Follow me di intagram: @Queennapariwara.
Nanti aku follback😘😊
Hai semua, silahkan mampir di novel ke tiga aku ini "Gadis muda yang tangguh milik tuan arogan" Ambil baiknya, buang buruknya. Baca terus ya cerita aku dan jangan lupa tinggalkan beberapa jejak kalian supaya author lebih semangat buat ceritanya.
Menceritakan gadis muda yang bernama Ailin seminath mole. Gadis tangguh dan pemberani, harus menjalani kehidupan yang keras di tengah kota terpencil di Amerika.
Hidupnya yang keras mengajarkan tak boleh menyerah pada segala rintangan dan juga permasalahan.
Hidup dalam keluarga yang tak pernah adil, mengajarkan arti sebuah keluarga. Hidup yang bahkan jauh dari kata baik. Kehadiran dirinya dalam keluarganya seolah tak di inginkan keluarganya.
Bagaimana kelanjutannya, silahkan mampir di cerita ku yang berjudul "Gadis muda yang tangguh milik tuan arogan" jangan lupa tinggalkan jejak kalian setelah baca ya
thank you😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queenapariwara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bermain dengan tikus kecil
Ailin sudah memasuki pintu lorong menuju toilet, karna disana juga terlihat sangat sepi dan tak ada satupun orang yang ada di sana. Sesekali gadis itu menoleh ke belakang dan kiri kanan seperti menelisik suasana di tempat itu, dan dengan terlihat tenang, Ailin memasuki toilet.
Saat Ailin sudah selesai mencuci tangannya, suara pintu di buka paksa dan langkah cepat seseorang memasuki ruangan westafel tempat Ailin mencuci tangannya.
Ailin terlihat biasa saja saat mendengar pintu di buka paksa dan suara langkah cepat seseorang yang akan segera menghampirinya.
Ailin menyeringai, entah apa isi pikiran gadis itu.
"hei wanita J****g, kau pikir kau akan bisa keluar dari tempat ini" suara wanita yang sudah ada di dalam pikiran Ailin sejak tadi.
Ailin diam dan masih melanjutkan mencuci tangan, membuat wanita itu geram bukan main.
"kau tuli ya, aku berbicara panjang, kenapa kau tak mendengar"
"ingat ya, aku ingin kmu menjauhi tuan barra, karna dia adalah kekasihku, dan kau bukanlah siapa-siapa, jadi cepat lah untuk menjauhinya sebelum aku bertindak" ucap Sinta.
tepat dengan perkiraannya, Ailin sudah mencium aroma yang tak baik sejak tadi dan Ailin tentu sangat yakin Sinta akan datang menemuinya dan mengancamnya. Namun Ailin tersenyum misterius.
"atas dasar apa anda mengancamku nona?" tanya Ailin dingin membuat Sinta sedikit kecut, namun dia tak perduli.
"kau telah merebut barra dariku, pria yang aku dambakan sejak dulu dan aku adalah calon istrinya" ucap Sinta menekan ucapannya.
"tapi aku heran, kenapa dia tak mengenalmu ya, jika dia adalah calon suamimu, kenapa dia bersikap dingin seperti tadi? tanya Ailin sok polos.
"terserah apapun itu, yang terpenting kau jangan pernah merebut barra dariku, aku akan membuat kamu menderita dan membunuhmu" ucap wanita itu dengan tatapan nyalangnya menatap Ailin.
"oh ya, tapi maaf nona, saya bukan gadis penurut dan menuruti ucapnmu" ucap Ailin berlagak seperti gadis polos saja.
Tentu membuat Sinta geram dan segera melayangkan tamparan untuk Ailin, namun sebelum itu, tangannya melayang di udara karna di tangkap oleh Ailin.
"aku sudah tau sejak tadi melihatmu di tolak oleh tuan barra, aku semakin yakin kau akan bertindak semau mu, dan kau akn nekat sepeeti ini nona, kau tau aku bukanlah gadis yang selalu menuruti ucapan orang lain, terlebih lagi kau yang bukan siapa-siapa"
"ingat, jangan pernah tampakkan wajahmu di depanku, apalagi melakukan hal yang akan merugikan, kau akan tau akibatnya nanti jika berani macam-macam denganku"
Bruk
Ailin menghempaskan tangan Sinta dan mendorongnya
"Aawwwsshhh, brengsek"
Ailin mendekati Sinta dan sinta otomatis melangkah mundur.
"apa yang akan kau lakukan gadis ******" ucap Sinta bergetar melihat tatapan tajam Ailin.
Sreeeekkk
Ailin dengan mudahnya merobek pakaian Sinta dan Sinta melebarkan mata melihat aksi Ailin.
Hanya tersisa bra tanpa tali dan segitiga Bermuda yang menutupi lekuk tubuh Sinta.
"Aku bisa melakukan lebih dari ini. Ingat, aku bukan gadis yang dengan mudah akan melepaskan mangsa begitu saja" ucap Ailin menoyor kepala Sinta membuat Sinta merasa seperti orang yang terhina saat ini.
Ailin berdiri dan keluar dari toilet meninggalkan Sinta yang masih duduk di lantai dengan baju yang sudah robek akibat ulah Ailin.
"aku akan membalasmu gadis sialan" ucapnya geram tanpa mendengar ancaman Ailin.
****
Di luar gedung, barra terlihat mondar-mandir bak setrika saja memikirkan kenapa Ailin begitu lama ke toilet, bahkan hampir setengah jam gadis itu belum juga keluar, barra yang sungguh sangat khawtir pun ingin mencari Ailin ke toilet. Namun sebelum barra pergi, akhirnya gadis yang di tunggu-tunggu itu datang.
"kau sedang apa di toilet, kenapa lama sekali?" tanya barra namun Ailin hanya cuek saja tanpa menjawab pertanyaan barra.
"jawab aku Ailin" sergah barra dengan intonasi sedikit meninggi.
"Aku hanya bermain dengan tikus kecil saja, kenapa kau begitu marah" ucap Ailin.
"sudah ayo masuk mobil" barra dengan wajah masam membukakan pintu mobil untuk Ailin, dan Ailin bisa melihat pria itu tengah marah tapi tak bisa berkata-kata.
Di perjalanan hanya ada keheningan, dan barra entah mengapa rasanya dia ingin bicara namun urung mengingat tadi dirinya yang begitu marah karna rasa khawatir yang entah sangat lebih pada Ailin, dia juga bingung perasaan apa ini. Namun dia menepis semuanya dan kembali fokus menyetir meski ekor matanya melihat gadis di sampingnya itu.
Setelah mobil barra sudah sampai di depan gank tempat tinggal Ailin, barra membukakan pintu untuk Ailin dan Ailin langsung keluar. Namun beberapa langkah Ailin berjalan, barra menarik tangannya.
brugh
"Aawwwsshhh, apa yang kau lakukan tuan?" tanya Ailin terkejut sekaligus keningnya sakit karna terbentur dada bidang barra yang berotot itu seperti benda keras.
Barra yang di tanya menatap wanitanya dalam, wajah mereka begitu dekat hampir tak berjarak, barra sangat terpesona oleh kecantikan gadis yang ada di depannya ini. Ingin sekali barra memangut daging ranum berwarna ceri itu namun belum saatnya dia menikmatinya.
"kau sudah membuatku khawatir dan kau tanpa bersalah bersikap baik-baik saja"
"memangnya aku harus apa tuan, dan sekarang tugasku sudah selesai jadi saya mau istirahat besok saya masuk kerja" ucap Ailin.
Ailin berfikir kenapa pria ini begitu menghawatirkan dirinya. Namun dia tak ingin tertipu oleh pria itu dan menepis segala isi pikirannya.
"kau mulai besok bekerja di kantor dan menjadi sekertaris pribadiku dan ingat aku tidak ingin ada penolakan"
deg
Bukankah mereka sudah sepakat dengan keputusan masing-masing untuk tak menjadikan Ailin sekertaris pribadinya jika malam ini dia menuruti keinginan barra mengikuti barra ke pesta, tapi apa ini barra sudah menipunya.
"aku tidak mau tuan, bahkan ku sudah menerima keputusanku dua hari yang lalu tapi sekarang kau seenaknya mengambil keputusan lagi"
cup
Ailin membeku merasakan bibir lembut itu menyentuh bibirnya sekilas, dan oh no ciuman pertama di renggut begitu saja oleh pria arogan ini.
"aku sudah bilang tak ingin menerima penolakan, tapi rasanya kau tak mendengarkan, apa aku akan tetap memberikan ciuman untukmu agar kau mengerti dan tak menolak" ujar barra membuat Ailin bungkam dan kesal.
Tanpa banyak bicara Ailin meninggalkan pria itu menuju kosnya dengan hati yang bercampur antara marah dan bahagia.
"dada sayang, besok kita bertemu di kantor, dan jangan sampai terlambat" teriak barra namun tak di gubris oleh Ailin.
Wajah yang tadinya ingin marah pada wanita itu, kini barra tersenyum senang mendapatkan bibir ranum nan seksi itu dan begitu terasa lembut. Barra pun meninggalkan tempat itu dengan hati berseri-seri dan terus bersiul sepanjang perjalanan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.TBC😘
saling dukung yuk...
Cinta yang dulu, datang kembali
Clara's Love Fidelity
perbedaan kita menuju akad
jangan sungkan vote, like dan favorit 😍🙏