"Kamu siapa?" tanya Angel dengan suara lirih pada pria yang tengah berada di atas tubuhnya.
Tapi pria itu tidak mengatakan apapun, hanya terus membuatnya merasa tidak nyaman dengan setiap sentuhannya pada Angel.
Kringggggg Kringggggg
Angel membuka matanya, suara alarm ponselnya membangunkannya. Dengan nafas terengah-engah Angel melihat ke sekeliling kamarnya.
"Hais, mimpi itu lagi. Kenapa aku terus mimpi hal yang sama sejak pindah ke kota ini" gumamnya bingung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23. Glorie Morvantis
Setelah menandatangani surat perjanjian dan pengacara keluarganya sampai datang. Pada akhirnya Pamela Nowela bisa keluar dari kampus.
Pamela melirik tajam ke arah Dorothy.
"Kamu bilang tidak ada lagi keluarga Valleroy di kampus. Kenapa tuan Nelson masih ada di sana? kamu sengaja mencelakai aku ya? katanya bisa mengetahui apapun yang aku ingin ketahui. Coba katakan! apa mahasiswa baru itu menyukai Zevran? katakan!" pekik Pamela kesal.
Pandangan mata gadis kaya itu tampak mengintimidasii dan meremehkan. Jelas Dorothy yang bahkan usianya lebih ratusan tahun lebih tua dari Pamela sangat merasa kesal.
'Dasar manusia bodohh, memangnya kamu pikir Zevran akan menyukaimu. Makhluk lemah yang hanya bisa mengandalkan orang lain. Zevran tidak akan pernah menyukai, manusia pecundang sepertimu, apapun yang kamu lakukan!' batin Dorothy.
Rasanya ingin sekali Dorothy mengendalikan pikiran Pamela. Dan membuat gadis itu dengan sendirinya melompat dari gedung tinggi. Sayangnya dia juga tidak bisa melakukan semua itu. Karena alasan mereka bisa tetap hidup dan berbaur dengan bangsa manusia adalah, tidak menunjukkan kekuatannya di depan manusia. Itu perjanjian yang mereka buat dengan para Jager.
Jager adalah sekelompok manusia yang sejak ribuan tahun lalu hidup berdampingan dengan makhluk berdarahh dingin yang disebut vampir. Mereka manusia-manusia terpilih yang memiliki kekuatan di luar nalar manusia biasa. Sama seperti para vampir, para Jager juga mewariskan kekuatan mereka secara turun temurun. Selama makhluk berdarahh dingin itu masih ada, maka para Jager juga akan tetap ada.
"Kenapa diam saja! dasar tidak berguna! mulai sekarang! jangan muncul di hadapanku!" kata Pamela yang sangat kesal pada Pamela.
Dan Dorothy, dia sungguh susah payah menahan diri supaya tidak marah. Meski pikirannya benar-benar ingin mencelakai gadis di depannya itu.
'Sejak dulu, makhluk yang namanya manusia memang sangat menyebalkan. Mereka lemah, tapi tidak tahu diri!'
Dorothy berbalik, tanpa bicara dia meninggalkan tempat itu.
Pamela melambaikan tangannya pada salah satu teman yang sebenarnya daripada bisa disebut orang teman mereka lebih cocok disebut sebagai pelayan atau anak buah Pamela.
Dan Rena datang ke dekat Pamela.
"Singkirkan dia, tadi sudah terlalu banyak tahu!" kata Pamela pada Rena.
Rena melirik ke arah Pamela, dan Pamela terlihat sangat serius dengan apa yang dia katakan. Rena hanya bisa mengangguk. Lalu pergi dari tempat itu untuk melaksanakan perintah Pamela.
Sedangkan di tempat lain, Nelson masih menemani Angel dan Aline di klinik.
"Sungguh tidak ingin aku temani sampai keluargamu datang? kamu sudah menghubungi mereka kan?" tanya Nelson pura-pura tidak mengenal keluarga Angel.
Jadi, dia masih berpura-pura tidak tahu. Kalau sebenarnya kedua orang tua Angel sudah tidak ada. Kalau dia menunjukkan dia mengetahui semua itu, tentu saja saya itu akan sangat mencurigakan. Pasalnya Angel kan tidak pernah menceritakan hal itu kepada Nelson.
"Terimakasih banyak tuan Nelson, tapi aku baik-baik saja. Nanti kalau Aline sudah sadar, kami akan pulang!" kata Angel yang merasa sangat tidak enak harus merepotkan Nelson lebih banyak lagi.
Orang penting dan berpengaruh sepertinya, pikir Angel pasti punya banyak hal yang harus dikerjakan. Dia tidak mau, gara-gara dirinya semua hal yang harus di kerjakan Nelson jadi tertunda.
'Aku yakin, kalau aku pergi. Makhluk pemarah itu akan datang kemari. Cinta benar-benar membuat semua makhluk di dunia ini menjadi tidak masuk akal' batin Nelson.
Nelson kembali duduk di kursi yang ada di samping Angel. Angel cukup terkejut melihat itu.
"Aku putuskan, aku akan menemani kamu sampai Aline bangun. Kamu mengalami semua hal ini di kampus. Aku juga salah satu pemimpin di kampus ini. Aku rasa aku harus bertanggung jawab. Aku akan mengantarkan kalian pulang setelah Aline sadar"
Nelson sudah mengatakan keputusannya. Angel pun tidak bisa mengatakan apapun lagi.
Dan baru saja Nelson duduk sambil memainkan ponselnya. Zevran mengirimkan telepati padanya.
'Apa kamu sangat senggang? pergi dari sana!'
Nelson menghela nafas panjang. Baru dia memikirkan tentang hal itu, ternyata Zevran memang sudah punya niat untuk datang menemui Angel.
'Susah sekali ya, menunggu beberapa hari lagi? apa tusukann seribu pedang itu sama sekali tidak menyakiti jantungmu? kenapa bersikeras terus menemuinya. Jika kalian di takdirkan bersama, kalian akan menemukan jalannya. Kenapa...'
'Sepertinya kamu kurang puas memberikan sambutan di kampus tadi pagi. Jadi kamu ceramah lagi sekarang!' sela Zevran.
'Terserah, aku tidak mau pergi. Jelas-jelas Dorothy terlibat. Aku tidak akan membiarkan dia menemukan kebenarannya. Bahkan mengetahui jika Angel adalah reinkarnasi ratu Glorie Morvantis'
Setelah Nelson mengatakan itu, tidak terdengar lagi bantahan dari Zevran. Sepertinya, dia juga sudah tidak lagi terhubung dengan telepati Nelson.
Angel memperhatikan Nelson sesekali. Pria itu terlihat melihat ke arah layar ponsel. Tapi bola matanya tampak fokus pada satu arah saja. Menurutnya itu agak aneh.
'Apa dia mengantuk?' batin Angel.
Nelson yang sudah kehilangan kontak telepati dengan Zevran. Sesekali juga melirik ke arah Angel yang tengah menonton televisi yang ada di ruangan itu sambil menunggu Aline sadar.
Nelson ingat apa yang disampaikan Dorothy padanya. Dorothy, tertarik pada Angel. Karena mahluk pengendali pikiran itu sama sekali tidak bisa mengendalikan pikiran Angel. Bahkan membaca pikiran Angel saja tidak bisa.
Nelson yang merasa sedikit penasaran dengan hal itu. Mencoba melakukannya, meskipun dirinya memang tidak bisa melakukan hal itu setajam apa yang bisa di lakukan oleh Dorothy dan Kael. Tapi sejatinya semua mahluk berdarahh dingin yang sudah hidup ratusan tahun, akan bisa membaca pikiran manusia biasa.
Kata Nelson melebar, dia sudah melakukannya. Makhluk itu berusaha untuk membaca pikiran Angel. Mencoba untuk mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh gadis itu saat ini. Tapi, benar-benar tidak bisa mengetahui apapun. Tidak baik tertembus, atau memang tidak memikirkan sesuatu. Nelson sungguh terkejut.
'Ternyata benar. Tidak bisa membaca pikirannya. Dia terlihat seperti sedang tidak memikirkan apapun!' batin Nelson.
Sementara itu di tempat yang berbeda, Kael datang ke sebuah rumah yang cukup mewah. Bahkan bisa dikatakan sangat mewah.
Dia melihat seorang kepala pelayan yang sedang mengantarkan minuman ke arah kamar nona mudanya.
'Saat kamu bertemu dengan nona muda mu, tamparr dia dengan sangat keras. Jangan hanya satu kali, tamparr dia sampai dia tidak bisa bangkit lagi, dia wanita yang berhati jahat. Lakukan itu!'
Dan pelayan itu mendadak menjadi seperti robot. Pandangannya terpaku pada satu arah. Dan tiba-tiba dia bergumam.
"Tamparr sampai tidak bisa bangkit, tamparr sampai tidak bisa bangkit!"
Pelayan itu terus bergumam seperti itu sambil berjalan ke arah Pamela yang baru saja kembali ke rumahnya. Dan minta pelayan itu mengambilkan minuman dingin untuknya.
Kael tersenyum.
'Ratuku, aku sudah membalas manusia yang telah menyakitimu' batinnya.
Wushhh
***
Bersambung...
jager apa ya kok lupa 🤭
apa ajaib karena mahal 🤭