Kevin terbangun dari komanya ketika seorang iblis merasuki tubuhnya dan melenyapkan jiwanya.
bersikap layaknya iblis yang hendak menghancurkan dunia, namun tidak bisa membunuh satu manusia pun.
Ria masih belum sanggup kehilangan satu-satunya orang yang menjadi alasan untuknya bertahan sampai detik ini juga. Tidak, Ria tidak bisa, setelah orang tuanya meninggal 5 tahun yang lalu, Kevin lah satu-satunya orang yang terus mendampingi dan menyemangatinya untuk terus bertahan. dan kehilangannya adalah sebuah mimpi buruk paling mengerikan yang pernah Ria alami.
Sanggupkah Ria bertahan dengan kepingan dihatinya? lalu apa sebenarnya motif sang iblis? akankah Kevin bisa hidup kembali dalam raganya yang perlahan hancur?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sofiatun anjani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Dan pada akhirnya Ria tetap tidak bisa berbohong pada teman-temannya yang selalu bisa tahu apa yang tengah temannya alami, mendengar dan mengingat kembali perkataannya waktu itu Ria benar-benar merasa sangat malu ia yang mengatakan hal itu tapi ia juga yang mengingkari perkataannya sendiri.
Tidak bisa lagi yang bisa Ria sembunyikan dari teman-temannya, karena Raka selalu bisa baca suasana dengan baik Ria akhirnya menceritakan semuanya pada mereka dari awal kejadian di rumah sakit sampai kejadian di pasar malam.
"M… gimana ya mau nggak percaya tapi nyata, mau percaya tapi kok agak serem juga ya" ucap Mita berpikir setelah mendengar cerita Ria.
"Tapi gue nggak nyangka bakal kayak gini kejadiannya, tapi gue yakin kenapa lo nggak mau cerita ke kita juga supaya kita nggak khawatir kan Ria? lo emang bener-bener baik, tapi masalah ini juga terlalu berat buat lo tangani sendiri" ucap Seli yang mengerti perasaan Ria setelah menyimpulkan cerita Ria.
"Maap gue nggak bermaksud gitu, gue cuma… nunggu waktu yang tepat aja" ucap Ria merasa tidak enak dengan mereka.
"Oke jadi si iblis ini merasuki tubuh Kevin buat ngehancurin bumi, dan dia bilang kalo Kevin udah meninggal dan hanya tersisa jasadnya aja, tapi lo yakin kalo Kevin masih hidup" ucap Raka menyimpulkan cerita untuk membaca apa yang Ria pikirkan dan mencari solusinya.
"Tapi kita nggak bisa mastiin secara pasti sebelum bicara langsung sama iblis itu e… maksud gue Aron"
"Ya udah tinggal temuin aja dia di kamarnya lo kan Ri" ucap Mita yang hendak pergi ke kamar Ria tapi langsung di cegat oleh Raka.
"Ntar, setelah kejadian semalam gue nggak yakin kita bisa ngobrol sama dia" ucap Raka menghentikan Mita yang selalu bertindak gegabah seperti itu.
"Terus mau gimana? lo bilang harus tanya langsung ke orangnya kan" ucap Mita sedikit kesal karena Raka yang menghalanginya.
"Menurut lo gimana sama kondisinya Ri?" tanya Raka pada Ria yang belum memutuskan usulnya.
"Gue kayaknya nggak bisa nemuin Aron dulu, semalem bener-bener salah gue, Aron juga pastinya juga benci banget sama gue" ucap Ria yang memang selalu mengingat kejadian semalam.
"Tapi itu juga nggak sepenuhnya salah lo, lo cuman dimanfaatin sama iblis yang namanya Kara itu kan?" ucap Raka membela Ria.
"iya Ria, itu juga nggak sepenuhnya salah lo, lo juga harus bilang ke dia secara langsung, kalo kayak gini bisa-bisa Arin makin benci sama lo" ucap Seli ikut meyakinkan Ria.
"Mungkin kalian ada benarnya juga tapi apa Aron bakalan percaya ke gue?" tanya Ria khawatir.
Mita pun berdiri di depan Ria dan memegang kedua pundak Ria sambil menatapnya dengan serius.
"Ada kita Ri, lo nggak sendirian" ucap Mita meyakinkan Ria.
Akhirnya mereka pun sepakat untuk menemui Aron di kamar Ria, ketika Ria membuka pintu kamarnya mereka dibuat terkejut dengan kondisi kamar yang kosong.
"Heh? kok nggak ada orang sih?" tanya Mita bingung
"Lo yakin Aron di kamar lo Ri?" tanya Raka pada Ria yang sama bingungnya.
"Apa dia lagi dikamar mandi?" Seli menebak sambil menunjuk kamar mandi yang ada di kamar Ria yang malah sudah dibuka Mita.
"Nggak ada orang" ucap Mita saat melongok ke dalam kamar mandi. Seli dan Raka pun dibuat terkejut dengan antusias Mita yang memang punya ketertarikan aneh dengan hal itu.
"Apa dia bener-bener berharap bisa ngeliat Kevin yang lagi mandi?" tanya Raka lirih dan hanya didengar Seli
"M… gue rasa gitu" Seli yang ada disampingnya menjawab sambil menepuk jidatnya karena malu sendiri jika punya teman modelan Mita.
"Di luar juga nggak ada. Apa Aron pergi ya?" tanya Ria sedikit khawatir karena tidak menemukan Aron dimanapun.
"Kayaknya emang iya dia kabur dari rumah, jendelanya dibuka tapi nggak dikunci dan dibiarin gitu aja" ucap Raka yang setuju dengan asumsi Ria saat melihat kondisi jendela Ria yang memang sudah terbuka sejak mereka masuk.
"Hah! jadi beneran Kevin kabur?! e… maksud gue… Hah! beneran Aron kabur?!" ucap Mita yang memang tidak bisa menjaga mulutnya jika sudah heboh.
"Kayaknya emang harus di cari ke luar deh, kita nggak bisa biarin di keluyuran gitu aja, kita juga nggak tau kapan dia bakalan ngancurin bumi" ucap Raka memberi usul.
"Oh oh oh! pake mobil gue aja kebetulan bokap gue udah ngijinin gue bawa mobil sih" ucap Mita mengajukan diri untuk mencari Aron.
"Oke sip, lo bisa bawa mobil lo kesini Mit? kita cari Aron secepatnya juga!"
***
Sementara itu Rama dan Roy yang ada di belakang rumahnya tengah berkelahi satu sama lain, atau lebih tepatnya Rama berusaha mencari cara bagaimana melawan iblis yang sesungguhnya.
"Anda mungkin bertambah kuat karena kekuatan itu tapi sama sekali tidak punya pengalaman" ucap Loran iblis yang ada di dalam tubuh Roy Yang dari tadi hanya menghindar dan menangkis tendangan Rama.
"Dan bisa nggak sih lo bertarung dengan serius? gue nggak bakalan tau gimana caranya ngelawan iblis kalo lo cuman ngehindar terus!" ucap Rama kesal karena tak satupun serangannya mengenai Loran, sambil masih terus mempertahankan serangannya.
Mendengar hal itu Loran pun tersenyum melihat kegigihan Rama yang ingin melawannya dengan serius, maka tidak ada alasan juga dia tidak serius melawannya, lagi pula Rama hanya ingin tahu bagaimana rasanya melawan iblis yang sesungguhnya.
"Baiklah jika itu yang anda mau" Loran pun akhirnya mulai melawan balik, walaupun ia tidak cocok jadi lawan latihan Rama yang tidak tahu apa-apa tentang iblis, tapi ia cukup penasaran apa yang bisa dilakukan oleh manusia yang tidak beruntung ini.
Dan dalam dua pukulan Loran berhasil menumbangkan Rama yang padahal butuh banyak waktu untuk menumbangkan Loran.
"Apa sekarang anda paham perbedaan kekuatan kita?" tanya Roy dengan tenangnya melihat Rama yang sudah tersungkur ke tanah dengan darah mengalir dari mulutnya.
Rama pun kembali berdiri dan memasang kuda-kuda "kalo itu bikin lo bertarung dengan serius gue ladeni dengan serius juga" ucap Rama dengan nafas yang naik turun.
"Oh jadi yang tadi itu belum serius ya? padahal nafas anda sampai naik turun seperti itu" ucap Roy yang kemudian mulai menyerang duluan dengan seringai di wajahnya.
Dan dalam sepersekian detik Rama langsung menghindari serangan Loran dan kemudian balik menyerang dan tanpa ia sadari Loran sudah menghilang membuatnya hanya memukul tanah kosong sampai retak.
"Yah tadi itu hampir saja"
Tanpa menunggu lama lagi Loran langsung bergerak lebih cepat lagi menyerang Rama yang ikut meningkatkan kecepatannya. Kali ini pun mereka benar-benar bertarung dengan kekuatan tidak wajar baik kecepatan ketangguhan maupun kekuatan yang mereka kerahkan untuk melawan.
Saat tiba-tiba Loran yang tadinya terus melawan kini menghindar tanpa alasan saat ia hendak menyerangnya. Loran mundur beberapa langkah, Rama pun dibuat bingung dengannya yang tiba-tiba mundur.
"Apa anda tahu kalau baju pasti akan sobek jika pemakainya semakin besar dan kekar?" tanya Roy yang tiba-tiba bertanya seperti itu.
Rama pun mengerutkan dahinya tidak mengerti lagi dengan iblis di depannya ini.
"Walaupun kau bukan manusia yang dirasuki iblis tapi kau itu wadah yang diisi oleh kekuatan yang besar, semakin besar kekuatan itu semakin tubuhmu tidak bisa menampungnya" ucap Loran yang mulai merasa lebih baik.
Awalnya Rama tidak mengerti dengan apa yang Loran bicarakan, tapi setelah mengamati kondisi iblis itu sepertinya ia paham kenapa Loran tiba-tiba mundur dan bicara seperti itu. Tubuh manusia memang dirancang dengan kemampuan yang memiliki batasannya, mendapatkan kekuatan yang tidak pernah manusia miliki seharusnya tidak bisa membuat tubuh itu melebihi batasannya, atau mungkin bisa hancur karenanya.
"Yah anda tahu tubuh ini dan tubuh yang dipakai iblis yang kau incar punya batasan, sampai kapanpun manusia tidak akan bisa melampauinya"
"Kekuatan iblis terlalu besar untuk mereka yang memiliki batasan, tapi kami bukan manusia dan kami tidak punya batasan apapun"
"Apa anda paham itu?"
Mendengar hal itu Rama pun kembali melihat kondisinya, ia memang tidak pernah bertarung seperti tadi, jika Loran terus melanjutkan mungkin ia sudah kehabisan nafas, karena sekarang pun ia sudah kelelahan setengah mati.
Selama ini Rama memang tidak pernah memikirkan kestabilan tubuhnya, ia tidak peduli apapun baik itu orang lain maupun dirinya sendiri, dan kini ia sadar setelah perlawanan dengan Loran tadi membuatnya kehilangan banyak tenaga, padahal kekuatan yang diberikan kepadanya masih lebih dari ini.
"Mungkinkah kondisinya juga akan sama kalo gue berantem kayak tadi?"
***