NovelToon NovelToon
ISTRI Rasa PELAKOR

ISTRI Rasa PELAKOR

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Butterfly

JENNAIRA & KAFINDRA NARAIN DEWANDARU

Gadis bernama Jennaira harus merasakan kecewa terbesar dalam hidupnya karena membiarkan orang asing merampas sesuatu yang amat sangat berharga baginya.

Ia sempat merutuki kebodohannya karena membiarkan kejadian itu terjadi berulang kali dalam waktu semalam . Tak ada penolakan yang benar-benar ia lakukan.

Dalam keadaan mab*k membuatnya hilang setengah kewarasannya saat itu, hingga ia sadar saat hinaan dan tuduhan tak berdasar dilayangkan padanya .

Wanita ****** dari mana kamu berasal?

Berapa kamu dibayar untuk menghancurkan hidup saya?

Bahkan disaat ia menjadi korban di sini, laki-laki itu sibuk memikirkan kekasihnya. Dunia seolah hanya berisi wanita itu . Tidak memikirkan Jenna yang saat ini tengah terpuruk dengan kenyataan yang ada.


Ikuti kisah Jenna yuk ! Baca dan beri komentar mu tentang karya author 😁🤗 ini hanya untuk orang dewasa ya, anak kecil bukan bacaan seperti ini yang dibaca 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Butterfly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 19

setelah perdebatannya dengan Kafindra malam itu , Jenna keluar dari ruangan dengan isak tangis yang sudah tak bisa dibendung. Langkahnya tergesa-gesa karena ingin secepatnya pergi dari sana.

Disini dia korbannya, tapi kenapa pria itu malah memikirkan wanita itu. Jenna tau pasti wanita itu sakit hati saat tau kekasihnya berkhianat dengan wanita lain. Tapi ini bukan dasar mau sama mau, mereka berdua dijebak.

Jenna sudah kehilangan sesuatu yang amat sangat dijaganya. Tapi, kenapa masih harus disalahkan? .

" Jennaaaa, " lirihnya dengan menepuk dada sebelah kiri

" Kenapa hidupmu menyedihkan sekali hemm? "

" Kenapa Jen? "

" Tidak bisakah kau menciptakan bahagia itu sendiri ? "

" Jangan mengharap pada orang lain! "

Kepalanya tertunduk disela lutut kaki yang ia tekuk. Tubuhnya bergetar menumpahkan segala sakit yang diterimanya selama ini.

Satu bulan berlalu.....

Keadaan Kafindra sudah membaik asal tidak bertatap muka dengan seorang wanita. Kalau tidak dirinya akan mual seperti biasanya dan itu sangat menyiksa.

" Zean , berikan ini pada Desi. " Kafindra menyerahkan beberapa tumpuk map yang baru saja selesai ia periksa.

Profesi Zean bertambah satu sekarang, menjadi perantara antara Pak Bos dan Sekertaris Desi.

" Kapan Tuan akan turun lagi kelapangan? Jangan ditinggal terlalu lama Tuan. Diluar sana banyak musuh yang sudah menemukan kelemahan kita jika Tuan tidak ada disana. " jelas Zean, ia memutar tubuh kembali duduk disofa. Berkas yang akan ia serahkan untuk Desi, ia letakkan di atas meja.

" Besok malam aku akan datang " ucap Kafindra dengan wajah serius. Laki-laki itu sampai lupa dengan bisnis gelapnya, mungkin dengan menyibukkan diri ia bisa melupakan sejenak penyakit anehnya itu.

Sungguh dirinya merasa sedikit muak dengan rasa tak nyaman itu, beberapa dokter justru mengatakan hal aneh yang membuat nya bertambah bingung perihal penyebab dirinya mual.

🐣🐣🐣

" Dimana, Briel ? " tanya Kafindra, ia tengah berada di markas . Beberapa anak buahnya sedang berlatih , menembak dan ada yang sedang beradu tinju diatas ring, berkuda dan masih banyak olahraga lain.

Ia sedang melakukan panggilan telepon dengan kekasihnya yang tengah menjaga jarak karena penyakit anehnya itu.

" Aku ada di Bali, kenapa sayang? "

" Aku ingin sekali menyusul mu kesana? " Kafindra tampak menghela napas kasar.

Briella tersenyum kecil, berbaring diatas kasur sebuah villa, disamping nya seorang pria tengah memeluk tubuhnya saling berhadapan. Bahkan tengah menikmati sumber kehidupan semua bayi itu dengan tenang. Tak peduli jika sang pemilik tubuh tengah menghubungi pria lain.

" Kamu lupa kalau kamu sedang sakit? Nanti saja aku akan main ke tempatmu jika sudah selesai urusan ku disini. " jelas Briella, bibirnya mendesis kecil saat pucuk labunya sengaja digigit.

" Sudah dulu ya, aku akan menghubungimu lagi nanti. See you , " Briella mematikan panggilan . Dilemparkannya ponsel itu di meja nakas samping tempat tidurnya.

" Pelan-pelan sayang, untung tadi aku tidak bersuara karena ulahmu. " Briella memukul pelan pundak kekasih gelapnya itu.

******

" Lanjutkan saja latihannya, Zean ikut dulu denganku. " Kafindra bangkit dari area tembak itu diikuti Zean dibelakangnya.

Keduanya berada di ruangan pribadi milik Kafindra . Tidak terlalu luas tapi nyaman untuk tempat istirahat saat lelah.

" Kenapa Bos? " Zean mendaratkan bokongnya pada sofa single.

" Apa menurutmu aku perlu mencari tau sesuatu tentang malam itu? " tanya Kafindra, ia tengah berdiri menghadap jendela besar yang menghadap langsung halaman luas berbatasan dengan pagar tembok yang menjulang tinggi, di belakangnya terdapat hutan belantara tak berujung . Bahkan ada tempat landasan helikopter juga disana.

Zean tak menjawab, ia menatap punggung lebar itu. Sangat gagah, cerdik dan sampai sejauh ini berhasil memimpin dua bisnis sekaligus. Tapi semua itu kalah dengan tipu daya wanita ular itu.

" Zean? " Kafindra menoleh kebelakang saat tak mendapat respon dari asistennya.

" Ya! " sahut Zean singkat.

" Kalau begitu serahkan apapun yang kau tau besok pagi , " ucap Kafindra . Suara dingin nan tegas itu menginterupsi Zean untuk segera bertindak.

" Kalau begitu aku permisi dulu, " Zean keluar dari ruangan meninggalkan Kafindra yang tersenyum kecut.

" Kau memang paling bisa diandalkan Zean, " lirih Kafindra.

Seandainya Zean tak ada lagi disisinya, sosok Kafindra tidak akan bisa berdiri dengan tegak lagi. Semua mata memang memandangnya sebagai pemimpin yang bisa melakukan segalanya, tapi kenyataan nya semua itu tak lepas dari campur tangan asistennya. Mereka berdua bisa bekerja sama membangun dunia bisnis dengan sangat baik.

Kafindra melangkah kan kaki jenjangnya keluar dari ruangan. Perutnya terasa lapar dan ingin makan sesuatu yang dilihatnya tadi saat berangkat ke markas. Sebuah gerobak bertuliskan beberapa macam Sate, di sampingnya tempat pembakaran sate dengan asap mengepul disertai aroma gurih dan sedikit gosong seperti daging yang sedang dibakar.

" Pras " Kafindra memanggil salah satu anak buahnya untuk mendekat. Ia sudah bersiap untuk pergi dengan kunci mobil ditangan.

" Iya Tuan? "

" Ikut denganku , " tanpa basa basi Kafindra kembali melanjutkan langkah nya setelah mengatakan tujuannya memanggil pria muda berusia dua puluh tahunan itu.

" Kemana? Apa perlu saya ganti pakaian dulu? " tanya Pras. kaos oblong berwarna hitam dengan celana jeans hitam dengan robekan kecil di beberapa bagian.

Kafindra tampak memindai outfit yang dikenakan oleh Pras. Pria itu diam tampak memikirkan apakah outfit mereka cocok dengan tujuan nya?

" Ahh tidak perlu dipikirkan, yang penting tidak telanj*ang saja Pras. " ucapnya lalu tersenyum kecil.

Pras hanya menggeleng kecil, Bos mereka memang bukan orang yang terlalu dingin. Pemimpin yang suka berbaur dengan bawahannya tapi jika ada yang berkhianat tidak akan ada kata ampun untuknya.

Kedua pria tampan itu sudah duduk didalam mobil, Kafindra yang mengemudi karena Pras tidak tau kemana tujuan bos nya.

" Mau kemana Pak? " tanya Pras dengan rasa penasaran.

" Kamu pernah Makan daging bakar? " tanya Kafindra. Pertanyaan Pras nampaknya tidak dihiraukan oleh pria itu.

" Daging bakar ? steak kah maksudnya? " Pras bertanya dalam hati.

" Steak ya? " tanya Pras ragu.

" Ckkk bukan ! Kalau steak saya makan hampir tiap hari Pras , " jawab Kafindra kesal.

" Ya apa dong Pak? Daging yang dibakar ya steak lah . " sahut Pras dengan wajah kesal.

" Diam ! Kepala saya pusing dengar kamu ngomong. " seru Kafindra yang dihadiahi lirikan tajam mata Pras.

Aturan gak usah nanya kalau gak mau denger saya ngomong , gerutu Pras dalam hati.

Setelah lima belas menit menempuh perjalanan, akhirnya mobil mewah itu parkir didepan sebuah toko baju grosir. Sedangkan gerobak yang dimaksud oleh Kafindra berada tidak jauh dari toko tersebut.

Pras membeku ditempatnya berdiri setelah keluar dari mobil, terpampang nyata didepannya bertuliskan baju serba tiga puluh lima ribuan .

Mau makan daging bakar, tapi datangnya ketempat penjual baju? Sejak kapan penjual baju jualan daging bakar juga? .

🦋🦋🦋🦋🦋Like 👍 komen juga dong biar ramai 🤗 Nona perlu komentar kalian tentang cerita Nona. Biar Nona tau baik buruknya ada dimana 😉💋

1
Inonk_ordinary
g romantis,serem
Grasela Malo
Mkanya jgn bodoh
Yami CB
Terus terang ini adalah salah satu cerita terbaik yang pernah gue baca! 🌟
Nurul Khotimah: makasih kak 😍
total 1 replies
Cleopatra
Mantap nih!
vee
Kebanjiran emosi!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!