan hidup panjang bersama sampai tua, jadi jangan bicara yang tidak tidak" marah Mei dengan rasa takut di tinggalkan

Mereka tidak bicara lagi tapi tangis mereka berdua terdengar nyaring di kamar itu.

...----------------...

Keesokan harinya

Pagi ini Mei dan Luna berusaha tidak membahas masalah semalam, mereka sudah berangkat ketempat pertandingan berada.

Tidak lama setelah mereka sampai pertandingan pun di mulai, semua peserta bergantian untuk maju, dan tibalah giliran Luna.

Suara peluit panjang memecah udara sore yang panas. Sorakan penonton di stadion memekakkan telinga, namun Luna Arindya tak mendengarnya. Dunia di sekitarnya mengabur. Pandangannya hanya terfokus pada target bundar sejauh lima puluh meter di depannya.

Tarik… tahan… lepas.

Anak panah melesat, menembus udara, dan PLAK! menancap tepat di tengah lingkar emas. Tepuk tangan bergemuruh. Luna menghela napas lega, namun senyum belum sempat mengembang ketika suara gemuruh aneh terdengar di atasnya.

Orang-orang menjerit. Sebuah papan reklame raksasa, terpukul angin kencang, terlepas dari gantungannya dan jatuh bebas ke arah tribun tempat ia berdiri. Instingnya sebagai atlet membuatnya mendorong rekan setim menjauh.

Dentuman keras. Gelap.

"TIDAK......LUNA..... LUNA BANGUN LUNA.... JANGAN TINGGALKAN AKU LUNA " teriak Mei histeris melihat keadaan Luna yang berlumuran darah dan sudah tidak bernafas, ia sampai pingsan berkali kali.

Sedangkan di dunia lain, ada seorang gadis yang sedang terbaring pucat bagaikan tidak bernyawa yang di sampingi dayang pribadinya yang menangisinya.

Tapi tidak lama kemudian tanpa di sadari sang dayang ketika kesadaran sang nona sudah kembali, gadis itu terbangun dan mendapati dirinya terbaring di tempat asing. Aroma dupa memenuhi hidungnya, langit-langit kayu berukir di atas kepalanya tampak asing. Tangannya meraba kain lembut bukan seragam olahraga, tapi jubah panjang bersulam awan emas.

“Putri… Anda sudah sadar!” suara seorang pelayan perempuan terdengar lega, tapi wajahnya penuh kekhawatiran, sembari menghapus air matanya

Putri? gadis itu ingin bertanya, tapi kepalanya mendadak penuh potongan ingatan yang bukan miliknya hidup seorang Putri Keempat Kekaisaran Awan, anak dari selir yang meninggal muda, lemah sejak lahir, dan tak pernah mendapat perhatian kaisar.

Ingatan terakhir membuat tubuhnya menegang. Dalam cerita novel yang ia baca, putri ini… akan dikirim sebagai pengantin persembahan bagi Kaisar Kegelapan.

Penguasa itu disebut sebagai pria yang berhati iblis tidak pernah tersenyum, dingin, dan membenci wanita. Seluruh selir yang pernah masuk ke istananya berakhir mati dengan cara misterius.

Gadis itu meremas seprai di tangannya.“Apa... Aku di novel ini… di tubuh gadis yang mati di bab awal?” gumamnya nyaris tak terdengar.

"Ya ampun... Bagaimana bisa aku harus berhadapan dengan kaisar hitam itu, pasti wajahnya gosong kayak panci.....ah... Mati aku " keluh gadis itu yang ternyata Luna.

Iya Luna yang bertransmigrasi ke dunia lain, "Ini pasti kutukan karena aku menghina dia kemarin, dan jika tidak salah wajah putri itu ini sedang tidak baik baik saja karena racun" keluh Luna

"Aku harus obati, agar kaisar bodoh itu tidak ilfil walau dia tidak suka wanita" ujar hati Luna

Pelayan itu menunduk, salah mengira gumaman Luna sebagai keluhan. “Putri… perintah sudah turun. Tiga bulan lagi, Anda akan berangkat menuju Istana Hitam untuk dinikahkan dengan Yang Mulia Kaisar.”

Luna menatap langit-langit, bibirnya melengkung miring."Tiga bulan? Baiklah, kalau kaisar itu membenci wanita… maka dia akan mendapati satu wanita yang tidak akan mudah ia benci… atau buang begitu saja."

"Apa... Putri anda setuju?" kaget Lan Mei pelayan pribadinya yang setia dari mendiang ibunya

"Tentu saja, percuma saja bukan untuk menolak. Lagian aku ingin pergi dari sini... kita akan buat kekuatan di tempat baru untuk membalas mereka yang ada di sini. Di kira aku ayam sajen apa dikasih untuk jadi persembahan. Ngapain juga kaisar bodoh itu mau di kasih wanita apa bisa di makan, memang kaisar bodoh" kesal Luna yang sekarang bernama Rui Zhi Han

Lan Mei yang mendengar itu sangat terkejut dengan mata terbelalak tidak menyangka dengan ucapan sang putri, putri yang biasanya pendiam dan penakut kini memiliki tatapan tajam terlihat tegas dan juga keusilan.

"Putri apa kepala anda sakit" tanya Lan Mei hati hati

Rui Zhi Han menatap Lan Mei heran, "Hem... Tidak, aku baik baik saja, memangnya aku kenapa?"

"Tidak... putri" Jawab Lan Mei gugup sembari menunduk

"Baiklah jika begitu bantu aku siapkan air aku ingin mandi dulu" ujar Rui Zhi Han

"Baik putri saya siapkan" ujar Lan Mei lalu pergi

Di luar, angin sore membawa kabar ke seluruh negeri: pengantin Kaisar Kegelapan telah dipilih. Dan tak ada yang tahu, pengantin kali ini… bukan gadis biasa.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Andi Ilma Apriani

Andi Ilma Apriani

hadiiirr semoga sampai tamat ya thoorrr

2025-08-16

1

Bzaa

Bzaa

menarik, kerennn...
bintang 5 dan kopi udah otewe y

2025-09-23

0

Lina Hibanika

Lina Hibanika

aku mampir nih thor

2025-08-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1– Panah Terakhir
2 Bab 2 hutan
3 Bab 3 Harimau
4 Bab 4 pertemuan
5 Bab 5 Yu Zhi
6 Bab 6 Harta Karun
7 Bab 7 Rumor
8 Bab 8 kedatangan musuh
9 Bab 9 hadiah tak terduga
10 Bab 10 kebenaran yang terungkap
11 Bab 11 permintaan
12 Bab 12 keputusan
13 Bab 13 perjalanan
14 Bab 14 Pernikahan Dan Perjamuan
15 Bab 15 Pertama di Istana Kegelapan
16 Bab 16 Hari-Hari Sebagai Permaisuri Kekaisaran Kegelapan
17 Bab 17 Penenang Aura Iblis.
18 Bab 18 Menyusup ke Sayap Hitam
19 Bab 19 penyusupan Markas Sayap Hitam 2
20 Bab 20 Menjadi Umpan
21 bab 21 Pesan Rahasia Rui
22 Bab 22
23 Bab 23 Awal Pertempuran
24 Bab 24 hancurnya Mo Xian si iblis
25 Bab 25 hukuman untuk Liang De
26 Bab 26
27 Bab 27 Buah Persik Abadi
28 Bab 28
29 Bab 29
30 bab 30
31 Bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 Bab 34
35 bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 bab 58
59 Bab 59
60 bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 bab 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1– Panah Terakhir
2
Bab 2 hutan
3
Bab 3 Harimau
4
Bab 4 pertemuan
5
Bab 5 Yu Zhi
6
Bab 6 Harta Karun
7
Bab 7 Rumor
8
Bab 8 kedatangan musuh
9
Bab 9 hadiah tak terduga
10
Bab 10 kebenaran yang terungkap
11
Bab 11 permintaan
12
Bab 12 keputusan
13
Bab 13 perjalanan
14
Bab 14 Pernikahan Dan Perjamuan
15
Bab 15 Pertama di Istana Kegelapan
16
Bab 16 Hari-Hari Sebagai Permaisuri Kekaisaran Kegelapan
17
Bab 17 Penenang Aura Iblis.
18
Bab 18 Menyusup ke Sayap Hitam
19
Bab 19 penyusupan Markas Sayap Hitam 2
20
Bab 20 Menjadi Umpan
21
bab 21 Pesan Rahasia Rui
22
Bab 22
23
Bab 23 Awal Pertempuran
24
Bab 24 hancurnya Mo Xian si iblis
25
Bab 25 hukuman untuk Liang De
26
Bab 26
27
Bab 27 Buah Persik Abadi
28
Bab 28
29
Bab 29
30
bab 30
31
Bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
Bab 34
35
bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
bab 58
59
Bab 59
60
bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
bab 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!