menceritakan kisah seorang pemuda dekil yang sering di hina dan di rendahkan karena penampilannya yang tak rupawan dan sering di anggap remeh hanya karena manusia biasa.
Namun siapa sangka di balik penampilannya yang sederhana pemuda itu ternyata memiliki kekuatan tidak terkalahkan bahkan pemuda tersebut memiliki ribuan Boneka yang terbuat dari mayat tokoh tokoh kuat zaman dahulu, namun pemuda itu sendiri sama sekali tidak menyadari kelebihannya entah itu kekuatan Tidak terkalahkan miliknya maupun boneka boneka miliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pertemuan Atmo dengan Tea dan Andre
Atmo tidak berani mengambil resiko memakan ayam bakar ini, bisa bisa dia terkena penyakit yang sama dengan ayam hutan ini, oleh karena itu Atmo langsung melemparkan daging ayam hutan yang terlihat sangat enak itu ke api unggun agar hangus menjadi abu.
"Sialan! Daging ayam ini adalah daging ayam yang paling tidak enak yang pernah aku makan. Pasti ayam ini memiliki penyakit, bisa bisa aku mati jika memaksa memakan ayam hutan itu!" Ucap Atmo dengan jengkel, mau tidak mau Atmo menahan rasa laparnya.
Sementara itu kedua Raja Siluman yang tersisa yaitu Raja Manglamurga Raja Siluman Biawak, dan Raja Tiron Raja Ular Sanca terlihat menghela nafas lega, mereka sangat bersyukur ketika mengetahui rasa daging teman mereka sangat pahit dan getir atau tidak enak.
"Oh Raja Morgan, aku benar benar berterimakasih padamu, karena dagingmu yang tidak enak sudah pasti manusia mengerikan itu tidak akan memakanku, karena pasti dia berpikir dagingnya juga sama tidak enaknya." Ucap Raja Manglamurga dalam hatinya.
Raja Tiron juga berucap dalam hatinya, "Raja Morgan, berkat dirimu aku tidak jadi di makan, aku berjanji aku akan berterimakasih kepadamu dengan cara memberikan banyak pasukan untuk kerajaanmu."
Kedua Raja Siluman ini benar benar sangat bersyukur karena rasa daging teman mereka tidak enak, manusia mengerikan itu susah pasti tidak akan memakan mereka karena sudah mengetahui daging Raja Morgan tidak enak.
"Paling paling nanti kami di lepaskan begitu saja..." Ucap Raja Tiron dalam hatinya dengan enteng.
Namun siapa sangka Manusia mengerikan itu kini malah berdiri sembari membawa pisau di tangannya.
Dalam hatinya Atmo berucap, "aku tahu perilaku ketiga hewan ini sangat aneh karena mereka mengidap penyakit yang sama!" Ucap Atmo, sudah sangat umum apabila binatang mengidap penyakit tertentu, dan mereka yang memiliki penyakit tertentu cenderung berperilaku aneh.
Sebelum ini Atmo berhasil menangkap ketiga hewan ini dengan sangat mudah karena ketiga hewan ini berkumpul dan tidak melawan sama sekali, Biawak, Ular Sanca, dan Ayam Hutan berkumpul tanpa saling menyerang saja sudah sangat aneh, jelas mereka mengidap penyakit yang sama.
Dari pada penyakit ini menular ke hewan lainnya lebih baik Atmo menghabisi kedua hewan ini saja.
Sontak Raja Manglamurga dan Raja Tiron menggeliat panik ketika melihat pisau itu mengarah ke arah mereka.
Ting!
Sesaat mereka menatap bilah pisau itu yang memantulkan cahaya matahari, dengan mata melebar.
Crok!
Crok!
Hingga akhirnya mereka mati begitu saja karena di tusuk oleh pisau tajam tersebut, mereka sama sekali tidak bisa melawan karena tubuh mereka di tali dan tidak bisa melakukan apapun selain menggeliat.
Setelah membunuh Biawak dan ular sanca itu Atmo melemparkan mayat keduanya ke api unggun begitu saja, agar mayat tersebut hangus menjadi debu.
Tidak lupa Atmo menyiram darah Biawak dan Ular Sanca yang tercecer di tanah itu menggunakan air sungai, agar tidak ada sisa virus dari penyakit hewan tersebut.
Terlihat entah itu para siluman, dedemit, lelembut dan para pasukan ketiga Raja Siluman itu bergidik ngeri, mereka terlihat bersembunyi dengan ekspresi ketakutan bahkan beberapa dari mereka ada yang pingsan.
Mereka baru kali ini melihat ada manusia yang membantai ketiga Raja Siluman dengan sangat mudahnya, mereka sangat yakin jika mereka mengeroyok manusia mengerikan itu mungkin merekalah yang akan mati mengenaskan.
Setelah memastikan api unggun itu padam dan menghanguskan mayat Biawak, Ular Sanca dan Ayam Hutan itu Atmo mulai mengemasi barang barang itu ke dalam tas salempang yang ia temukan.
Atmo kemudian berjalan hendak pulang, sontak semua dedemit, siluman, dan lelembut yang berada di jalur Atmo lewat langsung kabur tunggang langgang entah itu dengan cara menghilang, terbang atau mungkin berlari panik.
"Lebih baik aku membuat mie instan saja di rumah, dari pada harus ngebolang di alas seperti ini!" Ucap Atmo dalam hatinya.
Grusak!
Grusak!
Terdengar suara semak semak yang terbelah dari arah samping Atmo, sontak Atmo langsung menoleh.
Atmo melihat semak semak itu bergerak gerak dari kejauhan dan semakin mendekat ke arah dirinya, Atmo langsung meraih pisaunya untuk berjaga jaga apabila yang mendekat adalah babi hutan yang siap menyeruduk.
Namun detik berikutnya Atmo kaget bukan kepalang ketika yang muncul adalah seorang wanita cantik yang sedang menggendong anak laki laki kecil yang tidak sadarkan diri.
"Hah! Hah!" Nafas Tea memburu, detik berikutnya dia menyadari bahwa ada orang di depannya, dia menatap Atmo dengan ekspresi yang tidak kalah terkejut.
"Pemuda dekil ini? Dia adalah pemuda yang Sulastri bilang seorang Tuan Sakti." Batin Tea dengan ekspresi tidak percaya.
"Mbak.... mengapa anda berlarian seperti ini? Apa anda sedang di kejar babi hutan?" Tanya Atmo sembari menatap wajah Tea.
"Loh.... bukannya wajah wanita ini yang di jadikan wallpaper hp itu?" Tanya Atmo dalam hatinya.
Tea tidak menjawab dia justru menatap Atmo dari atas sampai bawah, berusaha menilai Atmo.
Tea terlihat sangat ragu ketika melihat tampang Atmo yang sama sekali tidak menunjukan tampang seorang Tuan Sakti.
Namun keraguan Tea sirna seketika ketika dia melihat puluhan monyet dengan wajah wanita tua yang sebelum ini ia temui berlutut dari kejauhan ke arah Atmo.
Mata Tea langsung mengedar mencoba menatap sekitar, dia begitu tercengang ketika dia melihat seluruh siluman, lelembut, dan dedemit di sini entah itu yang berwujud raksasa atau yang berukuran mini berlutut ke arah Atmo tanpa suara bahkan ada yang meringkuk ketakutan.
Mereka yang meringkuk ketakutan kebanyakan adalah para siluman Biawak, ayam hutan dan ular sanca.
Seketika itu juga Tea menatap Atmo dengan tatap tidak percaya, siapa sangka tampilan yang sangat dekil dari pemuda ini ternyata menyimpan kekuatan mengerikan yang mampu membuat para siluman, lelembut, dan dedemit di sini bertekuk lutut.
Sementara Atmo menggaruk kepalanya dengan bingung mendapati wanita di depannya menatap bengong dirinya.
Atmo kemudian melepaskan tas salempang itu dan menyerahkannya kepada Tea, "mbak ini pasti tas milikmu, aku tadi tidak sengaja menemukannya." Ucap Atmo.
Tea menerima tas tersebut dengan tangan gemetar, bola matanya terlihat bergetar menatap Atmo.
Sontak Atmo langsung membatin, "Sialan, pasti wanita ini takut dengan tampang diriku yang seperti preman pasar!"
Atmo langsung berjalan pergi begitu saja karena tidak ingin membuat Tea semakin ketakutan.
Melihat Atmo yang pergi sontak Tea melebarkan matanya, dia langsung berfikir mungkin saja apabila dia mengikuti Tuan Sakti itu dia bisa pergi dari alam Ghaib ini.
Tea langsung mengejar Atmo, "T--tu--tunggu Tuan! Tolong tunggu dulu sebentar!" Pinta Tea sembari berlari terseok seok..
Sontak Atmo berbalik dan menatap tea dengan kening yang berkerut, "apa aku tidak salah dengar? Mengapa kamu memanggilku dengan sebutan Tuan?"
jgn nanggung lg ceritanya.../Pray//Pray//Ok//Good/