NovelToon NovelToon
Pesona Si Gadis Desa

Pesona Si Gadis Desa

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Komedi / Contest / Tamat
Popularitas:9.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Little Rii

Terusan novel Muslimah Itu Milik Seorang Mafia.
Jika bingung dengan pemerannya, bisa baca novel di atas terlebih dahulu🥰

Cerita ini hanyalah fiksi.


Terlalu memandang derajat membuat Gamian Alvaro Morgan menjadi seorang laki-laki yang merasakan betapa pahitnya cinta bertepuk sebelah tangan. Wanita yang selalu ia hina sebagai "anak pungut" berhasil membuat ia merasakan apa itu cinta dan juga apa itu terluka.

Demi menenangkan pikirannya, laki-laki 22 tahun itu pergi ke desa untuk menemui paman dan bibinya. Berniat berlibur dan menenangkan diri malah menjadi sebuah masalah yang besar.

Laki-laki itu di tuduh melakukan pelecehan terhadap gadis polos.
Mampukah ia keluar dari masalah itu, atau malah masalah itu akan membuat ia terhanyut akan sensasi baru.


Penasaran?

Simak cerita lengkapnya di sini❤️
Baca juga kisah Gamian sebelumnya di Muslimah Itu Milik Seorang Mafia ❤️

jangan lupa like, komen, hadiah dan juga vote nya.
Jika tidak suka, silahkan tinggalkan tanpa jejak yah.


Note:
1. DILARANG MELAKUKAN TINDAKAN PLAGIAT! JIKA DI TEMUKAN KASUS PLAGIAT, SAYA AKAN MEMBAWA KE RANA HUKUM TANPA TOLERANSI!
2. COVER: Google search
Editing: Little rii.
3. DILARANG SPAM PROMOSI!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Little Rii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menemukan Lana.

Setelah dari rumah David, kini mobil Gamian melaju menuju rumahnya. Menurut informasi, penjaga menangkap seorang yang di duga ada kaitannya dengan menghilangnya Lana.

Beberapa menit kemudian, mobil Gamian tiba di rumahnya. Laki-laki itu langsung turun dan berlari menuju tempat penahanan.

Sesampainya di ruang tahanan, Gamian langsung memukuli laki-laki yang sudah terikat di atas kursi. Gamian memukuli laki-laki itu dengan membabi buta membuat orang-orang terdiam dan menunduk.

"Katakan dimana Istriku!" teriak Gamian mencengkeram wajah tersangka.

"Aku tidak tahu," jawab tersangka.

"Kau pikir aku akan percaya, ha? Katakan cepat sebelum aku menyiksa mu!" hardik Gamian sembari mencekik leher tersangka dengan kuat.

"Gami, hentikan!" teriak Ren mencegah tindakan Gamian yang otomatis akan merugikan mereka.

"Biarkan aku membunuh bajingan ini!"

"Jika kau membunuhnya, istrimu juga akan mati. Kau harus menggunakan cara lain untuk membuka mulutnya," tutur Ren. Gamian pun melepaskan cekikan nya lalu mengambil sebuah pistol pengeluaran terbaru. Di depan mata tersangka, ia memasukkan satu peluru lalu mengarahkan pistol tepat di kepala tersangka.

"Katakan dimana Istriku!"

"Aku tidak tahu," jawab tersangka. Otomatis Gamian menarik pelatuk dan bunyi tembakan terdengar keras. Pria yang menjadi tersangka membuka matanya yang tadinya tertutup, ia melihat Gamian tersenyum ke arahnya.

"Kau beruntung, tapi tidak untuk kali ini."

Gamian menarik pelatuk nya lagi, membuat tersangka gemetar.

"Tolong, tolong jangan lakukan itu," pinta tersangka memohon.

"Untuk apa aku menolong mu? Kau hanyalah sampah! Kau berhak mati dengan cara yang tak mudah!"

"Jangan! Aku mohon, biarkan aku hidup. Akan ku beritahu dimana istrimu tapi lepaskan aku setelah itu."

"Kalau begitu katakan! Jangan membuang waktuku, bajingan!" teriak Gamian.

"A-aku tidak tahu jelas, tapi istrimu di bawa ke tengah hutan dekat sungai. Hutan itu berada tak jauh dari belakang rumah ini," jelas tersangka membuat Gamian bertambah naik pitam.

"Untuk apa kalian membawa Istriku ke hutan, ha!" bentak Gamian.

"Aku tidak tahu, kami hanya menuruti perintah. Tolong, ampuni aku."

Dorr.

Satu tembakan melesat menembus kepala tersangka, Gamian sudah muak mendengar itu. "Sudah aku sampaikan bahwa yang kedua ini pasti berhasil," sinis Gamian meniup ujung pistolnya.

"Bereskan sampah ini!" titah Angga.

"Baik tuan."

Setelah mendapatkan informasi, Gamian akhirnya bergegas menuju hutan yang di katakan laki-laki tadi. Dengan kecepatan penuh Gamian berusaha untuk tidak terlambat. Entah mengapa hatinya terasa sakit.

"Aku akan menemukan mu. Bertahanlah, istriku."

*****

Hutan.

"Hah, aku berjalan ke arah mana?" gumam Lana masih terus berjalan, suara hewan malam membuat ia takut namun terus berusaha mencari jalan keluar. Terdengar suara air mengalir dengan deras, itu pertanda ada sungai di dekat Lana. Ia harus mencapai sungai itu agar bisa beristirahat. Setidaknya ia aman jika dekat sungai, pikirnya.

Berjalan dengan kaki yang terluka karena duri dan juga ranting kayu yang tajam. Lana mencoba menahan rasa perih di kakinya serta sakit di kepalanya. Ia terus berjalan dan suara air sungai itu semakin jelas ia dengar. Itu berarti ia sudah dekat.

"Sampai, sampai juga. Akhirnya," lirih Lana menangis bahagia dan juga takut. Ia mendekat ke tepi sungai yang penuh dengan bebatuan, biasanya sungai yang banyak batu tidak ada buaya nya. Tapi, ia tetap harus waspada, mana tahu ada ular besar di air sungai dan ia tak bisa melihat itu.

Lana duduk bersandar di pohon, air matanya terus mengalir karena ia takut akan ada orang jahat yang menyakitinya. Ia tak takut jika ia mati, tapi ia takut jika kesuciannya di renggut dan ia tetap hidup sebagai wanita hina.

"Suamiku, aku menghilang dari rumah mu. Apa kau akan mencari ku? Atau kau akan berpesta atas kepergian ku," lirih Lana menunduk mencoba untuk tidak mengeluarkan suara tangis nya.

Saat Lana menangis terdengar suara orang yang berjalan. Perlahan Lana menempelkan tubuhnya di batang pohon yang besar lalu mengintip ke arah sebuah cahaya.

Suara siulan dan juga kaki yang melangkah membuat Lana menjadi tegang, Lana mencoba untuk tenang sebisa mungkin. Mengintip lagi ke arah cahaya yang masih agak jauh dari posisi nya. Tapi herannya jika cahaya itu masih sedikit jauh dari posisi Lana, lalu siapa yang bersiul dan berjalan mendekat ke arahnya? Apa itu penjahat?

Srengg....

Lana menutup mulutnya rapat-rapat. Suara apa itu? Seperti suara pisau yang digesek dengan pisau lain. Memang benar, ada penjahat di sekitaran nya. Ia harus bisa tetap tenang agar penjahat itu tak mengetahui keberadaan nya.

Srekkk..

Lana mencoba mengangkat kepalanya, di lihatnya siapa yang berjalan di sampingnya. Dan betapa terkejutnya Lana ketika seseorang sedang menatap nya. Seperti laki-laki, menggunakan pakaian serba hitam dan juga masker wajah serta topi. Siapa itu?

"Siapa?" tanya Lana pelan. Bukannya mendapatkan jawaban, laki-laki itu malah berjalan mendekat. Sontak Lana langsung berlari karena takut, apalagi melihat benda tajam yang ada di tangan orang itu.

Berlari tanpa tahu arah jalan, mengikuti arah cahaya yang terasa semakin menjauh darinya. Jika ia berteriak, ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Yang pertama ia akan selamat, yang kedua ia akan mati dalam keadaan hina.

"Tolong," lirih Lana terus berusaha menjauh dari pria yang mengikutinya secara perlahan. Anehnya pria itu tidak mengejarnya untuk menangkapnya, pria itu hanya berjalan mengimbangi kecepatan lari Lana. Sepertinya pria itu tak berniat menangkap Lana, ada maksud tertentu dari kedatangan pria itu.

Lana terus berlari menuju cahaya, di lihatnya di sana beberapa orang seperti tengah mencari sesuatu. Ia belum bisa melihat siapakah orang-orang itu, tapi firasatnya mereka adalah orang baik.

Semoga saja.

"Tolong!" teriak Lana keras. Gadis malang itu terjatuh karena tersandung, kakinya benar-benar sakit dan juga tak bisa di gerakkan. Di lihatnya pria itu semakin mendekat ke arah nya, ia harus lari.

"Tolong!" teriak Lana dengan keras. Ia tak bisa berdiri, jika nanti tak ada yang menolongnya maka ia akan pasrah. Ia sudah lelah dan sakit.

"Lana!" teriak seseorang membuat Lana langsung berbalik. Ia mengenal suara itu.

Suara itu adalah suara suaminya. Ia akan selamat, kembali ia melihat ke depan. Ternyata, pria yang mengikutinya sudah hilang.

"Gamian! Tolong aku!" teriak Lana keras. Ini pertama kalinya ia memanggil suaminya dengan sebutan nama. Itu berarti ia marah, sangat marah. Ia menangis sembari memegangi kakinya yang sakit dan tak bisa di gerakkan.

"Lana!" teriak Gamian berlari mendekati istrinya. Dengan cepat Gamian membuka jaketnya lalu menutupi tubuh Lana yang kotor.

"Akhirnya," gumam Angga.

"Cepat Gami, sepertinya sebentar lagi akan hujan." Gamian mengangguk dan langsung mengangkat istrinya. Lana pun hanya bisa menahan tangis sembari membenamkan wajahnya di pelukan Suaminya.

"Kau baik-baik saja?" tanya Gamian pelan. Tak ada jawaban, hanya terdengar suara isakan kecil. Ia paham, istrinya pasti sangat takut. Beruntung tidak terjadi hal yang lebih parah dari ini.

Gamian meletakkan istrinya di kursi penumpang lalu duduk dan di sebelahnya memberikan pangkuan nya sebagai bantal untuk istrinya. Angga dan Ren naik mobil yang berbeda dengan Gamian, begitu juga dengan anak buahnya.

"Kau pasti sangat ketakutan," bisik Gamian membersihkan keringat yang ada di wajah Lana. Gadis itu sudah tertidur sangking lelahnya.

Di lihatnya kaki Lana yang berdarah, hatinya sangat sakit melihat darah istrinya.

"Aku akan menangkap mereka dan membuat mereka ketakutan hingga meminta mati. Aku janji itu," ucap Gamian mengelus kepala Lana.

"Jalan," titah Gamian pada supir nya.

"Baik tuan."

Siapapun kau, aku akan menemukan mu!"

_

_

_

_

_

Warning!

5Tolong saya minta lah pengertian nya. Kalau saya gak up satu hari bukan berarti cerita ini tidak saya lanjutkan. Saya manusia, saya punya kesibukan dan juga masalah.

Jika tak sanggup menunggu silahkan cari cerita yang sudah tamat saja biar tidak terbawa suasana.

Jika saya tidak up, berarti ada tiga kemungkinan. 1. Saya kurang sehat/ meninggal. 2. Saya banyak tugas kuliah, apalagi sekarang mau UTS. 3. Pikiran saya sedang buntu ( Karena cerita akan di tulis ketika saya ingin update.

Mohon di maklumi, yah. Marilah mencoba memanusiakan manusia.

Typo bertebaran dimana-mana harap bijak dalam berkomentar yah

tbc.

1
ceuceu
hanya ada di novel ga ada bukti pelecehan langsung di nikahi paksa.
ga ada apa cerita lain dari novel yg lain alurnya
Anonymous
Bagus kok novelnya. Gk usah di pikirkan kk . Manusia munafik kan kyk manusia bipolar😃
Ooh Ndak Tau
Luar biasa
Rafanda 2018
kejahatan di balas kejahatan mantap mendidik
Suyatno Galih
Mbah akung nya konyol anak ganteng di panggil Ucup, Cecep lagi. parah akung
Suyatno Galih
modus gamian mau ngunyel2
Suyatno Galih
gamian terlalu jail PD Lana kl jd trauma apa LG depresi nahhh br tau rasa nyesel tak berguna lagi, jail kelewatan ngatain istri sendiri bodoh jorok kampungan dll, berpendidikan gak ada tata Krama norak jadinya
Suyatno Galih
lana ingin hidup sendiri di tempat yg sepi dan berteman alam, duhhh miris rasanya. gamian tunggu penyesalanmu
BLACK BUNGLOOON
duh,. jd pengen punya istri yg imut2😆,.
sial ,aku ingat sudah ada satu dirumah 🙄
Wulanda Ciiee Harahap
bagus
Fatim Ummu Ayes
lucu bangettty...... the best dah dek othornya
Fatim Ummu Ayes
gemesss... lucu.... pengen ktawa mulu...
Fatim Ummu Ayes
🤣🤣🤣🤣 kasian mobil mahanya...
Dian Kartika
neng rii in akan lbih seru klaw d tmbah visual dlm stiap novel
biar imajinasi ny smkin pas
G@mbru_Afi
Dikeruk enthong 😂😂
G@mbru_Afi
Lana..lana..bisa aja kamu jahili gemi dg acara kesurupan..lnjutkan 😂😂
Kadek Bella
trima kasih thoor,,suka jalan ceritanya tidak bertele-tele,, tunggu karya barunya
Putri Amera
bagus
Nanda Lelo
otewe next lagi
Nanda Lelo
welcome Ucup 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!