ZENA ANANTA PUTRI seorang gadis yang dikenal bar-bar dan suka membaca novel. Tiba-tiba bertransmigrasi ke novel yang ia baca dan parahnya lagi tak hanya Zena yang bertransmigrasi melainkan keluarganya juga?.
Bagaimana kehidupan mereka setelah tahu mereka bertransmigrari?.
Yu mampir yuu
Jangan lupa tinggalin jejaknya yaaaa
😘😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lsn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22
SELAMAT MEMBACA
"Udah, sekarang kalian siap-siap ayah mau ajak kalian makan malam di luar." titah sang ayah dan dibalas anggukan oleh keduanya.
********
Malam pun tiba dan sekarang Zeana dan keluarga sedang berada di sebuah restoran untuk makan malam.
"Gimana enak gak?." tanya sang ayah.
"Enak banget yah." jawab Melinda.
"Oh ya, nanti setelah pulang dari sini ada yang mau Melinda omongin." ucap Melinda sembari menyantap makanan nya.
Namun, belum sempat dijawab tiba-tiba datang seseorang yang membuat Melinda kembali trauma.
"Melinda kan? Kamu Melinda kan?." tanya seseorang itu membuat Melinda bergetar takut dengan sigap sang bunda menenangkan putri bungsu nya ini.
"Akhirnya kita bertemu lagi." lanjut nya yang terus menatap Melinda.
"Mau apa kamu?." ucap Melinda bergetar.
"Mau saya apa? Saya mau bawa kamu!." balas nya sembari tertawa jahat. Membuat semua orang yang berada disana melihat kearah meja Zeana dan keluarga.
"Maksudnya apa lo mau bawa adik gue HAH?!." sentak Renal yang marah melihat adik nya ketakutan.
"Oh waw, jadi kalian sudah peduli dengan anak gak berguna ini.". Ucap pria itu dengan nada mengejek dan wajah yang seolah-olah ia terkejut.
"Lo itu pantesnya jadi jalang gue aja." lanjut pria itu ingin menarik lengan Melinda. Namun, tiba-tiba....
BUGH! BUGH! BUGH!
Tiga kali pukulan mendarat di perut pria tua itu. "Lo itu ya, udah bau tanah bukannya tobat malah makin GILA." ucap Renal yang sudah tersulut emosi.
"Ngapain lo belas dia? Bukannya lo gak peduli sama adik lo itu Hah?!!." ucap pria itu sembari memegang perut nya yang terasa sakit.
"Di-dia-dia yang udah mau bunuh kalian, dia pelakunya." ucap Melinda yang memberanikan diri nya untuk berbicara.
"Dia yang udah buat aku trauma, dia yang udah mau bunuh kalian, dia juga yang udah bunuh bi Sumi." terang Melinda membuat semua orang terkejut apalagi Zeana.
Pantas saja Zeana tidak melihat lagi bi Sumi lagi semenjak ia pulang dari rumah sakit. Karena beberapa hari setelah Zeana dan keluarga keluar dari rumah sakit, bi Sumi pamit pulang kampung tapi sampai sekarang dia belum datang juga. Ternyata dia sudah dibunuh oleh lelaki bau tanah itu.
"Dasar gila lo!!." maki Zeana.
"Kenapa kalian marah? Inget kalian sendiri kan yang mau ngejual dia ke gue." ucap pria tua itu sembari menunjuk kearah Melinda.
"Itu bukan kami." tekan sang bunda dengan mata yang memerah menahan amarah.
"Ze bawa mereka ke mobil." titah sang ayah pada Zeana. Sebelum pergi Zeana sudah memberi kode ke Renal dan untungnya Renal mengerti kode itu.
"Eh-eh mau kemana lo hah?!!." ucap Renal menarik baju pria itu.
"Lepas bajingan gue mau ngejar dia, lagian udah gue bayar kan adik lo itu." ucap pria itu membuat sang ayah terdiam tak berkutik.
"Berapa uang yang lo kasih ke ayah gue?." tanya Renal.
"Percuma gue bilang juga, lo gak akan bisa ganti." balas pria tua bau tanah itu dengan nada yang mengejek.
"Berapa?." tanya sang ayah to the point.
"Rp. 50.000.000,-. Lo gak bisa bayar kan." ucap pria itu angkuh dan memandang mereka remeh.
"Nih saya bayar kembali Rp. 100.000.000,- udah kan? Jadi, silahkan pergi dan jangan pernah kembali ". Ucap sang Ayah mengusir pria tua itu. Namun, sayangnya belum sempat melangkah pria itu sudah ditangkap oleh polisi. Ya sebelum Zeana pergi dari sana, Zeana sempat menghubungi polisi.
Kira-kira siapa yah pria tua bau tanah ituuuu???🤔
...♡♡♥︎♡♡...
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA😚
INGAT TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA!!.
MOHON MAAF BILA BANYAK KESALAHAN DAN MOHON MAAF JIKA CERITANYA TIDAK SERU ATAU TIDAK NYAMBUNG.
DAN YANG PALING PENTING JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK YA SAY 😁.
LUV LUV SEHAT-SEHAT KALIAN BYEE.
❤️🔥😘😚
semangat nulisnya😍😍😍😍
aku lanjut baca ya...
" Ya udah kalau udah puas ayo pulang ".
Yang benar :
"Yaudah, kalau udah puas ayo pulang."
tanda titik harusnya masih ada dalam tanda kutip yah Kak, terus kata "Yaudah" itu masih satu kata, kalau ditulis "Ya udah" kesan dan dibacanya jadi kayak "Iya" dan "udah" beda kak. Kalau bisa pakai pengggunaan tanda baca ( , ) (.) dan (!) dengan benar untuk memperjelas intonasi nada dan bikin pembaca gak pusing bacanya 😄
Mungkin bisa lebih baik kalau :
Setelah sampai di ruang tamu, Zena langsung terkejut karena....
"Abang!!!!"