Cinta masa kecil yang tiba tiba menjadi calon pengantin karena harus menjadi pengantin pengganti menguak beberapa fakta yang tersembunyi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisaJm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24
Seperti biasa hari ini Zavey berangkat ke kantor, sedangkan Jenna tengah berada di dalam kamarnya seraya berselancar di media sosial, ia melipat bibirnya ketika melihat postingan Clara bersama dengan teman teman nya yang lain.
“Rasanya aku juga ingin bergabung dengan mereka.”
Gumam Jenna, ia meninggalkan jejak di postingan Clara namun ketika melihat rekomendasi akun, ia melihat akun media sosial milik Zavey, sedikit ragu jika itu memang akun Zavey lantaran ia memang tidak tahu akun media sosial pria itu.
Ia kemudian melihatnya, tak ada foto Zavey di sana hanya ada foto foto pemandangan, apa mungkin hanya kebetulan saja nama nya sama? Namun ketika ia melihat dengan teliti sepertinya ia mengenal tempat di foto itu.
“Bukan kah ini danau itu? Apa ini aku?”
Gumam Jenna seraya memicingkan matanya mencoba untuk memastikan, benar saja yang ada di foto itu adalah dirinya, Jenna terkejut tak menyadari jika Zavey akan mengambil foto seperti itu, ia kemudian melihat beberapa foto lain, sepertinya itu foto lama.
“Sepertinya aku pernah melihat foto ini.”
Gumam Jenna, ia kemudian mencoba mengingat foto foto itu, seketika ia teringat foto yang mama Zoya perlihatkan padanya, persis memang sama persis, jadi berarti itu memang akun Zavey? Dan dia sudah memposting foto foto itu sejak dulu? Mengingat tahun postingan nya tepat ketika mereka masih sekolah menengah pertama.
“Hmm, romantis sekali.”
Gumam Jenna tersenyum manis, ia kemudian kembali melanjutkan ke bawah, kemudian tatapan nya tertuju pada sebuah foto yang sangat ia kenali.
“Seharusnya dia tidak memposting foto ini, orang orang bisa salah paham.”
Gumam Jenna melihat foto kelulusan Zavey dan Lysandra namun seketika ia teringat orang orang tidak akan salah paham karena semua orang tahu jika yang menikah dengan Zavey adalah Lysandra bukan dirinya.
Tengah asyik menatap layar ponselnya tiba tiba terdengar suara ketukan pintu membuat Jenna menoleh, terlihat Lysandra tengah membuka pintu membuat Jenna tersenyum tipis, Lysandra kemudian masuk dan menghampiri Jenna.
“Jenna, kakak merasa bosan karena tidak punya ponsel, apa kau bisa meminta Zavey membelikan kakak ponsel terbaru?”
Tanya Lysandra, mendengar itu Jenna diam sejenak lalu menganggukkan kepalanya namun bukan meminta pada Zavey, ia justru memberi kartu ATM miliknya kepada kakaknya.
“Gunakan itu, kakak juga bisa berbelanja jika mau.”
Ucap Jenna, Lysandra tersenyum lalu memeluk Jenna dengan erat.
“Terima kasih adikku sayang, kakak akan segera mengembalikan nya nanti.”
Ucap Lysandra tersenyum lebar.
“Apa perlu ku temani?”
Tanya Jenna, mendengar itu senyum Lysandra seketika memudar, ia kemudian menggelengkan kepalanya.
“Tidak perlu, kakak bisa sendiri, kakak boleh meminjam mobil Zavey kan?”
Tanya Lysandra, lagi Jenna diam sejenak hingga akhirnya menganggukkan kepalanya, ia kemudian memberikan salah satu kunci mobil milik Zavey pada Lysandra.
“Ah iya, password ATM nya?”
Tanya Lysandra pada Jenna.
“Tanggal lahirku.”
Ucap Jenna seketika membuat Lysandra terlihat kebingungan, pasalnya ia tidak mengingat tanggal lahir Jenna selama ini ia bahkan tidak pernah mengucapkan atau merayakan nya.
“Kakak lupa.”
Gumam Lysandra, Jenna kemudian memberitahu tanggal lahirnya, lalu Lysandra kembali ke kamarnya untuk bersiap siap.
Lysandra pergi meninggalkan rumah dengan pakaian serba tertutup, ia menggunakan masker, lalu topi untuk menutupi wajahnya, takut saja jika orang suruhan mama dan papa nya melihat keberadaan nya, sedangkan Jenna menatap kepergian Lysandra dari jendela kamarnya.
Hal pertama yang ia beli adalah ponsel keluaran terbaru, ia membeli tanpa bertanya harga tak peduli berapapun angka yang terkuras dari ATM Jenna, lalu ia membeli cukup banyak pakaian lalu segera memakainya.
Lysandra menatap dirinya di cermin dengan pakaian baru nya.
“Ya, inilah Lysandra Elvern yang sebenarnya.”
Gumam nya tersenyum lebar menatap dirinya yang sudah kembali seperti dulu, ia keluar dari beberapa butik membuat beberapa orang yang mengenalnya terkejut melihat keberadaan nya.
“Bukan kah itu Lysandra Elvern?”
“Cantik sekali!”
“Setelah menikah dia tetap terlihat cantik!”
Lysandra tersenyum mendengar pembicaraan orang orang itu, memang sudah seharusnya ia mendengar pujian itu dari semua orang, namun seketika senyumnya memudar ketika seseorang mengatakan tentang bentuk tubuhnya.
“Tapi dia terlihat sedikit berisi.”
“Apa mungkin dia sedang hamil?”
Lysandra kemudian menatap tajam wanita itu lalu menghampirinya.
“Memang nya kenapa jika aku terlihat berisi? Urus saja dirimu yang terlihat seperti tengkorak berjalan!”
Ucap Lysandra lalu meninggalkan wanita itu dengan perasaan kesal, sedangkan beberapa orang menyayangkan sikap Lysandra yang di rasa sangat sombong dengan latar belakang keluarga nya.
“Bukan kah seharusnya dia senang jika orang mengatakan dia sedang hamil?”
Tanya orang orang di sana, Lysandra yang berada di dalam mobil mencoba untuk menenangkan dirinya.
“Kenapa aku harus marah? Wajar saja mereka mengira aku hamil karena yang mereka tahu aku sudah menikah dengan Zavey, citraku menjadi buruk karena kehamilan ini! Apa ku gugurkan saja?”
Sedangkan Jenna kini berada di kamar Lysandra, ia mencoba mencari test pack milik Lysandra untuk memastikan kehamilan kakaknya, namun sudah hampir setengah jam ia mencari namun tak ada apapun yang ia temui hingga membuatnya merasa sangat lelah.
Ia kemudian memilih duduk di sofa namun tubuhnya merasa tak nyaman, ia merasa ada yang mengganjal membuatnya segera bangun dan mengecek sofa itu, namun matanya seketika membulat melihat benda yang ia cari justru menghampirinya.
“Jadi dia memang benar hamil?”
Zavey tengah berada di kantor nya, ia hampir selesai dengan pekerjaan nya namun tiba tiba mendapat telepon dari resepsionis.
“Selamat siang pak Zavey, maaf mengganggu waktunya tapi istri bapak baru saja datang ke kantor, sekarang ia menuju ruangan bapak.”
Ucap wanita itu membuat Zavey mengerutkan keningnya, Jenna ke kantor? Tumben sekali? Apa terjadi sesuatu di rumah?
Tak lama terdengar suara ketukan, membuat Zavey segera beranjak dari duduknya lalu melangkah menuju pintu, siap untuk memeluk istrinya itu namun seketika senyumnya memudar melihat sosok yang datang bukanlah Jenna melainkan Lysandra.
“Apa yang kau lakukan di kantorku?!”
