Rania kira dia sudah menikah dengan lelaki yang tepat. Bahkan diusia pernikahan yang hampir tujuh tahunpun sang suami memperlakukannya dengan mesra.
Tapi, setelah Riana kembarannya masuk ditengah tengah kehidupan mereka, barulah Rania mengetahui ternyata sang suami adalah kekasih dari Riana.
Rania berusaha mempertahankan rumah tangganya dengan berpura pura tidak mengetahui hubungan sang suami dan kembarannya. Riana sendiri akan terus berjuang merebut kembali kekasihnya.
Bagaimana perjuangan Rania mempertahankan rumah tangganya?
Saksikan kisahnya dalam serial novel terbaru Author yang berjudul (Suamiku direbut kembaranku)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RahmaYesi.614, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dibohongi lagi.
Rania benar benar berusaha keras untuk mempertahankan rumah tangganya. Setelah mendapat dukungan dari Gita, Rania akhirnya memutuskan untuk minta dijemput suaminya hari ini.
"Mas, bisa jemput aku nggak. Aku malas nyetir, tanganku dan kakiku lelah sekali seharian duduk di depan komputer." Rengeknya manja.
"Benaran?"
"Ya sudah, aku tunggu ya mas."
Rania senang karena Dimas mengatakan akan segera menjemputnya. Tapi hampir satu jam menunggu, suaminya masih belum ada tanda tanda keberadaannya. Rania mulai bosan dan merasa dibodohi lagi.
"Rania!"
Rania menoleh kearah suara yang menyebut namanya.
"Bos."
"Kenapa belum pulang?"
"Menunggu suami saya, bos."
"Kamu yakin dia akan menjemput kali ini?"
"Tentu saya yakin, bos."
"Ya sudah, kalau begitu saya duluan."
Rania mengangguk sambil memperhatikan langkah Rei menuju mobilnya.
"Bos tunggu!" Panggil Rania.
"Ada apa? Apa mau saya antar pulang?"
"Bukan begitu bos. Tapi, saya hanya ingin bos melupakan kejadian di lampu merah. Anggap saja bos tidak pernah melihat dan tidak pernah mengantar saya pulang sekalipun." Ungkap Rania.
"Ok. Akan saya lupakan."
"Terimakasih bos."
"Tidak perlu sungkan."
Rei pun berlalu meninggalkan Rania yang masih setia menunggu suaminya. Mobil Rei melaju kencang berpacu di jalanan yang ramai malam itu. Tiba tiba, matanya menangkap sosok pria dan wanita yang dikenalnya.
"Rania terlalu mencintai lelaki bre ng sek itu." Gumam Rei kesal menatap Dimas yang sedang menyuapi Riana. Mereka makan di restoran mewah.
Rei ingin memutar balik mobilnya untuk menjemput Rania, tapi diurungkannya karena tidak ingin ikut campur. Lagi pula Rania juga sudah memintanya untuk melupakan semuanya.
"Terserah." Rei pun memacu mobilnya menuju rumah kakaknya yang sudah sangat lama tidak di kunjunginya.
Sebelum kesana, Rei menyempatkan makan malam, lalu membeli susu untuk bayi dan beberapa perkengkapan bayi lainnya.
Setelah dirasa cukup, Rei pun langsung menuju rumah kakaknya. Betapa terkejutnya dia saat melihat mobil Dimas terparkir di depan gerbang rumah kakaknya. Riana turun dari mobil itu diikuti oleh Dimas. Mereka berci uman, lalu Riana masuk ke rumah itu sendirian, sementara Dimas pergi, mungkin untuk menjemput Rania.
"Aku tidak peduli. Terserah..." Rei menghela napas. Rasanya sangat menyesakkan dada. Tapi, apa boleh buat, Rania melarangnya ikut campur urusan rumah tangganya.
Rei pun memarkirkan mobilnya di halaman rumah kakaknya. Dia melangkah masuk dengan tangan yang penuh barang bawaan.
"Rei, kamu kok nggak ngabari kakak dulu." Sambut Radit.
Radit adalah kakak kandung Rei. Dan kesinilah tujuan Rei membawa segala perlengkapan bayi, semua itu tentu saja untuk keponakannya Rumi.
"Rumi mana kak? Sudah tidur ya."
Rei melirik sekeliling mencoba mencari keberadaan Rumi sekaligus Riana.
"Iya, Rumi baru saja tidur. Baru saja di bawa sama pengasuhnya ke kamar."
"Pengasuh?"
"Iya, kakak mencari pengasuh baru untuk Rumi."
"Siapa kak?"
"Ada, karyawan kantor yang memundurkan diri. Jadi, kakak menawarkan pekerjaan ini, karena Rumi sangat menyukainya."
"Rumi menyukai pengasuh barunya?"
"Iya. Rumi sangat menyukainya."
"Bukankah kakak bilang Rumi tidak suka orang asing, kan?"
"Nah itu dia hebatnya. Meski Riana orang asing, Rumi sangat nyaman saat bersama Riana." Ungkapnya merasa semangat.
"Riana?"
"Mmh, nama pengasuh baru Rumi itu Riana. Dia sangat keibuan dan penyayang sama bayi. Jadi, rasanya kakak akan merasa lega dan tenang saat harus meninggalkan Rumi ketika bekerja. Karena, Riana akan standby di rumah ini dua puluh empat jam untuk menjaga Rumi."
"Pengasuhnya tinggal di di rumah ini?"
"Iyalah. Tapi tenang saja, bukan hanya Riana saja yang tinggal di sini. Kakak juga meminta dua pembantu untuk tinggal di rumah ini. Jadi rame kan." Radit tampak sangat bahagia.
Rei, merasa khawatir jika Riana mungkin akan menggoda kakaknya. Lagi lagi, Rei hanya bisa mengatakan terserah.
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
seru Thor ceritanya