NovelToon NovelToon
Pengantin Dadakan Tuan Ceo

Pengantin Dadakan Tuan Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Noor.H.y

Aruna gadis sederhana dari keluarga biasa mendadak harus menikah dengan pria yang tak pernah ia kenal.
Karena kesalahan informasi dari temannya ia harus bertemu dengan Raka yang akan melangsungkan pernikahannya dengan sang kekasih tetapi karena kekasih Raka yang ditunggu tak kunjung datang keluarga Raka mendesak Aruna untuk menjadi pengganti pengantin wanitanya. Aruna tak bisa untuk menolak dan kabur dari tempat tersebut karena kedua orang tuanya pun merestui pernikahan mereka berdua. Aruna tak menyangka ia bisa menjadi istri seorang Raka yang ternyata seorang Ceo sebuah perusahaan besar dan ternama.
Bagaimana kehidupan mereka berdua setelah menjalani pernikahan mendadak ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor.H.y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 Ketemu mantan part 2

Lamunan Aruna buyar saat mendapati ayahnya menoleh ke arahnya, Pak Rahmat tersenyum lalu memanggil Aruna yang sedang diam mematung sembari membawa nampan berisi camilan.

"Bapak yakin udah sehat ? Bukannya istirahat di kamar malah disini main". Ucap Aruna sembari meletakkan kue yang dibawanya

"Udah nduk.. Bapak udah sehat kok, dengan kehadiran kalian berdua di rumah ini membuat Bapak lebih cepat pulihnya".

Aruna mengangguk, lalu menoleh menatap Raka. "Kamu juga, kenapa nggak kerja? Tumben".

"Kerja kok, tapi nanti siangan. Sekarang mau menemani Bapak juga". Ucap Raka santai

"Ya udah Aruna masuk dulu Pak, nggak usah lama-lama main diluar. Kalau udah selesai masuk istirahat dikamar". Aruna menasehati ayahnya, lalu berjalan hendak masuk ke dalam rumah.

Baru beberapa langkah dirinya berjalan, Aruna merasakan sebuah tangan mencekalnya. Ia pun menoleh, mendapati Raka sudah berada di belakangnya.

"Nanti siang kamu ikut denganku". Ucap Raka yang mendadak dan santai, membuat Aruna mengernyit.

"Ngapain? Nggak.. Aku mau dirumah aja menemani Bapak". Jawab Aruna sembari melirik ke arah Pak Rahmat

"Siang ini Reno ada urusan yang mendadak harus secepatnya di tangani olehnya, jadi dia tidak.bisa menemani saya bertemu klien. Makanya saya meminta kamu untuk menemani saya siang ini".

Aruna nampak berfikir saat mendengar ucapan Raka. Ia berfikir untuk menolak ajakan Raka, tetapi saat dirinya akan berucap terlebih dulu ayahnya menyela.

"Udah nduk, kamu ikut aja Nak Raka. Bapak nggak apa-apa dirumah kan ada Ibu juga, kalian pergi saja". Pak Rahmat berkata demikian karena dirinya tau, pasti putrinya berniat menolak ajakan Raka.

"Tapi Pak..".

"Sudah, Bapak ini sudah sehat nggak perlu dijagain setiap saat seperti anak kecil saja".

Mendengar ucapan ayahnya, Aruna mendengus lalu mengangguk. "Baik lah, jam berapa kita berangkat".

Raka melirik jam tangannya sekilas "Sekitar satu jam lagi".

"Ya sudah kalian siap-siap saja, Bapak mau masuk dulu istirahat". Pak Rahmat menepuk pundak Raka lalu berjalan masuk ke dalam.

"Aruna antar Pak". Aruna segera menyusul langkah ayahnya, memegang tangannya.

Raka hanya menatap keduanya dan tersenyum samar.

* *

"Siang Baby..". Seru Sherly saat masuk ke ruang kerja Yogi, ia memeluk Yogi lalu mengecup pipi suaminya itu.

"Kenapa kamu disini?". Tanya Yogi datar dengan pandangan masih menatap layar monitor di depannya.

"Makan siang bareng yuk". Ajak Sherly

"Tumben.. Biasanya kamu sama teman-teman sosialitamu itu".

Sherly mendengus "Lagi nggak mood aja.. Maunya sama kamu, mau yah.. Sekalian temeni aku shopping". Lanjut Sherly penuh harap

Yogi beralih menatap Sherly sesaat "Maaf nggak bisa.. Siang ini aku ada janji dengan orang penting".

"Em.. Aku ikut aja gimana ?"

"Nggak bisa Sherly.. saya pergi mau membahas pekerjaan, untuk makan siang juga bisa lain hari".

"Bilang saja kalau kamu mau menghindariku". ucap Sherly merasa kesal, lalu beranjak melangkah dan duduk di sofa.

Walaupun telah menikah beberapa bulan dengan Sherly, entah kenapa Yogi masih belum sepenuhnya menerima kehadiran perempuan itu di hidupnya. Apa karena perasaannya saat ini masih terpaut dengan Aruna, atau mungkin Yogi masih sangat mencintai Aruna. Entahlah, padahal selama ini Yogi sudah berusaha untuk melupakan Aruna. Apalagi saat mengetahui bahwa Aruna sudah menikah dengan lelaki lain, dan yang membuatnya terkejut ia menikah dengan seorang pengusaha sukses bahkan perusahaannya akan bekerja sama dengan perusahaan milik suami Aruna.

Saat Yogi akan berucap, ketukan pintu membuatnya tak jadi bicara.

Tok.. Tok..

"Masuk ".

Terlihat seorang wanita yang tak lain sekertaris Yogi masuk. "Permisi pak, sudah waktunya kita bertemu dengan Pak Raka siang ini. Beliau tadi sudah mengirimkan alamat untuk kita bertemu"

"Baik.. kamu siapkan mobil. Saya akan segera berangkat"

Yogi beranjak dari duduknya lalu menghampiri Sherly "Saya akan keluar sekarang, untuk makan siang kita atur lain kali. Maaf sekali lagi".

Sherly mendongak menatap Yogi "Oh jadi kamu lebih memilih pergi dengan sekertarismu itu dari pada istrimu sendiri".

"Dia itu sekertarisku, dan kita pergi juga karena urusan pekerjaan. Jadi tidak usah cemburu seperti itu".

Sherly beranjak merangkul tangan Yogi bergelayut manja di pundak suaminya "Beib.. gimana kalau aku saja yang menjadi sekertarismu. Aku akan bilang sama Papa nanti".

"Sherly..."

"Kenapa ? kamu mau bilang nggak bisa gitu kan, kamu lebih suka sama sekertarismu itu".

Yogi menghela nafas, entah apa lagi yang harus Yogi lalu dengan semua tingkah manja dan posesifnya Sherly terhadapnya.

"Bukannya aku nggak mau, cuma aku nggak mau kamu kecapean saja. lagian kita dirumah juga ketemu, kamu nggak usah mikir macam-macam aku nggak akan bermain-main dibelakangmu". Ucap Yogi akhirnya dengan memegang pundak Sherly dan menatapnya.

Sherly menelisik tatapan Yogi mencari tahu kebenaran ucapannya. "Baik lah.. apa kamu sudah mencintaiku?". Tanya Sherly setelahnya

Yogi mengangguk "Aku akan berusaha mencintaimu".

Wajah Sherly berubah murung lagi mendengar jawaban Yogi. Yah.. Selama ini Sherly yang mencintai Yogi, sampai berusaha berbuat apapun agar Yogi menjadi miliknya. Dengan segala kekuasaan ayahnya tentu.

"Walaupun saat ini aku memang belum mencintaimu, tapi aku akan berusaha untuk belajar mencintaimu" lanjut Yogi berhasil membuat wajah Sherly yang murung menjadi cerah

"Benarkah.. Kamu janji?".

Yogi mengangguk "Tapi aku minta sama kamu, jangan pernah lagi berfikir negatif dan selalu menaruh curiga terhadap orang lain. Saya tidak suka".

Kini Sherly mengangguk tersenyum lalu memeluk Yogi "Aku mencintaimu Baby".

Yogi hanya terdiam, tetapi ia tetap membalas pelukan Sherly.

Mereka pun keluar kantor bersama. Sherly berniat pulang saja, karena rencananya kali ini untuk makan siang dengan suaminya gagal. Membuat Sherly menjadi tidak mood melakukan apapun lagi dan berakhir untuk pulang kerumah. Saja.

"Loh.. Mobil kamu ganti ?" Tanya Yogi saat melihat mobil di depannya. Sherly hanya mengangguk.

"Bukannya yang kemarin juga baru yah, baru satu bulan juga kamu memakainya".

"Iya Baby.. Tapi aku udah bosan, menurutku mobil yang kemarin itu nggak cocok jadi aku ganti lagi. aku pulang dulu.. Bye beib". Sherly mencium pipi Yogi lalu melesat masuk kedalam mobil.

Yogi hanya menggelengkan kepala, lalu berjalan masuk ke dalam mobilnya juga di susul dengan sekertarisnya.

* *

"Memangnya mau ketemu siapa sih siang ini, pakai acara ngajak aku segala". Ucap Aruna di dalam mobil yang di lajukan Raka.

"Salah satu klien, yang mau bekerja sama dengan perusahaan saya".

"Kenapa nggak ajak Reno aja sih".

"Sudah saya bilang, Reno ada kerjaan mendadak jadi tidak bisa menemani saya".

Oh iya tadi Raka sudah mengatakannya, kenapa dia malah mendadak lupa.

"Tenang, setelah selesai meeting saya akan bawa kamu jalan-jalan".

Aruna menatap bingung dengan ucapan Raka "Kemana?".

Raka mengendikan bahu "Lihat saja nanti".

Setelah beberapa menit perjalanan. Mereka berdua sampai di sebuah restoran, Raka keluar dari mobil di susul dengan Aruna.

"Kamu bisa bawakan berkasnya". Ucap Raka

Aruna mengangguk saja mengambil berkas dan laptop di tangan Raka. Kemudian keduanya berjalan masuk.

"Selamat siang.. sudah lama menunggu".

"Siang, tidak Pak Raka. Saya baru tiba beberapa menit yang lalu".

Pandangan Yogi mengedar melihat Raka yang datang sendiri. "Pak Raka sendiri ? Tidak bersama Pak Reno ?". Tanya nya

"Oh Reno ada kerjaan lain, jadi saya datang dengan istri saya. Itu dia..". Jawab Raka, lalu melambaikan tangan saat melihat Aruna berjalan mencari tempat duduknya.

"Siang.. Maaf saya dari toilet dulu sebentar". Ucap Aruna lalu terkejut saat melihat mantan kekasihnya di depan mata.

"Aruna..."

* *

1
Elisabeth Ratna Susanti
tinggalkan jejak 👍
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍
run away.┲﹊
Wah! Gak sabar nunggu karyamu yang baru, Thor!
Noor.H.y: makasih kak.. sudah mampir di karyaku 😊
total 1 replies
Takagi Miho
Aku jadi pengen kesana lagi karena settingan tempatnya tergambar dengan sangat baik.
Noor.H.y: makasih kak.. sudah mampir 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!