Menjadi Pria Sejati Dengan Bantuan System

"Akhirnya aku bisa bersantai sejenak..."

Aldo telah sampai di kamarnya sendiri setelah jalan-jalan riang bersama Katharine dan Laura, tapi bukannya senang yang ada Aldo malah menjadi pusing dibuatnya.

Laura terlihat selalu ingin mendekatinya begitupun dengan Katharine, mungkin jika itu Katharine saja yang mendekatinya Aldo tidak masalah sama sekali karena tidak bisa dipungkiri jika dirinya memang sudah menyukai Katharine, bukan hanya Katharine tapi juga Myra.

Kata 'menyukai' disini bukan termasuk dalam ranah cinta, melainkan menyukai secara fisik dan memiliki tujuan tertentu, dalam hal ini tujuan Aldo adalah membuat anak dengan Katharine dan Myra.

Aneh bukan? Tapi itulah kenyataannya.

"System, bisa kau perlihatkan misi itu lagi padaku?"

[Baik Tuan!]

----------𝔐𝔦𝔰𝔰𝔦𝔬𝔫----------

[Misi Spesial]

-Menemukan Novita

-Segera menikah dan buat 10 orang anak

-Buat orang tua anda bangga dengan kejantanan anda dalam membuat anak

[Hadiah]

1 miliyar Poin System

1 miliyar Poin Kemampuan

1 Miliyar Dollar

100 tahun tambahan umur

----------𝔐𝔦𝔰𝔰𝔦𝔬𝔫----------

"Untuk misi membuat 10 anak apakah aku hanya bisa melakukan itu dengan Novita?"

[Tidak Tuan, anda hanya perlu membuat anak secukupnya dengan Novita, dan sisanya anda bisa membuat anak dengan wanita lainnya setelah anda meminta izin kepada Novita.]

"Itu berarti aku harus memiliki lebih dari 1 istri selain Novita, itu tidak masalah mengingat aku sudah memiliki lebih dari 100 pacar. Tapi yang menjadi masalahnya adalah izin dari Novita. Aku sudah tidak mengenalnya lagi, bahkan aku sudah melupakan wajahnya, apa dia akan mengizinkanku memiliki lebih dari 1 istri?"

"Kesampingkan soal izin Novita, aku bahkan tidak tahu apakah dia mau menjadi istriku. Maksudku 10 tahun telah berlalu dan mungkin saja dia sudah memiliki suami dan anak? Hah ... semua ini membuatku pusing..."

Aldo menjatuhkan tubuhnya di ranjang yang besar nan empuk itu lalu menggulung tubuhnya dengan selimut tebal.

"Lupakan masalah itu untuk sejenak, aku harus tidur lebih awal untuk menyambut kesibukan besok..." gumam Aldo sebelum dirinya benar-benar terlelap.

...

...

...

Keesokan harinya.

"Apakah Aldo belum bangun?" tanya Aria keheranan.

Dia dan tim lainnya sedang berada di restoran yang sudah tersedia di hotel mereka, untuk memulai hari tentu saja mereka harus sarapan bersama terlebih dahulu.

Semua orang sudah hadir termasuk Katharine dan Laura, tapi Aldo bahkan belum turun dari kamarnya.

"Mungkin dia kelelahan setelah kemarin jalan-jalan sampai larut malam." jawab Laura sambil melahap makanannya.

"Biar aku antarkan makanannya." sahut Katharine berdiri dari tempat duduknya, ia mengambil sepiring makanan yang ditutup dengan rapi dan beranjak pergi dari restoran ke kamar Aldo yang berada di lantai atas.

"Bagaimana denganmu Laura?"

"Biarkan saja." jawab Laura datar seolah tak peduli.

Dengan menaiki lift akhirnya Katharine sampai di lantai atas, tempat dimana kamar Aldo berada. Setelah itu ia kemudian berjalan dan mengetuk pintu kamar Aldo setelah sampai disana.

"Masuklah. Kamarnya tidak terkunci." Terdengar jawaban Aldo dari dalam kamar.

Tanpa ragu Katharine langsung memasuki kamar setelah mengatakan "Permisi."

"Kenapa kau tidak turun untuk sarapan pagi? Untung aku membawakanmu makanan, kalau tidak-"

Perkataan Katharine terpotong ketika pandangannya melihat Aldo yang tengah berolahraga di dalam sana tanpa mengenakan atasan sama sekali, membuat tubuh atletisnya yang diselimuti oleh keringat jantan itu terpampang dengan jelas di hadapan gadis polos nan suci itu.

Aldo telah menyelesaikan misi hariannya, ia kemudian bangkit dan berjalan menghampiri Katharine yang masih diam membisu di tempatnya.

"Maaf sudah merepotkanmu." ucap Aldo melihat Katharine yang membawakan makanan untuknya, namun Aldo dibuat sedikit kebingungan dengan ekspresi beku Katharine.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Aldo sambil melambaikan tangannya di depan mata Katharine, dan tanpa di duga gadis itu langsung menjatuhkan tubuhnya lemas ke lantai.

Dengan sigap Aldo menangkap tubuhnya agar tidak terbentur di lantai lalu mengguncangnya berkali-kali karena khawatir.

"Hei! Ada apa denganmu, apa kau sakit? Aku akan mengantarmu ke dokter!"

"Ugh ... mata polosku..." ujar Katharine lirih sebelum pingsan.

"Hah?"

Aldo kebingungan, setelah dipikir-pikir ekspresi Katharine hampir mirip dengan ekspresi suster yang melihatnya saat latihan dulu.

Aldo sangat kebingungan karena dilihat bagaimanapun sangat tidak masuk akal seorang wanita bisa terpikat melihat seorang pria yang telanj*ng dada. Itu tidak masuk akal sampai system memberi tahu yang sebenarnya terjadi.

[Tuan telah memperoleh tubuh pria sejati berkat misi harian yang selalu anda selesaikan dengan baik, ditambah lagi dengan status kharisma milik anda yang sudah sangat tinggi membuat setiap wanita yang melihat anda akan langsung terpikat, apalagi Katharine yang baru pertama kali melihat tubuh seorang pria.]

Lain kali aku harus memastikan situasi sebelum membuka pakaianku... - pikir Aldo.

Ia kemudian mengangkat tubuh Katharine dan menidurkannya di ranjangnya, Aldo memakai kembali pakaiannya dan sembari menunggu Katharine sadar ia sarapan terlebih dahulu karena sudah di bawakan olehnya.

Usai makan Aldo meneguk segelas air putih, manik matanya yang indah sedikit melirik seorang gadis muda yang masih pingsan di ranjangnya, kamar telah dikunci dan teman-teman lainnya masih sibuk sarapan, ini adalah saat yang tepat untuk itu...

Apa yang kupikirkan! - teriak Aldo dalam hatinya sambil menggelengkan kepala cepat, berharap napsu dalam dirinya tidak membuat kehilangan akal sehat.

"Lama-lama mungkin aku bisa gila karena tidak pernah melakukan hal itu di usiaku yang sudah tidak muda lagi..." gumam Aldo sambil menghela nafas.

[Sebenarnya Tuan tidak masalah melakukan hal itu dengan Katharine karena sejatinya dia juga menginginkan hal itu denganmu, Tuan.]

"Dari mana kau tahu itu?"

[Melihat gerak-gerik dan ekspresinya terhadap Tuan, itu sudah jelas.]

Aldo mengangguk paham, tapi-

"Biar ku tegaskan satu hal, aku tidak ingin memulai hubungan dengan dasar cinta lagi. Akan sangat menyakitkan jika cintaku kandas di tengah jalan seperti sebelum-sebelumnya."

[Pria sejati tidak main-main terhadap perasaan wanita, anda tidak bisa memperlakukan mereka seperti barang yang anda gunakan demi kepuasan anda sendiri.]

"Ini bukan masalah mempermainkan perasaan wanita, tapi aku sudah muak terus dikhianati oleh cinta! Jadi sebisa mungkin aku akan menghindari sesuatu yang dinamakan cinta itu!" bentak Aldo tak terima jika dirinya disebut sebagai orang yang gemar memainkan perasaan wanita.

Bayangkan saja, Aldo sudah berpacaran dengan lebih dari 100 wanita dan rasa cintanya terhadap mereka semua itu tulus.

Lantas apa yang mereka lakukan terhadap perasaan tulus Aldo? Mereka menyia-nyiakannya! Menghancurkannya dan meninggalkannya di pinggir jalan yang dingin sama seperti pacar yang terakhir!

Bukan Aldo yang memainkan perasaan wanita, tapi para wanita-lah yang memainkan perasaan Aldo!

[... Itulah guna system di sampingmu, Tuan. System akan mempertemukan anda dengan wanita terbaik untuk anda seperti Myra dan Katharine yang 100% akan selalu ada di samping anda. Mereka akan selalu setia dan tidak akan pernah mengkhianati tuan...]

Aldo tertegun, "Akan kupikirkan sekali lagi soal cinta..."