NovelToon NovelToon
Oh My Secretary

Oh My Secretary

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Romansa / Office Romance
Popularitas:31.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nuhume

Season 2 dari, "Menantu Sampah Seorang Millionaire".

Hari pertama Lucia masuk kerja sebagai sekretaris di Alfred Corporation tidak berjalan mulus sesuai keinginannya. Dia bertemu dengan Rey Alfred yang memberinya banyak omelan di hari pertama dia bekerja. Karena tidak terima, Lucia mengamuk. Begitu marahnya, dia sampai mengusir Rey dari kantornya sendiri. Akibatnya, Rey yang merasa bersalah meminta maaf dengan spektakuler.

Namun awal yang agak aneh itu justru membawa hubungan mereka ke titik yang tidak pernah mereka sangka sebelumnya. Mereka tidak hanya bertemu sebagai bos dan sekretaris di kantor, tapi juga menjelma sekedar TTM-an? Apakah mereka akan tetap mengatakan "Love is Bullshit!" meskipun mereka tahu jika mereka perpect for each other?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Pertemuan Keluarga Besar Lucia

Lucia memberikan banyak petunjuk untuk menuju rumahnya tapi Rey tidak menggubrisnya sama sekali. Dia bisa menebak letak posisi rumah Lucia di balik ramainya tempat tersebut. Dari jauh Rey melihat beberapa lelaki paruh baya mengobrol di pekarangan rumah.

Beberapa diantaranya terlihat bahkan menenteng kursi-kursi sampai hampir memenuhi badan jalan sehingga sepeda motor tidak bisa lewat. Sambil membenahi setelan pakaian casualnya dia memberanikan diri untuk berbaur di tengah kumpulan orang-orang itu.

"Maaf, apa betul ini rumah Lucia?" tanya Rey dengan sopan.

Salah seorang yang mendengar Rey berdiri dari tempat duduknya dan menyalami Rey. Dia menjelaskan bahwa benar itu adalah kediaman Lucia, anak Nyonya Donna, orang yang berada di tempat itu pun ikut menyalami Rey dengan ramah dan hangat meskipun mereka belum pernah bertemu sama sekali.

"Bagaimana kalau kita masuk saja? Mungkin tidak akan lama lagi acarnya sebentar lagi akan dimulai," jelas pria tersebut.

"Wah, terima kasih!"

Rey kemudian berjalan memasuki rumah dengan menyalami setiap orang yang berada di pekarangan rumah tersebut, belum lagi yang berada di dalam rumah. Di pekarangan rumah saja, Rey sudah menyalami sekitar tujuh belas orang. Dia tidak membayangkan, berapa banyak tamu yang berada di dalam ruangan yang akan dia salami selanjutnya.

Saat Rey memasuki ruangan. Benar saja, dia kembali menyalami beberapa orang tanpa saling mengenal, mereka sama ramah dan hangatnya dengan semua orang yang berada di pekarangan rumah tadi. Semua orang terlihat berbincang dengan menenteng kopi mereka.

Acara syukuran di Italia sama dengan acara hajatan di Indonesia, hanya saja hajatan di Italia bernama  Dolce Far Niente itu dilakukan untuk menikmati kebebasan. Menikmati hidup sendiri. Secara tradisional, orang Italia hanya akan melakukan untuk dirinya sendiri, tapi kali ini Nyonya Donna merasa, ingin merayakan kebahagiaan bersama dengan orang terdekat, tetangga dan kerabat dekat dalam Dolce Far Niente.

Rey tersenyum setelah merasa telah menyapa semuanya. Dia melihat sudut ruangan yang dekat dengan jendela dan tidak ada siapa-siapa disana. Rey berjalan ke tempat tersebut dan menghembuskan nafasnya pelan. Itu pertama kalinya Rey berhadapan dengan masyarakat umum. Biasanya hanya bertemu dengan tamu bisnis atau meeting.

Dalam keluarga Rocco Alfred pun acara perayaan sangat jarang di lakukan, karena bagi mereka perayaan setiap hari tapi dengan orang yang sama.

Berbeda dengan keluarga Lucia, rasanya berkumpul dengan keluarga besar, entah hubungan mereka dalam persaudaraan sudah terbilang jauh, tapi mereka masih menjalin erat hubungan tersebut.

Rey terdiam sejenak karena merasa tidak bisa berbaur terlalu jauh dengan para tamu seperti dirinya, dia hanya memutar kepalanya celingukan untuk mencari dimana Lucia saat itu. Tapi sayangnya Lucia tidak terlihat sama sekali. Dia menebak jika mungkin saja saat itu Lucia masih berada di dapur untuk menyiapkan banyak makanan untuk menjamu semua tamu yang datang hari itu.

Pandangan Rey kemudian beralih ke arah para tamu untuk melihat, siapa kira-kira kekasih Lucia diantara semua pria yang berada diantara banyaknya pria yang sedang bersenda gurau saat itu. Meskipun Rey belum pernah melihat wajah kekasih Lucia tapi kecil kemungkinan dia pasti berada salah satu diantara semuanya.

Rey menatap pria yang mungkin saja usianya sama dengan Lucia atau seusia dengannya. Kesibukan Rey menatap satu persatu pria yang berada di sana tanpa sengaja matanya menangkap wanita dengan tubuh yang ramping ketika di ambang pintu penghubung antara ruangan tersebut dan ruangan lainnya terlihat Lucia yang melintas.

"Lucia?" gumam Rey.

Lucia merasa ada yang memperhatikannya, dia sedikit berbalik dan mata mereka bertemu. Senyum manis lucia kemudian terukir lebar. Giginya yang putih dan tertata rapi di perlihatkan sangat jelas saat itu. Sambil tersenyum, dia melambaikan tangan dan berjalan mendekati Rey.

"Sudah lama?" tanya Lucia.

Rey terdiam, dia hanya melihat Lucia malam itu menggunakan dress selutut dengan casual, santun dan rapi. Tapi disisi lain dia tetap terlihat memukau. Untuk pertamakalinya Rey melihat Lucia menggunakan setelan selain setelan kantor. Rambutnya pun tertata rapi, sedikit ada jepitan pita di rambut merah itu. Terlihat sangat menggemaskan, dia terlihat seperti boneka hidup.

"Belum, aku baru saja ingin menelponmu tapi kau sudah muncul di sana," timpal Rey.

Lucia kemudian diam sejenak dan mengambil jarak selangkah lagi dari Rey. Matanya kemudian menatap Rey dari ujung kepala hingga kaki setelah itu dia terkekeh. Untuk pertama kalinya dia melihat Rey menggunakan setelan casual dan dia memberi ejekan jika Rey lebih cocok jadi model daripada jadi seorang pimpinan.

"Kau sebenarnya lebih pantas jadi seorang model dibanding seorang direktur di perusahaan," ucap Lucia dengan terkekeh.

"Ha ha ha, hei. Jangan salah. Aku dulu memang sering di minta jadi model tapi aku tolak," timpal Rey.

Rey pun menimpali apa yang di kenakan oleh Lucia, dia meledek jika Lucia lebih cocok menjadi seorang anak remaja sekolahan menggunakan style seperti itu, dibanding menjadi seorang sekretaris perusahaan besar. Mereka bedua saling tertawa dan saling meledek.

"Eh, di mana ibu?" tanya Rey.

"Oh iya sebentar. Aku panggil dulu," ucap Lucia.

Lucia melintas sebentar dulu ke dalam ruangan lainnya, sesaat kemudian dia muncul lagi bersama dengan Nyonya Donna dan beberapa Bibi Lucia yang juga ikut untuk menemui Rey. Tiba-tiba suasana menjadi hiruk pikuk dengan kemunculan mereka semua melihat ke arah Rey. mereka berlomba menyalami Rey, seperti anak kecil yang bertemu dengan idola mereka.

"Apa kabar pak Rey? Kapan datang?" tanya Bibi Lucia.

"Iya nak Rey, kapan datang?" tanya Nyonya Donna yang tiba-tiba raut wajahnya terlihat bugar setelah keluar dari rumah sakit.

Padahal sejak awal dia bersemangat ingin melakukan syukuran, wajahnya masih pucat dan lemas. Dia hanya duduk seharian dan Bibi Lucia yang menyiapkan segalanya. Tapi saat itu, dia terlihat bugar saat bertemu dengan Rey.

"Baru saja, bu," timpal Rey dengan tersenyum hangat.

"Lucia, kenapa kau diam saja. Kenapa nak Rey tidak diambilkan minum," ucap Nyonya Donna.

"Iya bener. Maaf ya Nak Rey, Lucia memang seperti itu. Suka tidak peka," timpal Bibi tetangga.

"Kan yang lainnya juga bel..."

ucapan Lucia mengambang karena terpotong oleh ucapan Nyonya Donna yang meminta segera mengambilkan Rey sebuah kopi dan beberapa kudapan. Sedangkan saat itu tamu yang lainnya hanya di beri kopi saja. Kudapan akan di keluarkan jika acara akan segera di mulai.

Lucia kemudian bergegas mengikuti apa yang ibunya perintahkan, walaupun dia sedikit merasa aneh dengan hal itu. Nyonya Donna kemudian memberi banyak pertanyaan kepada Rey dan memperkenalkan satu persatu anggota keluarga yang berdiri di dekatnya. Dia juga menjelaskan tentang lingkungan tempat dia tinggal, jika semuanya menjalin kekerabatan dengan baik.

1
Datu Zahra
dah stop baca, maaf ya Thor. kecewa sama karakter Rey, perusahaan sebesar apapun punya cara masing² buat uji karyawan, dan enggak pantes Lucia bertingkah begitu.
Nuhume: Maaf ya kak, kalau ga sesuai.
Aku cuma ikutin aturan kontes yg emang milih untuk unggulin karakter perempuannya. Jd aku ubah Rey si manusia kaku dan Es itu, sedkit lebih humble..
semoga karya di karya aku selanjutnya, kakak suka 🙏🙏🙏❤️
total 1 replies
Datu Zahra
Kau buat aku kecewa sama perubahan karakter Rey Thor.
Datu Zahra
enggak ada sopan asli, atasan dipermalukan begitu. Jatuh cinta sama sikap cool Rey dikisah Bram, tapi disini karakternya berubah. asli jadi enggak pengen baca
habibulumam taqiuddin
setuju
habibulumam taqiuddin
rey ayo dunk. masa kalah
habibulumam taqiuddin
tidak usah diterima.
Novie Achadini
sakit jiwa lucia
Novie Achadini
brani bgt karyawan ngamuk dikantor
Nuhume: Lagi Mumet dia Kak😆
total 1 replies
Usagi Pica
good job Lucia,buat Rey mati kutu😀😀
Nuhume: Hahahha siapppp
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!